Penyusunan Bahan
Ajar Pelajaran Bahasa Indonesia pada Kelas X Jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan di SMK Al Husna Cisaga
Nama
Mahasiswa : Ari Nugraha
Nomor
Peserta PPG : 201503280480
Instansi : SMK Al
Husna Cisaga
LPTK :
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
TEKS
EKSPOSISI
Sekolah : SMK Al Husna Cisaga
Kelas
: X (Sepuluh) Teknik
Komputer dan Jaringan
Alokasi
Waktu : 4 X 45 Menit
Kompetensi
Dasar :
3.3
Mengidentifikasi (permasalahan,
argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks
eksposisi
yang didengar dan atau dibaca
4.3
Mengembangkan isi (permasalahan,
argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks
eksposisi
secara lisan dan/tulis
3.4
Menganalisis struktur dan kebahasaan
teks eksposisi
4.4
Mengonstruksikan teks eksposisi dengan
memerhatikan isi (permasalahan, argumen,
pengetahuan,
dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan
A.
Tesis, Argumen, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi
Eksposisi
biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji
oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk
menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan
alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk membuktikan,
mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut. Bentuk teks ini biasa
digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dan
sejenisnya.
Arti Istilah
1.
Teks Eksposisi merupakan genre teks
berisi gagasan yang bertujuan agar orang lain memahami pendapat yang
disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan oleh penulis atau pembicara
berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan,
penulis atau pembicara menyertakan alasan-alasan logis.
2.
Tesis: pernyataan atau teori yang
didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan
3.
Argumen: alasan yang dapat dipakai untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan
4.
Rekomendasi: saran yang menganjurkan
(membenarkan, menguatkan)
B.
Tujuan Teks Eksposisi
Adalah
Untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan
pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan
pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.
C.
Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh
pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi
meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan
ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka
dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan
penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung
tesis yang disampaikan. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil
temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu
mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.
Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian
yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran
terhadap permasalahan yang diangkat.
Contoh Teks Ekposisi dan Analisis
Struktur Teks Eksposisi
Pembangunan
dan Bencana Lingkungan
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah
lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah
ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global,
kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi
dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang
terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut
disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam,
atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep
pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan
kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat
ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di
Negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di
negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau
seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan
fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang
terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat, telah terjadi 330
bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241
gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan
oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban
banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan
potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007,
dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian
lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang
mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah
dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta
tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi
menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius
yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah
utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah
bertambah buruknya kondisi bumi.
Sumber: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian.
·
Tesis/
Pernyataan Pendapat
Bumi
saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam
masalah lingkungan yang utama adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya
alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat
alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan polusi dan kemiskinan. Dari hal
itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah
populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat,
sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
·
Argumentasi
Para
ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan
yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak
berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia
saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya.
·
Argumentasi
Penerapan
konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan.
Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya
Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi
penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta).
Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat
jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana
bagi manusia.
·
Argumentasi
Pada
tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah
longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana
tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan
pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
·
Argumentasi
Bencana
alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik
pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir
yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak
pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.
·
Argumentasi
Menurut
tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama
banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan
air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang
tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai.
Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.
·
Penegasan
Ulang dan rekomendasi
Masalah
lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun
tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya
harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
D.
Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi
1.
Banyak Mengunakan istilah yang sesuai
dengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu
penulis atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.
Contoh :
a.
polusi: pencemaran
b.
habitat : 1). Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat. 2).
Bio tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan
hewan); lingkungan kehidupan asli. 3). Geo tempat kediaman atau kehidupan
tumbuhan, hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi.
2.
Banyak menggunakan kata sifat.
Contoh :
Serius:
a. Sungguh-sungguh; b. gawat, genting (karena menghadapi bahaya, risiko,
akibat, dan sebagainya yang mungkin terjadi)
3.
Banyak terdapat perubahan jenis kata
karena afiksasi (pengimbuhan).
Kata Bentukan
|
Jenis
|
Imbuhan
|
Kata Dasar
|
Jenis
|
penipisan
|
nomina
|
pe(N)-an
|
tipis
|
adjektiva
|
4.
Banyak menggunakan kalimat verbal, yaitu
kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nominal, kalimat
berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalam
teks eksposisi
Contoh :
No
|
Kalimat
|
Jenis
Kalimat Verbal
|
1
|
Bumi saat ini sedang menghadapi
berbagai masalah lingkungan yang serius.
|
Kalimat aktif transitif
|
2
|
Kenyataan ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi
manusia.
|
Kalimat aktif transitif
|
3
|
Masalah lingkungan di atas merupakan
masalah serius yang harus segera diatasi.
|
Kalimat aktif intransitif
|
4
|
Enam masalah lingkungan yang utama
tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan
iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan
habitat alam, serta peningkatan polusi
dan kemiskinan.
|
Kalimat aktif intransitif
|
E.
