Kisah cinta seorang
anak manusia yang sama-sama sedang dimabuk cinta
Kisah ini berawal dari Minggu pagi tanggal 18
Desember 2011. Hari itu saya tidak ada perasaan apa-apa apalagi mimpi yang
aneh-aneh. Saya bangun pagi jam 05.00 untuk sholat shubuh. Seperti biasa karena
saya adalah anak terakhir dalam keluarga yang belum menikah maka saya pun masih
tinggal bersama orangtua. Rutinitas pagi hari seorang yang bujangan adalah
membersihkan rumah seperti mengepel, menyapu, dan membersihkan tempat tidur
sendiri donk. Setelah selesai semua itu saya pun bergegas mandi dan terus
bersiap berangkat pergi ke kampus. Sebelumnya perkenalkan dulu nama saya Ari
Nugraha, S.Pd. Kalian pasti heran kok udah ada gelar di belakang nama saya?
Mari saya jelaskan terlebih dahulu, saya memang telah lulus kuliah S1 di
Universitas swasta yang ada di Ciamis. Mengambil fakultas keguruan karena
memang cita-cita orangtua saya adalah menjadikan saya seorang guru untuk
meneruskan mereka. Jurusan yang diambil pun yang favorit pada waktu itu yaitu
Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya lulus tahun 2010 dengan IPK 3.34 lumayan
memuaskanlah. Karena pada waktu itu ada pembatasan kuota wisuda jadi saya tidak
termasuk mahasiswa yang diwisuda pada tahun itu tepatnya pada bulan Agustus.
Saya kebagian pada bulan April tahun 2011 cukup lama juga yach menunggunya. Karena
pengalaman saya pun belum cukup dan usia masih muda, saya meminta untuk
melanjutkan ke S2. Mungkin karena jodoh saya didukung penuh oleh orang tua,
saya pun mendaftarkan diri di Universitas yang sama pada program pascasarjana.
Mengambil jurusan Manajemen Pendidikan dan konsentrasi Manajemen Sistem
Pendidikan.
Mari kita kembali ke
cerita awal tadi. Saya berangkat sekitar jam 08.00 pagi, dan sampai sekitar jam
08.30. Sesampainya di kampus saya langsung pergi ke perpustakaan kampus yang
letaknya di lantai 2. Masuk perpustakaan langsung ambil referensi tesis
kemudian saya mengeluarkan laptop untuk mencatatnya. Kebutulan di perpustakaan
ada jaringan hotspot yang kemudian dimanfaatkan saya untuk internetan. Pertama
saya buka Facebook karena memang saya suka banget social media yang satu ini.
Tidak lama setelah saya buka FB tiba-tiba ada yang mengirimi pesan di inbox.
Saya pun melihatnya dan dia menyapa saya. Saya jawab dan singkat cerita dia
recpect banget sama saya. Penasaran juga siapa dia, saya pun melihat profil dia.
Ternyata dia adalah alumni universitas ini juga dan angkatan yang sama dengan
saya. Cuma bedanya dia jurusan Bahasa Inggris. Saya liat foto-fotonya dia terus
dicopy untuk sekedar melihat sosoknya. Dia namanya Elis Eva Verawati usinya
memang satu tahun lebih tua dari saya. Dia sosok yang manja, smart, soleha kata
dia sendiri karena saya belum pernah kenal dia. Semenjak tanggal 18 Desember
2011 kita sering mengirim pesan ke inbox FB. Karena makin lama makin ada respon
dia pun mengirimi no hp miliknya, saya juga kirim balik. Terus kita pun saling
kirim sms menanyakan kabar dan saling mengenalkan diri dengan kelebihan
masing-masing. Pada hari Sabtu tanggal 07 Januari 2012 dia meminta ketemuan
dengan saya di Tasikmalaya. Saya pun sebenarnya tidak mau berangkat tapi entah
kenapa saya punya motivasi lebih untuk menemuinya. Kita pun ketemuan di salah
satu department store di Tasik.
Kisah berlanjut dengan
mengajaknya ke sebuah Mall di Tasik untuk jalan-jalan. Saya mengajaknya makan
siang sambil ngobrol. Saya menanyakan kepadanya apakah mau serius dalam
menjalin hubungan ini. Dia menjawab ingin serius, semenjak itu kita sudah
menjadi sepasang kekasih. Untuk memberikan kenangan tentang kisah jadian kita,
maka saya mebelikan dia sebuah boneka warna pink sesuai permintaanya. Tidak
lama kemudian kita pulang dan dijalan dihadang dengan hujan, terpaksa kita
meneduh di sebuah masjid sekalian mau sholat dzuhur. Hujan mulai reda dan kita
memutuskan untuk pulang, sebelumnya saya membelikan dulu kue cake untuk
oleh-oleh Ibunya di rumah. Setelah itu kita pulang dalam perjalanan kita saling
bercerita. Perjalanan menuju rumahnya sangat jauh, kondisi jalannya pun rusak
parah. Sampai disana disambut Ibunya, kemudian pamit untuk pulang kembali
karena waktu itu sudah sore. Singkat cerita setelah pertemuan tersebut kita
makin sayang dan setiap 2 minggu sekali saya mengunjunginya. Selalu dalam
setiap kunjungan ke rumahnya saya membawa buah tangan untuk keluargnya. Pertama
ketemu denga orangtua dia cukup baik dan respect kepada saya. Sampai sekarang
saya masih menemuinya dan mencintainya, kita punya impian untuk hidup berdua
menjadi sepasang suami istri yang romantis dan mempunyai anak yang soleh.
Mudah-mudahan saja itu semua menjadi kenyataan amien yarabbal alamin........