Wednesday, February 18, 2015

TEKNIK MEMBACA CEPAT DAN TUJUANNYA

Membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan membaca tanpa harus meninggalkan pemahaman terhadap isi dari bacaan. kecepatan membaca bergantung pada bahan dan tujuan membaca dan juga penguasaan pembaca terhadap isi bacaan.

Macam-macam teknik membaca cepat terbagi menjadi dua yaitu  :
a. Skimming
Teknik membaca cepat skimming adalah teknik untuk mencari gagasan pokok atau hal-hal penting yang ada di dalam bacaan. Contohnya: membaca ensiklopedi, kamus, index, yellow pages,dll
    Skimming bisa dilakukan apabila :
    - Ingin mengenali topik bacaan.
    - Ingin melakukan penyegaran akan apa yang pernah dibaca.
    - Ingin mendapatkan bagian penting dari suatu bacaan tanpa membaca keseluruhan.
    - Ingin mengetahui pendapat seseorang secara umum.

b. Scanning
Teknik membaca cepat scanning adalah teknik membaca untuk memahami informasi dari suatu bacaan.

Tujuan Membaca Cepat

Membaca cepat tentu memiliki tujuan, tujuannya yakni  agar dalam waktu yang relatif singkat kita mampu mendapatkan hasil dan memahami bacaan sebanyak-banyaknya. Mengapa membaca cepat begitu penting? Hampir seluruh informasi yang kita dapatkan dari buku-buku, koran, majalah, tabloid, bahkan media internet seperti media online menyajikan informasi dalam bentuk teks bacaan. Nah, itulah tujuan dari membaca cepat. 

Semua orang memang dituntut untuk menjadi pembaca yang efektif. berapa sih ukuran kecepatan membaca yang dikatakan efektif itu?

Ukuran kecepatan membaca adalah kata per menit (KPM)
a. SISWA SD minimal kecepatan 200 KPM
b. SISWA SMA minimal kecepatan 250 KPM
c. Mahasiswa minimal Kecepatan 325 KPM

kegiatan membaca memang sering kita lakukan, namun yang ditanyakan disini adalah sudahkah Anda memenuhi batas minimal kecepatan membaca seperti yang telah dijelaskan diatas?

Bila belum mencapai kecepatan minimal tersebut, janganlah khawatir, teruslah membaca, Anda perlu berlatih terus. Sebelumnya, Anda perlu mengetahui hal-hal yang menghambat membaca cepat, diantaranya yaitu:
1. Membaca dengan bersuara.
2. Membaca dengan menggerakkan bibir.
3. Membaca dengan menggunakan alat penunjuk.
4. Membaca dengan menggerakkan kepala.
5. Membaca dengan mengulang bacaan atau regresi.

 Sudah paham apa saja yang menghambat kegiatan membaca cepat Anda? Berikut ini tips/teknik membaca cepat ala blogger ndeso. 

1. Biasakan membaca dalam kelompok-kelompok kata. Hindari membaca kata demi kata.
2. Jangan mengulang-ngulang kalimat yang telah dibaca. Kebiasaan umum yang sering menghambat kecepatan membaca adalah selalu mengulang-ulang apa yang telah dibaca.
3. Jangan selalu berhenti lama di awal baris atau kalimat. Hal ini akan memutuskan hubungan makna antar kalimat atau kata. Kita bisa lupa dengan apa yang baru kita baca. 
4. Carilah kata-kata kunci yang menandai adanya gagasan utama sebuah kalimat.

KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

Kata adalah suatu unit dari salah satu bahasa yang mengandung arti tertentu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian kata didefinisikan menjadi beberapa arti:
  1. Elemen paling kecil dalam suatu bahasa yang diucapkan atau pun dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan juga pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa
  2. konversasi, bahasa
  3. Morfem atau pun kombinasi dari beberapa morfem yang bisa diujarkan sebagai bentuk yang bebas
  4. Unit bahasa yang bisa berdiri sendiri & terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan).
Baku dapat diartikan sebagai tolak ukur yang berlaku yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan atau standar.

Kata baku dapat diartikan sebagai kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.
Kata baku digunakan dalam ragam bahasa resmi seperti perundang-undangan, surat-menyurat, karangan ilmiah, pidato kenegaraan, dan lain-lain.

Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Kata tidak baku muncul dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata tidak baku banyak digunakan karena sifatnya yang tidak resmi sehingga nyaman ketika digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata tidak baku banyak berkembang dari serapan kata bahasa daerah maupun bahasa asing.

