Thursday, November 17, 2016

MENGHARGAI JASA PARA PAHLAWAN

Menghargai Jasa Para Pahlawan

Jasa para pahlawan bangsa bagi bangsa kita sangatlah besar. Mereka telah berjuang sepenuh jiwa raga untuk bangsa kita. Banyak di antara mereka yang gugur pada saat berjuang membela bangsa. 
Cita-cita mereka hanya satu, yakni terbebas dari belenggu penjajah. Mereka tidak sedikitpun 
mengharapkan imbalan. Oleh karena itu jasa para pahlawan bangsa kita haruslah kita hargai dengan jiwa besar. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. 
Bagaimana cara kita menghargai jasa para pahlawan bangsa kita? Berikut ini adalah beberapa contoh cara menghargai jasa para pahlawan bangsa:
  • Mengabadikan foto dan nama pahlawan pada mata uang, nama jalan, bandara dan rumah sakit., membuatkan monumen suatu peristiwa penting atau patung pahlawan, memberikan gelar dan tanda jasa.
  • Mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan hal-hal yang positif.
  • Meneladani sikap dan perjuangan para pahlawan.
  • Mendoakan arwah para pahlawan agar diterima di sisi Allah swt.
Sikap Kepahlawanan 

Ciri-Ciri Sikap Kepahlawanan 

Apakah yang dimaksud dengan sikap kepahlawanan? Kepahlawanan berasal dari kata pahlawan. Pahlawan merupakan orang yang memiliki keberanian dan pengorbanan yang besar dalam berjuang mencapai suatu cita-cita. Berani dan rela berkorban merupakan sikap utama yang dimiliki oleh seorang pahlawan. Dari pengertian pahlawan ini dapat kita simpulkan bahwa sikap kepahlawanan merupakan sikap yang menunjukkan keberanian dan pengorbanan yang tinggi dalam berjuang mencapai suatu hal. Selain berani dan rela berkorban ada ciri-ciri lain dari sikap kepahlawanan. Apa saja ciri-ciri lain tersebut?
 
Ciri-ciri dari sikap kepahlawanan yakni:
 
a.  Berani 

Dalam riwayat tergambar jelas keberanian para pablawan melawan penjajah Belanda. Dalam setiap usaha dan perjuangan kita harus berani menghadapi segala tantangan dan rintangan. Seorang pejuang bukanlah seorang yang penakut. Karena kita memperjuangkan kebenaran dan kebaikan, kita tidak boleh takut.
 
b.  Tangguh 

Tangguh artinya berjuang tanpa henti, tidak mudah goyah atau tidak mudah terpengaruh. Seorang pejuang akan terus berjuang sebelum cita-citanya tercapai. Agar memiliki ketangguhan kita harus memiliki rasa percaya diri, sabar dan teguh pendirian. Contohnya, Kapitan Pattimura merupakan seorang yang tangguh. Ini terlihat dari sikap Kapitan Pattimura yang tidak mau dibujuk untuk bekerja sama dengan Belanda.
 
c.  Bersemangat untuk Maju 

Setiap orang mempunyai keinginan untuk hidup lebih baik. Keinginan tersebut harus diikuti dengan semangat dan usaha yang sungguh-sungguh. Tanpa semangat dan kesungguhan, maka apa yang diinginkan tidak akan tercapai.
 
d.  Ikhlas 

Seorang pahlawan sejati akan berjuang dengan ikhlas tanpa pamrih. Ikhlas artinya tidak mengharapkan imbalan. Suatu kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas maka akan mendatangkan hasil yang baik pula. Namun sebaliknya suatu kebaikan yang dilandasi dengan pamrih tertentu, justru bisa mendatangkan suatu keburukan.
 
e.  Rela berkorban 

Dalam setiap perjuangan selalu membutuhkan pengorbanan. Pengorbanan ini bisa berupa pikiran, waktu, tenaga, harta, bahkan nyawa. Sikap rela berkorban telah ditunjukkan oleh Kapitan Pattimura. Ia rela dihukum gantung oleh Belanda demi memperjuangkan cita-cita rakyat Maluku.
f. Pantang Menyerah 
Pantang menyerah berarti terus berjuang meskipun menghadapi berbagai rintangan. Jika perjuangan gagal, pahlawan tidak putus asa. Ia akan terus berjuang sampai kebenaran ditegakkan.

g. Mendahulukan Kepentingan Orang Lain
 

Pahlawan tidak mengerjar kepentingan sendiri. Kepentingan bangsa, negara, dan kepentingan orang banyak ia dahulukan. Sampai hari ini pahlawan bangsa akan tetap lahir atau muncul. Karena selalu ada orang yang dengan berani dan rela berkorban membela kebenaran dan keadilan.

h. Patriotisme dan Cinta Tanah Air

Apa yang dimaksud dengan patriotisme? Patriotisme artinya cinta tanah air. Para pahlawan pendahulu kita berjuang mengusir penjajah tentunya didasari oleh rasa cinta tanah air. Mereka tidak rela bangsanya diinjak-injak oleh para penjajah. 

i. Ksatria 

Berjiwa ksatria, maksudnya berani mengakui kesalahan bila salah, bertanggung jawab segala ucapan dan tindakan yang dilakukan.  

j. Membela kebenaran dan Keadilan

Sikap membela keadilan maksudnya tidak memihak kepada sesuatu yang telah diketahui salah dan selalu berpegang teguh pada kebenaran dalam semua tindakannya.  

Sikap Kepahlawanan dalam Kehidupan Sehari-hari 

Apakah yang disebut pahlawan hanya orang-orang yang berjuang melawan penjajah? Tentu saja tidak. Setiap orang yang berjasa kepada bangsa ataupun kepada orang lain bisa disebut pahlawan. Orang tua berjasa kepada kita karena telah melahirkan, merawat dan mendidik kita. Petani berjasa dalam menyediakan kebutuhan pangan. Guru berjasa dalam mengajarkan ilmu pengetahuan. Semua orang dapat berjasa dan menjadi pahlawan bagi bangsa ini sesuai dengan caranya masing-masing.
 
Sikap kepahlawanan sangat penting dan harus dimiliki setiap orang. Sejak dini sikap kepahlawanan harus mulai dipupuk dan dibiasakan. Orang yang tidak memiliki sikap kepahlawanan akan menjadi penakut, pelit atau tidak mau berkorban, malas berusaha, egois (mementingkan diri sendiri) dan mudah putus asa. Walaupun tidak mendapat penghargaan dari siapapun sikap kepahlawanan harus senantiasa dipupuk sebab penghargaan bukanlah tujuan dari seorang pahlawan. Kita harus membiasakan diri memiliki sikap kepahlawan dalam kehidupan sehari-hari. 
Sikap kepahlawan dapat kita terapkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat. Berikut ini adalah contoh sikap kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari:
 
a.  Lingkungan keluarga 
Di lingkungan keluarga kita dapat menerapkan sikap kepahlawan dengan saling menolong dengan ikhlas. Biasanya di rumah telah ditetapkan aturan dan tugas-tugas rumah. Misalnya ayah mencuci motor, ibu memasak, kamu mencuci piring dan adikmu menyapu rumah. Jika suatu saat adikmu tidak dapat melaksanakan tugas karena sakit, maka kamu harus siap menggantikan tugasnya dengan rela dan tulus ikhlas.
 
b.  Lingkungan sekolah 
Di lingkungan sekolah kita pun dapat mewujudkan sikap kepahlawan. Misalnya jika ada teman yang tertimpa musibah, seluruh siswa di kelas dengan suka rela mengumpulkan bantuan dana dan barang. Sikap kepahlawanan di sekolah juga bisa diwujudkan dengan berani mengakui kesalahan, jika memang berbuat salah.
 
c.  Lingkungan masyarakat 
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang lebih luas. Sikap kepahlawanan dapat diwujudkan misalnya dengan ikut serta bekerja bakti membersihkan lingkungan. Jika memiliki suatu makanan tidak lupa memberikan kepada tetangga. Jika ada suatu daerah yang tertimpa musibah, kita bantu sesuai dengan kemampuan kita. Ini juga merupakan sikap kepahlawanan.

Contoh Sikap dan perilaku yang Meneladani Para Pahlawan
 Salah satu contoh sikap kepahlawanan adalah patriotisme. Sikap patriotisme tidak hanya dimiliki oleh para pahlawan bangsa. Sebagai warga negara yang baik kita pun harus memiliki sikap patriotisme. Siapa lagi yang mencintai bangsa ini kalau bukan kita, warga negara Indonesia? Perjuangan kita saat ini sudah bukanlah perjuangan melawan para penjajah. Setelah merdeka, justru tantangan semakin besar. Kita saat ini mesti berjuang melawan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
 

Sikap patriotisme dapat diwujudkan dalam banyak hal. Wujud sikap patriotisme antara lain sebagai berikut:
 

1.  Mencintai dan menggunakan produk dalam negeriMencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri merupakan bagian dari cinta tanah air. Dengan menggunakan produk dalam negeri berarti kita memberi keuntungan kepada warga Indonesia sendiri. Baik pembuatnya ataupun pedagangnya. Berarti juga memberi keuntungan kepada negara. Sebenarnya produk-produk dalam negeri tak takkalah dengan produk luar negeri. Bahkan banyak produk-produk asli buatan Indonesia yang ditiru orang luar negeri.
 

2.  Tidak merusak lingkungan hidupLingkungan hidup haruslah dijaga kelestariannya. Merusaknya berarti
kita tidak mencintai tanah air. Lingkungan hidup yang rusak akan merugikan manusia sendiri.
 

3.  Ikut serta memelihara fasilitas umumFasilitas umum merupakan sarana yang disediakan oleh pemerintah untuk kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah telepon umum, jembatan, halte, kereta api dan lain-lainnya. Jika kita merusak fasilitas umum akan merugikan orang lain dan negara. Kita sendiri juga tidak dapat menggunakannya lagi.
 

4.  Ikut serta dalam pembangunan bangsaNegara kita harus terus membangun agar lebih maju dan kehidupan rakyatnya lebih baik. Bila kita ingin mencintai tanah air, maka kita harus ikut serta dalam pembangunan. Ikut serta dalam pembangunan bisa diwujudkan dengan taat membayar pajak, menjadi pegawai yang baik, dan sebagainya.
 

5.  Mentaati peraturan yang adaPeraturan dibuat agar masya-rakat tertib dan nyaman. Jika kita melanggar peraturan akan merugikan diri kita sendiri. Bahkan orang lain dan negara juga akan dirugikan. Berarti jika kita melanggar peraturan berarti kita tidak cinta tanah air.
 

6. Melestarikan budaya bangsaBudaya bangsa merupakan kekayaan bangsa. Menjaga keles-tarian budaya bangsa berarti mencintai bangsa dan tanah air. Kita harus bangga memiliki budaya bangsa yang beragam dan unik. Orang asing saja banyak yang mengagumi budaya bangsa kita. Termasuk melestarikan budaya bangsa adalah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 
Contoh Perilaku Meneladani Sikap Para Pahlawan yang lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini,

