A. Pendahuluan
Pembelajaran
yang terprogram merupakan salah satu dari beberapa metode pembelajaran
yang disajikan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan khusus dalam
pembelajaran. Pembelajaran terprogram biasanya dapat diterima baik oleh
guru maupun oleh siswa. Materi terprogram digunakan untuk menghasilkan
peningkatan capaian individu siswa pada semua tingkatan kemampuan siswa
baik yang berkemampuan tinggi, sedang maupun rendah.
Ciri-ciri pembelajaran terprogram adalah :
1. Pembelajaran
terprogram melibatkan penyajian materi yang terkontrol dengan
langkah-langkah pengurutan pelajaran yang direncanakan secara cermat.
2. Siswa secara aktif dapat berpartisipasi dengan merespon pelajaran secara terus- menerus.
3. Siswa dapat melihat apakah setiap responnya yang diberikannya betul atau salah.
4. Setiap siswa mengalami kemajuan dengan sendiri-sendiri.
5. Material
yang dilibatkan terlebih dahulu dirancang agar dapat digunakan secara
mandiri, walaupun para siswa bekerja dalam situasi kelompok.
Materi
yang terprogram dirancang secara khusus untuk beberapa jenis
pembelajaran dalam bentuk teks yang terprogram atau program-program
khusus yang digunakan dalam mesin-mesin mengajar. Materi ini
direncanakan dalam unit-unit yang disebut dengan kerangka-kerangka.
Setiap kerangka menyediakan sejumlah kecil informasi bagi siswa.
Informasi yang disajikan melalui serangkaian kerangka tadi berada dalam
sebuah urutan logika yang memandu siswa dari apa yang telah diketahuinya
kepada pengetahuan yang baru. Pada saat siswa yang sedang mempelajari
materi yang terprogram, mereka diharuskan berpartisipasi melalui
pemberian respon secara aktif pada setiap kerangka.
B. Jenis-jenis materi yang terprogram
Berdasarkan dari bagaimana respon-respon seorang siswa, maka program dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok. Pertama program membangun respond an kedua
program dalam beberapa pilihan respon. Program yang pertama dibutuhkan
oleh siswa oleh siswa untuk menuliskan jawaban dalam belangko kosong
yang diberikan dalam sebuah lembaran kerja. Program yang kedua
memberikan sejumlah respon dan siswa diharuskan untuk memilih respon
yang benar. Ada 4 jenis materi yang terprogram yaitu : Linier, Cabang, Kombinasi dan Matetis.
1. Program Linier
Pada
program linier urutan kerangka untuk semua siswa. Informasi program
diatur untuk setiap siswa yang diproses sejak item pertama sampai item
terakhir. Setiap siswa harus menyelesaikan kolom jawaban dengan selembar
kertas dan siswa selanjutnya mempelajari informasi yang diberikan dalam
kerangka mempersiapkan sebuah respon. Respon ini selanjutnya
dibandingkan dengan jawaban yang benar yang diberikan program. Siswa
memproses kerangka selanjutnya dan mengikuti seluruh prosedur dalam
program.
2. Program Cabang
Apabila
lebih dari satu urutan atau rangkaian kerangka yang menjadikan sebuah
program percabangan maka ini dikenal sebagai instrinsik atau adaptif.
Setiap siswa mengikuti urutan yang ditentukan oleh responnya
masing-masing. Apabila siswa menyajikan dan merespon materi dengan benar
maka ia dapat : 1. Disajikan informasi tambahan lain yang mendalam, 2.
Diijinkan untuk melompati beberapa informasi, 3. Disajikan informasi
yang terfokus pada topik berikutnya. Respon yang benar dapat menuntun
siswa untuk terfokus pada informasi jawaban yang benar. Pada saat siswa
belum merespon dengan benar biasanya dipersilahkan untuk kembali pada
kerangka dasar dan membuat respon-respon lain.
3. Program Kombinasi
Sebuah
program sederhana mengkombinasikan ciri-ciri urutan program linier atau
bercabang. Salah satu bagian dari program kombinasi dibuat berdasarkan
urutan kerangka identik bagi semua siswa, sedangkan salah sau atau
bagian program tambahan dibuat dari kerangka melalui pengurutan siswa
yang ditentukan oleh respon siswa masing-masing.
4. Program Matetik
Matetik
merupakan sebuah jenis program yang relatif baru. Formatnya adalah
ketika kerangka digunakan harus dapa menyerupai sebuah program
percabangan. Latihan-latihan dilibatkan sedapat mungkin dapat dilompai
seluruhnya oleh siswa yang betul-betul pintar tetapi mungkin juga
dilengkapi melalui kebutuhan informasi lebih lanjut. Corak utama dari
jenis ini merupakan derajat dari tugas simulasi yang digunakan.
Para
pendukung program jenis ini meyakini bahwa ketika beberapa simulasi
digunakan maka transfer belajar telah terjadi. Beberapa program matetik
biasanya diisi dengan diagram atau gambar dalam berbagai variasi langkah
penyelesaian. Menurut konsep matetik respon aktif dibutuhkan siswa
seperti menyelesaikan sebuah diagram secara lengkap yang merangsang
capaian dari tugas yang dipelajari siswa.
5. Program Linier vs Cabang
Apabila
program tersedia pada waktu tepat maka dapat diklasifikasikan sebagai
program linier atau cabang. Program linier secara khusus menggunakan
teknik-teknik membangun respon. Ketika berbagai pilihan respon digunakan
dalam program linier, maka tak ada penjelasan tentang jawaban yang
salah yang diberikan, dan siswa tak dapat melangkahi isi yang telah
diketahuinya atau memperbaiki urutan yang sering terjadi dalam program
cabang.
Tahun
1926, S.L. Pressey mengembangkan sebuah alat untuk menyajikan beberapa
pilihan jawaban dalam sebuah drum bundar. Alat ini menggunakan sebuah
pilihan berganda dalam bentuk konsep program jenis linier. Siswa
menekankan kunci jawaban pilihan berganda dan mengetahui apa yang benar.
Alat ini disebut juga dengan mesin mengajar pertama. Informasi tidak disajikan bagi siswa. Tetapi alat ini dapat digunakan untuk menguji pembelajaran terprogram.
B.F.
Skinner dari Univ. Harvard telah berjasa dalam mengembangkan program
jenis linier untuk membangun respon. Ia percaya bahw belajar akan lebih
efektif ketika siswa menuliskan responnya dan dengan segera dikuatkan
dengan sebuah respon yang benar. Program dari jenis ini menyajikan
informasi dalam urutan dan dalam unit-unit kecil sehingga sebahagian
besar siswa akan dapat merespon dengan benar. Persentasi kesalahan yang
tinggi tidak diinginkan dan ketika ini terjadi, program membutuhkan
sebuah revisi.
Pengembangan
dari program cabang dilakukan oleh N.A. Crowder. Sebagai sebuah
program, siswa mengembangkan urutan kerangka dengan respon masing-masing
atas beberapa pilihan pertanyaan. Responnya menentukan urutannya
melalui program.
Perbedaan
pengembangan yang dilakukan oleh Skinner dan Crowder salah satunya
didasarkan pada jenis respond an urutan. Program jenis crowder
menyajikan paragraph informasi pada setiap kerangka sedangkan program
jenis Skinner memberikan sebuah kalimat atau dua kalimat pada setiap
kerangka. Siswa mengahbiskan banyak waktu untuk membuat respon dalam
program jenis Skinner dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca
informasi dalam program jenis Crowder.
Beberapa
perbedaan dalam teori juga terlihat nyata, pada program jenis Skinner
didasarkan pada pendapat bahwa terjadi sebahagian besar afektif jika sebuah respon yang benar dan segera dikuatkan. Dalam program cabang, sebuah asumsi dasar dibuat bahwa siswa belajar dari sebuah keberhasilan dan kesalahan. Crowder
meyakini bahwa belajar yang efektif akan tercapai jikala siswa membaca
dan pemilihan beberapa pengujian merupakan sebuah konfirmasi belajar.
Melalui
pengujian dan peninjauan ulang program, Skinner percaya seorang penulis
program dapat membangun sebuah urutan kerangka yang baik. Crowder
mendebat bahwa suatu hal yang tak memungkinkan untuk membangun sebuah
urutan kerangka terbaik bagi seluruh siswa. Dalam program cabang, setiap
siswa dapat menggunakan individual dan sub urutan cabang dari garis
utama. Sebuah corak pada titik penting memandu untuk mengubah perbaikan
materi.
