Saturday, October 22, 2011

Kewirausahaan Kepala Sekolah Kenapa Tidak?

Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa Francis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. (Buchari, 2006: 20). Menurut Suparman Sumohamijaya istilah wirausaha sama dengan istilah wiraswasta. Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan dan keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri (Sumohamijaya, 1980: 115).
Kewirausahaan Kepala Sekolah
Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada individu yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan dan mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif yang dimiliki ke dalam kegiatan yang bernilai. Jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan, melainkan pula setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari dan memanfaatkan peluang menuju sukses
Menjadi wirausahawan berarti memiliki kemauan dan kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang itu. Mereka berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan dan menyukai tantangan dengan risiko moderat. Wirausahawan percaya dan teguh pada dirinya dan kemampuannya mengambil keputusan yang tepat. Kemampuan mengambil keputusan inilah yang merupakan ciri khas dari wirausahawan.
Karakteristik kewirausahaan menyangkut tiga dimensi, yakni inovasi, pengambilan risiko dan proaktif. Sifat inovatif mengacu pada pengembangan produk, jasa atau proses unik yang meliputi upaya sadar untuk menciptakan tujuan tertentu, memfokuskan perubahan pada potensi sosial ekonomi organisasi berdasarkan pada kreativitas dan intuisi individu. Pengambilan risiko mengacu pada kemauan aktif untuk mengejar peluang. Sedangkan dimensi proaktif mengacu pada sifat assertif dan implementasi teknik pencarian peluang “pasar” yang terus-menerus dan bereksperimen untuk mengubah lingkungannnya.
Jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan memiliki ciri-ciri yakni: (1) penuh percaya diri, dengan indikator penuh keyakinan, optimis, disiplin, berkomitmen dan bertanggungjawab; (2) memiliki inisiatif, dengan indikator penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif; (3) memiliki motif berprestasi dengan indikator berorientasi pada hasil dan berwawasan ke depan; (4) memiliki jiwa kepemimpinan dengan indikator berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak; dan (5) berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan.
Percaya diri dan keyakinan dijabarkan ke dalam karakter ketidaktergantungan, individualitas dan optimis. Ciri kebutuhan akan berprestasi meliputi karakter berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad dan kerja keras, motivasi yang besar, energik dan inisiatif. Kemampuan mengambil risiko berarti suka pada tantangan. Berlaku sebagai pemimpin berarti dapat bergaul dengan orang lain (bawahan), menanggapi saran dan kritik, inovatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa dan mengetahui banyak. Disamping itu, wirausahawan mempunyai pandangan ke depan dan perspektif yang maju.
Aksioma yang mendasari proses kewirausahaan adalah adanya tantangan untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif sehingga tantangan teratasi dan terpecahkan. Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan proses imitasi dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan bermakna. Tahap penciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan bermakna inilah yang disebut tahap kewirausahaan.
Menurut Hakim (1998: 34), ada empat unsur yang membentuk pola dasar kewirausahaan yang benar dan luhur, yaitu: (1) sikap mental, (2) kepemimpinan, (3) ketatalaksanaan dan (4) keterampilan. Dengan demikian, wirausahawan harus memiliki ciri atau sifat tertentu sehingga dapat disebut wirausahawan. Secara umum, seorang wirausahawan perlu memiliki ciri percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil risiko, memiliki jiwa kepemimpinan, orisinalitas dan berorientasi masa depan.
Dengan demikian, wirausaha dalam konteks persekolahan adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem kegiatan suatu lembaga yang bebas dari keterikatan lembaga lain. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan dinamika kegiatan di sekolah akan datang dari kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mempunyai tenaga dan keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif. Wirausaha juga memiliki kemauan menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan keinginan yang dipilih.
Seorang wirausaha memiliki daya inovasi yang tinggi, dimana dalam proses inovasinya menunjukkan cara-cara baru yang lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan. Dalam kaitannya dengan tugas kepala sekolah, kebanyakan di antaranya tidak menyadari keragaman dan keluasan bidang yang menentukan tindakannya guna memajukan sekolah. Mencapai kesempurnaan dalam melakukan rencana merupakan sesuatu yang ideal dalam mengejar tujuan, tetapi bukan merupakan sasaran yang realistik bagi kebanyakan kepala sekolah yang berjiwa wirausaha. Bagi kepala sekolah yang realistik hasil yang dapat diterima lebih penting daripada hasil yang sempurna. Setiap orang termasuk kepala sekolah yang kreatif dan inovatif adalah individu yang unik dan spesifik.
Kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha pada umumnya mempunyai tujuan dan pengharapan tertentu yang dijabarkan dalam visi, misi, tujuan dan rencana strategis yang realistik. Realistik berarti tujuan disesuaikan dengan sumber daya pendukung yang dimiliki. Semakin jelas tujuan yang ditetapkan semakin besar peluang untuk dapat meraihnya. Dengan demikian, kepala sekolah yang berjiwa wirausaha harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam mengembangkan sekolah. Untuk mengetahui apakah tujuan tersebut dapat dicapai maka visi, misi, tujuan dan sasarannya dikembangkan ke dalam indikator yang lebih terinci dan terukur untuk masing-masing aspek atau dimensi. Dari indikator tersebut juga dapat dikembangkan menjadi program dan sub-program yang lebih memudahkan implementasinya dalam pengembangan sekolah.
Untuk menjadi kepala sekolah yang berjiwa wirausaha harus menerapkan beberapa hal berikut: (1) berpikir kreatif -inovatif, (2) mampu membaca arah perkembangan dunia pendidikan, (3) dapat menunjukkan nilai lebih dari beberapa atau seluruh elemen sistem persekolahan yang dimiliki, (4) perlu menumbuhkan kerjasama tim, sikap kepemimpinan, kebersamaan dan hubungan yang solid dengan segenap warga sekolah, (5) mampu membangun pendekatan personal yang baik dengan lingkungan sekitar dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraih, (6) selalu meng-upgrade ilmu pengetahuan yang dimiliki dan teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas ilmu amaliah dan amal ilmiahnya, (7) bisa menjawab tantangan masa depan dengan bercermin pada masa lalu dan masa kini agar mampu mengamalkan konsep manajemen dan teknologi informasi.
Sementara itu, Murphy & Peck (1980: 8 ) menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir. Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang kepala sekolah selaku wirausaha dalam mengembangkan profesinya. Kedelapan anak tangga yang dimaksud adalah: (1) mau bekerja keras. (2) bekerjasama dengan orang lain. (3) penampilan yang baik. (4) percaya diri. (5) pandai membuat keputusan. (6) mau menambah ilmu pengetahuan. (7) ambisi untuk maju (8) pandai berkomunikasi.
Kemampuan kepala sekolah yang berjiwa wirausaha dalam berinovasi sangat menentukan keberhasilan sekolah yang dipimpinnya karena kepala sekolah tersebut mampu menyikapi kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat akan jasa pendidikan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, jika Anda ingin sukses memimpin sekolah jadilah individu yang kreatif dan inovatif dalam mewujudkan potensi kreativitas yang dimiliki dalam bentuk inovasi yang bernilai.
Sumber:
Disarikan dari : Depdiknas. 2007. Kewirausahaan Sekolah. materi diklat pembinaan kompetensi calon kepala sekolah/kepala sekolah). Jakarta.

SBI= Berstandard (atau Bertarif???)….. Standard yang Mana???

