Friday, September 24, 2021

ANALISIS PEMBELAJARAN HOTS

 A. Peta Pembelajaran

1.       Ketrampilan Berpikir tingkat Tinggi

2.       Analisis SKL, KI, dan KD

3.       Model-model Pebelajaran

4.       Desain Pembelajaran

 

B. Identifikasi soal HOTS

1.       C4 : Menganalisis

Mengaudit, Mengatur, Menganimasi, Mengumpulkan, Memecahkan, Menegaskan, Menganalisis, Menyeleksi, Merinci, Menominasikan, Mendiagramkan, Mengkorelasikan, Menguji, Mencerahkan, Membagankan, Menyimpulkan, Menjelajah, Memaksimalkan, Memerintahkan, Mengaitkan, Mentransfer, Melatih, Mengedit, Menemukan, Menyeleksi, Mengoreksi, Mendeteksi, Menelaah, Mengukur, Membangunkan, Merasionalkan, Mendiagnosis, Memfokuskan, dan Memadukan

 

2.       C5 : Mengevaluasi

Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai, Mengarahkan, Memprediksi, Memperjelas, Menugaskan, Menafsirkan, Mempertahankan, Memerinci, Mengukur, Merangkum, Membuktikan, Memvalidasi, Mengetes, Mendukung, Memilih, Memproyeksikan, Mengkritik, Mengarahkan, Memutuskan, Memisahkan, dan menimbang

 

3.       C6 : Mencipta

Mengumpulkan, Mengabstraksi, Mengatur, Menganimasi, Mengkatagorikan, Membangun, Mengkreasikan, Mengoreksi, Merencanakan, Memadukan, Mendikte, Membentuk, Meningkatkan, Menanggulangi, Menggeneralisasi, Menggabungkan, Merancang, Membatas, Mereparasi, Membuat, Menyiapkan, Memproduksi, Memperjelas, Merangkum, Merekonstruksi, Mengarang, Menyusun, Mengkode, Mengkombinasikan, Memfasilitasi, Mengkonstruksi, Merumuskan, Menghubungkan, Menciptakan, dan Menampilkan

 

C. kelebihan dan kekurangan pembelajatran HOTS

1.       Kelebihan pembelajaran menggunakan HOTS :

a.       Siswa lebih berfikir logis dan sistematis terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi.

b.      Siswa memiliki kemampuan menganalisa suatu masalah, lebih kritis sehingga lebih mampu menentukan sikap.

c.       Kemampuan siswa lebih terasah, lebih kreatif dan ada usaha untuk berfikir.

d.      Dapat membiasakan siswa untuk berfikir luas.

e.      Siswa memiliki wawasan luas dan mampu berfikir dengan mengikuti jaman yang berkembang.

 

2.       Kelebihan pembelajaran menggunakan HOTS :

a.       Kurangnya referensi siswa terhadap teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang dipelajari.

b.      Sulitnya membedakan jawaban pada soal pilihan ganda, karena jawaban yang tersedia sangat mirip-mirip.

c.       Pemilihan KD yang terkadang kurang tepat dengan soal, karena kaliam dalam kisi-kisi sulit untuk dipahami.

d.      Pemilihan soal yang harus memenuhi standar HOTS

e.      Siswa berkemampuan konigtif yang bagus maka mudah untuk menjawab soal, sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan konigtif kurang bagus maka sulit untuk untuk menjawb soal.

f.        Belum terbiasa menyusun soal HOTS dimana periode pengumpulan soal sangatlah dekat atau mepet.

Penyusunan Bahan Ajar Pelajaran Bahasa Indonesia

 

Penyusunan Bahan Ajar Pelajaran Bahasa Indonesia pada Kelas X Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Al Husna Cisaga

Nama Mahasiswa                    : Ari Nugraha

Nomor Peserta PPG                : 201503280480

Instansi                                    : SMK Al Husna Cisaga

LPTK                                      : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

 

TEKS EKSPOSISI

Sekolah                   : SMK Al Husna Cisaga

Kelas                      : X (Sepuluh) Teknik Komputer dan Jaringan

Alokasi Waktu       : 4 X 45 Menit

Kompetensi Dasar  :

3.3  Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks

eksposisi yang didengar dan atau dibaca

4.3  Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks

eksposisi secara lisan dan/tulis

3.4  Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi

4.4  Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen,

pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan

 

A. Tesis, Argumen, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi

Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dan sejenisnya.

 

Arti Istilah

1.      Teks Eksposisi merupakan genre teks berisi gagasan yang bertujuan agar orang lain memahami pendapat yang disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara menyertakan alasan-alasan logis.

