SEBAGAI bagian dari kehidupan dasar manusia, seks tidak dapat diukur dengan materi. Bahkan, keberadaan seks tidak bisa tergantikan dengan apapun. Karenanya, jika dorongan kebutuhan seksual tidak tersalurkan, maka akan berpengaruh buruk bagi kesehatan.
"Tanpa makan atau minum, manusia bisa meninggal dunia. Sementara tanpa seks, seseorang bisa stres yang mengarah pada sakit jiwa," kata Androlog Zoya Amirin, M.Psi di Rumah Sitti, Jl Senopati, belum lama ini.
Lantas, bagaimana kehidupan seks saat berpuasa di bulan Ramadan? Sebagai umat beragama, umat muslim di seluruh dunia tentu beribadah puasa selama sebulan penuh saat Ramadan lalu. Kendati begitu, setiap pasutri tetap dapat melakukannya, seusai beribadah wajib.
"Sebaiknya sewaktu bulan puasa kemarin pasutri tetap melakukan hubungan intim seusai melaksanakan salat Tarawih. Dengan begitu, masing-masing bisa fokus bekerja di pagi hari dan tidak malah mengkhayalkan seks ketika hasrat seksnya tidak terpenuhi," imbuhnya.
Seks memang harus secara rutin dilakukan. Pasalnya, jika tidak tersalurkan, maka rasa 'haus' tidak akan terbayar dengan tuntas.
"Bayangkan saja ketika kita haus, rasa dahaga tidak akan hilang dengan kita membaca buku bukan? Begitu juga dengan seks. Itulah mengapa jika pasutri terbiasa berhubungan intim tiga kali sepekan, sebaiknya tidak menghilangkan kebiasaan tersebut meski tengah berpuasa. Paling tepat ialah melakukannya usai salat Tarawih,"
"Tanpa makan atau minum, manusia bisa meninggal dunia. Sementara tanpa seks, seseorang bisa stres yang mengarah pada sakit jiwa," kata Androlog Zoya Amirin, M.Psi di Rumah Sitti, Jl Senopati, belum lama ini.
Lantas, bagaimana kehidupan seks saat berpuasa di bulan Ramadan? Sebagai umat beragama, umat muslim di seluruh dunia tentu beribadah puasa selama sebulan penuh saat Ramadan lalu. Kendati begitu, setiap pasutri tetap dapat melakukannya, seusai beribadah wajib.
"Sebaiknya sewaktu bulan puasa kemarin pasutri tetap melakukan hubungan intim seusai melaksanakan salat Tarawih. Dengan begitu, masing-masing bisa fokus bekerja di pagi hari dan tidak malah mengkhayalkan seks ketika hasrat seksnya tidak terpenuhi," imbuhnya.
Seks memang harus secara rutin dilakukan. Pasalnya, jika tidak tersalurkan, maka rasa 'haus' tidak akan terbayar dengan tuntas.
"Bayangkan saja ketika kita haus, rasa dahaga tidak akan hilang dengan kita membaca buku bukan? Begitu juga dengan seks. Itulah mengapa jika pasutri terbiasa berhubungan intim tiga kali sepekan, sebaiknya tidak menghilangkan kebiasaan tersebut meski tengah berpuasa. Paling tepat ialah melakukannya usai salat Tarawih,"