Manusia abad ke-21 ini hidup dalam lingkungan yang berlumuran
dengan teknologi dan media, yang ditandai dengan berlimpah-ruahnya informasi,
perubahan alat teknologi yang amat cepat, dan kemampuan berkolaborasi dalam
skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Seseorang yang hidup di abad ke-21
ini, kalau mau efektif, dituntut untuk memperlihatkan serangkaian keterampilan
fungsional dan berpikir kritis yang bertemali dengan informasi, media dan
teknologi.
Ada tiga kemelekan yang diperlukan dalam hal ini:
informationliteracy, media literacy, dan ICT literacy. Informationliteracy atau
kemelekan informasi ditandai dengan kemampuan mengakses informasi secara
efisien dan efektif, mengevaluasi informasi secara kritis dan kompeten, dan
menggunakan informasi secara akurat dan kreatif guna menangani isu atau
permasalahan yang dihadapi. Selain itu kemelekan informasi ditandai dengan
pemahaman fundamental berkenaan dengan isu etis dan legal dalam hal mengakses
dan menggunakan informasi.
Kemelekan media ditunjukkan dengan pemahaman bagaimana media
itu dibentuk, untuk maksud apa, dan menggunakan alat, ciri dan konvensi apa.
Selain itu individu yang melek media bisa mengamati bagaimana orang menafsirkan
pesan secara berbeda, bagaimana nilai-nilai dan pandangan diliput atau
disisihkan, dan bagaimana media bisa mempengaruhi keyakinan dan perilaku.
Begitu juga orang yang melek media itu akan mempunyai pemahaman mendasar
bekenaan dengan isu etis dan legal sekaitan dengan media itu sendiri.
Dengan ICT literacy atau kemelekan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), seseorang akan menggunakan teknologi digital, alat komunikasi
dan atau jejaring yang tepat untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan,
mengevaluasi, dan membuat informasi agar bisa berfungsi dalam ekonomi berbasis
pengetahuan. Ia juga akan mampu menggunakan teknologi sebagai alat untuk
meneliti, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan mengomunikasikan informasi, dan
tentu saja pemahaman berkenaan dengan isu etis an legal yang berkaitan dengan
ini.
Teknologi di Ruang Kelas bukan hal yang baru. Tape recorder,
laboratorium, dan video telah muncul sejak tahun 1960-an, dan masih digunakan
sampai saat ini. Bahan-bahan pelajaran berbasis komputer telah muncul sejak
awal 1980-an. Dalam pengajaran bahasa, misalnya, ada CALL (Computer
AssistedLanguageLearning), yang dalam program awalnya menuntut siswa untuk
merespon terhadap stimulus pada layar komputer dan mengerjakan perintah seperti
melengkapi rongga pada teks, mencocokkan bagian-bagian kalimat dan mengerjakan
soal-soal pilihan berganda. Setelah akses kepada TIK lebih meluas lagi, maka
program belajar berbasis komputer pun melebar dengan pemakaian Internet dan
dengan berbagai program dan alat berbasis web.
Word Processor merupakan alat piranti lunak yang paling
dasar. Guru dapat menyiapkan, menciptakan, menyimpan dan berbagi bahan untuk
pengajarannya dengan program wordprocessing ini. Guru dapat memanfaatkan
piranti lunak ini untuk mempercantik bahan ajarannya dengan misalnya
menyisipkan gambar dan link yang bisa ditindak-lanjuti oleh para siswanya.
Selain itu guru dapat membuat berbagai format untuk bahan yang dibuatnya, dan
juga memanfaatkan alat ‘documenttracking’ atau ‘versioning’ yang dengan itu
dokumen bisa digunakan dan dimanfaatkan bersama, dan teknik highlighting dalam
teks itu dapat dipakai untuk mengoreksi dan mencek asal mula koreksi itu
sendiri. Siswa dapat menggunakannya baik di kelas maupun di luar kelas, untuk
mempraktekan kemampuan menulis, mendeskripsikan tugas-tugas, menyimpan berbagai
bahan pelajaran, dan menyuguhkan hasil karyanya. Siswa dengan wordprocessing
dapat melampiaskan kreativitasnya secara bebas dengan berbagai kemudahan di dalamnya.
