1.
ALINEA
Alinea atau Paragraf adalah kesatuan pikiran yang lebih luas daripada
kalimat, berupa penggabungan beberapa kalimat yang mempunyai satu gagasan atau
satu tema. Meskipun demkian, ada juga alinea yang hanya terdiri dari satu
kalimat saja, penyebabnya antara lain :
1.
Kurang dikembangkan oleh penulis
2.
Sebagai peralihan antara
bagian-bagian karangan
3.
Dialog antar narasi diperlakukan
sebagai satu alinea
Adapun tujuan pembentukan alinea
adalah :
1.
Memudahkan pegertian dan pemahaman
terhadap satu tema
2.
Memisahkan dan menegaskan
perhentian secara wajar dan normal.
Persyaratan Alinea :
1.
Memiliki kesatuan alinea : dalam
satu alinea hanya memiliki satu pokok pikran.
2.
Memiliki kepaduan alinea atau
koherensi. Koherensi alinea dapat diciptakan melalui susunan yang logis dan
perkaitan antar kalimat, dengan cara repetisi, kata ganti, dan kata sambung.
Jenis-jenis Alinea :
a)
Jenis paragraf menurut posisi
kalimat topiknya
●
Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang letak kalimat
pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraph
●
Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan
dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif
●
Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok di tempatkan
pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif.
Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan
utama yang terdapat pada awal paragraf.
●
Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun
paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi
kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya
menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama
penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat
dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
b)
Jenis Paragraf Menurut Sifat
Isinya
Isi sebuah paragraf dapat
bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta
sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan
isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf
adalah pekerjaan mengarang juga.
Berdasarkan sifat isinya, alinea
dapat digolongkan atas lima macam, yaitu:
●
Paragraf Persuasif : adalah isi
paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
●
Paragraf argumentasi : adalah isi
paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
●
Paragraf naratif : adalah isi
paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
●
Paragraf deskritif : adalah
paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
●
Paragraf eksposisi : adalah
paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.
c)
Jenis Paragraf Menurut Fungsinya
dalam Karangan
Menurut fungsinya, paragraf dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu:
●
Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek
pokok pembicaraan dalam karangan.
Sebagai bagian awal sebuah
karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
1.
menghantar pokok pembicaraan
2.
menarik minat pembaca
3.
menyiapkan atau menata pikiran
untuk mengetahui isi seluruh karangan.
●
Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok
pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea
pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk :
1.
mengemukakan inti persoalan
2.
memberikan ilustrasi
3.
menjelaskan hal yang akan
diuraikan pada paragraf berikutnya
4.
meringkas paragraf sebelumnya
5.
mempersiapkan dasar bagi simpulan.
●
Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan
bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan
pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas.
Penyajian harus memperhatikan hal
sebagai berikut :
1.
sebagai bagian penutup,paragraf
ini tidak boleh terlslu psnjsng
2.
isi paragraf harus berisi simpulan
sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
3.
sebagai bagian yang paling akhir
dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi
pembacanya
2. KARANGAN ILMIAH
A. Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan
Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan
memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular
memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya,
di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Karangan
merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan
menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami.
Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jadi,
karya ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang
dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari
suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian
pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran
ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang
logis dan empiris.
Bentuk
karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan
disertasi. Sedangkan jenis
karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk
dari kegiatan ilmuwan.
B. Ciri-Ciri
Karangan Ilmiah
1.
Sistematis, artinya mengikuti
pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya;
2.
objektif,
artinya pembahasan
suatu hasil penelitian sesuai dengan yang diteliti.;
3.
cermat,
tepat, dan benar;
4.
tidak
persuasif;
5.
tidak
argumentatif;
6.
tidak emotif;
7.
netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri
atau pihak tertentu;
8.
tidak melebih-lebihkan sesuatu
C. Perbedaan
Karangan Ilmiah dan Nonilmiah
Menulis
karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa
pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari
fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah,
ilmiah popular, dan nonilmiah
Seperti
pernyataan sebelumya karanga ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan, sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki
ciri-ciri karangan nonilmiah sebagai berikut:
●
ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
●
fakta yang
disimpulkan subyektif,
●
gaya bahasa
konotatif dan populer,
●
tidak
memuat hipotesis,
●
penyajian
dibarengi dengan sejarah,
●
bersifat
imajinatif,
●
situasi
didramatisir, dan
●
bersifat
persuasif.
D. Jenis-jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin
(2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir
deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya
tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis
dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung
oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung
(obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan
material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum
tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih
mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suat temuan
penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak
menyandang gelar doktor (S3).
E.
Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya
ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca
yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu
kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari
berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran
yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan
seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam
mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
masyarakat.
F. Fungsi Karya Ilmiah
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui
metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.