Kata Baku-Kata Tidak Baku
kata baku
Aktif-Aktip
Aktivitas-Aktifitas
Apotek-Apotik
Analisis-Analisa
Asas-Azas
Atlet-Atlit
Atmosfer-Atmosfir
Kata baku
Aerobic-Erobik-
Akhir-Ahir-
Antarinstansi-Antar-instansi
Baut-Baud

Cenderamata-Cinderamata

Definisi-Difinisi
Diesel-Disel-
Dipersilakan-Dipersilahkan-
Dipindahkan-Dipindah-
Dolar-Dollar-
daftar-daptar
definisi-difinisi
depot-depo
detail-detil
diagnosis-diagnosa
diferensial-differensial
dipersilakan-dipersilahkan
disahkan-disyahkan

Ekspor-Eksport
Ekstrem-Ekstrim
Ekuivalen-Ekwivalen
Embus-Hembus
Esai-Esei


Februari-Pebruari
Fiologi - Phiologi
Film-Filem-
Fisik-Phisik
Foto-Photo-
Frekuensi-Frekwensi

Hafal-Hapal
Hakikat-Hakekat
Hierarki-Hirarki
Hipotesis-Hipotesa

Ijazah-Ijasah
Ikhlas-Ihlas
Imbau-Himbau
Ilmuwan-Ilmiawan
Impor-Import
Insaf-Insyaf
Isap-Hisap
Istri-Isteri
Izin-Ijin

Jadwal-Jadual
Jenazah-Jenasah
Jenderal-Jendral-

Kaidah-Kaedah
Karier-Karir
Khotbah-Khutbah
Kompleks-Komplek
Konduite-Kondite
Konferesi-konperensi
Konkret-Konkrit
Konsepsional-Konsepsionil
Koordinasi-Koordinir
Kualitas-Kwalitas
Kuantitas-Kwantitas
Kuitansi-Kwitansi
kata baku dan tidak baku
Lubang-Lobang

Manajemen-Managemen-
Manajer-Manager-
Memproklamasikan-Memproklamirkan-
Mencolok-Menyolok-
Mendefinisikan-
Mendifinisikan-
Menerapkan-Menterapkan-
Menerjemahkan-Menterjemahkan
Mengelola-Melola-
Mengesampingkan-Mengenyampingkan-
Mengkritik-Mengeritik-
Mengubah-Mengobah/merubah
Menyukseskan-Mensukseskan-
Mesti-Musti
Metode-Metoda
Motif-Motip
Motivasi-Motifasi

Narasumber-nara sumber
Nasihat-Nasehat
November-Nopember

Objek - obyek
Objektif - obyektif
Ons-On-

Peletakan-Perletakan-
Penasihat-Penasehat-
Persentase-Prosentase-
Pertanggungjawaban-Pertanggung-jawab-
Problematic-Problimatik-
Produktivitas-Produktifitas-
Psikotes-Psikotest-

Rezeki-Rejeki
Risiko-Resiko-
Roboh-Rubuh

Saksama-Seksama
Sekretaris-Sekertaris
Selagi-Mumpung
Silakan-Silahkan
Sintesis-Sintesa
Sistematis-Sistimatis
Sistem-Sistim
Spesies-Spesis-
Spiritual-Spiritual
Standardisasi-Standarisasi
Stasiun-Setasiun-
Subjek-Subyek-
Subjektif-Subyektip-
Survei-Survai-
Sutera-Sutra-
Syukur-Sukur-
kata tidak baku
Tafsiran-Tapsiran-
Tarif-Tarip-
Teknik-Tehnik-
Telanjur-Terlanjur-
Telantar-Terlantar-
Telentang-Terlentang-
Telepon-Tilpun-
Teoretis-Teoritis-
Terampil-Trampil-
Tim-Team-
Tradisional-Tradisionil-
Trotoar-Trotoir-
Ubah-Rubah
Utang-Hutang
Varietas-Varitas-
Wasalam-Wasallam-
Wujud-Ujud-
Zaman-Jaman
Zona-Zone-

Tuesday, February 17, 2015

Pengertian dan Contoh Ameliorasi, Peyorasi, Sinestesia, Homonim, Homograf, Homofon