C. Metoda dalam Menyajikan Pembelajaran Terprogram
Informasi
tentang pembelajaran yang terprogram dapat disajikan pada siswa melalui
sebuah teks yang terprogram atau beberapa jenis mesin mengajar. Teks
yang terprogram merupakan metode yang paling umum digunakan.
Teks Terprogram
Teks
ini tidak diberikan dengan menggunakan alat-alat tambahan dalam
menyajikan informasi. Sebuah program linier mungkin berada pada sebuah
format horizontal atau vertikal sedangkan format campuran digunakan
dalam program cabang.
Dalam
format horizontal sebuah program linier kerangka terdiri dari satu
halaman sedangkan respon yang benar atas pertanyaan dalam kerangka itu
berada pada halaman yang lain. Siswa mempelajari kerangka dengan membuat
respon yang dibutuhkan dan kembali ke halaman pertama untuk mendapatkan
respon yang benar, dan berkemungkinan juga berlaku pada kerangka
selanjutnya.
Format
vertikal digunakan, pada sebuah program linier, kerangka berada pada
urutan akhir halaman. Rancangan ini mangharuskan siswa menyelesaikan
seluruh materi kerangka dibacanya dengan sebuah tameng, jika jawaban
benar dicetak disamping atau setelah kerangka dibaca. Rancangan ini
tidak melibatkan pemutaran halaman secara konstan yang dibutuhkan adalah
format horizontal yang memungkinkan peninjauan kembali kerangka
sebelumnya.
Hal
yang lebih khusus dari jenis dari teks terprogram adalah teks campuran
yang digunakan untuk menyajikan program percabangan yang menggunakan
berbagai pilihan pertanyaan. Kerangka dalam teks campuran, tidak
disajikan dalam urutan tetapi dalam bentuk sebaran yang menyeluruh.
Setiap siswa memulai dengan kerangka awal dan membuat responnya. Respon
ini menentukan kerangka selanjutnya yang akan dipelajari. Jika respon
benar yang diberikan oleh siswa maka siswa akan dipandu pada kerangka
dengan informasi tambahan ataupun informasi yang baru. Ketika sebuah
respon yang benar diberikan belum mampu diserap maka siswa akan dipandu
untuk memperbaiki informasi.
Beberapa
ahli pendidikan percaya bahwa dengan menggunakan teks terprogram, tanpa
memandang format khusus yang dilibatkan maka akan memungkinkan untuk
mengelabui siswa karena siswa dapat melihat dari depan jawaban yang
benar tanpa membaca informasi yang disajikan atau respon untuk
pertanyaan yang disikapi. Untuk mengantisipasinya siswa dimotivasi
secukupnya untuk menggunakan teks dalam cara yang benar. Argument lain
mengatakan bagaimanapun tidak akan menjadi masalah jika siswa memproses
melalui program, sepanjang mereka mempelajari isi yang penting.
Mesin Mengajar
Metode
lain dari penyajian pembelajaran yang terprogram dan yang dapat
membantu untuk memberdayakan keberatan atas teks terprogram adalah
dengan menggunakan mesin mengajar. Sebuah mesin
mengajar merupakan sebuah alat atau system yang mekanis, elektrik, atau
elektronik dengan beberapa persyaratan yaitu : 1. Memungkinkan
informasi untuk disajikan dalam urutan yang logis dan teratur, 2.
Membutuhkan catatan untuk merespon siswa, 3. Menyajikan umpan balik
dengan segera melalui pengidikasian respon yang benar. Mesin mengajar
sesungguhnya bukan mengajar. Mengajar tergantung pada materi
pembelajaran yang disajikan oleh mesin tersebut.
Ada beberapa jenis mesin mengajar yang sederhana yaitu menggunakan materi mimeograph
sampai dengan komputer elektronik yang membutuhkan system program yang
lengkap. Mesin mengajar biasanya disediakan untuk program linier dalam
membangun respon. Inovasi terbaru mesin mengajar adalah mesin audio
visual dan komputer. Mesin ini sudah sangat sukses dalam mempersiapkan
para pendidik yang akan mengembangkan studi yang tergantung pada materi
yang dipakai siswa.
Mesin
mengajar terkompleks dan yang menggunakan kecepatan tinggi adalah
komputer. CAI atau pembelajaran dengan bantuan komputer sangat
berpotensi dalam meningkatkan ketersediaan program belajar yang
tergantung pada siswa. Pada CAI siswa berinteraksi dengan sebuah system
komputer yang berisi materi-materi yang telah terprogram. Ada tiga CAI atau bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer yaitu : 1. Latihan praktek, 2. Perkuliahan, 3. Konvensional.
Bentuk
latihan dan praktek dari CAI merupakan bentuk tercanggih dari sebuah
program linier. Siswa mengerjakan kerangka sebuah program, jawaban atas
pertanyaan tentang materi yang barusan dipelajari.
Jika
siswa mengalami kesulitan dalam memberikan respon yang benar, maka
komputer dapat menuntun siswa untuk memperbaiki jaringan. Setelah
kesukaran terselesaikan maka siswa kembali pada program utama. Bentuk
kedua adalah perkuliahan. Pada perkuliahan pengambilan keputusan dengan
segera dibuat dengan beberapa pengurutan terprogram yang tersedia bagi
siswa. Sebagai keputusan yang didasarkan pada jawaban siswa berikutnya
dan capaian relative siswa untuk semua mata pelajaran.
Bentuk
ketiga adalah konvensional, bentuk konvensional dibuat untuk siswa
dalam memutuskan sendiri bahwa mereka membutuhkan peninjauan ulang
ekstra atau praktek atau harapan untuk melangkahi beberapa materi. Hal
ini memungkinkan siswa menanyakan pertanyaan dari komputer. Biasanya,
komputer mengetahui perspektif putusan dan manyarankan keputusan dengan
cepat, menjawab pertanyaan yang baik, dan menjawab pertanyaan yang buruk
dalam bentuk pertanyaan lain. Karakteristik yang diharapkan dalam
system konvensional yang dibuat dengan menggunakan komputer adalah
untuk:
1. Merespon sebagian dari porsi percakapan sebelumnya dan menjawabnya dengan segera.
2. Menjawab dengan suatu hal yang relevan.
3. Membuat keputusan walaupun untuk menunda kesediaan.
4. Untuk memberikan jawaban berdasarkan kompleksitas komputer.
5. Untuk terlibat dalam interaksi verbal dengan menggunakan bahasa sehari-hari seperti bahasa inggris.
6. Untuk merespon dengan pertanyaan atau pernyataan setiap waktu.
7. Untuk terlibat dalam interaksi nonverbal yang disertai dengan table-tabel, grafik, gambar dan suara.
System
konvensional harus dipersiapkan sehingga siswa dapat menyelesaikan
secara bebas, meliputi pembuatan nilai-nilai yang tak relevan. Tujuan
guru CAI dalam pemberian tekanan adalah membantu siswa secara
individual. Komputer melaksanakan peranan sebagai distributor atau
informasi, kebebasan guru berinteraksi pada berbagai tingkaan personal
dengan siswa.
D. Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran yang Terprogram
Keuntungan
1. Program
dapat berjalan sendiri, sehingga memungkinkan bagi setiap siswa untuk
terus maju melalui urutan kerangka yang sesuai dengan kecepatan siswa
masing-masing.
2. Guru
dibebaskan dari rutinitas dan penguasaan latihan tugas-tugas dalam
aktifitas kreatif dan interpersonal guru dengan siswanya.
3. Program dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai keterampilan.
4. Materi
terprogram adalah sangat efisien sehingga hal yang bertele-tele harus
dihilangkan, dan hanya informasi yang penting dalam mencapai tujuan yang
diutamakan.
5. Informasi yang disajikan diatur dan diurutkan secara individual.
6. Program berdasarkan pada teori-teori yang dapat diterima oleh para pendidik dan para psikolog.
7. Penguasaan
materi, siswa, suatu orientasi dan motivasi dapat mempelajari secara
bebas baik dalam setting pendidikan formal maupun non formal.
8. Guru tunggal dapat memantau dan membantu siswa secara individual yang sedang mengerjakan berbagai program dalam beberapa waktu.
9. Belajar lebih berkualitas bagi semua siswa karena kemajuan secara individu terkontrol dengan baik.
10. Kesalahan
rata-rata relative rendah karena sebahagian besar materi terprogram
adalah sebuah alat motivasional yang berguna khususnya bagi siswa yang
lambat.
Kekurangan
1. Materi
dalam pembelajaran terprogram tidak dapat dipakai oleh guru apabila
tidak dilatih atau fasilitas pendidikan atau fasilitas yang baik.
2. Program tidak dapat memecahkan masalah pendidikan karena ruangan kelas yang terlalu padat dalam pembelajaran terprogram.
3. Program tidak dapat digunakan dengan sukses dalam ruang kelas kalau masih ada gab antara guru dengan siswa.
4. Pembelajaran yang efektif tidak dapat diberikan kecuali jika materi dipersiapkan dan diuji dengan baik.
5. Beberapa orang siswa akan menjadi bosan setelah bekerja dengan materi terprogram selama jangka waktu yang relative lama.
6. Masalah
administrative seperti penjadwalan mungkin akan timbul ketika siswa
menggunakan materi terprogram dan menyelesaikan pada waktu yang berbeda
dari yang telah dijadwalkan dalam pelatihan pengurutan seperti sebuah
pengaruh kelompok.
7. Pendidik
yang menggunakan materi terprogram dalam seting belajar harus dilatih
dalam menggunakan materi dan dalam manajemen kelas.
8. Pemilihan materi yang berkualitas yang akan sesuai dengan kurikulum adalah pekerjaan yang sukar.
9. Biaya-biaya
yang dilibatkan dalam memperoleh materi terprogram, penyiapan guru
untuk menyiapkan materi dan untuk mengevaluasi materi.
10. Jumlah
program berkualitas yang disajikan sangat terbatas dalam beberapa
wilayah dan isi yang meliputi wilayah program terbatas pada pendidikan
kejuruan.
E. Penggunaan Pembelajaran Terprogram
Pembelajaran
terprogram seharusnya digunakan di dalam kelas sebagai metoda yang
afektif dan efisien dalam pencapaian tujuan belajar. Dalam menentukan
metoda pembelajaran yang mana yang paling efektif, maka kita harus
mempertimbangkan karakteristik siswa, sasaran dari pelajaran atau unit,
materi pelajaran yang dibahas, waktu yang tersedia dan biaya yang
dipertimbangkan dari berbagai jenis metode pembelajaran.
Hal
ini bukanlah sebuah keputusan yang mudah. Ini dapat didemonstrasikan
dalam pembelajaran yang terprogram yang dapat digunakan pada sebahagian
besar materi pengajaran. Siswa juga dapat diajarkan informasi yang
bersifat kognitif seperti defenisi begitu pula dengan keterampilan
psikomotor seperti penggunaan berbagai alat-alat tukang. Bagaimanapun
pembelajaran yang terprogram akan sangat efektif jika digunakan
pengajaran materi kognitif.
Materi
terprogram biasanya digunakan pada setting pendidikan formal seperti di
dalam kelas dan di laboratorium atau dapat juga di dalam setting
informal seperti di rumah siswa. Pada setting formal, pembelajaran
terprogram dapat digunakan sebagai dasar metode belajar atau dapat juga
digunakan dengan metode pembelajaran yang lain seperti diskusi dan
demonstrasi. Penggunaan materi terprogram memungkinkan kita untuk
mengganti pemberian salah satu materi dalam panduan, menganalisa hasil
belajar dan perkuliahan siswa.
Siswa
dalam setting formal biasanya mempunyai seorang guru yang bersedia
untuk membantu siswa dalam meninjau ulang materi pelajaran yang telah
selesai diajarkan atau mempersiapkan materi yang akan diajarkan. Materi
terprogram dapat menjadi “tutor” privat dalam meninjau ulang tujuan atau
memperkenalkan mata pelajaran penting dalam sebuah materi. Materi
terprogram ini juga digunakan dalam memperbaiki tugas-tugas bagi siswa
yang membutuhkan bantuan ekstra atau untuk mengakselerasikan siswa yang
berkualitas tinggi.