Saya mengamini ini…dan saya setuju dengan ini…maka saya memposting ini…semoga bermanfaat….MAJULAH PENDIDIKAN DI INDONESIA KU…. ^_^
(MY YOUNGER SISTER IS STUDYING IN THE FIRST YEAR OF SENIOR HIGH SCHOOL WHICH IS BER SBI” juga…and yes I have  a big Q for it)
Bahasa menunjukkan bangsa. Ini merupakan suatu ungkapan yang sering kita dengar dan diterima secara umum. Dari sudut pandang budaya, menurut saya hal ini dapat kita terima. Tetapi dari sudut pandang dunia modern, kekuatan ekonomilah yang menunjukkan suatu bangsa. Apa hubungan antara bahasa dan ekonomi dalam dunia pendidikan.
Tema diatas merupakan suatu topik yang saya angkat untuk mengungkapkan keprihatinan saya terhadap dunia pendidikan di Indonesia , secara khusus menggaris bawahi program RSBI/SBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional/Sekolah Berstandar Internasional).
Berdasarkan pengertian yang dikeluarkan oleh Kemdiknas, RSBI adalah sekolah nasional yang menyelenggarakan pendidikan berdasar standar nasional pendidikan dan mutu internasional sekaligus. Sedangkan SBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didik berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia berkualitas Internasional dan lulusannya berdaya saing Internasional.
Beberapa karakteristik yang tercantum dalam program RSBI/SBI ini: menerapkan proses pembelajaran dalam bahasa Inggris, mengadopsi buku teks yang dipakai negara maju, penilaian memenuhi standar internasional. Dengan visi dan misi untuk mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara internasional.
Program RSBI/SBI menjadi suatu pertanyaan besar buat saya:
1. Bahasa Inggris negara mana yang dijadikan acuan oleh sekolah RSBI/SBI? Bahasa Inggrisnya British kah atau Inggrisnya Amerika?
2. Kurikulum “internasional” mana yang diacu oleh sekolah RSBI/SBI? Ini berarti mengacu negara maju yang mana?
Negara-negara mana yang disebut sebagai negara-negara maju? Negara-negara maju atau lebih dikenal sebagai top ten most poweful countries yang didefinisikan berdasarkan kekuatan ekonomi dengan indikator GDP (Gross Domestic Product)/GNP (Gross National Product) sebagai faktor utama, ada 10 negara: USA, China, Federasi Rusia, Prancis, Inggris, India, Jepang, Jerman, Brazil, Italy. Beberapa indikator bisa ditambahkan seperti kekuatan militer, pengaruh negara tersebut di panggung politik, kekuatan nuklir negara tersebut, sumber alam, dan penduduk. Tetapi indikator tertinggi merupakan kekuatan ekonomi negara tersebut untuk dapat disebut sebagai negara powerful. Ini yang saya sebut dalam era modern dengan terminologi “kekuatan ekonomilah yang menunjukkan suatu bangsa”.
Dalam konsep yang dituangkan oleh Kemdiknas, tidak dinyatakan secara tegas mengenai kurikulum pendidikan dari negara maju mana yang diadopsi/diacu oleh RSBI/SBI. Karena bila Indonesia menyatakan secara jelas bahwa kurikulum pendidikan internasional yang diadopsi adalah dari negara, misalnya USA, maka akan ada konsekuensi hukum, dll, antara 2 negara USA - Indonesia, dan Indonesia sadar betul konsekuensi ini di dunia internasional apabila serta merta mencomot nama “USA” dalam kurikulum RSBI/SBI.
Berdasarkan karakteristik RSBI/SBI yang mencantumkan bahasa Inggris sebagai pengantar, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa program RSBI/SBI ini lebih cenderung kepada negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya. Jadi ada 2 negara maju yang menjadi acuan, yaitu Inggris dan Amerika. Inipun dalam konsep RSBI tidak ditegaskan pengantar bahasa Ingris yang mana yang sesungguhnya diacu oleh Indonesia , karena ketika mempelajari kedua bahasa ini ada beberapa idiom yang mempunyai arti yang berbeda. Ini seperti analogi antara bahasa Indonesia dan Malaysia , serupa tapi tak sama. Jangankan dari sudut bahasa, antara negara Inggris dan Amerika sendiripun mempunyai konsep pendidikan kurikulum yang berbeda. Yang kemudian pada pembahasan2 selanjutnya di tingkat pejabat kemdiknas mengundang pakar pendidikan dari Cambridge Education, yang merupakan konsultan pendidikan di Inggris, Amerika dan negara lainnya.
Karakteristik RSBI/SBI juga menyebutkan mengadopsi buku teks yang dipakai negara maju, cara pengadopsian buku teks ini pun tidak jelas, apakah memang dengan bahasa Inggris menjadi jembatan agar siswa terbiasa dengan terminologi ilmiah secara internasional, inipun menurut saya agak aneh, karena banyak istilah ilmiah yang digunakan secara internasional bukan dalam bahasa Inggris seperti “oriza sativa” untuk menyebut “beras” dan bukan “rice”. Ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungannya antara hard science dengan kemampuan bahasa Inggris. Sehingga menjadi pertanyaan, tepatkah karakteristik ini dicantumkan dalam program RSBI/SBI?
Praktek yang terjadi dalam program RSBI/SBI adalah guru-guru “dipaksa” belajar bahasa Inggris serba instan, sehingga sang guru tidak bisa berkomunikasi dengan murid karena bahasa pengantarnya yang “gantung” dan materi mata ajaran tidak bisa dicerna oleh murid karena terjadi salah penafsiran antara bahasa pengantar dan bahasa ilmiah.
Penelitian Dr. McGee secara garis besar menyatakan bagaimana menciptakan superstar student. Menurutnya bila siswa di sekolah menengah atas mengalami kesulitan belajar mata pelajaran seperti matematika, penyebabnya bisa jadi bukan terletak pada kemampuan guru atau IQ siswa. Penelitiannya menunjukkan secara sederhana sering karena siswa tersebut tidak pernah diajarkan bagaimana mempelajarinya, sehingga dengan memberikan solusi teknik-teknik belajar, sang siswa dapat menjadi seorang superstar student. Lalu apa yang bisa kita peroleh dari hal ini?
Memaksa program instan belajar bahasa Inggris para guru tidaklah tepat, apalagi secara umum diketahui kemampuan para guru-guru di Indonesia masih dipertanyakan, kebanyakan dari mereka yang jadi pengajar diterima melalui proses perekrutan KKN yang bukan mengutamakan kualitas. Jadi jangan heran bila banyak para guru yang mengeluh dengan program ini (yang di satu sisi mengeluh karena tidak mampu) ditambah proses belajar yang instan. Bila Pemerintah mau bijaksana melihat akar masalah yang perlu dibenahi dalam pendidikan adalah kualitas para guru lebih dahulu, baru bicara kualitas anak didik. Seharusnya para guru dibekali teknik-teknik mengajar seperti apa yang diteliti oleh Dr Mc Gee. Pemerintah harus membenahi KKN yang masih terjadi terhadap proses perekrutan guru, harus membenahi bagaimana guru yang layak diberi sertifikat pengajar sebagai guru yang memang cakap dan tepat untuk suatu mata pelajaran, membenahi sumber pendidikan penghasil para guru.
Banyak pro dan kontra dari para orangtua, siswa dan masyarakat yang bertanya mengapa harus menggunakan bahasa Inggris, negara Jepang setia dengan bahasa Kanji dan mereka sangat maju. Ada juga yang menyatakan, kita harus menggunakan bahasa Inggris, contohnya negara Filipina yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa Tagalog, perekonomian negara ini lumayan “maju”. Menjawab hal ini, menurut saya sederhana, jikalau Indonesia punya posisi ekonomi yang kuat (ekspor lebih besar daripada impor, inovasi teknologi dalam negeri yang berbiaya murah maju pesat, dll), dampaknya kita bisa seperti negara Jepang, memposisikan diri dengan negara lain dalam hubungan simbiosis netralisme.
Tetapi saat kita berada dalam posisi saat ini (boleh dikatakan sebagai negara dengan ekonomi sedikit di atas lemah), kita butuh belajar perkembangan nanoteknologi dari Amerika, kita butuh belajar e-commerce trading dari India, kita butuh belajar teknologi mesin dari Jerman, kita masih butuh barang-barang buatan Cina produk inovasi teknologi murah meriah, pilihan dengan kesombongan seperti Jepang dengan mendewakan bahasa nasional bukanlah pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Saya mengatakan sangat penting bahasa Inggris untuk dipelajari, karena kita sangat membutuhkan informasi dan perkembangan ekonomi, teknologi, kesehatan, dll yang bergerak sangat cepat. Informasi ini dan perkembangannya dapat kita peroleh melalui ribuan jurnal/makalah yang hampir semuanya diterbitkan/ditulis dalam bahasa Inggris, dan para ilmuwan/penulisnya pun kebanyakan berasal dari negara-negara maju diatas.
Kekuatan ekonomi tercipta saya ibaratkan secara sederhana seperti triangle: sumber daya (natural dan non natural termasuk sumber daya manusia), manajemen (meliputi kebijakan2, stuktur, dll) dan posisi dalam dunia global ( technical, social, politic thd negara lain). Ketiganya ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Apabila sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia, dikelola oleh sumber daya manusia yang ahli dengan memanfaatkan inovasi yang efisien, yang dimanajemen dengan baik lewat kebijakan-kebijakan pemerintah yang penuh tanggung jawab dan produk yang dihasilkan oleh Indonesia dibutuhkan oleh dunia global, maka Indonesia bisa menempatkan diri sebagai negara maju.
Ambil contoh Jepang, negara ini mempunyai komposisi lebih banyak ilmuwan per 1juta penduduk dibanding dengan negara lain. Struktur pemerintahan menganut pola kerja yang baik, minim biaya birokrasi, etika kerja profesional, produk mereka (mobil, komputer, dll) dibutuhkan dunia internasional. Bandingkan dengan Indonesia , tenaga ahli kurang (kalaupun ada kebanyakan kerja di luar Indonesia ), biaya birokrasi mahal, KKN di segala lapisan, produk yang diandalkan cuma pengiriman TKW ke Arab.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, bisa disimpulkan bahwa ternyata hubungan pendidikan berkorelasi positif dengan kekuatan ekonomi dan bahasa. Dimana semakin maju pendidikan suatu negara, maka semakin maju juga kekuatan ekonomi negara tersebut, berkorelasi positif dengan kedudukan bahasa negara tersebut. Contohnya Cina, pendidikan mereka semakin maju akibat adanya gelombang kembalinya para ilmuwan mereka dari negara Amerika dan Eropa, kekuatan ekonomi mereka semakin kuat maka semakin kuat juga kedudukan bahasa (Mandarin) di negara itu.
Sehingga untuk menjawab bagaimana menciptakan kekuatan ekonomi di Indonesia , salah satunya adalah pengelolaan sdm melalui pendidikan. Lalu apakah dengan program RSBI/SBI ini bisa menjawab kebutuhan sdm Indonesia yang lebih baik. Ternyata tidak, prakteknya program inipun menjadi ajang jual beli status bagi pihak sekolah dan para pejabat/pegawai di Kemdiknas. Membuat biaya sekolah yang dibayar orangtua siswa semakin mahal, mutu sekolah dipertanyakan. Di tingkat sekolah, status inipun menjadi ajang jual beli antara pihak sekolah dan orangtua siswa.
Ada sekolah swasta di Indonesia yang dengan tegas menyatakan mengadopsi kurikulum pendidikan negara Australia menghadapi dilema dengan kebijakan dari Kemdiknas. Sekolah ini mempertahankan materi pendidikan dari luar ditambah mata ajaran yang diwajibkan oleh Kemdiknas untuk diberikan ke siswa, bila tidak ijin sekolah ditutup. Kembali yang menjadi korban adalah siswa, beban belajar di sekolah tinggi akibat tuntutan kurikulum pendidikan luar ditambah beban jam lebih lama disekolah karena mata ajaran yang tidak termasuk dalam kurikulum luar harus dipelajari karena diwajibkan oleh Kemdiknas.
Mencermati masalah nomor dua di atas, bila kurikulum RSBI/SBI tidak jelas mengadopsi kurikulum pendidikan salah satu negara maju di atas, apakah memang masih layak disebut sebagai RSBI/SBI? Dan bila memang mengadopsi kurikulum pendidikan RSBI/SBI yang katanya mengacu kepada kurikulum pendidikan Cambridge (yang kenyataannya tidak), maka mata pelajaran seperti PKn Pancasila, Agama, dll seharusnya sudah tidak ada lagi, prakteknya mata pelajaran ini tetap diajarkan di sekolah, dan ini bukan mata pelajaran yang berstandar internasional. Ini menjadi PR bagi dunia pendidikan kita, apakah siap untuk menghapuskan materi pelajaran tersebut guna memenuhi standar pendidikan internasional? Di samping itupun bila ada mengadopsi pendidikan Cambridge , paling tidak sistem penilaian siswa yang ada sekarang dibenahi. Dua siswa sekolah high school yang berbeda disekitar tempat saya tinggal, saya tanya bagaimana pihak sekolah mereka memberikan penilaian buat siswanya, saya simpulkan ternyata mereka menggunakan sistem penilaian distribusi normal. Bandingkan dengan sistem pendidikan Indonesia yang menggunakan sistem range yang menggunakan nilai 0-10 atau 100, dan membuat batas minimum lulus dari range nilai tersebut. Secara psikologis model penilaian siswa pun ternyata memberi dampak yang berbeda buat siswa. Kembali dipertanyakan apakah sistem pendidikan nasional kita siap dengan model penilaian seperti ini?

Lalu apakah program RSBI/SBI salah? Saya katakan tidak, para orangtua siswa/siswa sendiri pasti menginginkan memperoleh pendidikan dengan kualitas internasional. Tetapi praktek yang terjadi sekarang justru membuang uang negara dengan sia-sia, masa depan negara Indonesia dan masa depan siswa-siswa dikorbankan tanpa output yang jelas.
Bila memang konsep RSBI/SBI tetap dijalankan, menurut saya seharusnya pendidikan Indonesia dengan jelas menyatakan konsep pendidikan internasional (negara maju mana) yang dijalankan. Misalnya, kembali mengacu kepada pendidikan di USA , artinya siswa Indonesia yang bersekolah di RSBI/SBI, nilai-nilai yang diperolehnya diakui untuk melanjutkan studi di universitas di Amerika, tanpa harus menyerahkan nilai GMAT dan TOEFL. Begitu juga dalam dunia kerja, keahlian siswa misalnya lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) SBI memang diakui untuk kerja sesuai keahliannya di negara maju.
Sehingga usaha keras belajar siswa-siswa tidak sia-sia, dan dana negara/orangtua tidak percuma. Bila ini dapat dicapai, maka tepatlah kiranya visi dan misi RSBI/SBI menghasilkan lulusan yang dapat bersaing didunia internasional.
Dari hal-hal di atas kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa RSBI/SBI adalah program yang salah konsep dan salah penerapan di lapangan. Sungguh disayangkan bahwa uang yang dibayarkan oleh para pembayar pajak dibuang sia-sia oleh program Kemdiknas. Anggaran pendidikan semakin besar, tetapi kualitas pendidikan semakin menurun. Pemerintah Indonesia seharusnya memahami betul korelasi antara kekuatan ekonomi dengan dunia pendidikan, sehingga bisa memandang bahwa pendidikan bukanlah sesuatu yang harus dipermainkan dengan program-program yang tidak jelas konsepnya.
Pemerintah melakukan kebohongan publik dengan program ini. Para orangtua dan siswa dibodohi dengan status RSBI/SBI. Menurut saya tidak perlu harus jauh-jauh membayar mahal pakar pendidikan dari Cambridge datang ke Indonesia , mengapa tidak melihat contoh terdekat negara Malaysia . Pendidikan mereka sangat maju.
Saatnya mengatakan tidak kepada Pemerintah dengan program-program yang membuang uang negara. Para orangtua mari bersatu, jangan mau dibutakan dan dibodohi oleh status sekolah. Para guru-guru bersatulah, bicara kepada hati nuranimu jangan mau menjadi korban politik kotor para pejabat di Kemdiknas. Siswa-siswa mari perjuangkan masa depanmu yang sangat berharga, engkau bukan objek suatu program uji coba, engkau adalah subjek penentu masa depan bangsa ini. Semua untuk Indonesia yang lebih baik.

UJIAN NASIONAL SEMAKIN SEMERAWUT

Senin Jadwal UN SMP dan MTs

Sebanyak 33.291 pelajar SMP/Tsanawiyah di Jakarta Selatan mulai Senin (25/4) akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011. Mencegah kebocoran soal, pendistribusian naskah ujian akan dikawal ketat aparat kepolisian ke sekolah masing-masing.

Kasudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jaksel Mochammad Arief didampingi Kepala Seksi SMP Murhanuddin menjelaskan, selain akan mengerahkan polisi, selama berlangsungnya UN hingga Kamis (28/4), pihaknya akan melakukan sweeping terhadap seluruh peserta UN.

“Sebelum masuk ruang ujian, siswa akan disweeping khususnya dari penggunaan telepon seluler. Sebaliknya siswa hanya diizinkan membawa alat tulis dan kartu ujian,” kata Moch. Arief.

Ditambahkannya, 33.291 peserta UN berasal dari 66 SMP negeri, 136 SMP swasta, 6 SMP terbuka dan 2 Madrasah Tsanawiyah.

Tahun ini kelulusan UN SMP di Jaksel diharapkan dapat mencapai 100 persen. Adapun tahun lalu UN utama berkisar 99 persen.

Kasi SMP Sudin Dikdas Jaksel, Murhanuddin, menambahkan pertamakalinya mulai tahun ini kelulusan siswa tidak 100 persen tergantung dari UN, tapi merupakan gabungan 60 persen UN dan 40 persen Ujian Sekolah.

“Kelulusan siswa kini tidak mutlak dari hasil UN, tapi juga tergantung hasil raport siswa. Artinya tak ada lagi kesan ada siswa yang tak lulus karena nilai UN rendah,” kata Murhanuddin.

Itu sebabnya dalam kurun waktu 3 tahun, kedislipinan dan hasil ujian sekolah tetap menjadi pertimbangan khusus. Selain dari hasil UN itu sendiri.

Berkaitan meningkatkan kelulusan siswa, para guru dan kepala sekolah SMP se-Jaksel sejak beberapa bulan lalu sudah gencar mengadakan serangkaian try out (uji coba).
Read More......

Perihal Distribusi Soal UN SMP 2011

Ujian Nasional tingkat SMP/MTs dijadwalkan mulai hari SEnin tanggal 25 April 2011. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan distribusi soal ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama akan dimulai Minggu (24/4). Sejak pukul 05.00 WIB, naskah soal sudah akan dikirim ke subrayon di wilayah DKI Jakarta. Khusus untuk wilayah Kepulauan Seribu, naskah soal akan dikirim satu jam lebih awal. "Pada dasarnya prosesnya sama dengan distribusi UN SMA," kata Taufik saat dihubungi Jumat (22/4).

Dia berharap pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP akan berlangsung dengan baik. Kendala seperti yang muncul pada pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA diharapkan dapat dikurangi. Taufik mengatakan dia mendapat laporan beredarnya kunci jawaban palsu melalui pesan pendek telepon seluler siswa pada hari pertama ujian nasional tingkat SMA.

"Pelakunya bisa jadi siapa saja, tapi para siswa banyak yang mengabaikan. Sehingga pada hari selanjutnya, pesan pendek ini mulai berhenti," kata dia.

Kendala lain, kata dia, adalah adanya kesalahan data pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA. "Terjadi kesalahan pendataan di tingkat rayon," kata Taufik.

Menurut dia, pada data awal hari pertama tercatat 5.184 peserta tak hadir, padahal cuma 236 peserta yang tak hadir. Dia mengatakan beberapa rayon mengalami shock culture, sehingga terjadi kesalahan pada data jumlah kehadiran peserta di hari pertama.
Read More......

Variasi Teknik Nyontek UN Diantisipasi Jumlah Paket Soal UN 2011

Setiap tahun, tingkat kecurangan siswa saat menghadapi Ujian Nasional (UN) dinilai semakin mengkhawatirkan. Dulu, menyontek bukannya tak ada saat UN atau ujian di sekolah, tapi kasusnya dinilai masih rendah.

“Harus diakui, dulu memang menyontek ada. Tapi tidak parah. Tiap tahun makin ke sini, ternyata makin mengkhawatirkan. Cara siswa menyontek pun jadi lebih variatif,” kata Salmon Batuallo, kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Wilayah Kalimantan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), di Balikpapan, Kamis (14/4). Kehadirannya di Kota Minyak hari itu untuk menggelar dialog budaya dengan tajuk Peran Kebudayaan dalam Membangun Karakter Bangsa di Kaltim.


Pandanganannya itu pun disampaikan untuk mengingatkan lagi, agar pada pelaksanaan UN yang jatuh pada 18 April untuk SMA sederajat, para siswa bisa lebih berlaku adil.

UN tingkat SMA dan sederajat yang digelar Senin pekan depan itu akan diikuti 2.442.599 siswa dari 25.656 sekolah di Indonesia. Pengumuman kelulusan pada 16 Mei 2011.

Tahun ini, porsi penilaian akan mengikutkan nilai ujian sekolah. Rinciannya, nilai UN 60 persen, nilai sekolah 40 persen.

Salmon menjelaskan, saat ini karakter bangsa memang sudah terkikis. Buktinya, kata dia, banyak tindakan-tindakan –khususnya dilakukan generasi muda- yang tak menggambarkan karakteristik bangsa Indonesia. Padahal, zaman dulu, karakter yang dibangun oleh pendahulu memiliki nilai kemurnian, ketulusan hati, dan niat suci. “Tindakan menyontek saat ujian itu sudah tak sesuai dengan karakter kita. Tak hanya itu, zaman sekarang karakter Indonesia yang dulu mulai hilang. Terjadi seks bebas, pelajar menggunakan narkoba, menyontek, hingga tawuran,” terangnya.

Menurutnya, pelajar yang menyontek menunjukkan bahwa ingin cari mudah, tak inovatif, dan tak punya usaha positif. Karena itu, di sini dibutuhkan guru-guru yang punya karakter mendidik, untuk menanamkan karakteristik bangsa yang punya nilai luhur. “Sudah dikenal, karakter bangsa kita ini adalah kebersamaan, gotong royong, saling menghargai, dan sopan santun,” tuturnya.

Kecurangan saat ujian, tambah dia, tak serta merta langsung menyalahkan siswa. Kondisi ini, tentu juga dipicu faktor eksternal. Misalnya, tentang kecurangan yang dilakukan orang dewasa, seperti adanya pemimpin yang korup. “Siswa akhirnya mulai dengan cara mereka sendiri, karena ada tindakan negatif yang ditiru,” tuturnya.

Faktor yang juga ikut memengaruhi, yakni kurikulum yang memberikan ketentuan bahwa siswa harus mencapai target nilai sekian untuk lulus. Akhirnya, ada yang melakukan langkah curang untuk mencapai itu. Padahal, jelas dia, sebenarnya target-target seperti itu bertujuan positif, yakni memotivasi siswa untuk terus belajar.

Kemajuan teknologi juga ambil peranan. Karena, teknologi sebenarnya menyajikan dua sisi yang berlawanan; negatif dan positif. Sayangnya, bagi pelajar dan generasi muda, hal negatif dari teklonologi dan kemajuan informasi justru lebih menonjol.

Di tempat sama, saat memberi paparan, Sutaji, staf pengajar pascasarjan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda mengatakan, sejarah Indonesia sebenarnya sudah berisi penjelasan peristiwa yang isinya pesan-pesan moral untuk masa depan bangsa.

Pesan-pesan masa lalu yang mampu mendidik generasi akan datang untuk lebih memiliki karakteristik sebagai bangsa yang besar. “Kita ini bangsa yang berkarakter. Pengaruh buruk, umumnya datang secara natural, bisa juga karena faktor eksternal. Itu tentu bisa diubah,” katanya.

Lima Paket Soal Bikin Susah Nyontek

Para siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional (UN) pada April mendatang mengeluhkan aturan tentang lima paket soal UN tahun ini. Lima paket soal merupakan aturan baru tentang lima paket soal pada satu mata pelajaran yang sama yang akan dibagi secara acak berdasarkan nomor kursi atau nomor peserta UN.

"Lima paket soal itu misalnya A, B, C, D, dan E, dibagi secara acak berdasarkan nomor kursi atau nomor ujian", kata Leonardus Aryo, siswa SMAN 24 kepada Kompas.com, Senin (28/3/2011).

Para siswa mengatakan, lima paket soal tersebut sangat memberatkan mereka. Buat mereka, hal itu merupakan kendala yang paling terasa dalam menghadapi UN nanti.

"Dengan banyaknya paket soal itu kami jadi semakin berat," kata Aryo.

Dalam kesempatan terpisah, Haikal, siswa SMAN 29 Jakarta, juga mengungkapkan hal serupa. Anehnya, menurut Haikal, lima paket soal akan menyulitkan para siswa, khususnya bagi yang suka mencontek.

Sementara itu, Sugiyatno, Staf Kurikulum SMAN 29 mengatakan, seandainya para siswa benar-benar siap menghadapi UN, berapapun banyaknya paket soal itu seharusnya tak dijadikan kendala.

"Itu bukan kendala, dengan catatan mereka siap menghadapi UN," kata Sugiyatno.
Read More......

Apa Sanksi Nyontek UN 2011?

Muhammad Nuh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) mengatakan peserta Ujian Nasional (UN) yang terbukti menyontek dalam mengerjakan soal UN, nilainya akan dihapus.

Mendiknas pada JOSE ASMANU reporter Suara Surabaya di Jakarta, Jumat (22/04) mengatakan, tema besar Ujian Nasional tahun ajaran 2010/2011 adalah kejujuran. Semua perbuatan yang mengotori dan tidak mencerminkan tema besar ini, seperti membocorkan soal-soal UN dan menyontek harus dizerokan.

Diantara penyimpangan pada palaksanaan UN tingkat SMA, MA, dan SMK yang berakhir kemarin, masih ada sejumlah siswa yang menyontek. Menyontek pekerjaan teman, membawa kerpek-an dan kerpek-an melalui HP. Sedang kebocoran soal-soal UN hanya sebatas isu dengan kata lain tidak ditemukan.

Kata Mendiknas, peserta UN yang terbukti menyontek, akan dilaporkan dalam berita acara. Kalau pelanggarannya tergolong berat, nilai UN dari mata pelajaran hasil nyontek itu akan di-delete atau dihapus.

Peraturan ini juga berlaku bagi peserta Ujian Nasional SMP, MTS dan sederajat yang akan dimulai hari Senin, 25 April, dan tingkat SD pada Mei mendatang.

Bagaimana Penerapan Sanksi Sudah ok?

Di Kabupaten Tegal ditemukan adanya pesan singkat (SMS) berisikan jawaban soal Ujian Nasional (UN). Sehingga mengakibatkan peserta UN resah.

Arif Rahman (45) warga Jalan Rambutan, Desa Procot Rt 4/1, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal mendapati adanya dua siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Tegal sedang mencatat jawaban dari ponselnya.

"Saya melaporkan aksi dua siswa yang mencurigakan tersebut ke pihak sekolah," jelasnya di Kabupaten Tegal, Senin (18/4/2011).

Dari informasi yang diterima siswa tersebut, Arif menjelaskan, siswa mengaku mendapat SMS jawaban soal Bahasa Indonesia paket empat atau paket D dari rekannya asal SMK Darussalam Kali Bakung Slawi.

Kedua siswa tersebut lantas mendapat peringatan dari pihak sekolah agar tidak mempercayai adanya SMS jawaban soal UN. "Siswa mendapat peringatan," jelas Arif yang mengetahui siswa yang ditegur sekolah.

Adanya temuan kecurangan jawaban soal melalui SMS, menurut Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tegal Wakhidin, pihak dewan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.

Read More......

10 Most Popular Music Videos On Youtube

Music video on Youtube is generally a short film or video that accompany the music, generally a song. Modern music video serves as a marketing tool to promote an album recording. The term "music video" became popular in the 1980s with the MTV. Previously, such a video called "promotional clips" or "promotional film". Well maybe you want to know about Which Music Videos most viewed on YouTube, Here's 10 Most Popular Music Videos on Youtube.

1. Justin Bieber, video clip "Baby " Feat. Ludacrys viewed by: 523,270,294.

2. Lady Gaga Video clip "Bad Romance " viewed by: 370,408,977.

3. Shakira, Video Clips "Waka waka (This Time For Africa)" Viewed by: 333,110,305 people

4. Eminem - Love The Way You Lie ft. Rihanna seen by 323,542,725 people

5. Justin Bieber - One Time viewed by: 236,014,545 people

6. Eminem - Not Afraid viewed by: 227,237,251 people

7. Miley Cyrus - Party In The USA views: 210,788,025 people

8. Justin Bieber - Never Say Never feat. Jaden Smith 193,883,888 people

9. Katy Perry - Firework viewed by: 167,239,102 people

10. Rihanna - What's My Name? ft. Drake viewed by: 159,966,164 people
Read More......

10 Video Musik Paling Populer Di Youtube

Video musik di Youtube umumnya sebuah film pendek atau video yang mendampingi alunan musik, umumnya sebuah lagu. Video musik modern berfungsi sebagai alat pemasaran untuk mempromosikan sebuah album rekaman. Istilah "video musik" mulai populer pada tahun 1980-an dengan adanya MTV. Sebelumnya, video seperti disebut "klip promosi" atau "film promosi". Nah mungkin Anda ingin tahu kira-kira Video Musik manakah yang paling banyak dilihat di Youtube, Ini dia 10 Video Musik Yang Paling Populer di Youtube.


1. Justin Bieber, video klip “Baby” Feat. Ludacrys dilihat oleh : 523,270,294.

2. Lady Gaga Video klip “Bad Romance” dilihat oleh : 370,408,977.

3. Shakira, Video Klip “Waka waka (This Time For Afrika)” Dilihat oleh : 333,110,305 orang

4. Eminem - Love The Way You Lie ft. Rihanna dilihat oleh 323,542,725 orang

5. Justin Bieber - One Time dilihat oleh : 236,014,545 orang

6. Eminem - Not Afraid dilihat oleh : 227,237,251 orang

7. Miley Cyrus - Party In The USA dilihat : 210,788,025 orang

8. Justin Bieber - Never Say Never ft. Jaden Smith 193,883,888 orang

9. Katy Perry - Firework dilihat oleh : 167,239,102 orang

10. Rihanna - What's My Name? ft. Drake dilihat oleh : 159,966,164 orang
Read More......

Video Klip Briptu Norman Terbaru

Video klip Briptu Norman Kamaru dengan lagu barunya "Cinta Farhat" sudah beredar di dunia maya. Video berdurasi 3,29 menit itu sudah diunggah di situs YouTube sejak Senin (11/4/2011) dan dikunjungi 36 ribu orang.

Lagu yang dinyanyikan Norman itu adalah ciptaan pengacara Farhat Abbas. Norman pun rekaman di studio milik Farhat Abbas. Dalam kunjungan ke Jakarta ternyata Briptu Norman langsung menggarap video klip dan rekaman suaranya.