Jenis-Jenis Teks Eksposisi
Adapun
jensi-jenis teks eksposisi yang diantaranya yaitu:
·
Eksposisi defini yaitu suatu paragraf
eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik tertentu.
·
Eksposisi proses yaitu langkah-langkah
atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
·
Eksposisi ilustrasi yaitu teks yang
memaparkan informasi atau penjelasan-penjelasan tertentu dengan caranya
memberikan gambaran yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya
yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.
·
Eksposisi laporan yaitu paragraf
eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah berita atau penelitian
tertentu.
·
Eksposisi perbandingan yaitu eksposisi
yang gagasan utamanya disajikan dengan cara membandingkan dengan yang lain.
·
Eksposisi pertentangan yaitu eksposisi
ini berisi tentang hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.
F.
Unsur Kaidah Penulisan Teks Eksposisi
Beberapa
langkah tersebut, sebagai berikut.
·
Menentukan
topik yang akan disajikan
Langkah
pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah menentukan
tema. Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema
tersebut sehingga dapat lebih menjiwai tulisan yang dibuat. Adapun sifat
topik-topik yang dikembangkan dalam teks eksposisi, sebagai berikut.
·
Menentukan
tujuan eksposisi
Setelah
menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya
akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
·
Memilih
data yang sesuai dengan tema
Setelah
menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan
adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks
eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet,
surat kabar, maupun wawancara langsung.
·
Membuat
kerangka karangan
Sebelum
pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap
dan sistematis.
·
Pembahasan
dengan mengembangkan kerangka karangan
Setelah
kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar
ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif,
objektif, dan logis. Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud
dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang
dari pembahasan itu.
·
Membuat
simpulan
Sesuai
dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan,
bahkan harus memperkuat tesis tersebut.
G.
Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
·
Pronomina
Pronomina
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan
pronomina nonpersona. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona
Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku,
si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin,
para.
Pronomina
Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti
ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana,
siapa.
·
Nomina
dan Verba
Nomina
(kata benda)
Merupakan
kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat
berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang
berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar,
meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan,
dll.
·
Verba
(kata kerja)
Merupakan
kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan
sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi
sebagai predikat.
·
Konjungsi
Kata
penghubung (konjungsi). Contohnya pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut.
Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan.
Dalam konteks pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu, penulis
menghubungkan argumentasi dengan kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan
lebih lanjut. Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung
seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan
dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.
F.
Menyusun Teks Eksposisi
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa
teks eksposisi adalah teks yang bersifat argumentatif. Di dalamnya dikemukakan
sejumlah argumen dan diperkuat pula oleh fakta-fakta sehingga bisa meyakinkan
khalayak.Teks eksposisi banyak menggunakan fakta dan argumentasi-argumentasi
berdasarkan pendirian dan sudut pandang penulis ataupun penuturnya.
Luasnya wawasan, kuatnya pendirian, serta keyakinan
akan kebenaran atas topik yang akan kita kemukakan sangatlah utama dalam teks
eksposisi. Kita harus menyiapkan berbagai sumber untuk bisa mengembangkan topik
yang dipilih secara mendalam. Dengan demikian, khalayak diharapkan dapat
memperoleh pencerahan, keyakinan, bahkan dapat terbujuk untuk melakukan sesuatu
yang kita harapkan dalam teks tersebut.
Berdasarkan hal itu, langkah penulisan teks
eksposisi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan
topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang mengandung
problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial,
budaya, pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.
Contoh:
·
kehidupan anak-anak jalanan di ibu kota
besar;
·
perubahan perilaku masyarakat pedesaan
oleh faktor media massa;
·
pendidikan bagi anak-anak terlantar;
·
perkawinan beda agama;
·
ragam bahasa anak baru gede;
·
sastra lisan dari kawasan Indonesia
timur;
·
pemilihan kepala daerah secara langsung
atau melalui perwakilan.
2. Mengumpulkan
bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat kabar,
majalah, buku, ataupun internet. Data itu dapat diperoleh melalui pengamatan ke
lapangan atau dengan melakukan wawancara. Misalnya, untuk menulis teks bertopik
kehidupan anak-anak jalanan. Kita harus (1) membaca-baca buku, artikel, berita
tentang kondisi dan karakteristik anak-anak jalanan; (2)
mengobservasi/penelitian terhadap perilaku anak-anak jalanan; atau (3)
melakukan wawancara dengan pihak pemerintah, warga masyarakat, atau bahkan
dengan para anak jalanan itu sendiri.
