ETIKA DAN MORALITAS MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM AKTIFITAS PEMBELAJARAN PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR
Bab. I .Pendahuluan.
A.Latar Belakang.
Etika dan Moralitas menjadi keprihatinan kita bersama saat
ini.Seringkali kita melihat dalam kehidupan sehari-hari etika dan moral
ini diabaikan.Bahkan para pejabatpun kerapkali tidak mengindahkan etika
dan moralitas yang berlaku dalam lingkungan kerjanya.Begitupula halnya
yang terjadi dalam lembaga pendidikan seringkali etika dan moralitas
manajemen pendidikan tidak dihiraukan.Hal ini dapat kita lihat setiap
diadakannya ujian nasional,dimana guru maupun kepala sekolah berusaha
dengan berbagai cara untuk meluluskan anak didiknya tanpa memperdulikan
etika dan moralitas manajemen pendidikan.
Administrasi dan Manejemen pendidikan pada setiap sekolah memegang
peranan yang sangat penting,karena kelancaran seluruh kegiatan sekolah
sangat ditentukan oleh Administrasi dan Manajemen sekolah itu.Jika
Administrasi dan manajemen bagus maka segala kegiatan di sekolah itu
akan berjalan dengan baik.Namun demikian tidak jarang kita temukan di
lapangan administrasi kurang diperhatikan dan manajemen tidak
jelas,sehingga proses pembelajaran kurang efektif.Kenyataan ini
menimbulkan kehawatiran bagi guru dan kepala sekolah yang akhirnya
memaksa mereka untuk bertindak melanggar etika dan moralitas manajemen
pendidikan.
B.Rumusan Masalah
Sistem pendidikan Nasional kita saat ini menetapkan kelulusan seorang
anak melalui hasil ujian nasional.Hal ini membuat setiap anak menjadi
ketakutan .Bukan saja anak-anak termasuk orangtua,guru ,kepala
sekolah,bahkan dinas pendidikan merasa khawatir. Peraasaan –perasaan
seperti ini sebenarnya bisa dihindari jika saja etika dan moralitas
administrasi dan managemen sekolah tetap terjaga terutama administrasi
dan managemen di kelas.Hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini
,yaitu Etika dan Moralitas Administrasi dan Managemen dalam Aktivitas
pembelajaran di kelas.
C.Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk m enambah pemahaman
tentang Etika dan Moralitas dalam Administrasi dan Manajemen yang
efektif dalam proses pembelajaran sekaligus untuk memenuhi tugas
perkuliahan di PPS UNIMED.Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita.
1
Bab II.Pembahasan
A.Etika dan Moralitas Managemen sekolah
Etika dan Moralitas Kepala Sekolah sangat berpengaruh pada efisinsi
dan efektifitas kinerja sekolah.Kepala sekolah yang menjaga etika dan
moralitas yang baik akan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan
nyaman,selanjutnya keadaan seperti ini akan menunjang terciptanya
kondisi pembelajaran yang efisien dan efektif.
Efektif berarti berhasil guna ,sedangkan efisien berarti berdaya
guna. Efektif berarti segala kegiatan yang dilakukan oleh sekolah lebih
fokus pada pencapaian tujuan,sedangkan efisien lebih ditekankan pada
penghematan biaya.
Sesuatu yang efektif belum tentu efisien dan sesuatu yang efisien
belum tentu efektif.Sebagai contoh sebuah sekolah menerima sejumlah
murid dengan jumlah siswa 60 orang pada setiap kelas.Hal ini memang
cukup efisien tetapi tidak efektif.Efisien karena dapat menghemat biaya
sebab hanya membayar satu guru,tetapi kurang efektif karena sulit bagi
seorang guru untuk menguasai kelas gemuk seperti itu.Setiap kegiatan
yang dilakukan haruslah efektif dan efisien sehingga kegiatan itu
menjadi produktif.
Kegiatan administrasi tidak terbatas hanya pada aktifitas
surat-menyurat ,tetapi administrasi merupakan suatu proses atau tugas.
Jadi administrasi sekolah merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
mencapai tujuan sekolah yang sudah ditetapkan .Sama halnya dengan
Administrasi sekolah, bahwa manejemen sekolah juga merupakan suatu
proses untuk mencapai tujuan sekolah.Jadi administrasi sekolah dan
manejemen sekolah sama-sama mengurus dan mengatur segala kegiatan
sekolah untuk mencapai tujuan sekolah.Berdasarkan pemahaman ini maka
untuk selanjutnya saya gunakan istilah manejemen sekolah yang dalam hal
ini adalah kepala sekolah.
Peranan kepala sekolah dalam aktivitas pembelajaran cukup besar .Maju
mundurnya sebuah sekolah sangat tergantung pada kebijakan kepala
sekolah.Seorang kepala sekolah harus mampu mengatur dan mengawasi
jalannya proses pembelajaran dengan berbagai cara agar pembelajaran
efektif.Kepala sekolah harus mampu memecahkan berbagai problematika
pendidikan di sekolah sebagai komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan melalui kegiatan supervisi,konsultasi,dan perbaikan
–perbaikan penting guna meningkatkan kwalitas pembelajaran.Kepala
sekolah harus bisa membina kerjasama yang baik dengan steakholder
sekolah itu.Sifat kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh
terhadap guru,konselor ,siswa dan profesi kependidikan lainnya yang
sekaligus juga akan mempengaruhi kenyamanan pembelajaran.Pembelajaran
yang nyaman akan mempengaruhi kondisi psikologis ,budaya dan sosial
anak didik.Jadi kepala sekolah tidak boleh otoriter yang hanya bisa
menjadi “polisi” sekolah yang ditakuti oleh guru dan siswa. Jika ada
kepala sekolah yang hanya menakut-nakuti lebih baik tidak jadi kepala
sekolah,karena hal itu akan menghambat kreatifitas dan inovasi para
guru.
2
Pada sekolah dasar masih banyak yang menganut sistem guru kelas yang
artinya seorang guru menjabat sebagai wali kelas dan sekaligus mengemban
beberapa mata pelajaran pokok.Dalam hal ini seorang kepala sekolah
harus jeli melihat kemampuan seorang guru atau calon gurunya ,apakah si
guru mampu untuk ditempatkan sebagai guru kelas atau tidak.Kesalahan
dalam penempatan guru dapat berakibat fatal bagi sekolah tersebut.Karena
sistem ini membuat beban tanggung jawab guru semakin besar.
Agar kepemimpinan seorang kepala sekolah efektif maka seorang kepala
sekolah harus memenuhi kriteria yang umum berikut ini yaitu
cerdas,percaya diri,integritas,dan berjiwa sosial.
Kecerdasan Kepala Sekolah untuk memimpin guru yaitu :1.Kecerdasan
etika (adil,hormat kepada orang lain,menjunjung tinggi kebenaran,dan
bertanggung jawab )2.Kecerdasan spiritual (mencari makna
hidup,berahlak mulia )3.Kecerdasan kontekstual (memahami lingkungan
lokal,regional,dan global )4.Kecerdasan operasional (berpikir strategis,
mengembangkan perencanaan,mengatur manajemen,danmendistribusikan
kepemimpinan) 5.Kecerdasan emosional (mengenal diri sendiri,mengenal
diri orang lain,mampu mengendalikan emosi,dan mengembangkan kepribadian
)6.Kecerdasan kolegial (komitmen terhadap tujuan
bersama,mengetahui kreasi,pembelajaran multilevel,dan membangun
kepercayaan)7.Kecerdasan reflektif (menyediakan waktu untuk
refleksi,evaluasi diri, mempelajari secara mendalam,dan menerima
umpan balik untuk perbaikan) 8.Kecerdasan pedagogik (mengembangkan visi
baru dan tujuan pembelajaran,sikap keterbukaan,dan bersikap mendidik
)9.Kecerdasan sistematik (memberi contoh model mental,berpikir
sistem,mengorganisasi diri sendiri,dan mengefektifkan jaringan
kerja)
Etika dan Moralitas yang harus dimiliki dalam Administrasi dan Managemen sekolah adalah sebagai berikut :
1.Kejujuran.