No.
Sikap
Definisi
1.Berani
Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu/mengambil tindakan dengan tidak terlalu merisaukan hal-hal buruk.Contoh
  • Berani beramal dengan sifat-sifat terpuji, 
  • Berani menjauhi sifat-sifat yang buruk, 
  • Berani menghadapi kritikan, 
  • Berani memberi kritikan yang menyenangkan, 
  • Berani menghadapi kegagalan. 
2.Rela berkorban
Rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan memberikan  sesuatu yang dimiliki untuk orang lain walaupun akan memberikan penderitaan bagi diri sendiri. Contoh
  • Ikut kerja bakti membersihkan jalan dan sekolah
  • Ikut berpartisipasi menjaga keamanan kampung
  • Menyingkirkan benda berbahaya ditengah jalan
  • Membantu mengantarkan adik yang mau belajar kelompaok
  • Membantu pekerjaan orang tua atau orang yang disekitarnya
3.Membela kebenaran dan Keadilan
Membela keadilan maksudnya tidak memihak kepada sesuatu yang telah diketahui salah. Contoh
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  •  Menghormati hak-hak orang lain.
  •  Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
  •  Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
  • Tidak bersifat boros.
  • Tidak bergaya hidup mewah.
  • Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Menghargai hasil karya orang lain.
  • Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
4.Cinta Tanah Air
Cinta tanah air adalah suatu kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap tempat kelahiran atau tanah airnya. Contoh
  • Belajar dengan tekun hingga kita juga dapat ikut mengabdi dan membangun negera kita agar tidak ketinggalan dari bangsa lain.
  • Menjaga kelestarian lingkungan.
  • Tidak memilih-memilih teman.
  • Berbakti pada nusa dan bangsa
  • Berbakti pada orang tua (Ibu, Bapak, Guru)
  • Menggunakan barang produksi dalam negeri
5.KsatriaKesatria, maksudnya berani mengakui kesalahan bila salah, bertanggung jawab segala ucapan dan tindakan yang dilakukan. Contoh
  • Meminta maaf atas segala kesalahan yang dilakukan.
  • Cepat belajar dari kesalahan dan tidak terlalu lama berkubang dalam rasa penyesalan
  • Bekerja dengan tim terbaik untuk menunjukkan performa terbaik. 
  • Jangan menyalahkan pihak lain atau aturan. 
  • Tidak berputus asa, bahkan menjadikan kegagalan sebagai pemicu terhadap kesuksesan-kesuksesan di masa berikutnya. 

sumber :https://damaruta.blogspot.co.id/2015/02/halaman-122-perilaku-sehari-hari-dalam.html

Wednesday, November 16, 2016

MENJADI AYAH YANG HEBAT

  • Seorang penyair mengatakan bahwa cinta pertama seorang gadis adalah kepada ayahnya, hal tersebut tidaklah berlebihan mengingat peran ayah yang begitu besar bagi keluarganya. Sosok ayah yang baik yang melindungi serta mengayomi keluarganya dapat menginspirasi anak-anaknya untuk melakukan hal yang serupa, khususnya bagi anak perempuan bahwa sosok seperti ayahnyalah yang kelak menjadi idolanya ketika dia memutuskan untuk mencari pendamping hidup bagi dirinya.
    Para ayah di mana pun Anda berada saat ini, tugas Anda menjadi ayah adalah sebuah amanah agung yang telah dipercayakan oleh Tuhan kepada Anda untuk menjaga, merawat, dan membesarkan anak-anak yang dititipkan sementara kepada Anda. Anak-anak perempuan Anda adalah sangat unik, mereka dibekali dengan perasaan lembut yang tidak dimiliki oleh anak-anak putra Anda, sehingga cara mendidik mereka pun berbeda, jangan pernah menyakiti atau bahkan menghancurkan perasaan mereka yang lembut itu.
    Sebagai seorang pria terkadang memang sulit untuk memahami perasaan wanita, bahkan ketika Anda berusaha untuk memahami perasaan anak perempuan Anda, tidak semua ayah mampu melakukan hal ini. Jika semua upaya yang telah Anda lakukan nampaknya tidak membuahkan hasil untuk mendidik anak perempuan Anda, mungkin daripada banyaknya kata-kata atau perintah yang telah Anda buat bagi mereka, sekaranglah waktunya Anda memberikan teladan melalui tindakan nyata Anda.
  • 1. Mengasihi sepenuh hati istri Anda

    Mengasihi sepenuh hati istri Anda dan memperlakukannya dengan penuh rasa hormat, cara ini sangat ampuh untuk menyentuh ke dalam relung hati terdalam putri Anda. Ketika seorang anak perempuan melihat ayahnya memperlakukan ibunya dengan penuh kasih, maka tak ada alasan lain bagi dirinya untuk menolak saran-saran dari Anda, karena putri Anda akan sangat menghargai dan menghormati Anda, mempercayai Anda bahwa saran-saran dari Anda pastilah benar dan itu demi kebaikan mereka juga.
  • 2. Memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat dan sopan

    Ketika bertamu atau bertemu dengan orang lain perlihatkan rasa respek Anda dan berlakulah secara sopan di hadapan putri Anda. Lakukanlah secara spontan dan tanpa dibuat-buat dan perkenalkanlah putri Anda kepada mereka, pujilah dia dan bangkitkan rasa percaya dirinya ketika berhadapan dengan orang lain.
  • 3. Menghindari kata-kata kasar

    Ketika di dalam rumah atau di tempat umum hindarilah menggunakan kata-kata kasar. Ketika Anda marah atau memiliki masalah dengan istri Anda di rumah berusahalah untuk tidak mengucapkan kata-kata kasar atau makian kepada istri Anda, atau ketika Anda memarahi anak-anak Anda karena mereka melakukan sebuah kesalahan. Kesabaran Anda sedang diuji, ketika Anda para ayah mampu mengatasi emosi Anda, anak-anak Anda akan melihat bahwa ayahnya adalah seorang yang sabar dan bijaksana dalam mengatasi setiap permasalahan, Anda akan semakin dihormati oleh mereka bukan ditakuti.
  • 4. Tidak membeda-bedakan

    Janganlah pernah bersikap pilih kasih terhadap anak-anak Anda, perlakukan anak perempuan Anda sederajat dengan anak putra Anda. Tidak ada perbedaan tugas dan tanggung jawab di dalam rumah, perlakukalah semuanya dengan adil.
  • 5. Membantu mengerjakan tugas istri Anda

    Bagi seorang pria tidak ada salahnya mengerjakan tugas-tugas seorang wanita, seperti: mengendong bayi, memasak, mencuci pakaian, mensetrika baju, menjemur pakaian, menjahit, dan sebagainya. Seorang pria yang bersedia mengerjakan tugas-tugas seorang wanita bukan berarti pria tersebut bersikap feminim, tetapi lebih kepada perhatian serta rasa respek Anda kepada pasangan dan anak perempuan Anda. Tidak banyak pria yang mampu melakukan hal ini, maka jika Anda ingin menjadi seorang "pahlawan" di mata anak perempuan serta istri Anda, Anda tidak perlu sungkan atau ragu-ragu lagi mengerjakan tugas-tugas mereka tersebut.
  • 6. Anak perempuan merasa dicintai dan dihargai apabila ditolong

    Terkadang anak perempuan Anda ingin bersikap manja kepada Anda, sebagai seorang pria janganlah menunjukkan kegalakan Anda atau ketegasan Anda kepadanya. Ketika dia mengalami kesulitan dalam mengerjakan sebuah tugas, tolonglah dia untuk mengerjakannya, karena kelembutan hatinya anak perempuan akan merasa lebih dicintai serta dihargai apabila Anda bersedia untuk menolongnya dengan tulus. Bantulah mereka untuk selalu merasa nyaman serta merasa dilindungi bila berada di dekat Anda.
    Dalam mendidik anak-anak dalam masa pertumbuhannya, seringkali teladan lebih ampuh digunakan daripada banyaknya kata-kata atau perintah yang diucapkan. Berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menjadi ayah yang baik dan berdedikasi, Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi terhadap anak-anak Anda kelak, namun percayalah bahwa teladan-teladan baik Anda tidak akan pernah mereka lupakan sampai selama-lamanya.

Tuesday, November 15, 2016

5 Perbedaan Guru Dahulu dan Guru Sekarang

Segala sesuatu yang ada di dunia pasti tak luput dari yang namanya kekurangan. Sama halnya dengan profesi guru. Entah itu guru zaman sekarang ataupun zaman dahulu semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, kali ini saya akan berbicara mengenai 5 Perbedaan Guru Dulu dan Sekarang. Hal apa sajakah yang membedakan guru Zaman Dulu dan Sekarang ? ini dia
1. Cara Mengajar
Cara mengajar yang diterapkan oleh guru zaman dulu umumnya adalah dengan menggunakan penjelasan yang bertele-tele, yang sepertinya setiap kata yang ada di buku itu dibaca. Dengan metode ini, pengetahuan yang diterima siswa hanya bersumber dari sang guru saja.

Sedangkan guru zaman sekarang lebih sering hanya menjelaskan secara singkat materinya, lalu mempersilahkan para siswa untuk bertanya apabila ada kesulitan. Dengan cara ini, siswa jadi terpacu untuk mengembangkan pengetahuannya di luar sekolah. Misalnya dengan browsing di Internet, mengikuti kursus, dan lain sebagainya. Pengetahuan yang didapat pun akan semakin banyak.


2. Cara Menasihati Siswa
Cara menasihati siswa yang dilakukan oleh guru-guru zaman dulu adalah dengan kalimat- kalimat yang biasanya kasar. Seperti menyinggung kondisi ekonomi keluarganya, penampilannya, dan lain sebagainya. Hal ini akan membuat para siswa saat itu menjadi berfikir keras agar tidak akan diledek oleh guru-guru mereka.

Perlakuan berbeda dilakukan guru zaman sekarang. Mereka biasanya menasihati para murid hanya dengan nasihat-nasihat yang halus dan tidak sampai menyinggung perasaan murid tersebut. Cara ini kurang efektif karena murid kadang-kadang hanya mendengarkan di telinga kanan dan keluar di telinga kiri.


3. Cara Berinteraksi Diluar Kelas
Guru-guru zaman dulu dengan gaya mengajarnya kaku, diluar kelas apabila disapa oleh murid nya, mereka hanya tersenyum lalu berlalu begitu saja. Karena dalam diri mereka, ada suatu doktrin yang menjelaskan bahwa ada garis pemisah antara guru dan murid. Jadi, sang murid harus sangat menghormati gurunya.

Sedangkan guru zaman sekarang lebih luwes dalam berinteraksi diluar kelas. Misalkan saja ada murid-muridnya yang menyapa, mereka akan tersenyum lepas dan kadang-kadang justru bercanda dengan murid-muridnya itu. Seakan akan tidak ada garis batas antara murid dan guru. Guru pun bisa dijadikan tempat untuk mencurahkan segala isi hati kita (curhat) tentang sekolah maupun kehidupan sehari-hari kita.


4. Penggunaan Teknologi
Ketika zaman dulu, yang mana saat itu teknologi belum secanggih sekarang ini, seorang guru apabila ingin menjelaskan materinya, hanya dengan menggunakan kapur dan papan tulis kayu saja. Atau bila dengan alat bantu, paling jauh hanya menggunakan peta untuk pelajaran geografi.

Hal yang sangat berbeda dilakukan oleh guru zaman sekarang. Guru sekarang lebih senang menuliskan materi ajarnya di sebuah file presentasi yang nanti hasilnya bisa ditampilkan di layar menggunakan LCD proyektor. Disamping lebih praktis, cara ini bisa membantu para siswa untuk mengetahui lebih detail suatu gambar/objek/benda.


5. Pemberian Nilai
Pemberian nilai yang dilakukan oleh guru zaman dulu adalah selain nilai asli, ada nilai yang diambil secara subyektif oleh guru tersebut. Hal-hal yang dinilai antara lain adalah kesopanan, etika, dan keantusiasan siswa tersebut dalam mendalami materi yang diajarkan guru tersebut. Sehingga dengan cara itu, nilai siswa benar-benar asli sesuai dengan kenyataan yang ada pada siswa tersebut.

Berbeda dengan guru zaman sekarang. Kebanyakan guru zaman sekarang hanya mengisi kolom nilai seorang murid hanya dari hasil rata-rata ulangan ditambah tugas, dan keaktifannya dalam bertanya ataupun menjawab. Sehingga tidak jarang nilai yang muncul di rapor tidak mencerminkan kemampuan sebenarnya dari murid tersebut.

Guru zaman dahulu dan zaman sekarang ternyata memiliki perbedaan yang sangat menonjol, dan ini menunjukkan ciri khas masing-masing guru. Nah, alangkah lebih baik, apabila hal yang baik di masa lalu diterapkan di masa kini dan hal yang buruk dijadikan pelajaran. Well, bagaimana Sobat? setujukah dengan opini di atas ? (albabalpachinoDOTcom)

Apa Bedanya Guru Dulu dengan Guru Sekarang?