3. Membuat
kerangka tulisan berkenaan dengan topik yang akan kita tulis, yang mencakup
tesis,argumen, dan penegasan (kesimpulan). Langkah ini penting agar tulisan
kita itu tersusun secara lebih sistematis, lengkap, dan tidak tumpang tindih.
4. Mengembangkan
tulisan sesuai dengan kerangka yang telah kita buat. Argumentasi dan fakta yang
telah dikumpulkan, kita masukkan ke dalam tulisan itu secara padu sehingga teks
itu bisa meyakinkan khalayak.
Rujukan
:
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia
Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas
X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Contoh
Soal HOTs :
Teks eksposisi berikut untuk soal
nomor 1-5
Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal
tanaman lidah buaya serta manfaatnya. Manfaat tumbuhan yang bernama latin Aloe
Vera ini tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.
Tumbuhan tanpa buah ini mempunyai ciri: daun
berbentuk panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening
sebagai daging.
Meskipun sejak dahulu dikenal memiliki banyak
khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas
yang menguntungkan. Para peneliti menemukan manfaat lebih dari tanaman
serbaguna ini. Disebutkan di bawah ini lima manfaat kesehatan dari lidah buaya,
jus lidah buaya, dan gel lidah buaya :
1. Bagian
tertentu dari tanaman lidah buaya menjadi obat yang sangat baik untuk
mempercepat proses penyembuhan cedera apapun. Lidah buaya sangat baik untuk
mengobati bekas luka, luka bakar, dan luka karenacidera.
2. Aloe
Vera ini juga dikenal karena sifat anti-inflamasi. Dengan kata lain, ia
memiliki kemampuan untuk menghambat peradangan atau memperlambatnya karena
adanya asam lemak. Mengoleskan gel lidah buaya dapat mencegah atau menghentikan
peradangan yang disebabkan oleh cedera, disfungsi kekebalan tubuh, dan masalah
lainnya.
3. Meningkatkan
pencernaan dan membantu detoksifikasi tubuh. Baik jus lidah buaya atau gel
merupakan pencahar yang baik dan sangat membantu dalam berurusan dengan
sembelit.
4. Aloe
Vera memiliki efek anti-bakteri dan anti-jamur, sifat ini membuat lidah buaya
salah satu produk alami yang sehat. Menjadi antioksidan yang kuat, ia membunuh
radikal bebas dan melindungi tubuh.
5. Gel
atau jus dari tanaman lidah buaya secara tradisional digunakan sebagai obat
untuk diabetes, karena lidah buaya dapat menurunkan gula darah.
Sudah jelas, komoditas ini tidak hanya bermanfaat
sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi justru sebagai minuman yang menyehatkan.
Ternyata alam telah menyediakannya untuk kita.
Sumber :
https://www.wartabahasa.com/2014/08/contoh-teks-eksposisi-tentanglidah.html
1.
Tuliskan kalimat identifikasi pada
paragraf satu!
2.
Tentukan struktur teks eksposisi dengan
menunjukkan paragrafnya!
3.
Tentukan fakta dan opini dari teks
eksposisi tersebut!(paragraf 1)
Teks eksposisi berikut untuk soal nomor 4-5
Kebakaran hutan adalah peristiwa di mana wilayah
yang memiliki banyak tumbuhan lebat (pohon), semak belukar, paku-pakuan,
rumput, dan lain-lain atau yang dikenal hutan mengalami perubahan bentuk yang
disebabkan oleh aktifitas pembakaran secara besar-besaran. Kebakaran hutan
merupakan suatu keadaan dimana hutan di landa api sehingga memberi dampak
negatif.
Kebakaran hutan akibat kelalaian manusia di beberapa
kota besar di Indonesia berbuntut masalah yang panjang. Yang lebih parahnya
lagi kebakaran hutan mengakibatkan kabut asap, sampai-sampai jika ada kebakaran
hutan kabut asap tersebut bisa menyemrang ke negera tatangga seperti Malaysia
dan Singapura yang berdekatan dengan negara kita ini.
Berdasarkan fakta yang ada dampak negatif kebakaran
hutan jauh lebih mendominasi dari pada dampak negatifnya, dua tahun yang lau,
kerugian akibat kabut asap yang dihitung selama tiga bulan dari Februari sampai
April mencapai Rp20 Triliun itu hanya di Provinsi Riau.
4.
Tentukan masalah pada pokok paragraf
tersebut!
5.
Tentukan pendapat anda tentang masalah
pada pokok paragraf tersebut!