Sunday, October 16, 2011

Misi Pembelajaran

a.  Pengembangan kompetensi yang diharapkan

PS Fisika mempunyai misi sebagai penyelengara pendidikan yang berkualitas dan berkompetensi dengan kebutuhan masyarakat khususnya di bidang Fisika Medis dan Lingkungan. Berdasar misi tersebut PS Fisika menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dalam proses pembelajarannya. Pelaksanaan perkuliahan dan praktikum disusun dalam suatu rencana program kegiatan perkuliahan semester (RPKPS) yang telah dievaluasi oleh tim penyusunan kurikulum  untuk menjamin kesesuaian materi dengan tujuan pengajaran. Salah satu penjabaran dari kurikulum berbasis kompetensi dengan memberikan tugas terstruktur ke mahasiswa dan mempresentasikan hasilnya di muka kelas.
Hal ini untuk mendorong kreativitas mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dari berbagai sumber, meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mempresentasikan ide, hasil karya, dan tugasnya, dan untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Sistem pengajaran ini tidak hanya melatih hard skill mahasiswa akan tetapi juga soft skill mereka.
Tersedianya laboratorium kelompok bidang minat memberikan dampak positif dalam pengembangan kompetensi baik komptensi dari staff pengajar maupun kompetensi lulusan. Ketersediaan sumber daya manusia (dosen) dengan kualifikasi akademik yang memadai (35 % S3) dengan berbagai minat dalam ranah disiplin ilmu Fisika memberikan jaminan dukungan pencapaian dan pengembangan komptensi. Jaminan keberlanjutan di PS Fisika didukung oleh lingkungan akademik yang memadai serta keleluasaan mahasiswa dalam pengembangan diri baik dari sisi hardskill maupun softskill.

b. Efisiensi internal dan eksternal

Penerapan sistem pembelajaran yang berbasis kompetensi bertujuan mendapatkan (PBM) yang efisien untuk mecapai visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi. Proses pembelajaran yang efisen di PS Fisika antara lain dalam kurikulum, materi perkuliahan, strategi pembelajaran, kualitas SDM, dan sarana-prasarana yang memadai, akan menghasilkan lulusan yang berkompeten dan bemutu. Selain itu PS Fisika juga mempertimbangkan masukan dari masyarakat pengguna untuk menyesuaikan kompetennsi yang diharapkan. Masukkan dari pengguna digunakan untuk mempertajam kurikulum berbasis kompetensi, sehingga hasil pembelajaran yang ada (lulusan) dapat terserap langsung. Evaluasi dan peninjauan kurikulum yang ada PS Fisika adalah 4 tahun, akan tetapi tidak menutup kemungkin sebelum 4 tahun kurikulum tersebut dapat ditinjau kembali dengan mempertimbangkan kompetensi dan urgensi kebutuhan masyarakat. 

Mengajar 

a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan

PS Fisika menerapkan KBK dengan memperhatikan aspek motorik, kognitif, dan afektif untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompeten pada bidangnya. Kompentensi MK telah tercantum dalam Buku Pedoman Pendidikan FMIPA UB, sehingga dosen diberi keluasaan untuk menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan yang tercermin dalam Rencana Kegiatan Perkuliahan. Evaluasi setiap MK dilakukan secara rutin pada akhir semester untuk menjamin kesesuaian strategi and metode pembelajaran dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan mata kuliah, penentuan dosen pengampu serta internalisasi kegiatan praktikum dalam mata kuliah yang ada ditujukan untuk memperkuat tercapainya tujuan pembelajaran.  

b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah

Penyusunan rencana program kegiatan perkuliahan semester (RPKPS) untuk setiap matakuliah untuk mencapai tujuan dari mata kuliah itu sendiri. Dari seluruh mata kuliah yang ada di PS Fisika dimana 87% mata kuliah semester ganjil mempunyai RPKPS sedang 100% dari mata kuliah semester genap dengan RPKPS (lihat Lampiran I Tabel 1, 2, dan 3). Rencana perkuliahan selama satu semester diberikan pada saat awal perkuliahan sebagai kontrak perkuliahan antara dosen dan mahasiswa. Untuk menjamin kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan MK dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa.

c. Efisiensi dan produktivitas

Efisiensi proses pembelajaran dapat dilihat dari rentang waktu yang diperlukan untuk menghasilkan lulusan. Data menunjukkan efisiensi pembelajaran pada PS Fisika masih perlu ditingkatkan dengan lama studi 5,5 tahun., akan tetapi IPK kelulusan rata-rata 3,03. Hal ini disebabkan mahasiswa mengulang MK untuk memperbaiki nilai. Selain itu waktu penyelesaian skripsi lebih dari 6 bulan merupakan sebab yang lain. Pemantau kemajuan akademik mahasiswa dan kemajuan pengerjaan skripsi harus dioptimalkan untuk memperpendek waktu penyelesaian skripsi.  