Video itu dibuka dengan gambar patung Jenderal Sudirman Jakarta yang nampaknya diambil dari dalam mobil. Selanjutnya nampaklah pemandangan gedung-gedung menjulang Jakarta. Kemungkinan video ini menggambarkan bagaimana Norman tiba di Jakarta. Sejumlah pimpinan Norman, mulai dari Dansat Brimob, Kapolda Gorontalo dan Kapolri juga nampak dalam bagian awal video itu. Selanjutnya nampaklah Norman sedang mahsyuk bernyanyi di dalam mobil dengan seragam Brimobnya. Potongan adegan video lipsyncnya juga beberapa kali dimuat.



Yang menarik video ini juga dibintangi seorang model perempuan. Model perempuan itu memakai baju tanpa lengan berwarna merah muda. Perempuan itu tampak sedang berada di pinggir pantai. Bisa ajdi perempuan itu digambarkan sebagai pacar Norman yang tengah menunggu di Gorontalo. Norman kini di Jakarta dan tampak sibuk sekali beberapa minggu terakhir.
Read More......

Video Peluncuran Roket Vostok 1

Yuri Alekseyevich Gagarin adalah seorang kosmonot bekas negara Uni Soviet. Pada tanggal 12 April 1961, Gagarin merupakan manusia pertama yang terbang selama 108 menit ke luar angkasa dengan pesawat roket Vostok 1. Hari Rabu 12 April 1961 atau tepat 50 tahun yang lalu, pesawat antariksa berawak Rusia Vostok 1 meluncur ke antariksa. Pesawat tersebut membawa kosmonot Yuri Gagarin yang kemudian menjadi manusia pertama yang terbang ke antariksa.

Peluncuran Vostok dilakukan pada pukul 9.07 pagi waktu Rusia saat itu. Gagarin sendiri berada di antariksa selama 108 menit. Setelah menyelesaikan satu putaran orbit tunggal, Gagarin kembali mendarat dengan parasit.

Gagarin terbang dengan kecepatan 27.400 km/jam hingga ketinggian 327 km di atas permukaan Bumi. Gagarin keluar dari pesawat antariksa dan mulai menggunakan parasit saat kembali pada ketinggian 7000 meter dpl.

Setelah penerbangan Vostok 1 tahun 1961, beberapa penerbangan berikutnya termasuk oleh Amerika Serikat menyusul. Salah satu puncaknya adalah pada tahun 1969 dimana manusia berhasil mendarat di Bulan.

Berikut ini adalah video peluncuran Vostok 1 tahun 1961.



Vostok 1 adalah spaceflight pertama dalam program Vostok dan spaceflight manusia pertama dalam sejarah. Pesawat ruang angkasa Vostok 3KA diluncurkan pada tanggal 12 April 1961. Penerbangan itu mengambil Yuri Gagarin, seorang kosmonot dari Uni Soviet, ke ruang angkasa. Penerbangan ini menandai pertama kalinya bahwa manusia memasuki luar angkasa, serta penerbangan orbital pertama dari kendaraan berawak. Vostok 1 diluncurkan oleh program luar angkasa Soviet, dan dirancang oleh insinyur Soviet dipandu oleh Sergey Korolyov bawah pengawasan militer Karim Kerimov dan lain-lain.

Spaceflight terdiri dari orbit tunggal dari Bumi. Menurut catatan resmi, spaceflight mengambil 108 menit dari peluncuran untuk mendarat. Sesuai rencana, Gagarin mendarat secara terpisah dari pesawat ruang angkasa itu, setelah dikeluarkan dengan km 7 parasut (23.000 kaki) di atas tanah. Sejarawan Siddiqi Asif telah menyatakan bahwa Gagarin berada di pesawat ruang angkasa selama 108 menit setelah peluncuran, dan bahwa ia tidak menyentuh tanah selama 10 menit. The durasi pasti berguna untuk membuktikan bahwa Gagarin menyelesaikan orbit 360 derajat penuh di ruang inersia The bujur peluncuran untuk mendarat membentang. sedikit lebih dari 340 derajat, tetapi bumi juga berputar di bawahnya sekitar 15 derajat per jam sedangkan Gagarin itu tinggi-tinggi.)


Read More......

Terdapat Rahasia di Balik Misi Gagarin

Anda tentu kenal dengan Yuri Gagarin? Ya, Yuri Gagarin Alekseyevich adalah seorang pilot dan kosmonot Soviet. Dia adalah manusia pertama yang menempuh perjalanan ke luar angkasa, ketika itu pesawat ruang angkasa Vostok menyelesaikan orbit Bumi pada 12 April 1961. Di luar arti historisnya dalam membuka era baru penjelajahan umat manusia ke luar angkasa, misi perdana Yuri Gagarin, 50 tahun silam, pada dasarnya tetap saja sebuah misi politik. Misi itu menjadi bagian tak terpisahkan dari perang ideologi pada era Perang Dingin.

Untuk menunjukkan bahwa ideologi komunis menang satu langkah di depan seterunya, ideologi kapitalis, keberhasilan misi tersebut perlu ditampilkan dalam wajah yang terbaik. Tak boleh ada cela sedikit pun dalam setiap detailnya.

Namun, pada kenyataannya, banyak kesalahan dan kecerobohan, yang bahkan berisiko fatal, dalam misi itu. Selama setengah abad, berbagai kesalahan itu dirahasiakan atau ditutup-tutupi dengan kebohongan.

Ilmuwan roket veteran Uni Soviet, Boris Chertok (99), mengatakan kepada kantor berita Interfax, Jumat pekan lalu, paling tidak ada 11 kesalahan dan kondisi abnormal terjadi selama 108 menit misi penerbangan Gagarin ke orbit pada 12 April 1961.

"Jika waktu itu kami sudah memperhitungkan keandalan kapal (luar angkasa Vostok) menurut standar modern, kami tak akan berani mengirimkan manusia ke angkasa," tutur Chertok, yang merupakan rekan kerja Sergei Korolev, desainer legendaris pesawat Vostok.

Salah satu masalah yang muncul adalah berat Gagarin setelah memakai baju kosmonotnya ternyata 14 kilogram lebih berat dari batas yang diizinkan. Untuk meringankan bobot, para pelaksana program ini bukannya menunda misi dan menerapkan diet ketat agar berat badan Gagarin turun, melainkan memilih memotong beberapa kabel di dalam pesawat. Alhasil, beberapa kabel yang mengaktifkan pembacaan sensor tekanan udara dan temperatur pun ikut terpotong tak sengaja.

Selain itu, roket peluncur pun membawa Vostok ke orbit yang salah, melenceng beberapa kilometer dari target awal. Akibatnya, jarak maksimum dan minimum wahana tersebut dari Bumi selama mengorbit berbeda dengan perhitungan awal.

Perbedaan ini bisa berakibat fatal. Sebab, apabila mesin Vostok terkena gangguan dan Gagarin harus mendaratkan kembali pesawatnya menggunakan teknik pengereman atmosfer, dia baru bisa mendarat sebulan kemudian, tidak seminggu seperti perhitungan semula. Padahal, Gagarin hanya membawa cadangan makanan untuk 10 hari.

Kebohongan terungkap

Berbagai kecerobohan yang berbahaya juga baru terungkap setelah catatan rekaman pembicaraan Gagarin dengan menara kontrol sebelum peluncuran dibuka untuk umum oleh Pemerintah Rusia, pekan lalu.

Dalam catatan rahasia tersebut terungkap bahwa pada detik-detik menjelang peluncuran, Gagarin masih diminta mengikat salah satu peralatan di dalam kapsul Vostok menggunakan pita perekat.

"Kami lupa merekatkan barang itu," demikian pihak menara kontrol berkata.

Beberapa saat kemudian, ia disuruh memperbaiki posisi pintu masuk pesawat karena salah satu lampu di panel kendali utama tidak mau menyala.

Penerbangan manusia pertama ke orbit itu dilakukan setelah dua penerbangan percobaan menggunakan awak binatang pada akhir 1950-an gagal total. Dua binatang tersebut, salah satunya anjing bernama Laika, mati hanya beberapa jam setelah peluncuran karena kepanasan.

Hanya sebulan sebelum penerbangan Gagarin, tim berhasil mengorbitkan dua pesawat Vostok yang telah dimodifikasi dalam keadaan tanpa awak. "Dewan perancang (pesawat) dan komisi negara memutuskan penerbangan berawak manusia bisa dilakukan setelah hanya dua keberhasilan penerbangan pesawat tak berawak," tutur Chertok dalam sebuah pertemuan di perusahaan pembuat pesawat luar angkasa Rusia, Energia.

Wartawan Rusia, Anton Perfushin, dalam bukunya berjudul 108 Minutes That Changed the World juga mengungkapkan kebohongan pemerintah Uni Soviet waktu itu, yang menyatakan seluruh misi berjalan sempurna seperti direncanakan.

Padahal, tulis Pervushin dalam buku yang dibahas di harian The Daily Telegraph, 30 Maret lalu, para ilmuwan salah menghitung titik pendaratan kembali Gagarin. Akibatnya, tak seorang pun ada untuk menyambut saat dia mendarat sekitar 250 kilometer dari titik yang diperhitungkan.

Pihak Soviet juga berbohong saat mengatakan Gagarin mendarat di dalam kapsul pendaratnya. Padahal, Gagarin mendarat terpisah menggunakan parasut, yang juga hampir gagal saat parasut cadangannya tiba-tiba ikut mengembang. "Tak seorang pun boleh menyebut insiden itu saat konferensi pers," kenang Chertok.
Read More......

Asal Bahasa Manusia Terkuak

Bahasa sebagai suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik dalam sebuah studi yang baru-baru ini dirilis temuan misteri asal muasal bahasa yang digunakan manusia. Science Magazine edisi 15 April 2011 mengungkapkan, bahasa yang digunakan oleh manusia pertama kali muncul di selatan Afrika. Dari sanalah kemudian bahasa ini menyebar ke seluruh dunia.

Peneliti dari Universitas Auckland, Selandia Baru, Quentin Atkinson, melakukan studi dengan menelusuri rekam jejak bahasa dengan cara memecah 504 bahasa ke dalam komponen terkecilnya yang disebut sebagai fonem. Fonem berasal dari bahasa Latin, phonema, yang berarti suara yang diucapkan. Penelitian menunjukkan, semakin beragamnya fonem yang dimiliki oleh suatu bahasa menunjukan bahasa itu menjadi sumber dari bahasa-bahasa lain yang lebih sedikit memiliki fonem.

Penelitiannya sampai pada kesimpulan bahwa semakin jauh sekelompok manusia berkelana dari Afrika dalam rekam jejak sejarahnya, semakin sedikit fonem yang digunakan dalam bahasa mereka. Ini mengartikan bahwa sebagaimana diprediksikan dalam studi tersebut, bahasa-bahasa di Amerika Selatan dan Kepulauan Pasifik memiliki fonem paling sedikit, sedangkan bahasa-bahasa di Afrika memiliki fonem terbanyak.

Ternyata, pola ini juga memiliki kesamaan dengan studi terhadap genetik manusia. Sebagaimana dipaparkan sebagai peraturan umum, semakin jauh seseorang keluar dari Afrika, yang dianggap secara luas sebagai asal muasal nenek moyang manusia, semakin kecil perbedaan antara individu dalam populasi kelompok individu tersebut bila dibandingkan dengan keragaman di daerah asalnya, Afrika.

Studi Atkinson ini menggunakan metode statistik mutakhir yang sama untuk mengonstruksikan pohon genetik berdasarkan urutan DNA. Mengenai penggunaan metode statistik ini dalam mencari sumber bahasa manusia, seorang ahli bahasa, Brian D Joseph dari Universitas Ohio, mengatakan, sebagai sumber wawasan baru dalam studi di bidangnya.

"Saya rasa kita sudah seharusnya memerhatikan hal ini dengan seirus meskipun masih ada orang yang akan menolaknya," ujar Joseph.

Sebagai informasi tambahan, studi yang dilakukan Atkinson ini unik karena berusaha menemukan akar bahasa dari waktu yang sangat lampau. Tentang umur bahasa pun masih menjadi soal perdebatan karena di lain sisi ditemukan fakta sementara bahwa umur bahasa telah mencapai 50.000 tahun.Namun, di lain sisi beberapa ahli bahasa lain juga masih skeptis dengan fakta sementara itu. Mereka menemukan faktor lain yaitu "perkembangan dari kata-kata yang sangat cepat" sehingga kemungkinan umur bahasa sendiri tidak lebih dari 10.000 tahun lamanya.
Read More......

Like or Dislike, Mourinho Memang Istimewa

Sejak mengantar FC Porto menjuarai Liga Champions 2004, Jose Mourinho terus menjadikan dirinya jaminan mutu bagi tim-tim yang menggunakan jasanya.

Fakta bahwa komentar-komentarnya yang lugas dan terus terang membuatnya dinilai arogan oleh sebagian kalangan tak membuatnya kehilangan keistimewaan.