Menggunakan Website merupakan salah satu cara yang boleh
dikatakan termudah di kelas dalam kaitan dengan pemanfaatan teknologi. Web atau
laman merupakan sumber yang dapat dijadikan jendela yang terbuka terhadap dunia
yang lebih luas di luar kelas, dan sekaligus merupakan tempat tersimpannya
bahan autentik yang amat banyak. Guru dapat berkolaborasi dengan guru lain
dalam memanfaatkan apa yang tersedia di website itu. Setiap orang mempunyai
laman favorit masing-masing dan juga mempunyai pengalaman unik dalam menelusuri
berbagai laman yang tersedia itu. Kolaborasi dan saling tukar informasi dalam
pemakaian website itu biasasnya memperpendek waktu yang diperlukan untuk
mencari bahan yang akan dibawa ke ruang kelas. Pencarian informasi melalui
website biasanya dilakukan dengan menggunakan apa yang disebut dengan
searchengines. Begitu banyak searchengines yang ada di Internet itu. Salah satu
yang paling banyak digunakan adalah Google, dengan mengakses www.google.com.
Proyek berbasis Internet dapat dilakukan dalam kegiatan
belajar mengajar karena guru dapat secara terstruktur meramu Internet ke dalam
kegiatan mengajarnya. Projek seperti ini dapat dilakukan dengan manfaat yang
banyak seperti mengembangkan kolaborasi dan mendorong interaksi di antara para
siswa itu sendiri. Projek berbasis internet dapat dimulai dengan topik
sederhana seperti pencarian aktor atau aktris terkenal saat ini, atau topik
yang lebih berat seperti masalah pemanasan global. Dengan diberi tugas yang
jelas seperti liputan biografis, faktual, pandangan atau pendapat, siswa dapat
memulai projeknya dengan menemukan sumber-sumber di Internet. Tentu saja
sebelumnya, perlu diuraikan kepada para siswa itu apa tujuan yang ingin dicapai
dengan projek itu.
Menggunakan email merupakan kegiatan yang tampaknya paling
banyak dilakukan oleh para pemanfaat TIK. Email dapat membantu siswa dan juga
guru untuk terhubung satu sama lain di seluruh dunia ini melalui apa yang
disebut dengan mailinglists dan discussiongroups. Begitu juga guru dapat
berkomunikasi dengan siswanya di luar kelas dengan tidak terikat oleh waktu.
Karya-karya tulis siswa dapat dengan bebas diantarkan kepada gurunya lewat
alamat email guru itu, begitu juga umpan balik dari guru dapat diberikan
melalui alamat emai siswa itu sendiri.
Blogs, Wikis dan Podcasts merupakan contoh dari apa yang
disebut dengan piranti lunak sosial. Blog itu asal mulanya merupakan kependekan
dari web log. Oleh karenanya blog pada dasarnya merupakan halaman web dengan
bahan-bahan catatan harian dan jurnal seseorang. Dalam perkembangannya orang
menggunakan blog untuk kepentingan yang lebih luas lagi. Wiki adalah ruang
webkolaboratif, yang biasanya berisi sejumlah halaman yang bisa disunting oleh
para penggunanya secara langsung. Kata wiki sendiri berasal dari bahasa Hawaii
yang berarti cepat. Podcast merupakan file atau bongkah informasi yang berisi
bahan audio dan/atau video yang dipancarkan melalui Internet dan bisa diunduh
ke komputer atau ke alat lain seperti MP3 player untuk didengarkan atau untuk
dilihat.
Terdapat situs blog yang tanpa bayar yang tersedia di
Internet. Di antaranya adalah Blogger dengan www.blogger.com, Word Press
www.wordpress.org, EzBlog World www.ezblogworld.com, BahraichBlogs
www.bahraichblogs.com, dan Getablog www.getablog.net/portal3.php.
Dalam penyelenggaraan
pembelajaran telah muncul e-learning yang merujuk pada pembelajaran yang
terjadi dengan menggunakan teknologi, seperti Internet, CD-ROM, dan alat-alat
portabel seperti HP atau pemutar MP3. Ada beberapa istilah dalam dunia
pendidikan yang bertalian dengan e-learning itu, seperti pembelajaran jarak
jauh (distancelearning), pembelajaran terbuka (openlearning), pembelajaran
online (onlinelearning), dan pembelajaran campuran (blendedlearning). Dalam
kaitan dengan pembelajaran online dikenal istilah virtual learningenvironment
yang merupakan platform pembelajaran yang dengan melalui itu pembelajaran
online dilaksanakan.