d. Penggunaan teknologi informasi

Media pembelajaran merupakan salah faktor yang mendukung keberhasilan dari sistem pembelajaran. PS Fisika telah menyediakan media pembelajaran yang berbasis multimedia antara lain: LCD, laptop, TV layar lebar, jaringan komputer, dan labororium yang terkoneksi dengan internet. Lebih 90% dosen PS Fisika menggunakan LCD untuk menyampaikan materi perkuliahan. Pemanfaatan TI dalam perkuliahan dilakukan secara efektif dan efisien dengan memperhatikan relevansi pemanfaatannya dalam perkuliahan, karena ada beberapa matakuliah yang lebih banyak bersifat motorik dan skill matematik. Beberapa materi perkuliahan telah tersedia online di http://inherent.brawijaya.ac.id/vlm. Jumlah konten pembelajaran online juga terus berkembang dari waktu ke waktu. Pemanfaatan internet untuk menggali informasi terbaru dan untuk tugas terstruktur mahasiswa sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pembelajaran yang ada di PS Fisika. Ketersediaan sumber daya yang ada memberikan dukungan terselenggaranya proses pembelajaran berbasis TI. Hal ini juga memberikan kekuatan pada lulusan dalam hal softskill pengusaan TI.

Belajar

a. Keterlibatan mahasiswa pada proses pembelajaran

PS Fisika menerapkan KBK yang menuntut keterlibatan aktif mahasiswa pada proses pembelajaran.. Keaktifan mahasiswa di dalam proses mencari, menggali, dan mengerti suatu ilmu baik dari berbagai sumber di internet dipacu di dalam sistem pembelajaran dengan memberikan tugas yang terstruktur. Kemudian proses pembelajaran dengan menggunakan sistem diskusi dua arah antara dosen dan mahasiswa juga dikembangkan di PS Fisika untuk memacu keterlibatan aktif antara dosen dan mahasiswa pada transfer ilmu. Suasana akademik yang kondusif juga memberikan kontribusi keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam pembelajaran.

b. Bimbingan skripsi

Tugas akhir merupakan satu mata kuliah yang harus diambil mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Keberhasilan proses penyelesaikan tugas akhir ini tergantung oleh komponen utamanya yakni dosen dan mahasiswa, begitu juga peralatan yang tersedia. Data yang ada menunjukkan bahwa waktu untuk penyelesaian tugas akhir lebih dari 6 bulan yang seharusnya diselesaikan dalam 6 bulan. Kurang optimalnya pemantauan pengerjaan tugas akhir oleh dosen pembimbing dan PS Fisika merupakan faktor salah satu factor yang menyebabkan. Kelemahan ini terus diupayakan untuk diselesaikan dengan mengkaji berbagai strategi yang mungkin dilakukan. Meskipun pelan namun perubahan kearah perbaikan telah terjadi. Komitmen dan kesadaran bersama untuk memperpendek lama pengerjaan skripsi terus dibangun.

c. Peluang mahasiswa mengembangkan diri

Penerapan KBK juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk pengembangan diri. Selain itu PS Fisika juga memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk memanfaatkan semua fasilitas yang ada untuk kegiatan-kegiatan mereka, antara lain pemanfaatan lab untuk tim robotic dan roket, LCD untuk diskusi mahasiswa dan pelatihan, dan lainnya. Fasilitas komputer juga telah dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk pelatihan-pelatihan dan seterusnya akan terbuka peluang tersebut. PS Fisika juga memberikan peluang mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan memberikan praktek kewirausahaan yang embedded di MK Kewirausahaan.
 Dengan lebih dari 30 komputer yang telah terhubung dengan internet, adanya hotspot di PS Fisika, peralatan penelitian di laboratorium, dan banyaknya dosen yang memiliki latar belakang S3, merupakan faktor-faktor yang dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademik maupun pengembangan softskill, juga dapat digunakan untuk memotivasi mahasiswa untuk dapat segera menyelesaikan studinnya.
Mahasiswa juga memiliki keleluasaan dalam pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan dukungan dari institusi. Berbagai kegiatan penalaran, kepemimpinan, kesenian, dan olahraga diikuti dan dilakukan oleh mahasiswa. Berbagai prestasi yang dicapai oleh mahasiswa menunjukkan kesempatan pengembangan diri mahasiswa (jurasa 1 Olimipade Fisika Mahasiswa, 2008; Finalist KRCI; Finalist lomba Roket Lapan, keterlibatan dalam organisasi profesi seperti Himpunan Ahli Geofisika Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, dll).
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa menyerap materi perkuliah untuk selanjutnya digunakan sebagai bekal untuk mencari dan bahkan untuk menciptakn pekerjaan. Penilaian yang digunakan pada PS Fisika memenuhi beberapa komponen nilai antara lain kuis, UTS, tugas terstruktur, dan UAS yang hasilnya disajikan dalam nilai A, B+, B, C+, C, dan seterusnya. Rata-rata nilai di PS Fisika yakni B dan B+. IPK rata-rata kelulusan untuk tiga tahun terakhir ada 3,03 dengan lama studi 5,5 tahun.
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan secara berkesinambungan setiap tahun dan tertuang dalam buku pedoman akademik. Peringatan dini atas resiko kegagalan studi mahasiswa dilakukan secara kelembagaan dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan suatu kekuatan dari tata kelola akademik. Keberhasilan proses pembelajaran tercermin juga dari kepuasan mahasiswa yang didapatkan dari kuisioner evaluasi pada akhir semester. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui seberapa jauh kepuasan mahasiswa terhadap mata kuliah yang diambilnya.

No comments: