Monday, February 10, 2020

MATERI KELAS XI PROPOSAL

Apa yang dimaksud dengan proposal? Pengertian Proposal adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kegiatan dalam bentuk tulisan dan dijelaskan secara sistematis dan terperinci. Proposal umumnya dijadikan pedoman kerja atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.
Secara etimologis kata proposal berasal dari bahasa Inggris, yaitu Propose yang artinya pengajuan/ mengajukan atau permohonan. Suatu pihak memberikan proposal untuk menawarkan ide, gagasan, atau rencana kepada pihak lain agar mendapatkan dukungan. Dukungan tersebut dapat berupa ijin, persetujuan, dana, dan lain-lain.

Pengertian Proposal Menurut Para Ahli

Agar memudahkan kita memahami apa arti proposal, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian proposal menurut para ahli:

1. Hasnun Anwar

Menurut Hasnun Anwar, pengertian proposal adalah suatu rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.

2. Jay

Menurut Jay, pengertian proposal adalah suatu alat bantu manajemen standar agar manajemen organisasi dapat berfungsi secara efektif dan efisien.

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, pengertian proposal adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuah oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library research).
Baca juga: Pengertian Surat

Tujuan Proposal

Secara umum tujuan dibuatnya proposal adalah untuk mendapatkan ijin atau persetujuan dari suatu pihak mengenai rencana atau rancangan yang akan dilakukan. Selain itu, proposal juga sering dibuat untuk permohonan dana/ sponsorship melalui kerjasama dengan pihak lain.
Selain penjelasan mengenai rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, umumnya di dalam proposal juga tertera mengenai dana yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaannya. Jadi, secara keseluruhan isi dari proposal tersebut harus dapat dimengerti oleh pihak lain yang ingin dimintai ijin/ persetujuan atau dana.

Fungsi Proposal

Proposal dibuat tentunya ada fungsi dan tujuannya, baik bagi pihak pembuat proposal maupun bagi pihak yang menerima proposal. Berikut ini adalah beberapa fungsi proposal:
  1. Di bidang penelitian umum, proposal berfungsi sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan sosial, budaya, agama, ekonomi, dan bidang lainnya.
  2. Di bidang usaha atau bisnis, proposal berfungsi sebagai gambaran dan proyeksi dalam mendirikan suatu usaha.
  3. Proposal berfungsi untuk memberikan informasi mendetail tentang suatu kegiatan ketika mengajukan dana untuk pelaksanaan kegiatan, misalnya perayaan, seminar, pelatihan, dan lain-lain.
  4. Dalam suatu proyek, proposal berfungsi sebagai dasar melakukan tender, baik dari lembaga pemerintah maupun swasta.

Jenis-Jenis Proposal

Secara umum, proposal dapat dibedakan dalam empat jenis. Mengacu pada pengertian proposal di atas, berikut ini adalah beberapa jenis proposal tersebut:

1. Proposal Kegiatan

Ini merupakan proposal untuk melakukan suatu kegiatan. Isi proposal kegiatan adalah pengajuan rencana kegiatan, baik yang sifatnya individu maupun kelompok, misalnya pentas seni dan budaya.
Seringkali proposal kegiatan ini sekaligus untuk pengajuan permohonan dana dari pihak tertentu. Dan sebagai kompensasi, penyelenggaran kegiatan akan menawarkan sesuatu yang bermanfaat bagi donatur, misalnya space iklan.

2. Proposal Bisnis

Ini adalah proposal yang berhubungan dengan dunia bisnis, baik perseorangan maupun kelompok. Contohnya adalah proposal pendirian suatu usaha, proposal kerjasama antar perusahaan, dan lain-lain.

3. Proposal Penelitian

Jenis proposal ini umumnya digunakan pada bidang akademisi. Contohnya proposal penelitian untuk membuat skripsi, tesis, dan lainnya. Proposal ini dibuat sebagai pengajuan kegiatan penelitian.

4. Proposal Proyek

Jenis proposal ini umumnya dipakai pada dunia bisnis dimana isi proposal tersebut tentang rangkaian rencana kegiatan. Contohnya adalah proposal suatu proyek pembangunan.

Bentuk-Bentuk Proposal

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Proposal Formal

Proposal formal biasanya dilengkapi dengan tiga bagian utama:
  • Pendahuluan (sampul, halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, lembar pengesahan)
  • Isi proposal (latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, susunan panitia, waktu, biaya)
  • Data pelengkap proposal (lampiran, tabel, daftar pusaka, dan lain-lain)

2. Proposal Semi Formal

Proposal semi formal umumnya tidak selengkap proposal formal namun masih berbentuk baku. Di dalam proposal semi formal biasanya terdapat informasi mengenai masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.

3. Proposal Non Formal

Proposal non formal biasanya hampir sama dengan proposal semi formal dan disampaikan dalam bentuk surat atau memorandum. Di dalam proposal non formal juga terdapat beberapa hal seperti masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.

Unsur-Unsur Proposal

Di dalam setiap proposal biasanya terdapat beberapa unsur penting dimana isinya tergantung jenis proposal yang dibuat. Unsur di dalam proposal bisnis tentunya tidak akan sama dengan unsur di dalam proposal penelitian.
Sebagai contoh, berikut ini adalah beberapa unsur di dalam proposal penelitian:
  1. Latar belakang masalah
  2. Rumusan masalah
  3. Tujuan penelitian
  4. Hipotesis
  5. Asumsi penelitian
  6. Manfaat penelitian
  7. Ruang lingkup penelitian
  8. Kajian pustaka
  9. Definisi operasional

Contoh Proposal Kegiatan

Sebagai gambaran cara membuat proposal yang baik, berikut ini adalah contoh proposal kegiatan yang menjelaskan secara ringkas bagian-bagian di dalam proposal.

1. Surat Pengantar Proposal

Surat pengantar proposal ini biasanya diberikan saat akan mengirim proposal ke pihak lain. Isi dari surat pengantar ini adalah penjelasan singkat mengenai perihal proposal yang diberikan.
surat pengantar proposal
Contoh surat pengantar proposal

2. Kata Pengantar/ Muqoddimah

Kata pengantar atau muqoddimah adalah kata pembuka pada sebuah proposal pengajuan kegiatan. Biasanya kata pengantar ini berada pada bagian depan sebuah proposal.
kata pengantar proposal
Contoh kata pengantar proposal

3. Sub Judul Proposal

Sub judul proposal adalah keterangan tentang isi dari proposal yang dibuat. Ini akan memudahkan pembaca untuk mengetahui apa saja isi dari sebuah proposal.
sub judul proposal
contoh sub judul proposal

4. Penutup

Penutup adalah bagian dari proposal yang di dalamnya terdapat kata penutup proposal dan ucapan terimakasih. Pada halaman ini juga terdapat nama panitia pelaksana dan kolom tanda tangan.
kata penutup proposal
Contoh kata penutup proposal

5. Lampiran

Halaman lampiran adalah bagian dari proposal yang berisi informasi pendukung di dalam proposal. Lampiran ini bisa berisi tentang susunan panitia kegiatan, gambar pendukung, serta informasi lainnya untuk melengkapi proposal tersebut.

MATERI KELAS XI KARYA ILMIAH

Teks Karya Ilmiah – Karya ilmiah bisa ditulis dalam berbagai bentuk penyajian yang beragam. Pada masing-masing bentuk tersebut kelengkapan strukturnya tentu berbeda-beda. Pada umumnya bentuk penyajian karya ilmiah dibagi dalam tiga jenis, diantaranya yaitu :
Karya ilmiah dalam bentuk populer sering disebut dengan karya ilmiah populer. Karya ilmiah ini dapat diungkapkan dalam bentuk karya yang ringkas. ragam bahasanya pun santai dan populer. Pada umumnya karya ilmiah populer akan dijumpai dalam   media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer ini digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi rakyat, dan disukai oleh banyak orang karena gayanya yang menarik dan mudah dipahami. Kalimatnya juga sederhana, lancar, tetapi tidak berupa senda gurau atau fantasi (rekaan).

Bentuk Semiformal

Secara garis besarnya karya ilmiah ini bentuk ini terdiri atas :
  1. halaman judul,
  2. kata pengantar,
  3. dafar isi,
  4. pendahuluan,
  5. pembahasan,
  6. kesimpulan, dan
  7. dafar pustaka.
Bentuk karya ilmiah yang satu ini biasanga digunakan dalam berbagai jenis laporan atau makalah.

Bentuk Formal

Karya ilmiah yang berbentuk formal yang memenuhi beberapa unsur kelengkapan akademis yang lengkap, misalnya dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur karya ilmiah dalam bentuk formal mencakup beberapa hal seperti :
  1. Judul
  2. Tim pembimbing
  3. Kata pengantar
  4. Abstrak
  5. Dafar isi
  6. Bab pendahuluan
  7. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
  8. Bab Metode penelitian
  9. Bab Pembahasan hasil penelitian
  10. Bab Kesimpulan dan rekomendasi
  11. Dafar pustaka
  12. Lampiran-lampiran
  13. Riwayat hidup
Ada beberapa bagian yang penting di dalam struktur suatu karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut :
Judul
Judul yang ada di dalam karya ilmiah dirumuskan ke dalam satu frasa yang lengkap dan jelas. Judul juga mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan dalam hal ini tidak selalu memiliki makna yang korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Biasanya judul juga akan mencerminkan dan juga konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.
Contohnya :
Dari judul tersebut di atas dapat diketahui bahwa :
  1. Masalah yang diteliti adalah aktivitas pergaulan dan juga prestasi belajar siswa.
  2. Ruang lingkup penelitiannya adalah kecerdasan emosi serta intelektual siswa.
  3. Tujuan penelitian yaitu mengetahui ada atau tidak hubungan diantara aktivitas pergaulan dengan prestasi belajar siswa.
  4. Subjek penelitiannya adalah siswa SMA Labschool UPI Bandung.
  5. Metode penelitiannya adalah deskriptif-komparatif
Penulisan judul dapat dibuat dengan dua cara diantaranya yaitu, menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya. Yang kedua dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf pertamanya saja. Jika cara yang kedua yang akan anda gunakan, maka huruf pertama pada kata penggabung tidak boleh dengan huruf besar. Misalnya kada dengan, dan, atau, dan lain sebagainya. Pada akhir judul pun tidak boleh menggunakan tanda baca apapun, baik titik maupun koma.
Pendahuluan
Di dalam karya ilmiah formal ada bagian pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi makalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau keguanaan penelitian. Dan bisa juga dilengkapi dengan definisi operasional serta sistematika tulisan. Berikut penjelasannya :
  • Latar belakang masalah
Diuraikan dengan membahas alasan timbulnya masalah serta pentingnya isi makalah untuk dibahas. Baik dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, ataupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.
  • Perumusan masalah
Masalah merupakan segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulisnya, pada umumnya di sini akan ditanyakan beberapa pertanyaan seperti mengapa, bagaimana, dan sebagainya. Diawali dari pertanyaan itulah maka penulis menganggap perlu melakukan beberapa langkah pemecahan, contohnya melalui penelitian. Masalah itu juga yang nantinya akan menjadi fokus pembahasan dalam sebuah karya ilmiah.
  • Tujuan dalam penulisan karya ilmiah
Tujuan adalah pernyataan tentang fokus pembahasan yang ada di dalam karya ilmiah tersebut, berdasarkan masalah yang sudah dirumuskan sebelumnya. Sehingga tujuan ini harus sesuai dengan masalah yang ada pada karya ilmiah tersebut.
  • Manfaat
Perlu diyakini juga kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah itu sendiri. Contohnya dalam pengembangan suatu bidang ilmu atau untuk pihak dan lembaga tertentu.
Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis ini disebut juga kajian pustaka atau teori landasan.  Yang tercakup pada bagian ini adalah kerangka pemikiran serta hipotesis. Kerangka teoritis akan dimulai dengan mengidentifikasi atau mengkai beragam teori yang relevan, yang diakhiri dengan pengajuan hipotesis.
Selain itu dalam kerangka teoritis juga harus dilakukan kajian pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh para penulis yang terdahulu. Hal ini penting dilakukan untuk menambah dan mendapatkan wawasan atau pengetahuan yang baru, yang sudah ada sebelumnya.
Selain menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberi perspektif yang lebih jelas tentang hakikat dan kegunaan penelitian di dalam perkembangan ilmunya secara keseluruhan.
Metodologi Penelitian
Di dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian harus dicantumkan juga bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap penelitian yang dimulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.
Setiap penelitian memiliki metode penelitiannya masing-masing, yang pada umumnya bergantung pada tujuan penelitian tersebut. metode penelitian yang dimaksud, diantaranya yaitu :
  • Metode deskriptif. Yaitu metode penelitian yang tujuannya hanya menggambarkan beberapa fakta dengan apa adanya. Tanpa ada perlakuan apapun. Data yang dimaksud adalah data yang berupa fakta yang sifatnya kuantitatif atau statitiska ataupun fakta kualitatif.
  • Metode eksperimen. Yaitu metode penelitian yang tujuannya untuk mendapatkan gambaran atas suatu gejala, setelah mendapat perlakuan.
  • Metode penelitian kelas. Adalah metode penelitian yang tujuannya untuk memperbaiki persoalan yang terjadi di kelas tertentu, contohnya mengenai motivasi belajar, prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.
Pembahasan
Bagian yang satu ini isinya adalah tentang paparan isi pokok dalam suatu karya ilmiah, yang terkait dengan rumusan masalah atau tujuan penulisan yang dikemukakan di bab pendahuluan. Data yang didapatkan melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahasa dari berbagai sudut pandang yang ada. Lalu diperkuat dengan teori yang sudah dikemukakan sebelumnya. Sekiranya dibutuhkan, pembahasan ini juga bisa dilengkapi dengan beragam sarana pembantu seperti misalnya tabel dan grafik. Sarana pembantu ini dibutuhkan untuk menjelaskan pernyataan atau suatu data. Tabel dan grafik menjadi cara yang efektif dalam menyajikan data dan juga informasi. Sajian data dan informasi menjadi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik, memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, juga mudah dipahami, dan lebih menarik dari penyajian secara verbal.
Penulis juga harus menggunakan argumen yang sudah dikemukakan dalam kerangka teoritis. Pembahasan data bisa diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau tersebut tajam, maka akan semakin baik juga keratan daging yang diihasilkan. Tetapi jika tumpul maka keratan daging itu akan acak-acakan dan penuh cacat. Sama halnya dengan pembahasan data. Jika argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakan tidak lengkap, maka pemecahan masalahnya pun jauh dari yang diharapkan.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan adalah pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan pada karya ilmiah. Kesimpulan juga merupakan bagian dari simpul masalah atau pendahuluan, kerangka teoritis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metododologi penelitian, dan temuan penelitian. Kesimpulan juga menjadi kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian yang menyeluruh. Sehingga harus diuraikan kembali dengan ringkas, beberapa pernyataan pokok dari unsur yang ada di atas dengan cara meletakkannya pada kerangka pikir yang mengarah pada kesimpulan.
Berdasarkan hal itu seorang peneliti juga harus melihat beragam implikasi yang ditimbulkan oleh kesimpulan penelitian. Implikasi itu umpamanya berupa pengembangan dalam ilmu pengetahuan, dan kegunaan yang sifatnya praktis dalam menyusun kebijakan. Hal itu kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut dengan rekomendasi atau saran.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan di dalam karya ilmiah, baik sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari internet. Selurum sumber yang tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah, harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya untuk beberapa sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam digunakan penulisan karya ilmiah itu tak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka.
Cara menulis daftar pustaka yang berurutan secara alfabetis, tanpa harus menggunakan nomor urut. Sumber yang tertulis atau tercetak yang membutuhkan banyak tempat lebih dari satu baris, dan ditulis dengan satu spasi, sedangkan antara jarak dan sumber yang satu dengan lainnya adalah dua spasi. Berikut ini susunan penulisan daftar pustaka, nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit.
Demikian teks karya ilmiah yang lengkap, yang bisa anda pelajari kembali. Semoga artikel ini memberi manfaat bagi anda, khususnya yang sedang menyusun karya ilmiah.

PENILAIAN HARIAN BAB NEGOSIASI KELAS X

PENILAIAN HARIAN BAB NEGOSIASI UNTUK KELAS X SEMESTER 2
SILAHKAN KLIK LINK DI BAWAH INI.

PENILAIAN HARIAN ONLINE BERBASIS ANDROID KELAS X

BELAJAR UNTUK JUJUR, KERJAKAN DAN JANGAN MENCONTEK!!!