Salah satu komentarnya yang "paling arogan", boleh jadi, adalah ketika pertama kali melakukan konferensi pers sebagai manajer Chelsea, 2 Juni 2004,.

"Kami punya pemain-pemain top dan, maaf jika saya arogan, kami juga memiliki manajer top. Tolong jangan sebut saya arogan, tetapi saya adalah juara Eropa dan saya pikir saya adalah orang yang spesial," katanya saat itu seperti dikutip BBC.

Itu masih ditambah kritik dari sejumlah kalangan soal taktik Mourinho yang dinilai pragmatis, hanya mengejar kemenangan tanpa memerhatikan segi estetis permainan.

Namun, siapa lagi pelatih yang lebih konsisten dari Mourinho dalam soal membawa tim meraih trofi, yaitu selalu memberi gelar untuk empat tim berbeda sejak 2003?

Atau siapa lagi, selain Mourinho, pelatih yang punya rekor tak pernah kalah dalam pertandingan kandang di liga sebanyak 149 kali bersama empat tim berbeda?

Jika tak ada jawaban untuk kedua pertanyaan itu, tak ada pilihan selain mengamini pengakuan diri Mourinho, sebagai "The Special One".

Berikut ini adalah rekam jejak karier Mourinho sejak dari FC Porto sampai Real Madrid.

FC Porto (2002–2004)
Primeira Liga 2003
Taca de Portugal 2003
Piala UEFA 2003
Supertaca Candido de Oliveira 2003
Primeira Liga 2004
Liga Champions 2004

Chelsea (2004-2007)
Premier League 2005
Piala Carling 2005
Community Shield 2005
Premier League 2006
Piala Carling 2007
Piala FA 2007

Inter Milan (2008-2010)
Supercoppa Italiana 2008
Serie A 2009
Serie A 2010
Coppa Italia 2010
Liga Champions 2010

Real Madrid (2010- )
Copa del Rey 2011
Read More......

Dinosaurus Daemonosaurus chauliodus Ditemukan

Dinosaurus Daemonosaurus (berarti "reptil setan" dalam bahasa Yunani) adalah sebuah genus dinosaurus theropoda dari Trias Akhir dari New Mexico. Dinosaurus baru yang diberi nama "Evil Spirit Buck-Toothed Reptile" alias reptil roh setan bergigi jelek atau dalam nama ilmiah Daemonosaurus chauliodus ini ditemukan di New Mexico. Si iblis ini merupakan dinosaurus penghubung antara dinosaurus tertua dan dinosaurus Jurassic spesies theropod.

Dinosaurus yang hidup 205 juta tahun yang lalu ini setinggi anjing besar dengan tulang yang tidak biasa. Demikian jelas Hans-Dieter Sues, ahli purbakala vertebrata di National Museum of Natural History di Washington DC. "Moncongnya pendek dan gigi depannya besar-besar," katanya. Ia juga menambahkan, "Jenis struktur tulang yang tidak dikira pada waktu itu untuk dinosaurus predator."

Dinosaurus tertua yang diketahui hidup 230 juta tahun yang lalu, dalam Periode Triassic. Setelah itu, ada jeda besar dari hasil temuan fosil. Banyak ahli memperkirakan bahwa dinosaurus-dinosaurus awal punah. "Setelah itu predator yang lebih rumit mengambil alih kemudian terjadi diversifikasi pada peralihan periode Triassic ke Jurassic," kata Sues.

Daemonosaurus c ini merupakan jembatan yang menghubungkan kedua grup dinosaurus. Dari fosil yang ditemukan, dinosaurus ini memiliki beberapa ciri yang menghubungkan jeda evolusi antara dinosaurus awal ke dinosaurus yang lebih modern. Berdasarkan analisis terhadap fosil yang ditemukan, dinosaurus ini memiliki ciri Triassic dengan beberapa ciri dari Jurassic.

Ciri Triassic yang dimilikinya, misalnya, jeda kecil antara lubang hidung dan rongga mata. Tulang yang berkaitan dengan kantong udara yang seperti sistem paru-paru burung juga masih punya ciri primitif. Ciri dinosaurus yang lebih modern yang dimiliki Daemonosaurus c ada pada gigi.

"Ini adalah bukti bahwa dinosaurus punya distribusi yang lebih luas," jelas Sue.
Read More......

Panduan Konser Justin Bieber

Konser bintang pop Justin Bieber di Indonesia akan digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat. Lima promotor Indonesia, yaitu Asia Sport Development (ASD), Berlian Entertainment (BE), Marygops Studio, Multivision Production, dan Mahkota memastikan bahwa vokalis belia asal Amerika Serikat, Justin Bieber, akan menggelar konsernya di Sentul International Convention Center (SICC), 23 April 2011.

Nah, bagi para penggemar Bieber mengetahui beberapa panduan informasi ini patut diketahui menjelang konsernya Bieber:

1. Bieber telah datang bersama dengan 50 personelnya dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada hari Jum'at (22/4/2011).

2. Pengamanan sang artis dengan idolanya akan dilakukan secara ketat, termasuk pengamanan bagi artis-artis pendukung konser.

3. Grup band asal Indonesia yang akan membuka konser Bieber adalah Band Gruvi

4. Akan ada lebih dari 10.000 orang dan 5.000 kendaraan yang akan memadati kawasan Sentul.

5. Penyelenggara telah mempersiapkan penjagaan ketat dengan mengerahkan 1.000 personel keamanan: 600 internal security, 400 personel gabungan dari Kepolisian, Brimob, TNI, termasuk juga masyarakat wilayah Sentul Selatan dan enam anjing pelacak dan tim gegana

6. Penyelenggara juga telah mempersiapkan tim medik sebanyak 100 orang serta 10 unit ambulan.

7. Proses penukaran voucher menjadi tiket masuk: - Membawa voucher asli - Membawa kartu identitas asli sesuai dengan nama pemesan yang tercantum di voucher - Proses penukaran adalah dilakukan di Gedung Pasaraya Manggarai Lt. 7 Jalan Dr. Sahardjo (samping Terminal Bis Manggarai) pada Kamis (21/4/2011) dan Jumat (22/4/2011) pukul 10.00-17.00 WIB - disarankan menukar voucher pada saat awal buka, istirahat makan siang, dan sesaat sebelum penutupan untuk memecah antrian - satu voucher hanya untuk satu tiket

8. Pintu Concert Hall SICC akan dibuka sejak pukul 15.00 WIB, penonton masuk ke tempat duduk sesuai kelas tiket yang dibantu oleh 100 orang usher (penjaga pintu).

9. Bazzar akan dibuka pukul 10.00-22.00 WIB. Di Bazzar akan tersedia penampilan dari Belibers (fans Bieber) selain tentunya tempat penjualan makanan, minuman, dan merchandise khas Bieber.

10. Tersedia 2 unit mobile ATM (anjungan tunai mandiri)

11. Terkait dengan transportasi menuju dan dari SICC:

- Bagi Anda pengguna kendaraan mobil, pintu tol yang disiapkan adalah keluar melalui pintu tol Sentul Selatan. Selain itu, Kepolisian merekomendasikan memecahkan kemacetan di gerbang Sentul Selatan dengan memutar semua kendaraan yang akan masuk SICC dari Bogor melalui gerbang tol Sentul Barat.

- Pihak Jasa Marga akan membuka 5 pintu akses, 4 untuk pemegang tiket dan 1 untuk umum. Masuk dan keluar melalui 5 pintu akses ini.

- Pintu gerbang SICC akan dibuka semenjak pukul 10.00 WIB. Untuk mengantisipasi kemacetan panjang yang diprediksi akan terjadi pukul 16.00 WIB, penyelenggara menyarankan agar penonton datang lebih awal semenjak pukul 10.00. Tersedia Bazzar untuk memanfaatkan waktu luang.

- Bagi pengendara mobil yang hendak mengantarkan anaknya saja, tidak dapat menunggui anaknya, kecuali memiliki beberapa produk dari sponsor (Bank Mandiri).

- Penyelanggara juga menyediakan suttle bus sebanyak 10 unit bagi penonton yang meletakan kendaraan bermotornya jauh dari gedung SICC. Waktu operasional suttle bus 10.00-22.00 WIB 13.

Keuntungan yang ditawarkan apabila menggunakan dan menunjukan beberapa produk dari sponsor (Bank Mandiri): - Bagi pemegang kartu mandiri debit prioritas dan mandiri debit platinum telah disediakan pintu masuk tersendiri, parkir VIP dan fasilitas lounge tersendiri - Bank Mandiri menyediakan 9 loket untuk mempermudah pengisian ulang, dimana pembelian dan pembayaran di dalam Bazzar dapat menggunakan mandiri debit dan mandiri prabayar - Bagi 500 pemegang kartu e-toll card pertama yang melakukan pengisian ulang di booth Bank Mandiri minimal Rp 300 ribu akan mendapatkan t-shirt original Bieber - Bagi orang tua pemegang kartu e-toll card, dapat menunggui anaknya sebagai pemegang tiket di area Bazzar Berlian Entertainment selaku pihak penyelenggara bersama dengan PT ASD (Asia Sports Development) mengharapkan agar mereka dapat memberikan yang terbaik kepada Bieber dan penonton.

"Koordinasi yang kami lakukan untuk menyambut artis muda yang fenomenal ini sudah sedemikian detail kepada semua pihak terkait, mulai dari kedatangan di bandara, persiapan konser hingga saatnya Justin Bieber meninggalkan Jakarta," demikian papar Marcel Permadhi, selaku Project Director Berlian Entertainment, saat konferensi pers terkait persiapan konser Bieber, di fX Plaza, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4/2011). Selamat menyaksikan konser Bieber!
Read More......

Justin Bieber Tiba di Indonesia

Justin Drew Bieber penyanyi Pop dan R&B muda asal Kanada yang menjadi sensasi di Amerika Serikat pada tahun 2009 mendarat di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta Tangerang pukul 14.55 siang tadi.

Setelah tiba, Bieber langsung masuk ke mobil tanpa memberikan keterangan pers menuju ke hotel. Bieber dan rombongannya dijaga ketat pengawal keamanan.

Sebelum ke Jakarta, Bieber baru saja melakukan konser "My World Tour"-nya di Malaysia. Dalam twitternya @justinbieber, dia mengaku takjub dengan konsernya itu walau dilakukan saat hujan.

Menurut keterangan penyelenggara, penyanyi asal Kanada itu berangkat dari Bandara Kuala Lumpur International Airport, Sepang, dengan menggunakan pesawat Malaysia Air System (MAS). Bieber akan melakukan konser pertamanya di Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Sabtu (23/4/2011) besok.


Sentul International Convention Center (SICC) yang berdiri diatas lahan seluas 6,4 hektar memiliki ruang auditorium dengan kapasitas 10.500 tempat duduk, menjadi pilihan tempat menggelar konser perdana Justin Beiber di Indonesia.

Tempat Menginap Justin Bieber Dirahasiakan

Tempat menginap bintang musik dari Kanada, Justin Bieber (17), yang akan tampil di Sentul International Convention Center (SICC), Sabtu (23/4/2011), dirahasiakan oleh promotor konser tersebut. Promotor dan manajemen Bieber tidak mau kejadian di London (Inggris) dan Sydney (Australia) terulang.

Tidak mudah memang menjadi promotor konser artis musik yang memiliki banyak penggemar. Promotor konser harus menjamin kenyamanan dan keselamatan sang idola dari serbuan penggemar agar bisa tampil prima di panggung. Di London, pertengahan Maret 2011, Bieber sempat terpaksa "dikurung" di dalam kamar hotel tempatnya menginap oleh polisi karena di luar hotel itu para penggemarnya menongkronginya. "Jadi, kami tidak ingin agar apa yang terjadi di London dan Sydney terjadi lagi, seperti yang diminta oleh manajemen Bieber sendiri," terang Rizka, Public Relations Berlian Entertainment, ketika dihubungi oleh Kompas.com melalui telepon genggamnya.

Bieber memiliki banyak penggemar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Disebut-sebut, jumlah penggemar di Indonesia berada di urutan terbanyak kedua setelah AS. Supaya Bieber bebas dari serbuan para "Belieber" (penggemar Bieber) di Indonesia, promotor konsernya di SICC merahasiakan tempat menginapnya. "Itu maksud kami menyembunyikan Bieber. Kami sengaja tidak memberitahukan di mana Bieber dan anggota rombongannya yang berjumlah 50 orang tinggal," lanjut Rizka.

Rizka mengutarakan, tidak ada bentuk pelayanan khusus lain yang akan diberikan kepada Bieber dan rombongannya, selain pengamanan ketat dan standar operasional lain yang berlaku sama untuik semua artis musik dari luar negeri, termasuk menginap di hotel berbintang lima. "Bieber dan rombongannya juga bergerak dari hotel ke SICC secara bertahap dengan menggunakan kendaraan bermotor, mobil," tambahnya.





Read More......