2.      Tesis: pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan

3.      Argumen: alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan

4.      Rekomendasi: saran yang menganjurkan (membenarkan, menguatkan)

 

B. Tujuan Teks Eksposisi

Adalah Untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.

 

C. Struktur Teks Eksposisi

Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.

Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.

Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.

Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat.

 

Contoh Teks Ekposisi dan Analisis Struktur Teks Eksposisi

Pembangunan dan Bencana Lingkungan

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.

Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di Negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.

Pada tahun 2005 - 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.

Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.

Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

Sumber: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian.

 

·         Tesis/ Pernyataan Pendapat

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

·         Argumentasi

Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.

·         Argumentasi

Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.

·         Argumentasi

Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.

·         Argumentasi

Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.

·         Argumentasi

Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

·         Penegasan Ulang dan rekomendasi

Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

 

D. Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi

1.      Banyak Mengunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.

Contoh :

a. polusi: pencemaran

b. habitat : 1). Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat. 2). Bio tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli. 3). Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi.

2.      Banyak menggunakan kata sifat.

Contoh :

Serius: a. Sungguh-sungguh; b. gawat, genting (karena menghadapi bahaya, risiko, akibat, dan sebagainya yang mungkin terjadi)

3.      Banyak terdapat perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).

Kata Bentukan

Jenis

Imbuhan

Kata Dasar

Jenis

penipisan

nomina

pe(N)-an

tipis

adjektiva

 

4.      Banyak menggunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nominal, kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi

Contoh :

No

Kalimat

Jenis Kalimat Verbal

1

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius.

Kalimat aktif transitif

2

Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.

Kalimat aktif transitif

3

Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.

Kalimat aktif intransitif

4

Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan

habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan.

Kalimat aktif intransitif

 

E. Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Adapun jensi-jenis teks eksposisi yang diantaranya yaitu:

·         Eksposisi defini yaitu suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik tertentu.

·         Eksposisi proses yaitu langkah-langkah atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.

·         Eksposisi ilustrasi yaitu teks yang memaparkan informasi atau penjelasan-penjelasan tertentu dengan caranya memberikan gambaran yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.

·         Eksposisi laporan yaitu paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah berita atau penelitian tertentu.

·         Eksposisi perbandingan yaitu eksposisi yang gagasan utamanya disajikan dengan cara membandingkan dengan yang lain.

·         Eksposisi pertentangan yaitu eksposisi ini berisi tentang hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.

 

F. Unsur Kaidah Penulisan Teks Eksposisi

Beberapa langkah tersebut, sebagai berikut.

·         Menentukan topik yang akan disajikan

Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah menentukan tema. Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema tersebut sehingga dapat lebih menjiwai tulisan yang dibuat. Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam teks eksposisi, sebagai berikut.

·         Menentukan tujuan eksposisi

Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.

·         Memilih data yang sesuai dengan tema

Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.

·         Membuat kerangka karangan

Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.

·         Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan

Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan logis. Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.

·         Membuat simpulan

Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.

 

G. Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi

·         Pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.

Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.

·         Nomina dan Verba

Nomina (kata benda)

Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.

·         Verba (kata kerja)

Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya  berfungsi sebagai predikat.

 

·         Konjungsi

Kata penghubung (konjungsi). Contohnya pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut. Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan. Dalam konteks pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu, penulis menghubungkan argumentasi dengan kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut. Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.

 

F. Menyusun Teks Eksposisi

Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi adalah teks yang bersifat argumentatif. Di dalamnya dikemukakan sejumlah argumen dan diperkuat pula oleh fakta-fakta sehingga bisa meyakinkan khalayak.Teks eksposisi banyak menggunakan fakta dan argumentasi-argumentasi berdasarkan pendirian dan sudut pandang penulis ataupun penuturnya.

Luasnya wawasan, kuatnya pendirian, serta keyakinan akan kebenaran atas topik yang akan kita kemukakan sangatlah utama dalam teks eksposisi. Kita harus menyiapkan berbagai sumber untuk bisa mengembangkan topik yang dipilih secara mendalam. Dengan demikian, khalayak diharapkan dapat memperoleh pencerahan, keyakinan, bahkan dapat terbujuk untuk melakukan sesuatu yang kita harapkan dalam teks tersebut.

Berdasarkan hal itu, langkah penulisan teks eksposisi adalah sebagai berikut.

1.      Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang mengandung problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya, pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.

Contoh:

·         kehidupan anak-anak jalanan di ibu kota besar;

·         perubahan perilaku masyarakat pedesaan oleh faktor media massa;

·         pendidikan bagi anak-anak terlantar;

·         perkawinan beda agama;

·         ragam bahasa anak baru gede;

·         sastra lisan dari kawasan Indonesia timur;

·         pemilihan kepala daerah secara langsung atau melalui perwakilan.

2.      Mengumpulkan bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat kabar, majalah, buku, ataupun internet. Data itu dapat diperoleh melalui pengamatan ke lapangan atau dengan melakukan wawancara. Misalnya, untuk menulis teks bertopik kehidupan anak-anak jalanan. Kita harus (1) membaca-baca buku, artikel, berita tentang kondisi dan karakteristik anak-anak jalanan; (2) mengobservasi/penelitian terhadap perilaku anak-anak jalanan; atau (3) melakukan wawancara dengan pihak pemerintah, warga masyarakat, atau bahkan dengan para anak jalanan itu sendiri.

3.      Membuat kerangka tulisan berkenaan dengan topik yang akan kita tulis, yang mencakup tesis,argumen, dan penegasan (kesimpulan). Langkah ini penting agar tulisan kita itu tersusun secara lebih sistematis, lengkap, dan tidak tumpang tindih.

4.      Mengembangkan tulisan sesuai dengan kerangka yang telah kita buat. Argumentasi dan fakta yang telah dikumpulkan, kita masukkan ke dalam tulisan itu secara padu sehingga teks itu bisa meyakinkan khalayak.

 

Rujukan :

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 

Contoh Soal HOTs :

Teks eksposisi berikut untuk soal nomor 1-5 

Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal tanaman lidah buaya serta manfaatnya. Manfaat tumbuhan yang bernama latin Aloe Vera ini tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Tumbuhan tanpa buah ini mempunyai ciri: daun berbentuk panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging.

Meskipun sejak dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Para peneliti menemukan manfaat lebih dari tanaman serbaguna ini. Disebutkan di bawah ini lima manfaat kesehatan dari lidah buaya, jus lidah buaya, dan gel lidah buaya :

1.      Bagian tertentu dari tanaman lidah buaya menjadi obat yang sangat baik untuk mempercepat proses penyembuhan cedera apapun. Lidah buaya sangat baik untuk mengobati bekas luka, luka bakar, dan luka karenacidera.

2.      Aloe Vera ini juga dikenal karena sifat anti-inflamasi. Dengan kata lain, ia memiliki kemampuan untuk menghambat peradangan atau memperlambatnya karena adanya asam lemak. Mengoleskan gel lidah buaya dapat mencegah atau menghentikan peradangan yang disebabkan oleh cedera, disfungsi kekebalan tubuh, dan masalah lainnya.

3.      Meningkatkan pencernaan dan membantu detoksifikasi tubuh. Baik jus lidah buaya atau gel merupakan pencahar yang baik dan sangat membantu dalam berurusan dengan sembelit.

4.      Aloe Vera memiliki efek anti-bakteri dan anti-jamur, sifat ini membuat lidah buaya salah satu produk alami yang sehat. Menjadi antioksidan yang kuat, ia membunuh radikal bebas dan melindungi tubuh.

5.      Gel atau jus dari tanaman lidah buaya secara tradisional digunakan sebagai obat untuk diabetes, karena lidah buaya dapat menurunkan gula darah.

Sudah jelas, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi justru sebagai minuman yang menyehatkan. Ternyata alam telah menyediakannya untuk kita.

Sumber : https://www.wartabahasa.com/2014/08/contoh-teks-eksposisi-tentanglidah.html

1.      Tuliskan kalimat identifikasi pada paragraf satu!

2.      Tentukan struktur teks eksposisi dengan menunjukkan paragrafnya!

3.      Tentukan fakta dan opini dari teks eksposisi tersebut!(paragraf 1)

Teks eksposisi berikut  untuk soal nomor 4-5

Kebakaran hutan adalah peristiwa di mana wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat (pohon), semak belukar, paku-pakuan, rumput, dan lain-lain atau yang dikenal hutan mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktifitas pembakaran secara besar-besaran. Kebakaran hutan merupakan suatu keadaan dimana hutan di landa api sehingga memberi dampak negatif.

Kebakaran hutan akibat kelalaian manusia di beberapa kota besar di Indonesia berbuntut masalah yang panjang. Yang lebih parahnya lagi kebakaran hutan mengakibatkan kabut asap, sampai-sampai jika ada kebakaran hutan kabut asap tersebut bisa menyemrang ke negera tatangga seperti Malaysia dan Singapura yang berdekatan dengan negara kita ini.

Berdasarkan fakta yang ada dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi dari pada dampak negatifnya, dua tahun yang lau, kerugian akibat kabut asap yang dihitung selama tiga bulan dari Februari sampai April mencapai Rp20 Triliun itu hanya di Provinsi Riau.

4.      Tentukan masalah pada pokok paragraf tersebut!

5.      Tentukan pendapat anda tentang masalah pada pokok paragraf tersebut!