Ameliorasi (Peninggian Makna)
Peninggian makna adalah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya, daripada makna lama.
Contoh:
makna lama:                                                                    makna baru:
bung        : panggilan kepada orang laki-laki                      panggilan kepada pemimpin
putra        : anak laki-laki                                                     lebih tinggi daripada anak
petani  : Orang yang bekerja disawah                          Orang yang bekerja dibidang agribisnis
Gadis   : Perawan                                                            Perempuan muda masa kini

Peyorasi (Penurunan Makna)
Penurunan makna adalah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya, daripada makna lama.
Contoh:
makna lama:                                                                    makna baru:
bini          : perempuan yang sudah dinikahi                       lebih rendah daripada istri/ nyonya
bunting: mengandung                                                     lebih rendah dari kata hamil
Janda  : Istri yang ditinggal meninggal suami                Istri yang ditinggalkan karena perceraian

Sinestesia (Pertukaran)
Sinestesia adalah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda, dari indera penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke indera pendengar, dan sebagainya.
Contoh:
suaranya terang sekali                 (pendengaran penglihatan)
rupanya manis                             (penglihat perasa)
namanya harum                           (pendengar pencium)

Homonim
Homonim adalah dua kata atau lebih yang ejaannya sama, lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh:
malam        :benda                                      malam    : petang
bisa I          : racun                                      kopi I          : minuman
bisa II         : dapat                                       kopi II         : salinan

Homofon
Homofon adalah dua kata atau lebih yang tulisannya berbeda, ucapannya sama, dan maknanya berbeda.
Contoh:
tang dengan teng
sangsi dengan sanksi
bang dengan bank

Homograf
Homograf adalah dua kata atau lebih yang tulisannya sama, ucapannya berbeda, dan maknanya berbeda.
Contoh:
keset           : alas kaki                                              keset           : sifat tidak licin
serang        : menyerang                                          serang     :  nama kota
tahu            : makanan                                             tahu        : paham                                                 
apel            : nama buah                                          apel            : berkunjung

Perluasan Makna (Generalisasi)
Perluasan makna adalah perubahan makna dari yang lebih khusus atau sempit, ke yang lebih umum atau luas. Cakupan makna baru tersebut lebih luas daripada makna lama.
Contoh:
makna lama:                                                        makna baru:
bapak  : orang tua laki-laki                              semua orang laki-laki yang lebih tua
saudara  : anak yang sekandung                             semua orang yang sama umur/ derajat.
Ibu          : Orang tua kandung perempuan         wanita yang lebih tua

Penyempitan Makna (Spesialisasi)
Penyempitan makna adalah perubahan makna dari yang lebih umum/ luas, ke yang lebih khusus/ sempit. Cakupan baru/ sekarang lebih sempit daripada makna lama (semula).
Contoh:
makna lama:                                                         makna baru:
sarjana                  : cendekiawan       .               lulusan perguruan tinggi
madrasah              : sekolah                                sekolah agama Islam
Kitab                  : Semua buku                        Buku keagamaan

--------------------------------------------------o0o-----------------------------------------------------------------

MACAM-MACAM JENIS MAJAS DALAM BAHASA INDONESIA

A. Macam-macam Majas Penegasan
Berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasanbeserta contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
  1. Majas Klimaks : Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
  2. Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany
  3. Majas Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
  4. Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
  5. Majas  Interupsi  adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
  6. Majas Eksklmasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
  7. Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
  8. Majas Silepsis dan Zeugma : Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
  9. Majas Apofasis atau Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
  10. Majas Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contoh: Saya naik tangga ke atas.
  11. Majas Aliterasi:  Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
  12. Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris  atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
  13. Majas Tautologi: Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
  14. Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
  15. Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
  16. Majas Retoris : Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
  17. Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
  18. Majas Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
  19. Majas Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
  20. Majas Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
  21. Majas Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
  22. Majas Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
  23. Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
B. Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
  1. Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
  2. Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit. Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
  3. Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting
  4. Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknyabagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”.  Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
  5. Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
  6. Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
  7. Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
  8. Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  9. Majas Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan Thailand.
  10. Majas Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
  11. Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
  12. Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
  13. Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
  14. Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
  15. Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
  16. Majas Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
  17. Majas Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.
  18. Majas  Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
  19. Majas Antonomasia: Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
  20. Majas Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
  21. Majas Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)
  22. Majas Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
  23. Majas Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
  24. Majas Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
C. Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
  1. Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
  2. Majas Antitesis : Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
  3. Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
  4. Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
  5. Majas Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
  6. Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
D. Macam-macam Majas Sindiran
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas sindiran beserta contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
  1. Majas Sinisme : Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
  2. Majas Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
  3. Majas Innuendo: Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
  4. Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
  5. Majas Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.  Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh: Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga.