Thursday, December 24, 2015

20 TANDA KEHAMILAN AWAL

adalah sebuah periode dimana seorang wanita membawa embrio di dalam rahimnya. Bagi pasangan suami-istri yang telah menikah, kehamilan ini adalah saat yang ditunggu-tunggu, meskipun ada yang menundanya. Begitu dinantikannya, sehingga tidak mau ketinggalan momen ini dan pada akhirnya mencari tahu seperti apa sih tanda awal kehamilan itu? Seperti apa sih ciri-ciri wanita hamil muda itu?

Nah, untuk menambah pengetahuan dan rasa penasaran Anda mengenai ciri wanita hamil, berikut ini kami informasikan 20 tanda awal kehamilan yang umum terjadi pada wanita hamil.


Tanda Kehamilan Awal
1. Payudara bengkak dan lembut

Nyeri atau kesemutan di payudara adalah salah satu gejala kehamilan yang paling umum. Di awal kehamilan, payudara akan mengisi dan berubah bentuk karena mempersiapkan diri untuk menghasilkan ASI. Payudara pun bisa menjadi sangat lembut dan sensitif selama beberapa bulan. Namun perlu dicatat, menurut ahli laktasi, Teresa Pitman, tidak semua wanita mengalami perubahan ini, terutama jika mereka telah menggunakan pil KB. Selain payudara yang membengkak, salah satu tanda lainnya adalah dengan area aerola warnanya menjadi lebih gelap.

2. Perubahan Bentuk tubuh

Bukan hanya perut yang membesar ketika seorang wanita mengalami kehamilan. Namun beberapa daerah lain seperti bokong, paha dan dada serta lengan biasanya akan ikut mengalami pembengkakan. 

3. Buang Air Kecil Makin Sering & Konstipasi

Saat hamil, janin yang tumbuh di rahim akan menekan kandung kemih sehingga frekuensi buang air kecil pun akan bertambah. Kandung kemih juga lebih cepat dipenuhi urine dan keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering.

4. Mudah Lelah

Di awal kehamilan, Anda akan merasa mudah lelah. Rasanya Anda ingin bermalas-malasan saja di tempat tidur. Hal ini terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan adanya makhluk baru. Peningkatna hormon progesteron juga sering dihubungkan dengan tanda keempat ini. Selain itu Anda bisa jadi mudah lelah karena menurunnya kadar gula darah dan tekanan darah.

5. Mual (Morning Sickness)

Mual adalah gejala kehamilan yang paling umum. Rasa mual itu terjadi karena peningkatan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin). Peningkatan hormon HCG ini menyebabkan efek pedih pada lapisan perut sehingga menimbulkan rasa mual. Biasanya rasa mual ini akan pergi seiring Anda memasuki trimester kedua kehamilan. Selain mual, Anda juga merasa lebih sensitif pada bau tertentu. Sejumlah peneliti menduga, gejala ini terjadi agar wanita hamil tidak mudah makan sembarangan sehingga melindungi bayi dari racun yang berbahaya.

6. Terlambat Haid

Salah satu tanda kehamilan yang paling jelas adalah terlambat datang bulan. Namun tidak semua keterlambatan tersebut diartikan sebagai kehamilan. Anda bisa saja telat haid karena stres, diet atau gangguan hormonal. Selain itu, beberapa wanita juga bisa mengalami pendarahan atau spotting (timbul bercak darah). Segera konsultasikan ke dokter mengenai masalah tersebut.

7. Perubahan Mood

Wanita hamil memiliki mood yang mudah berubah. Bisa saja di satu waktu Anda merasa sangat bahagia, namun beberapa waktu kemudian Anda jadi marah pada suami hanya krena masalah sepele. Tidak perlu mengkhawatirkan perubahaan mood ini karena normal. Mood berubah karena terjadinya perubahan hormon secara drastis di tubuh Anda. Kalau Anda belakangan merasakan hal tersebut, itu terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan kehadiran hormon baru.

9. Munculnya bercak darah atau flek

Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi. Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi (implantation bleeding) atau menempelnya embrio pada dinding rahim. Munculnya bercak darah pada saat kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi.

10. Kram Perut

Selain itu, keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut pada kondisi terjadinya kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi kram perut ini, akan terus berlanjut sampai kehamilan trimester kedua, sampai letak uterus posisinya berada ditengah dan disangga oleh panggul.

11. Pusing dan sakit kepala (Headaches)

Gangguan pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh ibu hamil diakibatkan oleh faktor fisik; rasa lelah, mual, lapar dan tekanan darah, rendah. Sedangkan penyebab emosional yaitu adanya perasaan tegang dan depresi. Selain itu peningkatan pasokan darah ke seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi.

12. Sembelit

Sembelit terjadi akibat peningkatan hormon progesterone. Hormon ini selain mengendurkan otot-otot rahim, juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Namun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan peyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

13. Sering meludah (hipersalivasi)

Tanda kehamilan ini terjadi akibat pengaruh perubahan hormon estrogen, biasanya terjadi pada kehamilan trimester pertama. Kondisi ini biasanya menghilang setelah kehamilan memasuki trimester kedua

14. Naiknya temperatur basal tubuh

Jika terjadi kehamilan atau ovulasi, maka suhu basal tubuh ibu akan meningkat. Kondisi ini akan bertahan selama terjadinya kehamilan. Kondisi ini tidak akan turun ke kondisi sebelum terjadinya ovulasi.

15. Sakit punggung

Biasanya, Anda tidak punya masalah dengan sakit punggung. Namun kini, punggung bagian bawah terasa nyeri. Jika Anda benar hamil, gangguan ini akan menetap hingga melahirkan kelak.

16. Ngidam atau menolak makanan tertentu

Tanpa alasan yang jelas, mendadak Anda sangat menginginkan makanan tertentu, yang sebelumnya mungkin bukan makanan favorit Anda. Atau sebaliknya, Anda tiba-tiba tak tahan dengan makanan yang selama ini jadi kegemaran Anda.

17. Sensitif pada bau

Anda tak tahan pada segala macam bau, terutama aroma makanan tertentu. Saking tak tahannya, bau tertentu bisa membuat Anda mual dan muntah!

18. Gejala PMS

Anda merasakan gejala PMS yang sama seperti yang Anda rasakan setiap bulan. Perut kembung, sakit pinggang, nyeri pada payudara, bahkan nafsu makan yang meningkat. Tapi, kok belum haid juga, ya?

19. Positif tes kehamilan

Hasil uji test pack menunjukkan tanda positif! Apakah itu artinya Anda benar-benar hamil? Belum tentu! Anda baru akan mendapat jawaban yang akurat, setelah pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan USG.

20. Ada janin yang berkembang di dalam rahim Anda

Pemeriksaan USG menunjukkan titik kecil yang bergerak-gerak di dalam kantung kehamilan? Selamat! Jaga perkembangan si kecil hingga tiba waktunya bersalin ya, Ma!

Ke-20 poin di atas merupakan gejala awal kehamilan yang umum dan biasa terjadi pada wanita yang sedang hamil muda. Namun tentu tidak semua wanita akan mengalami ha tersebut. Utuk memastikannya, periksakan segera ke dokter kandungan atau bidan Anda.

Thursday, December 17, 2015

PENGERTIAN DONGENG DAN PEMBAHASANNYA

PENGERTIAN CERITA, DONGENG DAN METODE BERCERITA
Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi). Kata Dongeng berarti cerita rekaan/tidak nyata/fiksi, seperti: fabel (binatang dan benda mati), sage (cerita petualangan), hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), ephos (cerita besar; Mahabharata, Ramayana, saur sepuh, tutr tinular). Jadi kesimpulannya adalah “Dongeng adalah cerita, namun cerita belum tentu dongeng”. Metode Bercerita berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur. Yang membedakan anatara bercerita dengan metode penyampaian cerita lain adalah lebih menonjol aspek teknis penceritaan lainnya. Sebagaimana phantomin yang lebih menonjolkan gerak dan mimik, operet yang lebih menonjolkan musik dan nyanyian, puisi dan deklamasi yang lebih menonjolkan syair, sandiwara yang lebih menonjol pada permainan peran oleh para pelakunya, atau monolog (teater tunggal) yang mengoptimalkan semuanya. Jadi tegasnya metode bercerita lebih menonjolkan penuturan lisan materi cerita dibandingkan aspek teknis yang lainnya.
Di Inggris konon pernah diadakan penyebaran angket kepada orang-orang dewasa. Kepada mereka ditanyakan pada saat apa mereka benar-benar merasa bahagia di masa kanak-kanak dulu. Jawaban mereka : “Pada saat orang tua mereka membacakan buku atau Cerita” Apabila pertanyaan yang sama diajukan kepada orang-orang dewasa di Indonesia, kiranya jawaban tak akan jauh berbeda. Bahkan, khusus mengenai cerita, sampai orang dewasapun masih tetap menggemarinya. Tengoklah obrolan kita juga akan semakin ‘renyah’ bila kita saling bercerita dengan penuh semangat. Cerita memang ‘gurih’. Semua orang tak pandang usia, menyukainya. Bercerita adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia. Bahkan dalam teks kitab sucipun banyak berisi cerita-cerita. Tuhan mendidik jiwa manusia menuju keimanan dan kebersihan rohani, dengan mengajak manusia berfikir dan merenung, menghayati dan meresapi pesan-pesan moral yang terdapat dalam kitab suci, Beliau mengetahui akan jiwa manusia, mengetuk hati manusia antara lain dengan cerita-cerita. Karena metode ini sangat efektif untuk mempengaruhi jiwa anak-anak. Mengapa metode cerita ini efektif ? jawabannya tidak sulit. Pertama, cerita pada umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada umumnya cerita terekam jauh lebih kuat dalam memori manusia. Cerita-cerita yang kita dengar dimasa kecil masih bisa kita ingat secara utuh selama berpuluh-puluh tahun kemudian. Kedua, melalui cerita manuasi diajar untuk mengambil hikmah tanpa merasa digurui. Memang harus diakui, sering kali hati kita tidak merasa nyaman bila harus diceramahi dengan segerobak nasehat yang berkepanjangan.
Ada suatu ungkapan ”Seorang  Guru yang tidak bisa bercerita, ibarat orang yang hidup tanpa kepala”. Betapa tidak, bagi para pengasuh anak-anak (guru, tutor) keahian bercerita merupakan salah satu kemampuan yang wajib dikuasai. Melalui metode bercerita inilah para pengasuh mampu menularkan pengetahuan dan menanamkan nilai budi pekerti luhur secara efektif, dan anak-anak menerimanya dengan senang hati. Pada saat ini begitu banyak cerita yang tersebar, namun masih jarang tulisan dari para praktisi ahli cerita , yang mampu mengarahkan secara khusus untuk ditujukan kepada anak-anak usia dini, sehingga penceritaan yang disampaikan kurang mengena. Apalagi model cerita yang secara khusus didasarkan pada material kurikulum pengajaran di TPA/KB/RA/BA/TK yang berlaku. Padahal panduan praktis semacam ini sangat dibutuhkan oleh tenaga pendidik di seluruh Nusantara. Pada umumnya mereka masih terbatas pengetahuannya tentang metode bercerita. Tulisan ini kami susun dengan maksud agar menjadi salah satu bahan pengayaan ketrampilan mendidik anak, bagi para pendidik anak usia dini dalam kegiatan kepengasuhan yang mereka lakukan.
Manfaat Cerita
Menurut para ahli pendidikan bercerita kepada anak-anak memiliki beberapa fungsi yang amat penting, yaitu:
1. Membangun kedekatan emosional antara pendidik dengan anak
2. Media penyampai pesan/nilai mora dan agama yang efektif
3. Pendidikan imajinasi/fantasi
4. Menyalurkan dan mengembangkan emosi
5. Membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita
6. Memberikan dan memperkaya pengalaman batin
7. Sarana Hiburan dan penarik perhatian
8. Menggugah minat baca
9. Sarana membangun watak mulia
PERSIAPAN  BERCERITA
Sebelum bercerita, pendidik harus memahami terlebih dahulu tentang cerita apa yang hendak disampaikannya, tentu saja disesuaikan dengan karakteristik anak-anak usia dini. Agar dapat bercerita dengan tepat, pendidik harus mempertimbangkan materi ceritanya. Pemilihan cerita antara lain ditentukan oleh :
1.    Pemilihan Tema dan judul yang tepat Bagaimana cara memilih tema cerita yang tepat berdasarkan usia anak? Seorang pakar psikologi pendidikan bernama Charles Buhler mengatakan bahwa anak hidup dalam alam khayal. Anak-anak menyukai hal-hal yang fantastis, aneh, yang membuat imajinasinya “menari-nari”. Bagi anak-anak, hal-hal yang menarik, berbeda pada setiap tingkat usia,misalnya;
a.  sampai ada usia 4 tahun, anak menyukai dongeng fabel dan horor, seperti Si wortel, Tomat yang Hebat, Anak ayam yang Manja, kambing Gunung dan Kambing Gi as, anak nakal tersesat di hutan rimba, cerita nenek sihir, orang jahat, raksasa yang menyeramkan dan sebagainya.
b.  Pada usia 4-8 tahun, anak-anak menyukai dongeng jenaka, tokoh pahlawan/hero dan kisah tentang kecerdikan, seperti; Perjalanan ke planet Biru, Robot pintar, Anak yang rakus dan sebagainya
c. Pada usia 8-12 tahun, anak-anak menyukai dongeng petualangan fantastis rasional (sage), seperti: Persahabatan si Pintar dan si Pikun, Karni Juara menyanyi dan sebagainya.
2.  Waktu Penyajian Dengan mempertimbangkan daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak, maka para ahli dongeng menyimpulkan sebagai berikut
a. Sampai usia 4 tahun, waktu cerita hingga 7 menit
b. Usia 4-8 tahun, waktu cerita hingga 10 -15 menit
c. Usia 8-12 tahun, waktu cerita hingga 25 menit Namun tidak menutup kemungkinan waktu bercerita menjadi lebih panjang, apabila tingkat konsentrasi dan daya tangkap anak dirangsang oleh penampilan pencerita yang sangat baik, atraktif, komunikatif dan humoris.
3. Suasana (situasi dan kondisi) Suasana disesuaikan dengan acara/peristiwa yang sedang atau akan berlangsung, seperti acara kegiatan keagamaan, hari besar nasional, ulang tahun, pisah sambut anak didik, peluncuran produk, pengenalan profesi, program sosial dan lain-lain, akan berbeda jenis dan materi ceritanya. Pendidik dituntut untuk memperkaya diri dengan materi cerita yang disesuaikan dengan suasana. Jadi selaras materi cerita dengan acara yang diselenggarakan, bukan satu atau beberapa cerita untuk segala suasana.
PRAKTEK BERCERITA
1.Teknik Bercerita: Pendidik perlu mengasah keterampilannya dalam bercerita, baik dalam olah vokal, olah gerak, bahasa dan komunikasi serta ekspresi. Seorang pencerita harus pandai-pandai mengembangkan berbagai unsur penyajian cerita sehingga terjadi harmoni yang tepat. Secara garis besar unsur-unsur penyajian cerita yang harus dikombinasikan secara proporsional adalah sebagai berikut : (1) Narasi (2) Dialog (3) Ekspresi (terutama mimik muka) (4) Visualisasi gerak/Peragaan (acting) (5) Ilustrasi suara, baik suara lazim maupun suara tak lazim (6) Media/alat peraga (bila ada) (7) Teknis ilustrasi lainnya, misalnya lagu, permainan, musik, dan sebagainya.
2.Mengkondisikan anak : Tertib merupakan prasyarat tercapainya tujuan bercerita. Suasana tertib harus diciptakan sebelum dan selama anak-anak mendengarkan cerita. Diantaranya dengan cara-cara sebagai berikut: a. Aneka tepuk: seperti tepuk satu-dua, tepuk tenang, anak sholeh dan lain-lain. Contoh; Jika aku (tepuk 3x) sudah duduk (tepuk 3x) maka aku (tepuk 3x) harus tenang (tepuk 3x) sst…sst..sst… b. Simulasi kunci mulut: Pendidik mengajak anak-anak memasukkan tangannya ke dalam saku, kemudian seolah-olah mengambil kunci dari saku, kemudian mengunci mulut dengan kunci tersebut, lalu kunci di masukkan kembali ke dalam saku c. “Lomba duduk tenang”, Kalimat ini diucapkan sebelum cerita disampaikan, ataupun selama berlangsungnya cerita. Teknik ini cukup efektif untuk menenangkan anak, Apabila cara pengucapannya dengan bersungguh-sungguh, maka anak-anak pun akan melakukannya dengan sungguh-sungguh pula. d. Tata tertib cerita, sebelum bercerita pendidik menyampaikan aturan selama mendengarkan cerita, misalnya; tidak boleh berjalan-jalan, tidak boleh menebak/komentari cerita, tidak boleh mengobrol dan mengganggu kawannya dengan berteriak dan memukul meja. Hal ini dilakukan untuk mencegah anak-anak agar tidak melakukan aktifitas yang mengganggu jalannya cerita e. Ikrar, Pendidik mengajak anak-anak untuk mengikrarkan janji selama mendengar cerita, contoh:
   Ikrar..! Selama cerita, Kami berjanji 1. Akan duduk rapi dan tenang 2. Akan mendengarkan cerita dengan baik f. Siapkan hadiah!, secara umum anak-anak menyukai hadiah. Hadiah men dorong untuk anak-anak untuk mendapatkannya, meskipun harus menahan diri untuk tidak bermain dan berbicara. Bisa saja kita memberikan hadiah imajinatif seperti makanan, binatang kesayangan, balon yang seolah-olah ada di tangan dan diberikan kepada anak, tentu saja diberikan kepada anak-anak yang sudah akrab dengan kita, seringkali teknik ini menimbulkan kelucuan tersendiri.
3.Teknik membuka Cerita ”Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya ….terserah anda”, Kalimat yang mengingatkan kita pada salah satu produk yang diiklankan. Hal ini mengingatkan pula betapa pentingnya membuka suatu cerita dengan sesuatu cara yang menggugah. Mengapa harus menggugah minat? Karena membuka cerita merupakan saat yang sangat menentukan, maka membutuhkan teknik yang memiliki unsur penarik perhatian yang kuat, diantaranya dapat dilakukan dengan: a. Pernyataan kesiapan : “Anak-anak, hari ini, Ibu telah siapkan sebuah cerita yang sangat menarik…” dan seterusnya. b. Potongan cerita: “Pernahkah kalian mendengar, kisah tentang seorang anak yang terjebak di tengah banjir?, kemudian terdampar di tepi pantai…?” c. Sinopsis (ringkasan cerita), layaknya iklan sinetron “Cerita bu Guru hari ini adalah cerita tentang “seorang anak kecil pemberani, yang bertempur melawan raja gagah perkasa perkasa ditengah perang yang besar” (kisah nabi Daud) mari kita dengarkan bersama-sama ! d. Munculkan Tokoh dan Visualisasi “ dalam cerita kali ini, ada 4 orang tokoh penting…yang pertama adalah seorang anak yang jago main karate, ia tak takut dengan siapapun…namanya Adiba, yang kedua adalah seorang ketua gerombolan penjahat yang bernama Somad, badannya tinggi besar dan bila tertawa..iiih mengerikan karena sangat keras”…HA. HA..HA..HA..HA”, Somad memiliki golok yang sangat besar, yang ketiga seorang guru yang bernama Umar, wajahnya cerah dan menyenangkan…dan seterusnya. e. Pijakan (setting) tempat “Di sebuah desa yang makmur…”, “Di pinggir pantai..” “Di tengah Hutan…” “Ada sebuah kerajaan yang bernama ..” “Di sebuah Pesantren…” dan lain-lain. f. Pijakan (setting) waktu, “Jaman dahulu kala…” “Jaman pemerintahan raja mataram …” ”Tahun 2045 terjadi sebuah tabrakan komet…” “Pada suatu malam…” “Suatu hari…” dan lain-lain. g. Ekspresi emosi: Adegan orang marah, menangis, gembira, berteriak-teriak dan lain-lain. h. Musik & Nyanyian “Di sebuah negeri angkara murka, dimulai cerita…(kalimat ini dinyanyikan), atau ambillah sebuah lagu yang popular, kemudian gantilah syairnya dengan kalimat pembuka sebuah cerita. i. Suara tak Lazim atau ”Boom” ! : Pendidik dapat memulai cerita dengan memunculkan berbagai macam suara seperti; suara ledakan, suara aneka binatang, suara bedug, tembakan dan lain-lain.
4.Menutup Cerita dan Evaluasi a. Tanya jawab seputar nama tokoh dan perbuatan mereka yang harus dicontoh maupun ditinggalkan. b. Doa khusus memohon terhindar dari memiliki kebiasaan buruk seperti tokoh yang jahat, dan agar diberi kemampuan untuk dapat meniru kebaikan tokoh yang baik. c. Janji untuk berubah; Menyatakan ikrar untuk berubah menjadi lebih baik, contoh “Mulai hari ini, Aku tak akan malas lagi, aku anak rajin dan taat kepada guru!” d. Nyanyian yang selaras dengan tema, baik berasal dari lagu nasional, popular maupun tradisional e. Menggambar salah satu adegan dalam cerita. Setelah selesai mendengar cerita, teknik ini sangat baik untuk mengukur daya tangkap dan imajinasi anak.
5.Penanganan Keadaan Darurat Apabila saat bercerita terjadi keadaan yang mengganggu jalannya cerita, pendidik harus segera tanggap dan melakukan tindakan tertentu untuk mengembalikan keadaan, dari kondisi yang buruk kepada kondisi yang lebih baik (tertib). Adapun kasus-kasus yang paling sering terjadi adalah: a. Anak menebak cerita. Penanganan: Ubah urutan cerita atau kreasikan alur cerita b. Anak mencari perhatian. penanganan: sampaikan kepada anak tersebut bahwa kita dan teman-temannya terganggu, kemudian mintalah anak tersebut untuk tidak mengulanginya. c. Anak mencari kekuasaan. Penanganan: Pendidik lebih mendekat secara fisik dan lebih sering melakukan kontak mata dengan hangat. d. Anak gelisah. Penanganan: Pendidik lebih dekat secara fisik dan lebih sering melakukan kontak mata dengan hangat, kemudian mengalihkan perhatiannya kepada aktivitas bersama seperti tepuk tangan dan penyanyi yang mendukung penceritaan. e. Anak menunjukkan ke tidak puasan. Penanganan: Pendidik membisikkan ke telinga anak tersebut dengan hangat ”Adik anak baik, Ibu makin sayang jika adik duduk lebih tenang” f. Anak-anak kurang kompak. Pananganan: pendidik lebih variatif mengajak tepuk tangan maupun yel-yel. g. Kurang taat pada aturan atau tata tertib. Penanganan: Pendidik mengulangi dengan sungguh-sungguh tata tertib kelas. h. Anak protes minta ganti cerita. Penanganan: Katakanlah ”Hari ini ceritanya adalah ini, cerita yang engkau inginkan akan Ibu sampaikan nanti”. i. Anak menangis. Penanganan: Mintalah orang tua atau pengasuh lainnya membawa keluar. j. Anak berkelahi. Penanganan: Pisahkan posisi duduk mereka jangan terpancing untuk menyelesaikan masalahnya, namun tunggu setelah selesai cerita k. Ada tamu. Penanganan: Berikan isyarat tangan kepada tamu agar menunggu, kemudian cerita diringkas untuk mempercepat penyelesaiannya Suasana cerita sangat ditentukan oleh ketrampilan bercerita pendidik dan hubungan emosional yang baik antara pendidik dengan anak-anak. Beberapa kasus di atas hanyalah sebagian contoh yang sering muncul saat seorang pendidik bercerita, jadi penanganannya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kreativitas pendidik. 6. Media dan Alat bercerita Berdasarkan cara penyajiannya, bercerita dapat disampaikan dengan alat peraga maupun tanpa alat peraga (dirrect story). Sedangkan bercerita dengan alat peraga tersebut dibedakan menjadi peraga langsung (membawa contoh langsung:kucing dsb) maupun peraga tidak langsung (boneka, gambar, wayang dsb). Agar bercerita lebih menarik dan tidak membosankan, pendidik disarankan untuk lebih variatif dalam bercerita, adakalanya mendongeng secara langsung, panggung boneka, papan flanel, slide, gambar seri, membacakan cerita dan sebagainya.sehingga kegiatan bercerita tidak menjemukan.
INTONASI SUARA DAN GERAKAN MATA SANGAT MENENTUKAN CERITA
Bagaimana cara mengatur intonasi suara dan gerakan mata:
1. Anda harus mengeluarkan suara yang cukup keras (tidak perlu berteriak) untuk dapat didengar oleh semua anak di kelas.
2. Untuk menyajikan cerita secara dramatis maka anda harus betul-betul menguasai ceritanya sehingga tahu kapan anda harus menekankan kata-kata tertentu atau memperlihatkan mimik muka tertentu. Mis, jika anda sedang bercerita tentang seorang yang sedang berlari ketakutan, anda perlu ikut mempercepat suara anda dengan mimik muka yang tepat untuk menggambarkan kejadian tsb.
   3.Cara anda memperbesar atau   memperkecil suara adalah sesuai dengan penjiwaan anda terhadap cerita tsb. Jika itu tercapai maka mudah sekali anda menirukan suara-suara tertentu, mis. suara anak kecil atau orang tua, suara orang memerintah atau suara lembut seorang ibu, suara orang ketakutan atau suara orang marah dll.
   4.Tujukan gerakan yang sesuai dengan cerita anda. Mis, jika anda bercerita tentang seorang yang sedang berbisik, anda perlu menirukan gaya orang yang sedang berbisik. dsb.
   5.Hal yang paling penting dalam bercerita adalah gerakan mata anda. Jangan sekali-sekali membiarkan mata anda menerawang ke angkasa. Tataplah mata anak-anak secara bergantian. Dengan tatapan mata anda ini anda dapat menguasai seluruh kelas.
Untuk dapat menguasai aspek-aspek keterampilan teknis dari penyajian cerita diatas, tentu membutuhkan persiapan yang matang. Selain itu, kemampuan dalam bercerita agar dapat memunculkan berbagai unsur diatas, dan tersaji secara padu, hanya dapat dikuasai dengan pengalaman dan latihan-latihan yang tekun. Bercerita memang salah satu bagian dari keterampilan mengajar. Sebagai sebuah keterampilan, penguasaannya tidak cukup hanya dengan memahami ilmunya secara teoritik saja. Yang lebih penting dari itu adalah keberanian dan ketekunan dalam mencobanya secara langsung. Itulah sebabnya, latihan-latihan tertentu yang rutin sangat dibutuhkan. Yang jelas, keterampilan teknis bercerita hanya dapat dikembangkan melalui latihan dan pengalaman praktek bercerita. Akhirnya.

Ketika anda berbicara atau bercerita kepada anak di depan kelas, ingatlah bahwa suara anda dan mimik muka serta sorotan mata anda sangat menentukan apakah anda akan berhasil menarik perhatian mereka. 
 
SUMBER : http://jakafilyamma.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-cerita-dongeng-dan-metode.html

PENGERTIAN NOVEL DAN PEMBAHASANNYA

Pengertian Novel
Sebutan novel dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Itali novella, dalam bahasa Jerman novelle berarti sebuah barang baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet ( Inggris : novelette ) yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu sastra serius dan sastra hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut menjadi karya yang indah, menarik  dan juga memberikan hiburan kepada pembacanya, tetapi lebih dari itu. Syarat utama novel adalah harus menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang selesai membacanya.
Novel yang baik adalah novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai saja, yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk  menyelesaikannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi sosial, sedangkan novel hiburan hanya berfungsi personal. Novel berfungsi sosial karena novel yang baik ikut membina orang tua, masyarakat menjadi manusia. Sedangkan novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia yang terpenting bahwa novel tersebut memikat orang untuk segera membacanya.
Banyak sastrawan yang memberi batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda – beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda – beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda – beda. Definisi – definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Novel adalah bentuk sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs)
  2. Novel adalah bentuk karya sastra yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral, dan pendidikan ( Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M.Pd )
  3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, dan keduanya saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra ( Drs. Rostamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd )
  4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik ( Paulus Tukam, S.Pd )
Unsur – Unsur Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang turut membangun novel menjadi cerita yang menarik, unsur tersebut dibagi menjadi 2 ( dua ) yaitu (1) unsur intrinsik dan (2) unsur ekstrinsik.
A. Unsur Instrinsik
Unsur instrinsik dalam sebuah novel terdiri dari :
1. Tema
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks. Sebagai unsur semantris dan yang menyangkut persamaan – persamaan dan perbedaan – perbedaan ( Hartoko dan Rahmanto, 1986 : 142 ). Tema disaring dari motif – motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa – peristiwa, konflik dan situasi tertentu. Tema dalam banyak hal bersifat mengikat kehadiran dan ketidakhadiran peristiwa, konflik, situasi tertentu, termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain, karena hal – hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan tema yang ingin disampaikan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka ia pun  bersifat menjiwai selurh bagian cerita itu.  Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak.
2. Setting / latar
Latar / setting yang disebut juga sebagai landas tumpu menyarankan pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan ( Abrams, 1981 : 175 ).
Senada dengan pendapat diatas menyatakan bahwa setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita. Setting ini meliputi waktu, tempat, sosial budaya, ( Drs. Rustamaji, M.Pd., Agus Priantoro, S.Pd ). Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca. Menciptakan suasana tertentu yang seolah – olah sungguh – sungguh ada dan terjadi.
Latar dapat dibedakan tiga unsur pokok yaitu :
(1)      Latar tempat
Latar tempat menyusun pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
(2)      Latar waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa – peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
(3)      Latar sosial
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya sastra.
3. Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang diotampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakannya, bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran  yang jelas kepada pembaca.
Berdasarkan perbedaan sulit pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat dikategorikanm ke dalam beberapa jenis, yaitu:
(1)      Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan.
(2)      Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita.
(3)      Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis merupakan tokoh penyebab terjadinya konflik dalam sebuah cerita.
(4)      Tokoh sederhana
Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas peribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja.
(5)      Tokoh bulat ( kompleks )
Tokoh bulat ( kompleks ) adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya.
(6)      Tokoh Statis
Tokoh Statis memiliki sikap dan watak yang relatif tetap , tak berkembang, sejak awal sampai akhir cerita.
(7)      Tokoh Berkembang
Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan berkembang perwatakan sejalan dengan perkembangan serta perubahan peristiwa dan plot yang dikisahkan.
(8)      Tokoh Tipikal
Tokoh Tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan kualitas  pekerjaan atau kebangsaan. Tokoh ini merupakan penggambaran pencerminan atau penunjukkan terhadap orang atau sekelompok orang yang terikat dalam sebuah lembaga, atau seorang individu sebagai bagian dari lembaga yang ada di dunia nyata.
(9)      Tokoh Netral
Tokoh Netral adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar – benar merupakan tokoh imajiner, yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi, Ia hadir semata – mata demi cerita, atau bahkan dialah yang empunya cerita, pelaku cerita  dan diceritakan.
(10)  Tokoh Tambahan
Tokoh lain dalam cerita selain tokoh utama.
4. Alur / Plot
Alur / Plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu pertama alur maju ( progesif ) yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan yang kedua alur mundur ( flash back progesif ) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Plot / alur menampilkan kejadian – kejadian yang mengandung konflik maupun menarik bahkan mencekam pembaca.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang ( point of view ) merupakan strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.
Sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1)      Sudut Pandang orang pertama : “ Aku “
Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata – katanya sendiri.
2)      Sudut Pandang orang ketiga : “ Dia “
Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlibat di dalam cerita, pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3)      Sudut pandang campuran
Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, Ia serba melihat, serba mendengar dan serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh  dan mampu mengisahkan  rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang dan lain – lain diluar unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik yaitu unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur-unsur ini  akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra.

Sumber : https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/segala-hal-tentang-novel/

Tuesday, November 24, 2015

Unsur dan Pola Kalimat Dasar Bahasa Indonesia

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat terdiri dari berbagai unsur seperti subyek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan sempurna bila memiliki minimal dua unsur, yaitu subyek dan predikat.

* Unsur Kalimat

1. Subyek (S)
  • Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
  • Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
  • Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
  • Contoh :
    • Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
    • Super Junior adalah boyband favoritku.
    • Buku itu dibeli oleh Kibum.
2. Predikat (P)
  • Unsur inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek.
  • Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
  • Merupakan jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
  • Contoh :
    • Yesung menyanyi dengan merdu.
    • Hangeng memasak nasi goreng.
    • Leeteuk membaca majalah.
3. Objek (O)
  • Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
  • Biasanya terletak di belakang predikat.
  • Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subyek.
  • Ada dua macam objek, yaitu :
    • Objek Penderita : kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subyek.
Makna objek penderita :
1. Penderita
Contoh :  Kyuhyun mencoret-coret tembok.
2. Penerima
Contoh :  Eunhyuk memakai baju Heechul.
3. Tempat
Contoh  :  Super Junior datang ke Indonesia.
4. Alat
Contoh : Kangin melempar bola ke Shindong.
5. Hasil
Contoh :  Donghae mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.
    • Objek Penyerta : objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek penyerta :
1. Penderita.
Contoh :  Sungmin memberikan Sungjin komputer baru.
2. Hasil.
    Contoh :  Ryeowook membelikan orangtuanya rumah.

4. Keterangan (K)
  • Hubungannya dengan predikat renggang.
  • Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
  • Terdiri dari beberapa jenis :
    • Keterangan Tempat
      • Hangeng akan konser di Singapore.
    • Keterangan Alat
      • Dalam drama itu, Kyuhyun memukul Shindong dengan panci.
    • Keterangan Waktu
      • Shinee akan kembali ke Korea pukul 11 malam.
    • Keterangan Tujuan
      • Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
    • Keterangan Cara
      • Mereka memperhatikan koreo dengan seksama.
    • Keterangan Penyerta
      • Eunhyuk pergi bersama Donghae.
    • Keterangan Similatif
      • Yesung memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
    • Keterangan Sebab
      • Dia sangat sukses sekarang karena giat bekerja.
5. Pelengkap (Pel.)
  • Terletak di belakang predikat.
  • Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
  • Contoh :
    • Kibum memberikanku novel bagus.
    • Hangeng menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
    • Mahkota itu bertahtakan mutiara.

*Pola Kalimat…

Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola :
1.  S-P
Kibum tidur.
2. S-P-O
Shindong makan gorengan.
3. S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
4. S-P-K
JYJ konser di Tokyo Dome.
5. S-P-O-Pel
Yesung menamai kura-kuranya Ddangkoma.
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Hangeng membuatkan semua member nasi goreng.
7. S-P-O-K
Eunhyuk minum susu strawberry setiap hari.
8. S-P-Pel-K.
Semua member sedih ketika Kangin masuk militer.


Referensi :

Wednesday, November 18, 2015

DONWLOAD TO UJIAN NASIONAL SMA/SMK/MA TAHUN 2016

Soal Try Out (TO) Ujian Nasional (UN) SMA/SMK/MA Jurusan IPA/IPS 2016
KLIK >> DOWNLOAD SOAL TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2015 & KUNCI JAWABAN
KLIK >> DOWNLOAD SOAL TO UN BIOLOGI SMA IPA 2015 & PEMBAHASAN
KLIK >> DOWNLOAD SOAL TO UN FISIKA SMA/MA IPA 2015 & PEMBAHASAN
KLIK >> DOWNLOAD SOAL TO UN BAHASA INDONESIA SMA/MA IPA 2015 & JAWABAN
KLIK >> SOAL TO UN EKONOMI SMA/MA IPS 2015 & JAWABAN
KLIK >> SOAL TO UN BAHASA INGGRIS SMA/MA 2015 & JAWABAN
KLIK >> SOAL TO UN BAHASA INDONESIA SMA/MA 2015 & JAWABAN 
KLIK >> SOAL TO UN SMK BAHASA INDONESIA, BAHASA INGGRIS MATEMATIKA & PEMBAHASAN
KLIK >> SOAL TO UN EKONOMI SMA/MA IPS 2015 & JAWABAN
KLIK >> Download Soal UN Sosiologi SMA/MA IPS 2015 (Try Out)
KLIK >> SOAL TRY OUT UN GEOGRAFI SMA/MA 2015 & JAWABAN


PREDIKSI SOAL UN SMA/SMK/MA IPA & IPS 2016
KLIK >> Download Prediksi Soal UN Sosiologi SMA IPS 2015 dan Pembahasan
KLIK >> Download Prediksi SOAL UN KIMIA SMA/MA 2015 DAN PEMBAHASAN
KLIK >> Download Prediksi Soal UN Biologi SMA/MA IPA 2015 dan Pembahasan
KLIK >> DOWNLOAD PREDIKSI SOAL UN BAHASA INDONESIA SMA/MA 2015 & PEMBAHASAN
KLIK >> DOWNLOAD PREDIKSI SOAL UN EKONOMI SMA 2015 DAN PEMBAHASAN
KLIK >> DOWNLOAD PREDIKSI SOAL UN BAHASA INGGRIS SMA 2015 DAN PEMBAHASAN 
KLIK >> DOWNLOAD PREDIKSI SOAL UN FISIKA SMA 2015 DAN PEMBAHASAN


Soal Soal UN SMA 2016 IPA & IPS
SOAL UN SMA IPA 2016
KLIK >> Download Soal UN Matematika SMA/MA 2014
KLIK >> Download Soal UN Bahasa Indonesia SMA/MA 2014 
KLIK >> Download Soal UN Bahasa Inggris SMA/MA 2014 
SOAL UN SMA IPS 2016
KLIK >> Download Soal UN Matematika SMA/MA IPS
KLIK >> Download Soal UN Bahasa Indonesia SMA/MA IPS
KLIK >> Download Soal UN Bahasa Inggris SMA/MA IPS
KLIK >> Download Soal UN Sosiologi SMA/MA
KLIK >> Download Soal UN Ekonomi SMA/MA
KLIK >> Download Soal UN Geografi SMA/MA 

Soal Soal UN SMK 2016
KLIK >> DOWNLOAD SOAL UN SMK 2014 Teknologi, Kesehatan, Pertanian Matematika dan Pembahasan

Soal Soal UN SMA IPA & IPS 2016 (Latihan)
Soal-soal UN SMA IPA
Download Soal & Pembahasan UN SMA Matematika 
Download Soal & Pembahasan UN SMA Bahasa Indonesia
Download Soal & Pembahasan UN SMA Bahasa Inggris
Download Soal & Pembahasan UN SMA Fisika
Download Soal & Pembahasan UN SMA Kimia
Download Soal & Pembahasan UN SMA Biologi
Soal-soal UN SMA IPS
Download Soal & Pembahasan UN SMA Bahasa Indonesia IPS
Download Soal & Pembahasan UN SMA Bahasa Inggris IPS
Download Soal & Pembahasan UN SMA Sosiologi
Download Soal & Pembahasan UN SMA Ekonomi
Download Soal & Pembahasan UN SMA Geografi

Bocoran Soal UN SMA/SMK/MA 2016

Berikut latihan soal UN SMA/MA tahun 2016, yang sudah bisa diunduh :

Jurusan IPA

  1. Latihan Soal Bahasa Indonesia | Silakan unduh disini
  2. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Bahasa Indonesia | Silakan unduh disini
  3. Latihan Soal Bahasa Inggris | Silakan unduh disini
  4. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Bahasa Inggris | Silakan unduh disini
  5. Latihan Soal Matematika| Silakan unduh disini
  6. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Matematika | Silakan unduh disini
  7. Latihan Soal Fisika | Silakan unduh disini
  8. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Fisika | Silakan unduh disini
  9. Latihan Soal Kimia | Silakan unduh disini
  10. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Kimia | Silakan unduh disini
  11. Latihan Soal Biologi| Silakan unduh disini
  12. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Biologi | Silakan unduh disini

Jurusan IPS

  1. Latihan Soal Bahasa Indonesia | Silakan unduh disini
  2. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Bahasa Indonesia | Silakan unduh disini
  3. Latihan Soal Bahasa Inggris | Silakan unduh disini
  4. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Bahasa Inggris | Silakan unduh disini
  5. Latihan Soal Matematika| Silakan unduh disini
  6. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Matematika | Silakan unduh disini
  7. Latihan Soal Geografi | Silakan unduh disini
  8. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Geografi | Silakan unduh disini
  9. Latihan Soal Ekonomi | Silakan unduh disini
  10. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Ekonomi | Silakan unduh disini
  11. Latihan Soal Sosiologi| Silakan unduh disini
  12. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Sosiologi | Silakan unduh disini

Jurusan Bahasa

  1. Latihan Soal Bahasa Indonesia | Silakan unduh disini
  2. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Bahasa Indonesia | Silakan unduh disini
  3. Latihan Soal Bahasa Inggris | Silakan unduh disini
  4. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Bahasa Inggris | Silakan unduh disini
  5. Latihan Soal Matematika| Silakan unduh disini
  6. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Matematika | Silakan unduh disini

Jurusan Keagamaan

  1. Latihan Soal Bahasa Indonesia | Silakan unduh disini
  2. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Bahasa Indonesia | Silakan unduh disini
  3. Latihan Soal Bahasa Inggris | Silakan unduh disini
  4. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Bahasa Inggris | Silakan unduh disini
  5. Latihan Soal Matematika| Silakan unduh disini
  6. Kunci dan Pembahasan Latihan Soal Matematika | Silakan unduh disini

Monday, November 16, 2015

PEMBAHASAN TENTANG DRAMA

Drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Seraca umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Dapat dikatakan bahwa drama berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung. Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah. Pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama dalam arti sempit. Dalam arti luas, pengertian drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit, pengertian drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung.

Pengertian drama

Drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering disebut seni teater.
Pengertian Drama
Sejarah drama sebagai tontonan sudah ada sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti tertulis yang bisa dipertanggung jawabkan mengungkapkan bahwa drama sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. Sejarah lahirnya drama di Indonesia tidak jauh berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Keberadaan drama di negara kita juga diawali dengan adanya upacara keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka agama. Intinya, mereka mengucapkan mantra dan doa.
Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
  • Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
  • Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
  • Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
  • Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
  • Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
  • Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
  • Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:
  • Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
  • Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
  • Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
  • Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  • Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
  • Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis drama selanjutnya adalah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
  • Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah. 
  • Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
Sumber : http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-drama-dan-jenis-drama.html
 
 ======================================================

UNSUR-UNSUR DRAMA (TOKOH, LATAR, DAN AMANAT DRAMA)


Indikator : Disajikan teks drama, siswa dapat :
  • Menentukan tokoh utama
  • Menentukan latar
  • Menentukan amanat
Unsur-unsur drama
  •  Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
  • Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
  • Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
  • Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
  • Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita   drama
  • Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
Perhatikan teks drama berikut !
Zaman
Karya   : Sri Kuncoro
                                         Sumber di copy dari : www.crayonpedia.org/...


Ibu       :   Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali. Di   
Ayah    :   Tenanglah Bu. Mereka, ‘kan sudah dewasa.
Ibu       :   Tapi, ‘kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula mendung  
Ayah    :   Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
Ibu       :   Ah, Ayah selalu begitu!
Ayah    :   Ah, Ibu juga selalu begitu!
                (Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)
Ibu       :   Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
Anak 2 :   Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
Ayah    :   Demo tentang apa dan oleh siapa?
Anak 2 :   Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa.
                 (Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi).
Ibu       :   Kau mau kemana lagi, Man?
Anak 2 :   Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
Ibu       :   Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
Anak 2 :   Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa menjaga diri.
Ibu       :   Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
Anak 2 :   Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah   
Ayah    :   Man, jangan kasar kepada ibumu!
                (Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke   
Anak 2 :   Tuh, Bu, Putri Cinderela sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu!
Anak 1 :   Reseh, lu!
Anak 1 :   Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
Ayah    :   Keadilan macam apa?
Anak 1 :   Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala kepentingan umum            
Ibu       :   Kau berurusan dengan polisi?
Anak 1 :   Demi keadilan, Bu.
Ibu       :   Jangan macam-macam kamu, ya,!
Anak 1 :   Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!

                mana anak-anak?
                begini dahsyat.
                bukan balita lagi.
                 sofa)
Ibu       :   Dari mana kau, Martha?
                sudah dimanipulasi oleh kepentingan golongan dan orang-orang tertentu.
                Tadi, ya, seandainya  tidak ada bentrok dengan polisi, kami sudah bisa
                menembus gedung yang angkuh itu.
Setelah membaca kutipan naskah di atas maka kita dapat mengetahui  unsur-unsur intrinsiknya, yaitu :

  • Tema             : kehidupan sosial
  • Tokoh            : Ayah, Ibu, Anak 1(Maman), Anak 2 (Martha)
  • Watak tokoh : Ibu berwatak khawatir dan penyayang, Martha berwatak pembela keadilan
  • Amanat        : jika ingin beraktivitas setelah pulang sekolah (kuliah) sebaiknya izin dahulu  kepada orang tua agar mereka tidak khawatir
  • Latar             : Dalam rumah ketika hujan akan turun
Latihan soal :
1.  Bacalah teks drama berikut !

Ibu      : saya dengar Nana masuk rumah sakit.
             Apa kabar, La ?
Lala    : Benar, Bu. Kami akan menengok besok.
Ibu      : Nana sakit apa ?
Lala    : Nana sakit demam berdarah.
Adik    : Kak, besok aku ikut menengok ya !
Lala    : Hus. Anak kecil tidak boleh ikut !
Ibu      : Adik di rumah saja sama Ibu.
Lala    : Sebaiknya kami membawa apa, Bu ?
Ibu      : Bawa jus jambu saja agar bisa membantu menaikan trombosit.
Lala    : Ide yang bagus itu, Bu !
Tokoh utama dalam kutipan drama tersebut adalah ...
a.  Ibu dan Lala
b.  Ibu dan Adik
c.   Lala dan Adik
d.  Lala dan Nana
    Jawaban a

2.  Perhatikan kutipan drama berikut !

Ani      : Tolong santi, tugasmu membersihkan papan tulis. Aku akan menyapu lantai   
              dulu.
Santi   : Baiklah, Ani. Oh, ya. Andi belum datang ?
              Padahal dia anggota regu piket kita.
Ani      : Belum. Mungkin sebentar lagi Andi datang. Kita tunggu saja.
Santi   : Itu dia sudah datang. Cepat Andi, tolong bersihkan meja dan bangku dengan  
             kemoceng !
Andi    : Baik, Santi.
Latar tempat dalam kutipan drama tersebut adalah ....
a.  Di ruang kelas
b.  Di halaman sekolah
c.   Di halaman rumah
d.  Di dalam rumah
    Jawaban a

3.  Cermati percakapan dalam drama berikut !

Amir    : Di, kita berangkat sekolah sekarang.
              (Amir berdiri di depan pintu, lalu Dodi mendekat)
Dodi    : Maaf, Mir, tunggu sebentar.
              (Dodi mnyuruh Amir duduk)
Amir    : Sebentar, apa lagi yang akan kamu kerjakan ?
Dodi    : Biasa, mengisi dua bak mandi setiap hari.
Amanat cuplikan drama di atas adalah ....
a.  Berangkat sekolah harus lebih pagi.
b.  Bekerjalah sebaik mungkin
c.   Jadilah anak yang rajin
d.  Selesaikan pekerjaan di rumah dengan baik.
    Jawaban d
 
Sumber : http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/12/unsur-unsur-drama-tokoh-latar-dan.html
  ======================================================
 

 Ciri-ciri Teks Drama :

  1. Seluruh cerita berbentuk dialog, baik tokoh maupun narator. Inilah ciri utama naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam teks.
    Contoh :
    Suatu hari di sebuah desa terpencil, ada seorang pemuda berpenampilan sederhana. Ia bernama Paijo.
  2. Semua dialog tidak menggunakan tanda petik ("..."). Dialog drama bukan kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama tidak memakai tanda petik.
    Contoh :
    Fiqi : Kita bisa selesaikan masalah ini.
    Paijo : Sudahlah! Kamu tidak perlu memikirkan ini. Ini bukan masalah yang besar. Jadi kita tidak perlu membincangkan terlalu serius.
  3. Naskah drama dilengkapi petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh pemerannya. Petunjuk itu ditulis dalam tanda kurung (...) atau dengan memberikan jenis huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
    Contoh :
    Fiqi : Sudah! Jangan dilanjutkan lagi perkelahian ini. Sebaiknya kita selesaikan secara dewasa (sambil berwajah serius)
  4. Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
    Contoh :
    Stark : Saat ini Loki sudah berhasil membuka portal-nya.
    Thor : Saatnya kita beraksi.
    Fiqi: Jangan gegabah, sebaiknya kita membangun strategi dulu Stark.
Itulah Ciri-ciri Teks Drama yang sampai saat ini masih berlaku. Demikianlah postingan saya dalam sebuah dunia maya.

Ciri-ciri drama adalah seperti yang berikut:


Mesti ada konfliks
Mesti ada aksi
Harus dilakonkan
Tempoh masa kurang daripada 3 jam
Tiada ulangan dalam satu masa

Jenis-jenis drama pula adalah seperti yang berikut:

Tragedi
Komedi
Tragi-Komedi
Opera
Pantonim
Bangsawan

Tragedi

Mengandungi cerita tentang kemalangan dan kesedihan.

Komedi

Mengutarakan kisah hidup sehari-hari dengan pelbagai peristiwa lucu yang boleh menyebabkan penonton ketawa.

Tragi-Komedi

Mengandungi unsur-unsur kesedihan dan unsur-unsur lucu.

Opera

Mengemukakan cerita yang digabungkan dengan muzik.

Pantomim

Lakonan dipersembahkan melalui gerak badan dan memek muka yang berlebihan untuk menyatakan aksi dan perasaan watak.

Bangsawan

Para pelakon membentuk dan mengubah sendiri dialog-dialog yang ingin disampaikan.

Drama-drama yang akan dipelajari oleh para pelajar Tingkatan 4 ialah:

Serunai Malam
Titik-titik Perjuangan
Seri Nara 

SUMBER : http://ardiwasilachandra.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-unsur-ciri-drama.html