A. Teks Informasi (Soal 1-10)
Teks Bacaan 1 (Teks Informasi): Energi Terbarukan di Pedesaan
(1) Akses listrik di daerah pedesaan terpencil seringkali menjadi tantangan utama, menghambat kegiatan ekonomi dan pendidikan. (2) Pemerintah telah menggalakkan program pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala rumah tangga untuk mengatasi masalah ini. (3) PLTS dipilih karena sumber energi matahari melimpah di Indonesia dan instalasinya relatif cepat serta mudah dipelihara. (4) Dalam implementasinya, masyarakat juga didorong untuk membentuk koperasi energi agar pengelolaan dan perawatan fasilitas listrik dilakukan secara mandiri. (5) Langkah ini tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga menumbuhkan kemandirian dan rasa kepemilikan. (6) Namun, salah satu tantangan adalah edukasi mengenai pemeliharaan baterai penyimpan energi yang harus dilakukan secara rutin untuk memastikan efektivitas sistem jangka panjang.
1. Pemahaman Tekstual (Menemukan Informasi Tersurat)
Apa yang menjadi alasan utama dipilihnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam program pemerintah untuk pedesaan?
A. Biaya instalasinya paling murah dibandingkan energi lain.
B. Sumber energi angin tidak stabil di Indonesia.
C. Sumber energi matahari melimpah dan instalasinya relatif cepat.
D. Masyarakat telah memiliki keahlian dalam perawatannya.
E. PLTS bisa dihubungkan langsung ke jaringan listrik nasional.
Jawaban: C
Penjelasan: Informasi ini tersurat jelas pada kalimat (3): "PLTS dipilih karena sumber energi matahari melimpah di Indonesia dan instalasinya relatif cepat serta mudah dipelihara."
2. Pemahaman Tekstual (Mengelompokkan/Merangkum)
Gagasan utama paragraf di atas adalah...
A. Hambatan ekonomi dan pendidikan akibat kurangnya akses listrik.
B. Pentingnya pembentukan koperasi energi di daerah pedesaan.
C. Tantangan dalam pemeliharaan baterai penyimpan energi.
D. Upaya pemerintah dan tantangan penyediaan listrik terbarukan di pedesaan.
E. Perbandingan antara energi surya dan energi terbarukan lainnya.
Jawaban: D
Penjelasan: Teks ini membahas program pemerintah (upaya) melalui PLTS, alasan pemilihan PLTS, dan tantangan (edukasi pemeliharaan) yang menyertainya.
3. Pemahaman Inferensial (Menarik Kesimpulan Tersirat)
Mengapa pembentukan koperasi energi (kalimat 4) dianggap penting dalam program ini?
A. Agar pemerintah bisa mengurangi biaya operasional program.
B. Menjamin bahwa masyarakat hanya menggunakan listrik pada malam hari.
C. Mendorong kemandirian masyarakat dalam pengelolaan fasilitas listrik.
D. Karena perawatan PLTS memerlukan teknisi dari luar daerah.
E. Untuk menentukan harga jual listrik kepada masyarakat.
Jawaban: C
Penjelasan: Kalimat (5) menyebutkan, "Langkah ini tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga menumbuhkan kemandirian dan rasa kepemilikan." Ini adalah dampak tersirat dari pembentukan koperasi.
4. Evaluasi dan Apresiasi (Menilai Gagasan)
Penulis menggunakan kata "menggalakkan" pada kalimat (2). Pilihan kata ini menunjukkan bahwa program pemerintah tersebut bersifat...
A. Coba-coba dan tidak terencana.
B. Wajib dan memiliki prioritas tinggi.
C. Sukarela bagi masyarakat pedesaan.
D. Mahal dan membebani masyarakat.
E. Hanya dilakukan di daerah tertentu.
Jawaban: B
Penjelasan: Kata "menggalakkan" (membuat menjadi giat; menyemarakkan) menunjukkan bahwa program tersebut sedang diintensifkan atau dijadikan prioritas utama oleh pemerintah.
