Wednesday, October 26, 2016

Inilah 6 Penyebab ASI Tidak Keluar

Menurut dr. Anita Amalia Sari (Anggota Redaksi Medis PeduliSehat.info) Berikut ini penyebab ASI tidak keluar.
1. Kurangnya Stimulasi Menyusui
Produksi ASI dipengaruhi dengan semakin seringnya bayi menyusui. Ketika bayi menyusu tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin yang berfungsi penting dalam pengeluaran ASI.
Ketika bayi menyusu akan ada pula respon ke otak ibu untuk mengeluarkan ASI lebih banyak. Jadi semakin jarang menyusu dan semakin cepat waktu menyusu berpengaruh dengan jumlah ASI.
Sebaiknya susui bayi minimal 20 menit tiap payudaranya. Jika sudah selesai satu payudara dapat berganti ke payudara satunya. Posisi menyusu yang baik juga harus diperhatikan.
2. Kelelahan, Stres & Penyakit Ibu
Kurangnya istirahat merupakan penyebab tersering produksi ASI berkurang. Stres piskologis juga mempengaruhi kuantitas ASI.
Bagi ibu yang bekerja, Anda tetap dapat memompa atau memerah susu Anda sehingga produksi ASI tidak berkurang. Infeksi ataupun penyakit yang dialami ibu dapat menurunkan jumlah ASI.
Penyakit-penyakit seperti gangguan fungsi tiroid dan anemia merupakan sebagian penyakit yang dapat menyebabkan produksi ASI sedikit.
3. Kafein, Rokok & Alkohol
Konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat membuat tubuh dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya produksi ASI.
Terlalu banyak kafein juga mempengaruhi bayi karena beberapa kafein dapat dikeluarkan lewat ASI sehingga menyebabkan bayi mengalami gangguan tidur dan rewel.
Merokok dapat menggangu pelepasan hormon oksitosin yang berfungsi untuk menstimulasi keluarnya ASI dari payudara ibu.
Alkohol dapat mengganggu proses keluarnya ASI dari payudara, selain itu dapat pula merubah rasa ASI, dan yang terburuk adalah dapat mengganggu perkembangan bayi.
4. Obat-obatan & Pil KB
Beberapa jenis obat-obatan seperti golongan antihistamin, dekongestan (pelega nafas) dan diuretik dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI.
Pil KB
Pil KB yang mengandung estrogen dapat menurunkan jumlah ASI yang diproduksi. Sebaiknya jika ingin menggunakan pil KB saat menyusui gunakan yang hanya mengandung progesteron saja atau konsultasikan dengan dokter yang menangani Anda.
Sebenarnya pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan juga merupakan KB alami termudah.
5. Diet & Hamil Saat Menyusui
Diet yang tidak sehat sehingga menyebabkan dehidrasi dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi saat menyusui dan konsumsi air putih 8 gelas sehari.
Dilain sisi, kondisi kehamilan juga mempengaruhi produktivitas ASI yang ada. Jika Anda hamil saat menyusui, hormon kehamilan dapat menyebabkan berkurangnya jumlah ASI.
6. Riwayat Operasi Payudara
Riwayat operasi payudara dapat mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi terutama bila saluran ASI nya pun ikut rusak.

Kunci Sukses Menyusui: Solusi Supaya ASI Lancar & Tambah Banyak

Ini dia kunci sukses menyusui yang harus diketahui semua orang yang ingin sukses menyusui. Selain si Ibu yang menyusui, suami, orang tua, mertua dan orang-orang di sekitar bayi juga harus mengetahui kunci sukses menyusui ini
#1. Keinginan yang kuat untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si baby
Untuk dapat menyusui bayinya, seorang Ibu harus punya keinginan yang kuat dari dalam dirinya untuk memberikan yang terbaik kepada si bayi, yaitu ASI. Motivasi yang kuat ini akan menggerakkan semua sumber daya fisik dan emosi si Ibu untuk segera menghasilkan ASI.
Dengan memiliki keinginan yang kuat dan kasih sayang yang tulus dan tinggi, maka produksi ASI bisa terpacu. Ada istilah LDR atau Let Down Reflex, yaitu aliran ASI yang deras ketika diminum si baby maupun dipompa. LDR bisa didapatkan dengan memandangi si bayi dan ada perasaan sayaaaang sama si baby
Jika ASI belum keluar pada hari pertama si bayi lahir, bukan berarti dia tidak akan keluar seterusnya. Banyak Ibu yang baru keluar ASI pada hari kedua atau ketiga setelah si bayi lahir. Maka selain keinginan yang kuat, si Ibu juga harus berusaha dengan mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi yang akan menjadi bahan baku produksi ASI, khususnya sayur dan buah.
#2. Dukungan Ayah & Keluarga
Tidak akan ada artinya motivasi yang kuat dari dalam diri si Ibu untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati, jika Ayah si bayi beserta seluruh keluarga (orang tua / mertua, saudara) tidak memberikan dukungan.
Jangan mendesak Ibu untuk segera mengeluarkan ASI. Desakan itu justru akan membuat ASI tidak kunjung keluar alias mampet. Yang perlu dilakukan adalah ciptakan suasana yang nyaman di dalam keluarga sehingga si Ibu merasa rileks dan nyaman. Dengan demikian ASI-nya akan lekas terproduksi dengan lancar.
Jangan pula mendesak si Ibu untuk segera memberi bayinya susu formula. Makanan terbaik bayi adalah ASI yang diproduksi Ibunya sendiri. Bukan susu sapi yang sudah diekstrak menjadi susu formula itu.
Untuk memenuhi kebutuhan si Ibu dalam memproduksi ASI, siapkanlah makanan bergizi tinggi. Bantulah Ibu bayi dalam menyiapkan segala keperluan sehingga si Ibu bisa fokus merawat bayinya.
#3. Suasana hati yang nyaman dan gembira
Nah ini tidak boleh dilupakan. Suasana hati yang nyaman dan gembira sangat mempengaruhi produksi ASI. Sebaliknya, hati yang stress (misalnya baru beradaptasi dengan si bayi ketika baru pertama punya anak, tuntutan yang tinggi untuk segera dapat menyusui, atau stress karena pekerjaan) dapat menghambat produksi ASI.
Sebisa mungkin minimalisir perasaan stess, lakukan hal-hal yang bisa menyenangkan perasaan bunda seperti memasak, makan diluar, jalan-jalan atau sesekali belanja barang yang anda inginkan.
Kadang masalah dikantor juga bisa jadi penyebab, selesaikan semua masalah pekerjaan bunda dan biarkan ketika dirumah suasana hati jadi lebih tenang. karena sebagian besar asi yang tidak keluar atau tidak lancar selalu menimpa ibu yang bekerja.
#4. Nutrisi untuk Memperlancar ASI
Nah, bagaimana jika ternyata setelah melahirkan, ASI tidak bisa lancar? Sedangkan segala macam usaha sudah dilakukan. Dan si bayi sudah mulai kenal dengan susu formula?
Memang banyak Ibu yang tidak kunjung lancar ASI-nya. Dengan terpaksa, susu formula-pun diberikan daripada si bayi tidak kemasukan makanan apapun.
Ada kalanya ketika kita sudah makan banyak dan bergizi serta bervariasi, namun produksi ASI tidak kunjung meningkat. Bagaimana ini? Maka tidak ada salahnya didukung dengan nutrisi untuk memperlancar ASI. Nutrisi yang dimaksud di sini adalah nutrisi tambahan selain makanan yang rutin kita makan pagi siang dan malam.

DELAPAN CARA MENSTIMULASI KELUARNYA ASI

1. Menenangkan diri
Ketika belum bisa mengeluarkan ASI-nya, biasanya ibu-ibu yang baru melahirkan akan langsung panik. Jika ini terjadi pada Anda, cobalah untuk menenangkan diri. Duduklah dengan tenang sendirian. Namun jika lebih tenang ditemani seseorang, pilihlah orang yang bisa mendukung dan menenangkan Anda. Ketenangan akan membantu Anda menstimulasi otak dan memerintahkan pengeluaran oksitosin yang merangsang keluarnya ASI.
2. Kontak kulit dengan bayi
Ketika bayi lahir prematur, mungkin Anda tak bisa langsung menyusui si kecil. Agar ASI bisa keluar, paling tidak lakukan kontak kulit dengan si kecil.

3. Melihat foto bayi
Jika tidak memungkinkan untuk melakukan kontak kulit dengan si kecil, ada cara lain untuk menstimulasi keluarnya ASI. "Anda bisa melihat foto si kecil, mendengarkan rekaman suara tangisannya, atau mencium bau tubuh dari bajunya," tambah Inna.
4. Hypnobreastfeeding
Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu bisa menerapkan hypnobreastfeeding sendiri di rumah. Teknik ini dilakukan dengan memasukkan kalimat motivasi ke dalam pikiran bawah sadar ibu. Anda bisa membayangkan ASI sedang mengalir deras seperti air mancur dan si kecil minum ASI Anda sampai kenyang. Bayangan ini akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar Anda sehingga bisa memotivasi Anda memroduksi ASI. Anda juga bisa menerapkan teknik pernafasan untuk membuatnya jadi rileks. Jika teknik ini berhasil, payudara akan mengencang karena peningkatan jumlah produksi ASI.
5. Minuman hangat
Minuman hangat seperti susu, teh, atau kopi akan membantu Anda untuk menenangkan diri. Kondisi tubuh yang tenang akan membantu mekanisme tubuh kembali normal dan meningkatkan ASI. "Yang paling penting adalah menghindari stres. Stres akan semakin menghambat produksi ASI Anda," tambahnya.

6. Menghangatkan payudara
Biasanya ketika ASI sulit diperah, payudara akan membengkak. Untuk meredakannya Anda bisa menghangatkan payudara dengan mengompresnya atau mandi air hangat. Cara ini juga bisa membantu menstimulasi keluarnya ASI.
7. Merangsang puting susu
Selain rangsangan dari mulut bayi, rangsangan juga bisa dilakukan dengan cara menarik lembut atau memutar perlahan puting susu. Anda juga bisa memijatnya perlahan atau sekadar mengusapnya.

8. Pijat
Khusus yang satu ini, Anda butuh bantuan orang lain, misalnya suami atau keluarga lainnya. Anda bisa meminta mereka untuk memijat leher dan punggung Anda. "Ketika dipijat, posisikan diri Anda dalam posisi setengah menunduk. Akan lebih baik jika Anda melepaskan baju Anda, sehingga payudara akan jatuh ke bawah. Mulailah memijat dari bagian leher ke punggung dengan menggunakan ibu jari,

Tuesday, October 25, 2016

Penentuan Minggu Efektif dan Hari Efektif

Pada bulan Juli – Agustus tahun ini merupakan   awal tahun pelajaran,  tentunya sebagai guru di semua tingkatan baik dari tingkat TK, SD ,SLTP dan SLTA mempersipakan program – programnya diantaranya adalah Program Tahunan  dan  program semester .
Sebelum membuat program tahunan dimulai dengan membuat rincian minggu efektif , dalam membuat rincian minggu efektif ini yang diperlukan diantaranya adalah kalender Pendidikan adapun rincian kelender pendidikan sesuai dengan Setandar Isi adalah sebagai berikut :
Permulaan tahun pelajaran  adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran  untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. ( Sumber Permendiknas No.22 Tahun 2006 )
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel di bawah ini.

Tabel   Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
1.    
Minggu efektif  belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2.    
Jeda tengah semester
Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
3.    
Jeda antar semester
Maksimum 2 minggu
Antara semester I dan II
4.    
Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5.    
Hari libur keagamaan
 2 – 4 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6.    
Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7.    
Hari libur khusus
Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
8.    
Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

CARA MENENTUKAN KKM PELAJARAN

Untuk Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah/madrasah, sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan.
Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria Ketuntasan Belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dijadikan dasar patokan nilai terendah dalam penilaian peserta didik. Jika peserta didik mampu mendapatkan nilai di atas KKM maka dianggap peserta didik tersebut telah tuntas atau menguasai kompetensi yang dipelajari. Sebaliknya jika ditemukan peserta didik mendapat nilai di bawah KKM berarti perlu adanya perbaikan.


Dalam menentukan KKM mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya: tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran.
Sekolah diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas. Selain itu, tentukan kemampuan atau nilai untuk setiap aspek (komponen) KKM, sesuaikan dengan kemampuan sebenarnya.
1. Aspek Kompleksitas
Semakin komplek (sulit) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Ini bisa dilihat dari indikator atau tujuan pembelajaran dari kompetensi tersebut.
Aspek Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) ini ditentukan bila dalam pelaksanaan pencapaiaan kompetensi menurut hal-hal sebagai berikut :
  1. Pemahaman SDM, seperti: memahami kompetensi yang harus dicapai siswa dan memiliki pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang studi.
  2. Daya kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran.
  3. Waktu yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi (menggunakan metode yang berpariasi)
  4. Daya nalar dan kecermatan siswa yang tinggi.
  5. Latihan khusus dengan bantuan orang lain.
  6. Semakin kompleks atau sukar Kompetisi Dasar(KD) maka nilainya semakin rendah, tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
2. Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi, sebaliknya jika sumber daya pendukung seperti sarana dan prasarana tidak mendukung nilainya semakin rendah.
Aspek daya dukung ini meliputi Ketersediaan tenaga SDM (sumber daya manusia) maupun Sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan misalnya : biaya operasional pendidikan (BOP), Manajemen Sekolah/Madrasah, serta kepedulian stakeholder sekolah/madrasah.
3. Aspek Intake
Intake adalah kemampuan awal peserta didik, bisa dilihat dari hasil sebelumnya atau pre test. Semakin tinggi rata-rata kemampuan awal peserta didik maka nilainya semakin tinggi.
Kemampuan rata-rata yang dimiliki siswa untuk mencapai kompetensi : Hasil seleksi PSB, SKHU, dan nilai Rapor.
Nilai KKM setiap KD diperoleh dari rata-rata nilai ketiga aspek di atas. Misalnya sebuah KD ditentukan nila kompleksitasnya 70, sumber daya pendukung 60, dan intakenya 80 maka nilai KKM dari KD tersebut adalah 70 [(70+60+80)/3=70]. Sedangkan untuk menentukan KKM mata pelajaran yaitu dengan menjumlahkan seluruh KKM KD, lalu dibagi dengan jumlah KD (rata-ratanya).
KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi peserta didik. Begitu pun juga dengan setiap kelas / bidang studi, tidak sama dan ditentukan oleh masing-masing guru kelas atau guru bidang studi.

Demikian petunjuk / panduan cara menentukan / menetapkan KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) SD, SMP, SMA/SMK. Semoga bermanfaat.

CONTOH FORMAT SUPERVISI ADMINISTRASI GURU



SUPERVISI ADMINISRTASI GURU

Nama Sekolah                             :                                                         
Nama Guru                                 :                                                         
Mata Pelajaran                            :                                                         
Jumlah Jam Tatap Muka                                                                      

NO
Komponen Administrasi Pembelajaran
Kondisi
Keterangan
Ada
Tidak
1
Standar Isi


Ada             : 1
Tidak Ada : 0


Keterangan :
86%-100% Baik Sekali
70%-85%   Baik
55%-69%   Cukup
Di Bawah 55 % Kurang
2
SKL


3
Standar Proses


4
Standar Penilaian


5
Analisis Standar Isi/ SK/KD


6
Kalender Pendidikan


7
Program Tahunan


8
Program Semester


9
Silabus


10
RPP


11
Jadwal Tatap Muka/ Jadwal Pelajaran


12
Agenda Harian Guru


13
Perhitungan KKM


14
Daftar Hadir Siswa


15
Buku Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual/ Ahlak Budi Pekerti


16
Buku Jurnal Perkembangan Sikap Sosial/ Kepribadian


17
Daftar Nilai


18
Buku Pegangan Guru


19
Buku Teks Siswa


20
Buku Tugas Terstruktur/ Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur


21
Analisis Hasil Ulangan


22
Program dan Pelaksanaan Remidial


23
Program dan Pelaksanaan Pengayaan


24
Bank Soal/ Instrumen Tes


Jumlah Skor



Skor Maksimal



Nilai



Predikat




Tindak Lanjut/ Saran


                                                                                                                                Ciamis,   Oktober 2016
Guru Mata Pelajaran                                                                                                 Waka. Kurikulum



                                                                                                                                 Ari Nugraha, M.Pd.
Mengetahui,
Kepala SMK Al Husna Cisaga



Muni Muriani, S.Pd.