Pentingnya Inovasi dalam Dunia Pendidikan

A. Latar Belakang
Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari asa ke masa. Isu ini selalu juga muncul tatkala orang membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua buah model inovasi yang baru yaitu top-down model dan bottom-up model. Top-down model yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini. Bottom-up model yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.
Di samping kedua model yang umum tersebut di atas, ada hal lain yang muncul tatkala membahas inovasi pendidikan yaitu kendala-kendala, faktor-faktor seperti guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dana, dan lingkup sosial masyarakat. Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Ibrahim (1989) menyatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah (Subandiyah 1992:80).

B. Pengertian Inovasi Pendidikan
Pembahasan mengenai inovasi (pembaruan) mengingatkan pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya). Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini inovasi dapat diartikan sebagai penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah (Subandiyah 1992:80).
Inovasi berasal dari kata latin innovation yang berarti pembaruan dan perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru menuju ke arah perbaikan; yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana. (Ihsan: 1991). Inovasi ialah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan. Istilah perubahan dan pembaruan ada perbedaan dan persamaannya. Perbedaannya, kalau pada pembaruan ada unsur kesengajaan. Persamaannya yakni sama–sama memiliki unsur yang baru atau lain dari sebelumnya.
Kata “baru“ dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi, meskipun bukan baru lagi bagi orang lain. Namun setiap yang baru itu belum tentu baik untuk setiap situasi, kondisi dan tempat. Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil invention (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Berdasarkan pengertian inovasi di atas, maka inovasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu perubahan (baru), gagasan, dan bersifat kualitatif dalam rangka memecahkan masalah pendidikan. Pembahasan tentang model inovasi seperti model "Top-Down" dan "Bottom-Up" telah banyak dilakukan oleh para peneliti dan para ahli pendidikan. Sudah banyak pembahasan tentang inovasi pendidikan yang dilakukan misalnya perubahan kurikulum dan proses belajar mengajar. White (1988) menguraikan beberapa aspek yang berkaitan dengan inovasi seperti tahapan-tahapan dalam inovasi, karakteristik inovasi, manajemen inovasi dan sistem pendekatannya. Kennedy (1987) juga membicarakan tentang strategi inovasi mengemukakan tiga jenis strategi inovasi, yaitu: power coercive (strategi pemaksaan), rational empirical (empirik rasional), dan normative-re-educative (pendidikan yang berulang secara normatif).
Strategi inovasi yang pertama adalah strategi pemaksaan berdasarkan kekuasaan merupakan suatu pola inovasi yang sangat bertentangan dengan kaidah-kaidah inovasi itu sendiri. Strategi ini cenderung memaksakan kehendak, ide dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan keadaan serta situasi yang sebenarnya di mana inovasi itu akan dilaksanakan. Kekuasaan memegang peranan yang sangat kuat pengaruhnya dalam menerapkan ide-ide baru dan perubahan sesuai dengan kehendak dan pikiran-pikiran dari pencipta inovasinya. Pihak pelaksana yang sebenarnya merupakan obyek utama dari inovasi itu sendiri sama sekali tidak dilibatkan baik dalam proses perencanaan maupun pelaksanaannya. Para inovator hanya menganggap pelaksana sebagai obyek semata dan bukan sebagai subyek yang juga harus diperhatikan dan dilibatkan secara aktif dalam proses perencanaan dan pengimplementasiannya.
Strategi inovasi yang kedua adalah empirik Rasional. Asumsi dasar dalam strategi ini adalah bahwa manusia mampu menggunakan pikiran logisnya atau akalnya sehingga mereka akan bertindak secara rasional. Dalam kaitan dengan ini inovator bertugas mendemonstrasikan inovasinya dengan menggunakan metode yang terbaik valid untuk memberikan manfaat bagi penggunanya. Di sekolah, para guru menciptakan strategi atau metode mengajar yang menurutnya sesuai dengan akal yang sehat, berkaitan dengan situasi dan kondisi bukan berdasarkan pengalaman guru tersebut. Di berbagai bidang, para pencipta inovasi melakukan perubahan dan inovasi untuk bidang yang ditekuninya berdasarkan pemikiran, ide, dan pengalaman dalam bidangnya itu, yang telah digeluti berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Inovasi yang demikian memberi dampak yang lebih baik dari pada model inovasi yang pertama.
Hal ini disebabkan oleh kesesuaian dengan kondisi nyata di tempat pelaksanaan inovasi tersebut. Jenis strategi inovasi yang ketiga adalah normatif re-edukatif (pendidikan yang berulang) adalah suatu strategi inovasi yang didasarkan pada pemikiran para ahli pendidikan seperti Sigmund Freud, John Dewey, Kurt Lewis dan beberapa pakar lainnya, yang menekankan bagaimana klien memahami permasalahan pembaharuan seperti perubahan sikap, keterampilan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia. Dalam pendidikan, sebuah strategi bila menekankan pada pemahaman pelaksana dan penerima inovasi, maka pelaksanaan inovasi dapat dilakukan berulang kali.
Misalnya dalam pelaksanaan perbaikan sistem belajar mengajar di sekolah, para guru sebagai pelaksana inovasi berulang kali melaksanakan perubahan-perubahan itu sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan. Kecenderungan pelaksanaan model yang demikian agaknya lebih menekankan pada proses mendidik dibandingkan dengan hasil dari perubahan itu sendiri. Pendidikan yang dilaksanakan lebih mendapat porsi yang dominan sesuai dengan tujuan menurut pikiran dan rasionalitas yang dilakukan berkali-kali agar semua tujuan yang sesuai dengan pikiran dan kehendak pencipta dan pelaksananya dapat tercapai.
Para ahli mengungkapkan berbagai persepsi, pengertian, interpretasi tentang inovasi dengan memberikan berbagai macam definisi tentang inovasi yang berbeda-beda. Definisi inovasi yang dikatakan oleh White (1987) yakni: inovation more than change, although all innovations involve change. Inovasi itu lebih dari sekedar perubahan, walaupun semua inovasi melibatkan perubahan. Untuk mengetahui dengan jelas perbedaan antara inovasi dengan perubahan, mari kita lihat definisi yang diungkapkan oleh Nichols (1983).
Change refers to " continuous reapraisal and improvement of existing practice which can be regarded as part of the normal activity ..... while innovation refers to .... Idea, subject or practice as new by an individual or individuals, which is intended to bring about improvement in relation to desired objectives, which is fundamental in nature and which is planned and deliberate.
Nichols menekankan perbedaan antara perubahan (change) dan inovasi (innovation) sebagaimana dikatakannya di atas, bahwa perubahan mengacu kepada kelangsungan penilaian, penafsiran dan pengharapan kembali dalam perbaikan pelaksanaan pendidikan yang ada yang dianggap sebagai bagian aktivitas yang biasa. Sedangkan inovasi menurutnya adalah mengacu kepada ide, obyek atau praktek sesuatu yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud untuk memperbaiki tujuan yang diharapkan. Setelah membahas definisi inovasi dan perbedaan antara inovasi dan perubahan, maka berikut ini akan diuraikan tentang kendala yang mempengaruhi pelaksanaan inovasi pendidikan.

C. Kendala-kendala dalam Inovasi Pendidikan
Kendala-kendala yang mempengaruhi keberhasilan usaha inovasi pendidikan menurut Subandiyah (1992:81) adalah:
1. Perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi,
2. Konflik dan motivasi yang kurang sehat,
3. Lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya inovasi yang dihasilkan,
4. Keuangan (financial) yang tidak terpenuhi,
5. Penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi,
6. Kurang adanya hubungan sosial dan publikasi.
Untuk menghindari masalah-masalah tersebut di atas, dan agar mau berubah terutama sikap dan perilaku terhadap perubahan pendidikan yang sedang dan akan dikembangkan, sehingga perubahan dan pembaharuan itu diharapkan dapat berhasil dengan baik, maka guru, administrator, orang tua siswa, dan masyarakat umumnya harus dilibatkan.