5. Pemahaman Tekstual (Makna Kata Konotatif/Istilah Teknis)
Istilah "skala rumah tangga" pada kalimat (2) memiliki makna yang paling tepat dalam konteks teks adalah...
A. Hanya mencakup kebutuhan listrik untuk memasak.
B. Hanya dapat digunakan oleh satu keluarga besar.
C. Ukuran instalasi yang disesuaikan untuk melayani satu rumah.
D. Pengelolaan listrik dilakukan oleh kepala rumah tangga.
E. Fasilitas tersebut berada di dalam rumah penduduk.
Jawaban: C
Penjelasan: "Skala rumah tangga" adalah istilah teknis yang merujuk pada ukuran atau kapasitas pembangkit listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan satu unit rumah tinggal (tidak berskala besar/industri).
Teks Bacaan 2 (Teks Informasi/Gaya Penulisan)
(1) Kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi berbagai aspek kehidupan, dari diagnosis medis hingga layanan pelanggan. (2) Namun, lonjakan inovasi ini menimbulkan perdebatan etika yang serius. (3) Salah satu pertentangan yang mencuat adalah isu penggantian tenaga kerja manusia dengan robot dan algoritma cerdas. (4) Para ahli berpendapat bahwa fokus seharusnya beralih ke peningkatan keterampilan (reskilling) dan kolaborasi manusia-AI, alih-alih pada eliminasi pekerjaan. (5) Hal ini lantaran, sekalipun AI mampu memproses data dengan cepat, ia tetap tidak memiliki empati dan kreativitas unik yang merupakan domain eksklusif manusia.
6. Pemahaman Tekstual (Kalimat Kompleks/Hubungan Antarparagraf)
Kalimat yang menunjukkan hubungan pertentangan atau kontras dalam teks adalah kalimat...
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
E. (1) dan (5)
Jawaban: D
Penjelasan: Kalimat (4) memberikan solusi ("fokus seharusnya beralih...") yang berlawanan dengan kekhawatiran yang disinggung di awal, dan kalimat (5) menggunakan kata hubung "lantaran" untuk menjelaskan alasan pertentangan tersebut dengan membandingkan kemampuan AI dan manusia. Namun, kalimat yang paling jelas menunjukkan pertentangan ide adalah (3) tentang penggantian vs (4) tentang reskilling. Pilihan yang paling tepat adalah D yang menjelaskan mengapa pandangan di (4) bertentangan dengan kekhawatiran di (3). Revisi: Pilihan C lebih tepat mewakili pertentangan antara isu (penggantian) dan solusi/pandangan ahli (reskilling). Jawaban Revisi: C
7. Pemahaman Inferensial (Menyimpulkan Tujuan)
Tujuan utama penulis menyajikan pandangan para ahli dalam kalimat (4) adalah...
A. Untuk memperkuat kekhawatiran tentang hilangnya pekerjaan.
B. Untuk menyeimbangkan argumen dan menawarkan solusi adaptif.
C. Untuk menunjukkan kelemahan mendasar dari teknologi AI.
D. Untuk mengkritik kebijakan pemerintah terkait pelatihan kerja.
E. Untuk mendukung penuh implementasi AI di semua sektor.
Jawaban: B
Penjelasan: Setelah membahas perdebatan etika (masalah), pandangan ahli ("fokus seharusnya beralih...") disajikan sebagai respons yang menyeimbangkan antara inovasi AI dan implikasinya.
8. Evaluasi dan Apresiasi (Menilai Gaya Bahasa)
Penggunaan kata "merevolusi" dan "lonjakan" oleh penulis menunjukkan sikap bahwa perkembangan AI bersifat...
A. Bertahap dan tidak signifikan.
B. Berulang dan kurang inovatif.
C. Lambat dan mudah dikendalikan.
D. Cepat dan memberikan dampak besar.
E. Terbatas pada beberapa bidang saja.
Jawaban: D
Penjelasan: Kata "merevolusi" (perubahan mendasar dan cepat) dan "lonjakan" (peningkatan tajam) secara kolektif mengindikasikan perkembangan AI yang cepat dan berdampak besar.
9. Pemahaman Tekstual (Makna Kata Denotatif)
Makna denotatif dari kata "domain" pada kalimat (5) adalah...
A. Sebuah program komputer canggih.
B. Wilayah atau lingkup kekuasaan.
C. Hak cipta atas suatu penemuan.
D. Bidang kerja yang diisi oleh manusia.
E. Batas minimum dalam pemrograman.
Jawaban: B
Penjelasan: Secara denotatif (makna lugas), "domain" berarti wilayah, area, atau lingkup yang menjadi kewenangan atau kekuasaan seseorang/sesuatu. Dalam konteks ini, berarti "lingkup eksklusif manusia".
10. Evaluasi dan Apresiasi (Tanggapan terhadap Isi Teks)
Jika Anda adalah seorang pekerja yang terdampak oleh AI, respons paling rasional berdasarkan teks di atas adalah...
A. Menuntut pemerintah untuk melarang penggunaan AI di tempat kerja.
B. Fokus pada kegiatan yang menuntut empati dan kreativitas unik manusia.
C. Berhenti bekerja dan beralih ke sektor yang tidak menggunakan teknologi.
D. Mengembangkan teknologi AI baru yang lebih baik dari yang sudah ada.
E. Mengabaikan tren AI karena dampaknya tidak akan signifikan.
Jawaban: B
Penjelasan: Kalimat (5) menyebutkan bahwa AI "tidak memiliki empati dan kreativitas unik yang merupakan domain eksklusif manusia." Respons yang rasional adalah berfokus pada keunggulan manusiawi yang tidak dimiliki AI.
B. Teks Fiksi (Soal 11-20)
Teks Bacaan 3 (Teks Fiksi - Kutipan Cerpen)
(1) Senja itu, Danu duduk termenung di dermaga tua. Kakinya menjuntai, menyentuh ombak yang berbisik perlahan. (2) Pandangannya jauh ke ufuk, tempat matahari seolah ditelan samudra. (3) Tepat setahun lalu, janji itu terucap di tempat yang sama: janji untuk kembali setelah Danu meraih gelar insinyur. (4) Tapi kini, kabar yang datang hanya sepotong surat lusuh, berbau debu perpustakaan, bukan aroma laut yang dulu mereka hirup. (5) Surat itu mengabarkan bahwa Risa, yang berjanji menunggunya, telah memilih pelabuhan lain, sebuah pelabuhan yang lebih pasti dan tanpa ombak penantian. (6) Danu tersenyum kecut. Ia tahu, laut tak pernah menepati janji pada perahu.
11. Pemahaman Tekstual (Menemukan Informasi Tersurat)
Apa yang Danu tunggu kedatangannya saat ia duduk di dermaga?
A. Kepulangan Risa setelah meraih gelar insinyur.
B. Datangnya surat dari Risa yang sudah lama ditunggu.
C. Terbitnya matahari dari ufuk timur.
D. Kabar mengenai janji yang terucap setahun lalu.
E. Perahu yang akan membawanya ke pelabuhan lain.
Jawaban: D
Penjelasan: Kalimat (3) menyebutkan "janji itu terucap di tempat yang sama," dan keseluruhan teks berpusat pada penantian Danu terhadap janji tersebut.
12. Pemahaman Tekstual (Susunan Terbalik/Inversi)
Kalimat yang menggunakan pola susunan terbalik (inversi) dalam kutipan di atas adalah...
A. Kalimat (1)
B. Kalimat (2)
C. Kalimat (3)
D. Kalimat (4)
E. Kalimat (5)
Jawaban: B
Penjelasan: Kalimat (2): "Pandangannya jauh ke ufuk,". Jika normal (S-P), seharusnya "Pandangan yang jauh ke ufuk adalah pandangannya" atau sejenisnya. Namun, yang paling jelas adalah Kalimat (4): "...kabar yang datang hanya sepotong surat lusuh" (Predikat - Subjek) dari pola aslinya. Revisi: Fokus pada Kalimat (2): "Pandangannya jauh ke ufuk" adalah S-P-Ket. Sedangkan Kalimat (4) merupakan inversi yang lebih jelas: P/S. Kita pilih kalimat yang paling mendekati susunan P-S. Kalimat (4) P-S: "Kabar yang datang (S) hanya sepotong surat lusuh (P)." Jawaban paling sesuai adalah A karena (1) "Kakinya menjuntai, menyentuh ombak" adalah S-P. D adalah pilihan terbaik karena merupakan variasi susunan P-S. Jawaban Revisi: D
13. Pemahaman Inferensial (Menarik Kesimpulan Tersirat)
Mengapa surat yang diterima Danu (kalimat 4) dikatakan "berbau debu perpustakaan"?
A. Risa bekerja di perpustakaan sebagai pustakawan.
B. Danu membaca surat tersebut saat sedang berada di perpustakaan.
C. Risa memilih fokus pada studinya daripada janji cinta.
D. Surat itu datang dari kota yang memiliki banyak universitas.
E. Risa tidak pernah mengunjungi laut lagi sejak berpisah.
Jawaban: C
Penjelasan: Danu berjanji kembali setelah meraih gelar insinyur (terkait studi), dan surat itu berbau "debu perpustakaan" (simbol studi/ilmu) alih-alih "aroma laut" (simbol janji/kenangan). Hal ini menyiratkan bahwa Risa memilih fokus yang lain, yaitu fokus pada hal yang lebih akademis/pasti.
14. Evaluasi dan Apresiasi (Menilai Gagasan/Gaya Bahasa)
Ungkapan "memilih pelabuhan lain, sebuah pelabuhan yang lebih pasti dan tanpa ombak penantian" (kalimat 5) mengandung makna...
A. Risa telah berpindah tempat tinggal ke kota pelabuhan.
B. Risa telah menikah dengan pria yang lebih kaya.
C. Risa telah kembali kepada mantan kekasihnya.
D. Risa telah memilih pasangan hidup yang lebih menjanjikan.
E. Risa berlayar jauh meninggalkan Danu tanpa kabar.
Jawaban: D
Penjelasan: Dalam konteks fiksi, metafora "pelabuhan lain" untuk pasangan hidup menyiratkan bahwa Risa memilih pasangan baru. "Lebih pasti dan tanpa ombak penantian" berarti pasangan tersebut memberikan kepastian hidup dan tidak harus menunggu Danu.
15. Pemahaman Inferensial (Makna Konotatif)
Makna konotatif dari baris terakhir, "laut tak pernah menepati janji pada perahu," adalah...
A. Laut adalah tempat yang berbahaya dan tidak bisa dipercaya.
B. Danu menyalahkan takdir atas kegagalan cintanya.
C. Janji yang bergantung pada waktu atau keadaan seringkali gagal.
D. Pelayaran selalu penuh risiko dan tidak ada kepastian.
E. Danu menyadari bahwa cinta mereka tidak tulus sejak awal.
Jawaban: C
Penjelasan: Laut (keadaan) dan perahu (upaya) adalah simbol. Baris ini menyiratkan generalisasi bahwa janji yang bergantung pada perubahan kondisi (seperti Danu harus meraih gelar dulu) seringkali berujung pada kegagalan.
Teks Bacaan 4 (Teks Fiksi - Cerita Fantasi)
(1) Di balik pepohonan raksasa hutan Aethel, ada sebuah kota kecil bernama Lumen. (2) Kota itu unik, sebab semua bangunan di sana terbuat dari kristal yang menyerap cahaya bulan. (3) Ketika malam tiba, kristal-kristal itu memancarkan cahaya biru neon yang menenangkan, membuat Lumen tampak seperti gugusan bintang yang jatuh ke bumi. (4) Namun, cahaya itu semakin meredup, seiring dengan makin jarangnya Elara, sang penjaga cahaya, menunaikan tugasnya. (5) Elara dilanda keraguan. Sudah ratusan tahun ia menjaga cahaya, tetapi ia mulai mempertanyakan: "Apakah cahaya yang menenangkan ini sesungguhnya adalah penjara bagi kami?" (6) Ia percaya, di luar kegelapan hutan Aethel, terdapat warna-warna lain yang lebih hangat daripada biru neon yang monoton.
16. Pemahaman Tekstual (Menemukan Informasi Tersurat)
Ciri khas utama dari kota Lumen adalah...
A. Letaknya tersembunyi di balik pepohonan raksasa.
B. Dikelilingi oleh hutan yang gelap dan misterius.
C. Semua bangunannya terbuat dari kristal penyerap cahaya bulan.
D. Penduduknya memiliki kekuatan untuk memancarkan cahaya.
E. Cahaya biru neonnya dapat menyembuhkan penyakit.
Jawaban: C
Penjelasan: Teks ini secara eksplisit menyebutkan pada kalimat (2), "sebab semua bangunan di sana terbuat dari kristal yang menyerap cahaya bulan."
17. Pemahaman Inferensial (Menarik Kesimpulan Tersirat)
Peredupan cahaya di kota Lumen (kalimat 4) secara tersirat dapat disebabkan oleh...
A. Malam yang semakin panjang di hutan Aethel.
B. Kurangnya kristal baru yang dipasang pada bangunan.
C. Elara mulai kehilangan minat dan tidak menjalankan tanggung jawabnya.
D. Cahaya bulan mulai tidak mampu menembus pepohonan raksasa.
E. Penduduk kota Lumen mulai menggunakan lampu biasa.
Jawaban: C
Penjelasan: Kalimat (4) menghubungkan peredupan cahaya dengan Elara: "...seiring dengan makin jarangnya Elara, sang penjaga cahaya, menunaikan tugasnya."
18. Evaluasi dan Apresiasi (Menanggapi Karakter/Konflik)
Konflik utama yang dialami oleh tokoh Elara adalah konflik...
A. Fisik, karena kesulitan mendapatkan kristal baru.
B. Sosial, karena dikucilkan oleh penduduk Lumen.
C. Batin, karena adanya keraguan atas tugas dan kehidupan yang monoton.
D. Eksternal, karena harus melawan kegelapan hutan Aethel.
E. Spiritual, karena mempertanyakan keberadaan dewa cahaya.
Jawaban: C
Penjelasan: Konflik bersumber dari pertanyaan dan keraguan Elara sendiri ("Apakah cahaya yang menenangkan ini sesungguhnya adalah penjara bagi kami?"), yang merupakan ciri khas konflik batin (manusia melawan diri sendiri).
19. Pemahaman Tekstual (Kata Berimbuhan Kompleks)
Kata yang mengandung imbuhan kompleks (lebih dari satu imbuhan/gabungan) dalam kutipan di atas adalah...
A. Raksasa (1)
B. Tiba (3)
C. Menenangkan (3)
D. Penjaga (4)
E. Kegelapan (6)
Jawaban: C
Penjelasan: "Menenangkan" berasal dari kata dasar tenang dengan imbuhan gabungan me- dan -kan (meN- + -kan). Pilihan lain hanya memiliki satu imbuhan (penjaga: peN- + jaga; kegelapan: ke- + -an).
20. Evaluasi dan Apresiasi (Menilai Ide Fiksi)
Ide fiksi tentang kristal yang menyerap cahaya bulan dan memancarkan cahaya sendiri dapat dikategorikan sebagai ide yang bersifat...
A. Realistis, karena didasarkan pada hukum fisika.
B. Sangat Abstrak, karena hanya menggambarkan emosi.
C. Fantasi/Tidak Masuk Akal, karena melanggar realitas alam.
D. Biografi, karena menceritakan kehidupan tokoh nyata.
E. Edukatif, karena mengajarkan cara membuat energi baru.
Jawaban: C
Penjelasan: Teks fiksi yang melibatkan objek (kristal) dengan kemampuan magis atau luar biasa yang tidak ada di dunia nyata dikategorikan sebagai Fantasi/Tidak Masuk Akal (melanggar realitas alam).
Saya menyusun soal-soal ini untuk mencakup ketiga kompetensi membaca TKA (Pemahaman Tekstual, Inferensial, dan Evaluasi/Apresiasi) pada dua jenis teks (Informasi dan Fiksi), sekaligus memasukkan ciri-ciri teks TKA seperti kosakata berimbuhan kompleks dan makna konotatif.