Disini dapat dilihat bahwa materi terprogram akan mungkin menjadi efektif jika :
1. Menyajikan sebuah unit pelajaran bagi siswa di dalam kelas.
2. Melengkapi pembelajaran siswa yang punya kesulitan atau untuk siswa akselerasi.
3. Menyajikan materi yang “ketinggalan” bagi siswa yang terlambat masuk atau yang absen.
4. Menyajikan sebuah pengertian penawaran “materi pelajaran tambahan” atau tugas untuk di rumah.
5. Memotivasi siswa khususnya dalam minat, kemampuan belajar melalui pemahaman ini.
F. Pemilihan Materi Terprogram
Ketika
kita memutuskan untuk memilih pembelajaran terprogram sebagai metode
yang paling efektif dalam capaian tujuan khusus, maka materi yang akan
digunakan tersebut harus dipilih terlebih dahulu. Materi terprogram
tidak disediakan untuk seluruh wilayah materi pelajaran khusus. Untuk
memilih materi pembelajaran yang sesuai, maka pertimbangkanlah
factor-faktor berikut dengan seksama :
1. Apakah materi dipersiapkan oleh personal yang mempunyai reputasi dan autoritatif?
2. Apakah materi disajikan dalam hubungan kerja yang berkualitas?
3. Apakah capaian tujuan secara khusus diperjelas?
4. Apakah materi membahas hal yang didinginkan oleh wilayah isi?
5. Apakah materi terbebas dari bias etnik, sek dan ras dan isi yang tak diinginkan lainnya.
6. Apakah isi materi adalah informasi yang akurat dan terbaru?
7. Apakah materi memberikan sejumlah waktu yang memadai untuk penyelesaian?
8. Apakah materi terlihat efektif dalam sebuah pengujian bidang yang valid?
9. Apakah materi berharga memiliki biaya dalam nilai-nilai belajar?
10. Apakah materi yang cocok untuk tingkatan kemampuan siswa?
11. Apakah isi mencerminkan kebutuhan dan kemampuan siswa?
12. Apakah materi sesuai dengan penggunaan fasilitas labratorium dan kelas yang tersedia?
13. Apakah materi memberikan aktivitas belajar yang sesuai dengan tujuan pelajaran dan unit?
14. Apakah isi materi disertai dengan contoh-contoh dan ilustrasi?
Sesuatu
yang sangat penting adalah mengevaluasi faktor-faktor diatas karena
ketersediaan materi semata bukankah menjadi jaminan terciptanya
kualitasnya pelajaran yang baik. Materi terprogram yang baik tidak hanya
memungkinkan keterlibatan siswa dalam kemajuan rata-rata mereka teapi
juga memberikan peluang bagi siswa yang lebih mampu untuk membantu
teman.
Setelah
pemilihan materi terprogram yang berkualitas, maka selanjutnya kita
harus cerdas melengkapi isi materi. Anda harus melakukan persiapan untuk
merespon komentar atau jawaban siswa yang terfokus pada isi, untuk
memandu siswa dalam penggunaan materi yang baik dan membuat ketersediaan
materi dan peralatan yang ada.
G. Penggunaan Materi Terprogram
Ketika
materi dipilih dan kita telah kenal dengan isinya maka kita harus
bersiap-siap untuk menggunakannya dalam setting belajar. Langkah pertama
adalah mengatur setting fisik pada awalnya yang dibutuhkan dalam
aktivitas belajar. Seluruh materi dan peralatan yang dibutuhkan dalam
aktivitas belajar haruslah dirancang terlebih dahulu. Peralatan harus di
set terlebih dahulu sesuai dengan rekomendasi yang disarankan oleh
pabrik.
Setelah
lingkungan dipersiapkan, maka kita harus menjelaskan penggunaan materi
terprogram ini pada siswa kita. Bagian dari penjelasan ini, adalah
perbedaan antara materi belajar konvensional atau teks book dan materi
terprogram yang harus didiskusikan. Caranya adalah setelah materi
terprogram diperoleh dan ditinjau ulang untuk merespon pelajaran melalui
demonstrasi diberikan, khususnya jika mesin mengajar juga dilibatkan.
Sebagai tambahan, penggunaan pendahuluan, peninjauan ulang, ringkasan,
uji-diri, dan komponen serta kelengkapan program lainnya harus juga
dijelaskan.
Siswa
harus mengetahui bahwa belajar materi terprogram, sangat berbeda dengan
aktivitas belajar kelompok biasa di dalam kelas. Mereka harus memahami
bahwa memahami bahwa mereka akan bekerja dengan materi secara
sendiri-sendiri bukan dalam interaksi kelompok. Jika teks terprogram
digunakan, maka siswa harus diberikan informasi tentang jawaban yang
benar yang dihasilkan.