D. Penolakan (Resistance)
Setelah memperhatikan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan suatu inovasi pendidikan, misalnya penolakan para guru tentang adanya perubahan kurikulum dan metode belajar-mengajar, maka perlu kiranya masalah tersebut dibahas. Namun sebelumnya, pengertian tentang resisten itu perlu dijelaskan lebih dahulu. Menurut Cambridge International English Dictionary of English bahwa resistance is to fight against (something or someone) to not be changed by or refuse to accept (something). Berdasarkan definisi disimpulkan penolakan (resistance) itu adalah melawan sesuatu atau seseorang untuk tidak berubah atau diubah atau tidak mau menerima hal tersebut.
Ada beberapa hal mengapa inovasi sering ditolak atau tidak dapat diterima oleh para pelaksana inovasi di lapangan atau di sekolah sebagai berikut:
1. Sekolah atau guru tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, penciptaan dan bahkan pelaksanaan inovasi tersebut, sehingga ide baru atau inovasi tersebut dianggap oleh guru atau sekolah bukan miliknya, dan merupakan kepunyaan orang lain yang tidak perlu dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi sekolah mereka,
2. Guru ingin mempertahankan sistem atau metode yang mereka lakukan saat sekarang, karena sistem atau metode tersebut sudah mereka laksanakan bertahun-tahun dan tidak ingin diubah. Di samping itu sistem yang mereka miliki dianggap oleh mereka memberikan rasa aman atau kepuasan serta sudah baik sesuai dengan pikiran mereka. Hal senada diungkapkan pula Day dkk (1987) di mana guru tetap mempertahankan sistem yang ada,
3. Inovasi yang baru yang dibuat oleh orang lain terutama dari pusat (khususnya Depdiknas) belum sepenuhnya melihat kebutuhan dan kondisi yang dialami oleh guru dan siswa. Hal ini juga diungkapkan oleh Munro (1987) yang mengatakan bahwa mismatch between teacher's intention and practice is important barrier to the success of the innovatory program,
4. Inovasi yang diperkenalkan dan dilaksanakan yang berasal dari pusat merupakan kecenderungan sebuah proyek di mana segala sesuatunya ditentukan oleh pencipta inovasi dari pusat. Inovasi ini bisa terhenti kalau proyek itu selesai atau kalau financial dan keuangannya sudah tidak ada lagi. Dengan demikian pihak sekolah atau guru hanya terpaksa melakukan perubahan sesuai dengan kehendak para inovator di pusat dan tidak punya wewenang untuk merubahnya,
5. Kekuatan dan kekuasaan pusat yang sangat besar sehingga dapat menekan sekolah atau guru melaksanakan keinginan pusat, yang belum tentu sesuai dengan kemauan mereka dan situasi sekolah mereka.
Untuk mengatasi masalah dan kendala seperti diuraikan di atas, maka berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan inovasi baru.
E. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Inovasi
Untuk menghindari penolakan seperti yang disebutkan di atas, faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan,
1. Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti administrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Sehingga dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas seperti sebagai pendidik, sebagai orangtua, sebagai teman, sebagai dokter, dan sebagi motivator (Wright 1987).
2. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen.
Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya,karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.
3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada di dalamnya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembaharuan pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan searah.
4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, dan meja.
5. Lingkup Sosial Masyarakat
Menerapkan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat secara tidak langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.
F. Tujuan Inovasi Pendidikan
Tindakan mengatur kembali jenis dan mengelompokkan pelajaran, waktu, ruang kelas, cara-cara menyampaikan pelajaran sehingga dengan tenaga, alat, ruang dan waktu yang sama dapat dijangkau jumlah sasaran siswa yang lebih banyak dan dicapainya kualitas yang lebih tinggi merupakan contoh tindakan inovatif. Karena besar dan kompleksnya permasalahan pendidikan sekarang, apalagi pada masa mendatang, dan mengingat keterbatasan dana dan kemampuan yang dimiliki, maka tindakan inovasi atau pembaruan sangatlah diperlukan. Meskipun demikian, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sesuatu yang baru belum tentu baik, maksudnya belum tentu inovatif.
Tujuan utama inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Hal ini harus didukung adanya rincian yang jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin bisa diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diadakan. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas, dan efektivitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan, dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Tahapan tujuan inovasi pendidikan yakni:
1. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga makin lama pendidikan Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut,
2. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan PT,
3. Mengusahakan peningkatan mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun dewasa ini. Dengan sistem penyampaian yang baru, diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif dan terampil memecahkan masalahnya sendiri,
4. Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
G. Masalah-Masalah yang Menuntut Diadakannya Inovasi
Permasalahan yang melatarbelakangi pelaksanaan inovasi pendidikan ialah:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengakibatkan terjadinya kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil kreatif dan aktif yang sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas,
2. Pertambahan penduduk. Laju eksploitasi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai. Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang. Hal ini menyebabkan sulitnya menentukan bagaimana relevansinya pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan dengan kesempatan yang tersedia,
3. Meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Karena kemajuan IPTEK sehingga mempengaruhi aspirasi masyarakat. Mereka umumnya mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal di satu sisi kesempatan itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat, maka bermunculanlah sekarang sekolah-sekolah favorit, plus, dan unggulkan,
4. Menurunnya kualitas pendidikan, karena belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
5. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun,
6. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang,
Berdasarkan masalah-masalah di atas maka muncul beberapa hal yang mempengaruhi inovasi pendidikan, yakni:
1. Visi terhadap pendidikan
Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Manusia Indonesia,warga masyarakat dan warga Negara yang lengkap dan utuh harus dipersiapkan sejak anak masih kecil dengan upaya pendidikan. Tujuan pendidikan diabdikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat, dan kepentingan negara.
Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti diketahui bahwa kehidupan ini selalu mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuai dengan waktu, keadaan dan kondisinya. Dengan demikian, pandangan dan harapan orang tua terhadap pendidikan sekarang dapat berbeda dengan pandangan orang terhadap pendidikan masa lampau atau waktu yang akan datang.
2. Faktor pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk yang cepat merupakan faktor yang sangat menentukan dan berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan pendidikan sehingga menuntut adanya pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan. Banyak masalah pendidikan yang berkaitan erat dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah, diantaranya :
a. Kekurangan kesempatan belajar, untuk mengatasinya dengan menciptakan sistem pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin anak-anak usia sekolah,
b. Masalah kualitas pendidikan, untuk mengatasinya pemerintah berusaha meningkatkan kemampuan guru lewat pelatihan, menambah fasilitas, menambah dana pendidikan, mencari sistem mengajar yang tepat, dan sistem evaluasi yang baik sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap,
c. Masalah relevansi, dalam kondisi sekarang sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat, terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja. Hal tersebut lebih jelas dengan digulirkannya konsep link and macth yang salah satu tujuannya mengatasi persoalan relevansi tersebut,
d. Masalah efisiensi dan keefektifan, pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara akumulatif dan semakin cepat jalannya, tetapi tidak harus diikuti dengan penambahan kurikulum sekolah di luar kemampuan meskipun kondisi anak didik perlu diperhatikan. Peserta didik pun tidak mungkin mampu mengikuti dan menguasai segenap penemuan baru dalam dunia ilmu pengetahuan.
4. Tuntutan adanya proses pendidikan yang relevan
Adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja. Pendidikan dapat diperoleh dari sekolah maupun dari luar sekolah. Peranan pendidikan dan tingkat perkembangan manusia merupakan faktor yang dominan terhadap kemampuan untuk menanggapi masalah kehidupan sehari–hari. Tingkat kemajuan suatu bangsa juga dapat ditinjau dari tingkat pendidikan rakyatnya. Semakin baik tingkat pendidikan masyarakat, semakin maju pula bangsanya. Sebaliknya, semakin terpuruk dan rendahnya pendidikan rakyatnya, jangan diharapkan bangsanya akan maju. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa negara-negara maju sangat memperhatikan usaha pendidikan yang sesuai dengan kemajuan yang dicapai.
Sementara itu, di negara-negara yang sedang berkembang pendidikan mulai lebih diperhatikan setelah dalam waktu yang cukup lama kurang terurus sehingga masalah-masalah yang dihadapi pendidikan berlipat ganda dengan kompleksitas yang sangat rumit. Pemecahan masalah–masalah pendidikan yang kompleks itu dengan cara pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif lagi. Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai perspektif baru dalam dunia kependidikan mulai dirintis sebagai alternatif untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara konvensional secara tuntas. Dengan demikian inovasi pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat.
H. Perubahan dan Inovasi Pendidikan
Pelaksanaaan inovasi pendidikan seperti inovasi kurikulum tidak dapat dipisahkan dari inovator dan pelaksana inovasi itu sendiri. Inovasi pendidikan seperti yang dilakukan di Depdiknas yang disponsori oleh lembaga-lembaga asing cenderung merupakan "Top-Down Inovation". Inovasi ini sengaja diciptakan oleh atasan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan sebaginya. Inovasi seperti ini dilakukan dan diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan dan bahkan memaksakan apa yang menurut pencipta itu baik untuk kepentingan bawahannya. Dan bawahan tidak punya otoritas untuk menolak pelaksanaannya.
Banyak contoh inovasi yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan ( PPSP)
Ada delapan IKIP yang ditugaskan untuk menyelenggarakan PPSP, yaitu IKIP Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Ujung Pandang. PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan dasar dan menengah yang:
a. Efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang diwujudkan melalui program-program pendidikan yang sesuai,
b. Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup,
c. Efisiensi dan realistis sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Sesuai dengan tugas-tugas yang diemban itu, maka Badan Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan (BP3K) memilih modul sebagai satu sistem penyampaian pada delapan PPSP dengan alasan:
Tujuan pengajaran modul, yaitu:
a. Tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien,
b. Menjadikan siswa aktif dalam belajar,
c. Siswa dapat mengikuti pelajaran (program pendidikan) sesuai dengan kemampuan masing-masing,
d. Siswa dapat mengetahui hasil pelajaran secara berkelanjutan.
Ada empat prinsip pengajaran modul yang perlu mendapat perhatian:
a. Keaktifan siswa,
b. Perbedaan individual siswa,
c. Siswa harus memecahkan masalah (problem solving),
d. Continuous progress.
Peran guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar di kelas, yaitu:
a. Memberikan penjelasan kepada para siswa mengenai modul itu sebelum mereka mulai mengerjakan,
b. Mengawasi kegiatan belajar siswa selama pelajaran berlangsung,
c. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa sesuai dengan perbedaan masing-masing siswa,
d. Memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa,
e. Menentukan program yang akan diikuti siswa selanjutnya.
Siswa sebagai pelaksana petunjuk tertulis dalam modul yaitu sebagai pembaca, pemikir, penemu, dan pemecah masalah.
2. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk secara nasional dilaksanakan berahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu, diperkenankan melaksanakannya mulai tahun 1975. Ciri-ciri khusus kurikulum 1975 sebagai berikut:
a. Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan,
b. Menganut pendekatan yang integratif,
c. Pendidikan Moral Pancasila dalam kurikulum ini pencapaiannya juga menyangkut IPS dan pendidikan agama,
d. Menekankan pada efisiensi dan efektivitas penggunaan dana, daya dan waktu yang tersedia,
e. Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI),
f. Organisasi pelajaran meliputi : agama, bahasa, matematika, IPS, kesenian, olahraga dan kesehatan, keterampilan di samping Pendidikan Moral Pancasila yang tujuannya untuk mencapai sinkronisasi dan integrasi pelajaran yang sekelompok,
g. Pendekatan dalam strategi pembelajaran memandang situasi belajar mengajar sebagai suatu sistem yang meliputi komponen-komponen tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, alat pembelajaran, alat evaluasi, dan metode pembelajaran,
h. Sistem evaluasi, dilakukan penilaian murid-murid pada setiap akhir satuan pembelajaran terkecil dan memperhitungkan nilai-nilai yang dicapai murid pada setiap akhir satuan pembelajaran.
Prinsip-prinsip yang melandasi:
a. Fleksibelitas program,
b. Efisiensi dan efektivitas,
c. Berorientasi pada tujuan,
d. Kontinuitas,
e. Pendidikan seumur hidup.
Sedangkan tujuan utama Kurikulum 1975 adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Mutu suatu hasil pendidikan dapat dianggap tinggi apabila kemampuan pengetahuan dan sikap yang dimiliki para lulusan berguna bagi perkembangan. Selanjutnya, baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi (bagi yang melanjutkan) maupun yang menjadi tenaga kerja di masyarakat. Sedangkan metode penyampaian kurikulum 1975 ini berdasarkan PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional) yang dikembangkan melalui MSP (Model Satuan Pelajaran) bahan PBM itu sebagai suatu sistem senantiasa harus diarahkan kepada pencapaian tujuan.
3. Proyek Pamong
Proyek ini merupakan program pendidikan bersama antara pemerintah dengan INNOTECH, yaitu lembaga yang didirikan oleh badan kerjasama menteri-menteri pendidikan Asia Tenggara. Pamong singkatan dari Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua, dan Guru. Proyek Pamong diadakan dengan latar belakang bahwa hampir separo dari jumlah anak-anak di Asia Tenggara tidak dapat menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Dasar. Tujuan dari proyek Pamong, yaitu:
a. Membantu anak-anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan sekolah, atau membantu siswa yang drop out,
b. Membantu anak–anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu dalam belajar,
c. Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga rasio guru terhadap murid dapat menjadi 1 : 200. Pada SD biasa 1 : 40 atau 1 : 50,
d. Dengan meningkatkan pemerataan kesempatan belajar, dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa.
Tujuan proyek ini untuk menemukan alternatif sistem penyampaian pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis dan merata yang sesuai dengan kondisi kebanyakan daerah di Indonesia. Jadi sistem pamong ini anak-anak/siswa dapat belajar sendiri dengan bimbingan tutor/anggota masyarakat, serta orang tua. Pengajaran yang diberikan menghasilkan kesanggupan anak.
4. SMP Terbuka
SMP terbuka adalah sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama, yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggarakan di luar gedung sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media, dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Latar belakang pendirian SMPT adalah:
a. Kekurangan fasilitas pendidikan dan tempat belajar,