Masih teringat dan belum selesai kasus tawuran antar pelajar dan Miyabi di LKS, yang menjadi sorotan media beberapa minggu terakhir. Tentu saja ini sedikit banyak mencoreng dunia pendidikan di negeri ini. Dan mau tidak mau, sekolah dan guru juga menjadi lembaga dan orang yang juga menjadi perhatian. Penilaian masyarakat luas sangat beragam terhadap kasus ini yang secara tidak langsung akan mengurai permasalahan-permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan.
Di tulisan ini akan membahas faktor interen pendidikan, khususnya sekolah atau guru. Sekolah dianggap membiarkan saja bentuk kekerasan, walau sebenarnya tidak ada lembaga pendidikan atau tenaga pendidikan yang menghendaki sebuah kekerasan. Ada juga yang berkomentar, guru sekarang berbeda dengan guru yang dulu. Katanya guru sekarang mendidik tidak dengan hati, mereka mengajar untuk pekerjaan.

Kalau dilihat dari sejarahnya, memang guru sekarang lebih enak dibanding dengan guru zaman dulu jika dilihat dari segi kesejahteraan. Walau hal ini juga bisa dibantah, karena masih banyak guru yang berstatus guru honorer atau guru tidak tetap yang jauh mendapat perhatian. Secara umum, keterbatasan sarana dan prasarana mulai berkurang, seharusnya pendidikan kita tidak hanya jalan di tempat.

Guru zaman dalam melaksanakan tugasnya cenderung dalam keterbatasan, bangunan yang rusak, buku yang tidak lengkap, gaji yang sedikit. Tetapi dengan keterbatasan itu guru mampu mengatasinya dengan terus mendidik anak-anak yang mampu menjadi penerus bangsa. Masyarakat sebenarnya sederhana dalam memaknai keberhasilan pendidikan, bukan dengan angka misalnya mendapat selalu mendapat juara atau mendapatkan nilai tertinggi. Masyarakat menilai keberhasilan anak didiknya tidak hanya keberhasilan akademis, tetapi anaknya bisa dewasa secara emosional, memiliki karakter yang baik dan bisa bersikap terpuji.

Guru zaman dahulu memiliki kewenangan yang luas untuk mendidik anak di sekolah, sebagai orang tua di sekolah. Tidak ada yang namanya orang tua melaporkan guru anaknya. Orang tua dan guru bisa berhubungan dengan harmonis dengan orang tua anak didik. Ketika pulang ke rumah, orang tua bisa menjadi guru yang baik bagi anaknya, masyarakat mampu mengajarkan nilai kehidupan.

Berbeda zaman tentu juga berbeda tantangan yang dihadapai, guru zaman sekarang tidak lagi terlalu dipusingkan dengan keterbatasan. Guru zaman sekarang lebih banyak tuntutan dan aturan yang harus dipatuhi. Sistem dan aturan memaksa guru terseret untuk melakukan yang menyalahi makna dari profesinya. Mulai dari diombang-ambingkan dengan kepentingan penguasa daerah, aturan yang membuat ruang gerak terbatas. Sibuk dengan tugas administrasinya. Semua menjadi terasa harus seperti yang ada di dalam buku.

Satu lagi yang membedakan guru sekarang dengan guru dulu adalah, guru sekarang kurang lagi dihormati oleh anak didiknya. Pertanyaan besarnya, mengapa guru tidak lagi dihormati anak didiknya? Jika dulu, anak didik selalu menghormati anak didiknya bahkan sering didengar cerita anak didik yang rela menunggu di depan pintu gerbang untuk menunggu gurunya datang dan membawakan tas dan sepedanya. Walau kadang guru memberikan hukuman pada anak didik, tetapi anak tetap menghoramati gurunya.