Kepala Sekolah sebagai Manager harus bertindak jujur.Kejujuran Kepala
Sekolah dalam memimpin guru dan pegawai akan menambah efektivitas
kegiatan pembelajaran di kelas.Sebaliknya guru dan pegawai juga harus
bersikap jujur kepada kepala sekolah,baik dalam menyampaikan informasi
,melaksanakan kerja maupun dalam memberikan laporan.Sebagai contoh
sebuah kejujuran yang dapat berdampak luas yaitu : Kejujuran seorang
guru dalam memberi nilai.Kejujuran ini akan memberi informasi yang
akurat akan perkembangan kognisi anak didik,sehingga kepala sekolah
dapat sesegera mungkin mencari solusi terbaik untuk mengatasi kelemahan
–kelemahan yang ada bekerjasama dengan guru-guru.Begitu pula terhadap
anak didik akan menambah semangat belajarnya sebab guru memberikan nilai
apa adanya sesuai dengan hasil yang diperolehnya.Para orangtua muridpun
akan lebih memperhatikan perkembangan belajar anaknya sebab orangtua
tak dapat lagi mempengaruhi gurunya.
3
2.Keadilan
Sikap adil dalam bertindak akan membuat bawahan merasa
senang.Kesenangan guru dan pegawai terhadap kepemimpinan akan menambah
semangat kerja para guru dan pegawai,sehingga proses pembelajaran akan
lebih efektif.Demikian pula sikap adil seorang guru di dalam kelas akan
menambah semangat anak dalam belajar sehingga memungkinkan tercapainya
tujuan belajar.
3.Hormat terhadap orang lain
Seorang Kepala Sekolah harus bersikap hormat terhadap siapapun
terutama dalam menyampaikan perintah terhadap bawahan sehingga bawahan
akan merasa dihormati dan dihargai.Sikap seperti ini akan menambah rasa
tanggungjawab dalam diri guru dan pegawai dalam melaksanakan
tugasnya.Guru juga harus bersikap hormat terhadap orang lain terutama
para orangtua murid dan menghargai setiap anak didik sesuai dengan
keberadaannya.Dengan perasaan dihargai akan menambah simpati anak
terhadap guru,sehingga mereka akan semakin senang dengan pelajaran yang
kita berikan.
4.Disiplin
Penegakan disiplin di lingkungan sekolah adalah hal yang mutlak
diperlukan dalam upaya mengefektifkan kegiatan pembelajaran.Namun
sebelum kita menegakkan disiplin sebaiknya kepala sekolah harus terlebih
dulu berdisiplin.Sebab mustahil kita menegakkan disiplin jika kita
sebagai kepala sekolah tidak disiplin.Guru dan pegawai juga pada
dasarnya akan berusaha untuk berdisiplin.Jika guru sudah disiplin maka
lebih mudah bagi guru untuk menegakkan disiplin anak di dalam kelas
sehingga tercipta situasi dan kondisi pembelajaran yang nyaman dan
kondusif.
Peranan Guru
Selain penguasaan materi juga dituntut dari seorang guru kelas,
keterampilan pengelolaan kelas.Khusus untuk kelas satu dan dua sistem
ini memang lebih baik apalagi dengan kurikulum tematik sekarang
ini,dimana dalam satu pokok bahasan harus bisa diajarkan seluruh bidang
studi.
Keberhasilan guru dalam pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh
penguasaan materi ,namun banyak hal lain yang juga turut menjadi penentu
berhasil tidaknya pembelajaran,seperti metode,media ,terutama
profesionalisme seorang guru untuk menciptakan suasana belajar yang
kondusif dan menyenangkan untuk memperlancar jalannya kegiatan belajar
mengajar dalam mencapai tujuan sekolah.
4
Untuk menciptakan kondisi yang menyenangkan ini seorang guru harus memiliki ketrampilan pengelolaan kelas yaitu :
- Ketrampilan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
kondusif dan optimal yang dilihat dari ketrampilan dan kemampuan membagi
perhatian,memberi petunjuk yang jelas dan kemampuan menegur siswa yang
berperilaku menyimpang dan memberi penguatan.