b. Tenaga pendidikan yang tak cukup,
c. Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan,
d. Menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima di SMP Negeri.
Dalam penyelenggaraannya SMPT berinduk ke SMP Negeri atau Swasta yang ditunjuk sebagai SMP Induk. Ciri – ciri SMPT:
a. Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur dan tanpa syarat–syarat akademis yang ketat,
b. Terbuka dalam memilih program belajar untuk mencapai ijazah formal, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jangka pendek yang bersifat praktis, insidental dan perorangan,
c. Terbuka dalam proses belajar mengajar tidak selalu diselenggarakan di ruang kelas secara tatap muka, melainkan dapat juga melalui media, seperti radio, media cetak, kaset, slide, model dan gambar-gambar,
d. Terbuka dalam keluar masuk sekolah sesuai dengan waktu yang tersedia oleh siswa,
e. Terbuka dalam pengelolaan sekolah.
Tugas SMPT untuk memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan bagi lulusan SD atau sederajat , atau siswa SMP yang putus sekolah.
5. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1974 tentang REPELITA II, bagian III Bab XXII tercantum pola dasar KKN dan pengertiannya. KKN adalah salah satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian pada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian, yang terutama oleh mahasiswa dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah, dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakurikuler. Atau lebih konkretnya KKN adalah kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan program pendidikan perguruan tinggi secara keseluruhan. Ada empat komponen penting dalam KKN :
a. Sebagai kegiatan penalaran,
b. Sebagai aktivitas penelitian,
c. Mengandung unsur pengembangan,
d. Pengabdian pada masyarakat.
6. Universitas Terbuka
Sebagai upaya meningkatkan daya tampung perguruan tinggi maka pemerintah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) mendirikan Universitas Terbuka (UT).Sistem belajar UT menyediakan pelayanan pendidikan dengan Sistem Belajar Jarak Jauh (SBJJ). Kegiatan belajar mengajar di UT meliputi kegiatan belajar mengajar mandiri (kegiatan belajar utama mahasiswa), kegiatan belajar kelompok antar mahasiswa (merupakan kegiatan belajar tambahan) dan kegiatan belajar tatap muka antara mahasiswa dan tutor.
7. Radio Pendidikan
Tujuannya radio pendidikan:
a. Menunjang penataran tatap muka yang diselenggarakan oleh Proyek Pembinaan Sekolah Dasa,
b. Memperkaya sumber belajar maupun bahan-bahan penataran yang ada, menjaga kesinambungan pembinaan kemampuan, serta memantapkan penataran yang telah diikuti oleh para guru di lapangan.
c. Meningkatkan penyebaran penataran guru secara lebih merata cepat ke daerah-daerah yang sukar dijangkau secara fisik,
d. Mendorong tercapainya prinsip belajar seumur hidup bagi guru,
e. Menjalin terpeliharanya kontak antar sesama guru, dan antara guru dengan sumber belajar, dalam hal ini para pengasuh siaran radio pendidikan.
8. Televisi Pendidikan
Tujuan televisi pendidikan adalah untuk mengembangkan program-program pendidikan luar sekolah dengan cara menyebarkan pesan-pesan yang tematis agar masyarakat memiliki pengetahuan dan sikap yang tepat, khususnya mengenai pendidikan kesejahteraan keluarga, pendidikan mata pencaharian, dan pendidikan alam dan lingkungan hidup.
9. Sekolah Unggulan
Kelahiran sekolah unggulan termasuk SMU plus dan yang bercirikan unggulan lainnya pada dasarnya tidak terlepas dari upaya peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. Salah satu tujuan sekolah unggul adalah menjaring dan sekaligus mengembangkan kader bangsa yang baik, sehingga memiliki kelebihan dalam berbagai aspek dibandingkan kader-kader bangsa pada umumnya sehingga mampu mengantisipasi dan menjawab berbagai tantangan zaman.
10. Kurikulum 1984
Ketentuan–ketentuan Kurikulum 1984 yakni:
a. Sifatnya content based curriculum,
b. Pada SD program pengajarannya 11 bidang studi,
c. Untuk SMP menjadi 12 bidang studi,
d. Untuk SMA menjadi 15 bidang studi program inti dan 4 bidang studi untuk program pilihan.
11. Kurikulum 1994
Ketentuan-ketentuan Kurikulum 1994 yakni:
a. Sifatnya objectif based curricullum,
b. Nama SMP diubah menjadi SLTP dan SMA menjadi SLTA,
c. Mata pelajaran PSBB dihapus,
d. Pada SD dan SLTP disusun dalam 13 mata pelajaran,
e. Program pelajaran SMU disusun dalam 10 mata pelajaran,
f. Penjurusan SMA / SMU dilakukan di kelas II, terdiri dari program IPA, IPS dan Pengetahuan Bahasa.
Ketika reformasi bergulir tahun 1998 kurikulum 1994 mengalami penyesuaian dalam rangka mengakomodasi tuntutan masyarakat pendidikan sehingga munculnya istilah suplemen kurikulum 1994 yang lahirnya pada tahun 1999. Pada saat ini ada penyesuaian isi utamanya mata pelajaran PPKN, Sejarah, dan beberapa mata pelajaran lainnya. Bahkan pada tahun 2003 lahir Undang-Undang Pendidikan no 20. tahun 2003 yang disiapkan untuk mengganti Undang-Undang Pendidikan no.2 tahun 1989 yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
12. Kurikulum 2004
Kurikulum tahun 2004 ini disebut juga Kurikulum Berbasis Kompetensi, diharapkan kurikulum ini mampu menjawab problematika seputar rendahnya mutu pendidikan dewasa ini. Karena itu dalam KBK peserta didik diarahkan untuk menguasai sejumlah kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Ketentuan KBK mengarah sebagai berikut :
a. Bersifat competency based curricullum,
b. Penyebutan SLTP kembali menjadi SMP dan SMU menjadi SMA,
c. Program pengajaran SD ada 7 mata pelajaran,
d. Program pengajaran SMP ada 11 mata pelajaran,
e. Program pengajaran SMA ada 17 mata pelajaran,
f. Penjurusan SMA dimulai kelas ii, terdiri dari Ilmu Alam, Sosial, dan Bahasa.
Beberapa kritikan terhadap kurikulum ini terjadi kendatipun telah dilakukan pilot project di beberapa daerah, yakni:
a. Masih sarat dengan materi, guru dikejar –kejar dengan materi yang banyak seperti Kurikulum 1994,
b. Pemerintah terlalu intervensi terhadap kewenangan sekolah dan guru dalam pengembangan kurikulum tersebut,
c. Masih belum jelas (bias) pengertian kompetensi sehingga ketika diterapkan pada SKL belum terlalu aplikatif,
d. Adanya sistem penilaian yang belum begitu jelas dan terukur.
13. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KTSP merupakan kelanjutan atau revisi dan pengembangan dari kurikulum berbasis kompetensi atau KBK. KTSP lahir karena masih dianggap sarat dengan beban belajar dan pemerintah pusat (Depdiknas) masih dipandang banyak intervensi dalam pengembangan kurikulum, karena itulah dalam KTSP beban belajar siswa sedikit dikurangi. Diharapkan Kepala Sekolah, guru, dan Komite satuan pendidikan diberi kewenangan penuh membuat kurikulum tingkat satuan pendidikan masing–masing dengan standar yang sudah ada.
Justru tugas kepala Satuan Pendidikan berupaya membuat KTSP masing–masing dengan mengembangkan kurikulum mereka sesuai dengan karakteristiknya, begitu juga membuat indikator, silabus, serta RPP dan komponen kurikulum lainnya. Bagi Madrasah tentunya menyesuaikan ciri khasnya madrasah yaitu ciri khas agama Islam dengan melaksanakan pendidikan agama Islam dengan kelompok mata pelajaran adalah Aqidah Akhlak, Fiqh, Qur’an Hadits, dan SKI dan ditambah Bahasa Arab.
14. Pendidikan Pramuka untuk Transmigrasi
Proyek ini dimulai sejak tahun 1970 di Jombang Jawa Timur. Tujuannya adalah menjadikan penduduk desa agar menaruh minat terhadap pembangunan dan mengurangi minat penduduk untuk pindah ke kota. Mereka yang mendapat pendidikan pramuka adalah para pemuda yang berumur antara 6–25 tahun yang diminta agar bersedia bertransmigrasi ke luar Jawa. Latihan yang diberikan di bidang peternakan, pertanian, irigasi, panen padi serta mengolah dan menjual beras.
15. Pusat Kegiatan Belajar
Proyek PKB ini dimulai pertengahan tahun 1973. Teknik yang digunakan adalah pengajaran klasikal dengan menggunakan alat-alat audio visual, ceramah, kerja kelompok, bimbingan dan penyuluhan serta pengajaran melalui pemancar radio lokal.
16. BUTSI (Badan Usaha Tenaga Sukarela Indonesia)
Proyek ini dimulai tahun 1969 dengan mengerahkan 30 sukarelawan yang tinggal di desa selama 2 tahun. Tujuannya mempertahankan dan memperkuat gotong royong di kalangan generasi muda.
17. Proyek Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan dan Kebudayaan
Proyek ini dimulai tahun 1970 dengan menyempurnakan statistik pendidikan. Selanjutnya tahun 1972 secara intensif mengumpulkan statistik pendidikan yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
18. SESPA
Proyek SESPA dimulai tahun 1970, dengan tujuan tercapainya pengertian administrasi dan manajemen. Para peserta SESPA adalah tenaga senior golongan IV yang berusia 35–48 tahun.
19. PROPIDA
Proyek ini sebagian biayanya dibiayai oleh Ford Foundation dengan jangka waktu 2 tahun, berkantor di Padang dan Surabaya ditangani oleh bagian perencanaan Kanwil Depdikbud. Tujuannya terjaminnya hubungan dan kerjasama sebagai perwujudan dari model perencanaan pendidikan secara integral.
20. Pendidikan agama berwawasan multikultural
Indonesia adalah masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama, budaya sosial dan etnis. Di satu sisi merupakan kekuatan di satu sisi berpotensi terjadinya konflik. Pendidikan ini melalui pendekatan perencanaan sosial. Diharapkan akan mampu melayani kebutuhan agama anak didik dan harmonisasi berbagai pemeluk agama. Tujuannya adalah menanamkan keyakinan, penghayatan, menghargai agama masing-masing, dan menyampaikan pesan-pesan agama melalui kurikulum pendidikan agama.
I. Inovasi Pendidikan di Sekolah
Inovasi harus berlangsung di sekolah guna memperoleh hasil yang terbaik dalam mendidik siswa. Ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah adalah guru. Oleh karena itu guru harus mampu menjadi seorang yang inovatif guna menemukan strategi atau metode yang efektif untuk mendidik. Inovasi yang dilakukan guru pada intinya berada dalam tatanan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Kunci utama yang harus dipegang guru adalah bahwa setiap proses atau produk inovatif yang dilakukan dan dihasilkannya harus mengacu kepada kepentingan siswa.
Gambar 1 Skematik Inovasi Pendidikan di Sekolah
Kreativitas adalah penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru dan lebih baik. Hal yang dilakukan seorang guru dalam membangun kreativitas, yaitu dengan mengikuti langkah proses kreatif, yakni:
1. Penemuan masalah,
2. Persiapan,
3. Pengendapan,
4. Wawasan,
5. Taktik.
Beberapa hal yang perlu dibangun oleh guru dalam mengembangkan kreativitas, yakni:
1. Imajinasi harus dimunculkan secara intensif,
2. Keleluasaan dan kebebasan dalam pikiran,
3. Keunikan/aneh,
4. Hubungan antara objek akan melahirkan ide-ide.
Karena itu guru harus memiliki kompetensi (pedagogi, profesional, individual, dan sosial) agar dapat melaksanakan beberapa hal berikut ini dengan efisien dan efektif:
1. Planning instruction,
2. Implementing instructions,
3. Performing administrative duties,
4. Communicating,
5. Development personal skills,
6. Developing pupil self.
Guru dalam membuat inovasi di kelas harus dapat melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mengajarnya sendiri atau koleganya, dan untuk menguji asumsi teori dalam praktik. Prosedur pengembangan fokus, perumusan dan persiapan, pelaksanaan dan metode pengumpulan data, analisis data dan refleksi, perencanaan kembali. Pada prinsipnya pelaksanaan penelitian tindakan kelas haruslah memperhatikan:
1. Metode tidak mengganggu komitmen mengajar,
2. Pengumpulan data tidak menambah waktu guru,
3. Metodologi menyesuaikan dengan situasi kelas,
4. Masalah sendiri di kelas,
5. Prosedur etik,
6. Fokus terhadap kegiatan (semua komponen).
J. Kontribusi Inovasi Pendidikan Bagi Kemajuan Dunia Pendidikan di Indonesia
Adanya inovasi-inovasi di bidang pendidikan diharapkan membawa kemajuan bagi dunia pendidikan di Indonesia, sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia pendidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat. Dalam hal ini diharapkan dapat terjadi:
1. Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan. Masalah–masalah yang perlu dipecahkan melalui inovasi pendidikan adalah:
a. Kurang meratanya pelayanan pendidikan;
b. Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan;
c. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan;
d. Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian;
e. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan;
f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional;
g. Belum kokohnya kesadaran, identitas dan kebanggaan nasional;
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar.
i. Belum tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh.
j. Belum meluasnya kesempatan kerja pembuatan dan pemanfaatan teknologi komunikasi, software, dan hardware.
2. Inovasi pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis
Pembaruan pendidikan dilakukan dalam upaya “problem solving“ yang dihadapi dunia pendidikan yang selalu dinamis dan berkembang. Adapun sifat pendekatan yang diperlukan untuk pemecahan masalah pendidikan yang kompleks dan berkembang itu harus berorientasi pada hal–hal yang efektif dan murah, serta peka terhadap timbulnya masalah-masalah baru di dalam pendidikan.
K. Penutup
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil invention (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan. Tujuan inovasi pendidikan yaitu:
1. Mengejar ketinggalan–ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan- kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut,
2. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.
Masalah–masalah yang menuntut diadakan inovasi yakni:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan,
2. Laju eksploitasi penduduk,
3. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan,
4. Mutu pendidikan yang dirasakan menurun,
5. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat,
6. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif.
Berbagai upaya inovasi pendidikan, yakni: PPSP, Kurikulum 1975, Proyek Pamong, SMP Terbuka, KKN, UT, Radio Pendidikan, Televisi Pendidikan, Sekolah Unggulan, Kurikulum, 1984, 1994, 2004, KTSP, Pendidikan Pramuka untuk Transmigrasi, Pusat Kegiatan Belajar, BUTSI (Badan Usaha Tenaga Sukarela Indonesia), Proyek Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan dan Kebudayaan, SESPA, PROPIDA, Pendidikan agama berwawasan multikultural.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam inovasi adalah guru, siswa, kurikulum, fasilitas dan lingkup sosial masyarakat. Dengan adanya inovasi-inovasi di bidang pendidikan diharapkan membawa kemajuan bagi dunia pendidikan di Indonesia, sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia pendidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat. Kendala-kendala dalam inovasi pendidikan yaitu perkiraan yang kurang tepat, adanya konflik dan motivasi yang kurang sehat, lemahnya berbagai faktor penunjang, adanya penolakan serta kurang adanya hubungan sosial dan publikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Danim, S. 2002. Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Hamzah, H. 2007. Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Ihsan, F. 2003. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Massofa. 2008. Perlunya Pembaharuan Pendidikan di Tingkat Makro dan Mikro, (Online), (http://massofa.wordfress.com, diakses 5 Desember 2008).
Noor, I. H. M. 2001. Sebuah Tinjauan Teoritis Tentang Inovasi Pendidikan di Indonesia, (Online), (http://www.pdk.go.id/balitbang/Publikasi/Jurnal/ No_026/sebuah_tinjauan_teoritis_Idris.htm, diakses 25 Desember 2008).
Pengelola Perkuliahan Online Inovasi Pendidikan. 2008. Pengantar Inovasi Pendidikan, (Online), (http://tik.kuliahinovasipendidikan.co.cc, diakses 8 Desember 2008).
Pidarta, M. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanaky, H. A. H. 2008. Paradigma Baru Pendidikan Islam, (Online), (http://educare.e;fkipunla.net, diakses 29 November 2008).
Semiawan, 1991. Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI. Jakarta: Grasindo.
Sismanto. 2007. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah, (Online), (http://sismanto.multiply.com, diakses 29 November 2008).
Subandijah. 1992. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudrajat, A. 2008. 6 Mitos tentang Kreativitas, (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com, diakses 8 Desember 2008).
Suparno, P. Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi . Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Syaban, M. 2008. Proses Asesmen, (Online), (http://educare.e;fkipunla.net, diakses 29 November 2008).
Tilaar, H. A. R. 2000. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Rineka Cipta.