Sekarang banyak guru profesional, tetapi tidak tahu profesional itu yang seperti apa. Gaji cukup bahkan lebih tetapi masih saja merasa kurang, sampai-sampai SK-nya disekolahkan di bank. Biarlah, dulu ya dulu, sekarang ya sekarang. Mau berubah atau tidak tergantung orang dan sistem pendidikannya bisa merubah atau tidak. Pasti masih ada guru yang mendidik dengan hati. Tiap masa berbeda itu wajar, karena yang tantangan yang dihadapi juga berbeda, tentu harapannya bisa lebih baik. Sudahlah, tidak baik membicarakan orang apalagi membanding-bandingkan, tapi kalau komentar silahkan saja! Sumber : http://flashnetku.blogspot.co.id/2015/07/5-perbedaan-guru-dahulu-dan-guru.html

Monday, November 14, 2016

CARA MENGATASI RAMBUT RONTOK SEJAK LAHIR

Rambut rontok adalah masalah umum semua orang namun jika rambut rontok terjadi pada anak-anak tentu hal ini merupakan yang lebih serius.
Jika anak anda kehilangan rambut tanpa alasan maka sebagai orang tua sebaiknya harus segera mencari tahu apa akar permasalahannya. Dan pastinya masalah rambut rontok perlu segera diobati.
Penyebab Rambut Rontok Pada Anak-Anak
Pada bayi yang baru lahir kebanyakan dari mereka kehilangan rambut selama beberapa bulan pertama dalam kehidupan mereka. Setelah itu akan tumbuh rambut yang permanen.
Namun pada kondisi tertentu baik karena faktor non medis maupun karena faktor medis, rambut bisa rontok secara berlebihan.
Dan dibawah kita bisa melihat beberapa kemungkinan penyebab rambut rontok anak baik karena faktor medis dan non medis.

Penyebab Non Medis Rambut Rontok pada Anak:
• Pengaruh bahan kimia dari shampo yang salah
• Pernah menderita panas tinggi
• Pengaruh kepang rambut yang ketat
• Pengaruh menjepit rambut yang ketat
• Pengaruh menyisir rambut yang masih basah

Penyebab Medis Rambut Rontok pada Anak:
• Ketidakseimbangan nutrisi / Defisiensi
Pada anak-anak, rambut rontok biasanya disebabkan karena kekurangan atau kelebihan jumlah nutrisi tertentu dalam diet sehari-hari mereka. Kekurangan vitamin H ataupun biotin (Vitamin B kompleks) dapat menyebabkan rambut rontok.
Biotin membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi glukosa. Kekurangan Zinc yang merupakan mineral penting yang membantu dalam metabolisme sel serta diet yang kelebihan vitamin A juga dapat menyebabkan rambut berguguran.
• Tinea capitis (kurap kepala)
Kurap pada kulit kepala adalah jenis infeksi jamur yang menyebabkan kulit kepala bersisik dan gatal sehingga jika sering digaruk maka akan melemahkan akar rambut yang pada akhirnya menyebabkan rambut rontok.
Untuk pengobatan kurap pada kulit kepala ini dokter anak biasanya meresepkan pengobatan obat topikal antijamur maupun penggunaan sampo antijamur.
• Masalah endokrin
Rambut rontok juga bisa disebabkan karena hipotiroidisme, suatu kondisi di mana tiroid kurang aktif dan menyebabkan kekurangan jumlah hormon yang sedianya untuk mengatur metabolisme. Untuk pengobatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter kulit.
• Alopecia areata
Alopecia areata adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh merusak folikel rambut yang sebagai hasil akhirnya adalah rambut akan rontok.
• Telogen effluvium
Telogen effluvium adalah suatu kondisi terganggunya siklus pertumbuhan rambut secara normal karea pengaruh stres. Hal ini juga kemungkinan disebabkan karena beberapa faktor seperti cedera parah, demam yang sangat tinggi, kematian orang yang dicintai, operasi dengan anestesi umum, pengaruh obat-obatan, dll.
Hal-hal diatas menyebabkan pertumbuhan folikel rambut berhenti terlalu dini. Pada hal dalam kondisi normal, ketika rambut memasuki fase istirahat bukannya menyebabkan hilangnya rambut yang berlebihan, sebagian atau kebotakan total.
Kondisi Telogen effluvium tidak dapat diobati namun dengan menghindari penyebabnya pertumbuhan rambut akan kembali normal. Hanya saja membutuhkan jangka waktu sekitar enam bulan sampai satu tahun.
Nah demikianlah uraian singkat mengenai kemungkinan penyebab rambut rontok pada anak diatas semoga menjadi suatu informasi yang bermanfaat bagi kita semua.