Tuesday, October 13, 2015

BAHASA INDONESIA BERPELUANG MENJADI BAHASA UTAMA ASEAN

Bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa utama ASEAN karena mempunyai beberapa faktor berikut:
Pertama, bahasa Indonesia mempunyai struktur yang sederhana. Oleh karena itu, bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari. Di samping itu, bahasa Indonesia juga mempunyai daya serap kosakata yang kuat.
Kedua, bahasa Indonesia mempunyai jumlah penutur yang paling banyak di ASEAN, yaitu 200 juta jiwa lebih, dan pada masa depan diperkirakan semakin bertambah. Jumlah penuturnya tersebar di dalam negeri dan di luar negeri. Penutur di luar negeri, seperti tenaga kerja Indonesia, pelajar Indonesia, dan wisatawan Indonesia, dapat menjadi duta dalam mengenalkan bahasa Indonesia kepada bangsa-bangsa lain.
Ketiga, bahasa Indonesia mempunyai penyebaran geografis yang luas. Sebagaimana diketahui, bahasa Melayu, yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia, telah dituturkan di hampir seluruh kawasan ASEAN. Bahkan bahasa Melayu tercatat menjadi bahasa nasional di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Sementara itu, di beberapa negara lain, seperti Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Filipina, bahasa Melayu menjadi bahasa kedua dan ketiga. Karena struktur bahasa melayu mirip dengan bahasa Indonesia, besar kemungkinan bahasa Indonesia dapat diterima di negara-negara itu.
Keempat, sektor ekonomi makro di Indonesia yang berkembang pesat menjanjikan lahan investasi bagi investor asing. Itulah pintu gerbang untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia.
Kelima, produk sosial dan budaya Indonesia yang tersebar di negara-negara ASEAN dapat menjadi media mengenalkan bahasa Indonesia. Sebagai contoh, di Malaysia film, program televisi, dan musik dari Indonesia banyak digemari dan itu membuka peluang bagi persebaran bahasa Indonesia.
Keberadaan Bahasa Indonesia di dunia Internasional
Kita tahu bahwa bahasa internasional yang saat ini digunakan adalah bahasa Inggris, dari semua penjuru dunia semua memakai bahasa inggris untuk berkomunikasi antar negara. Bahasa inggris telah diakui oleh dunia sebagai bahasa internasional, siapapun yang ingin mengikuti arus global harus menguasai bahasa inggris. Yang menjadi pertanyaan kenapa tidak bahasa Indonesia yang menjadi bahasa internasional? Apakah bahasa Indonesia tidak memenuhi standar bahasa internasional?
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik, yang memiliki cirri khas tertentu bila dibandingkan dengan bahasa lain. Kita ketahui, pembentukan bahasa Indonesia dari keesepakatan bersama yaitu kesepakatan para pemuda Indonesia yang dikenal dengan sumpah pemuda yang dideklarasikan pada tanggal 28 oktober 1928, salah satunya berbunyi “Berbahasa satu bahasa persatuan Indonesia”. Keunikan bahasa indonesia inilah yang menjadi keunggulan mengapa bahasa indonesia layak menjadi bahasa internasional. Selain keunggulan secara historis bahasa Indonesia memiliki keunggulain yang lain. Secara politik bahasa Indonesia memiliki peluang strategis karena dalam konferensi Liga univesitas Islam sedunia yang diselegarakan di ISID (Institut Studi Islam Darussalam) Gontor pada tanggal 9-11 Januari 2011 melahirkan beberapa rekomendasi salah satunya adalah mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa internasional di negara-negara Islam selain bahasa Arab karena perkembangan bahasa Indonesia di timur tengah cukup maju. Beberapa universitas di negara timur tengah sudah membuka jurusan Bahasa Indonesia, misalnya di Mesir dan Syiria. Keunggulan Bahasa Indonesia yang lain yaitu banyaknya jumlah penutur. Jumlah penutur bahasa Indonesia sekitar 200 juta penutur dan belum ditambah dengan peunggunaan bahasa melayu di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Dari jumlah penutur bahasa Indonesia kalah dengan penutur bahasa Mandarin, tetapi jumlah sekitar 200 juta jiwa ini mampu mengalahkan penutur bahasa internasional yang lain yaitu bahasa Rusia dan Perancis. Tren orang asing menggunakan bahasa Indonesia memang makin tinggi. Hal ini didukung juga dengan upaya pemerintah memperkenalkan bahasa Indonesia pada dunia. Saat ini Indonesia memiliki 150 pusat bahasa dan kebudayaan Indonesia di 48 negara. Tokoh penting di dunia juga ada yang bisa berbahasa Indonesia, salah satunya presiden Amerika Serikat Barack Obama. Hal itu juga turut mengkampanyekan bahasa Indonesia di seluruh dunia. Dari kosa kata bahasa Indonesia juga lebih mudah dihafal karena di dalam bahasa Indonesia banyak menyerap kosa kata asing misalnya dari bahasa Inggris dan latin. Bahasa Indonesia relatif mudah beradaptasi dengan istilah-istilah asing dengan melakukan penyerapan, termasuk istilah Inggris yang seiring waktu kemudian diserap menjadi bahasa Indonesia . Sehingga bagi orang asing yang belajar bahasa Indonesia tidak perlu repot-repot menghafal kosa kata tertentu.