- Kemampuan menciptakan kondisi belajar yang optimal. Guru harus mampu
dan terampil merespon gangguan siswa yang berkelanjutan,dengan tindakan
remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Dengan dimilikinya ketrampilan-ketrampilan tersebut memungkinkan guru
untuk mengelola pembelajaran yang efektif,sebab tanpa adanya
ketrampilan dan profesionalisme ,guru sulit untuk mengefektifkan
pembelajaran.Pembelajaran yang efektif dapat tercipta apabila kondisi
dan situasi kelas kondusif.
Ada tiga pendekatan yang dilakukan guru dalam pengelolaan kelas,yaitu :
1.Pendekatan tingkah laku
2.Pendekatan proses kelompok.
3.Pendekatan sosio emosional
Pendekatan – pendekatan di atas disesuaikan dengan situasi dan masalah yang dihadapi.
Pada saat guru ingin membina tingkahlaku si anak sesuai dengan yang
dikehendaki yaitu tingkah laku positif ,maka guru menggunakan pendekatan
perubahan tingkah laku yaitu dengan cara memberikan penguatan
(reinforcement) yang bersifat positif.
Sedangkan untuk menghilangkan tingkahlaku yang tidak diinginkan
,digunakan peringatan atau bahkan memberi sanksi sesuai kaidah-kaidah
pendidikan.
Pendekatan proses kelompok digunakan apabila guru ingin mengefektifkan kegiatan kelompok,sehingga produktif.
Pendekatan sosio emosional digunakan apabila sasaran tindakan
pengelolaan adalah peningkatan hubungan antar pribadi yaitu guru dengan
siswa dan siswa dengan siswa.
Efektifitas pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru menyangkut
pengelolaan aspek lingkungan fisik yaitu ruangan kelas dan seluruh
kelengkapan maupun administrasinya.Selain itu pengelolaan aspek sosio
emosional para siswa yang ada dalam kelas tersebut yang melakukan
kegiatan belajar.Seorang guru harus mampu mengatur dan merancang tempat
duduk siswa sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan saat
mengajar.
5
Tipe kepemimpinan seorang guru di kelas akan mewarnai suasana kelas
yang dipinpinnya.Sebaiknya seorang guru menggunakan tipe kepemimpinan
yang demokratis di kelas,sehingga anak –anak akan merasa dihargai dan
akan lebih bertanggung jawab.Dengan demikian mereka akan lebih mampu
menghadapi/ mengatasi permasalahan yang dihadapi di kelas.
Supervisi Pendidikan.
Secara umum pemahaman orang tentang supervisi pendidikan adalah
pengawasan atau inspeksi pendidikan yang untuk tingkat sekolah dasar
dilakukan oleh penilik sekolah.Memang kenyataan di lapangan hal ini
sering terjadi,dimana seorang suvervisor datang untuk mencari kesalahan
sekolah terutama kesalahan yang dilakukan oleh guru.Supervisi pendidikan
dilakukan untuk membantu guru dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi dalam proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan mutu
pelayanan profesional seorang guru.Jadi supervisi diberikan kepada guru
untuk mendukung keberhasilan siswa dan bukan untuk menakut-nakuti guru.
Fungsi supervisi lebih kepada penilaian (evaluation) dengan jalan
penelitian (research) dan merupakan usaha perbaikan (improvement).
Sedangkan peranannya adalah korektif,preventif,konstruktif, dan
kreatif dengan sasaran memperbaiki situasi belajar mengajar siswa dan
meningkatkan kwalitas proses belajar mengajar.Supervisi memegang peranan
penting dalam mengefektifkan proses pembelajaran.
Maka untuk itu perlu adanya sistem supervisi yang efektif untuk memperoleh pengajaran yang baik .
Jadi dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tujuan
supervisi adalah sebagai berikut :1.Membantu guru melihat tujuan
pendidikan,2.Membimbing pengalaman belajar mengajar,3.Menggunakan sumber
belajar,4.Menggunakan metode mengajar,5.Memenuhi kebutuhan belajar
murid,6.Menilai kemajuan belajar murid,7.Membina moral kerja,8.membina
sekolah.
Apabila supervisor menjalankan tugasnya dengan baik maka peranan
supervisi itu akan semakin jelas pengaruhnya dalam mengefektifkan
pembelajaran,sehingga apa yang dinginkan yang menjadi tujuan sekolah
akan tercapai.