Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk SMA/SMK kelas X-XII, meliputi
materi pelajaran paragraf, surat dagang, surat dinas, surat lamaran
kerja, tabel, tajuk rencana, ungkapan atau idiom, unsur-unsur prosa
Semua pasti setuju & meyakini bahwa pendidikan merupakan gerakan untuk membangkitkan bangsa & negara supaya mampu berdiri tegak, kokoh, maju dan terpandang dalam pergaulan di dunia internasional. Untuk membangun bangsa tentunya harus memiliki sumber manusia yang produktif, bermutu, disiplin dan bermartabat (human dignity). My Chanel : https://www.youtube.com/c/AriTeacherBahasa atau Join me in Facebook http://facebook.com/shinobi.ari.csg atau Follow me in twitter: @AriTeacher24
Thursday, December 19, 2013
Wednesday, December 18, 2013
ANALISIS UN OLEH MGMP BAHASA INDONESIA NASIONAL
Seperti biasa Jakarta Pusat dua tahun ini mengadakan ulangan umum
bersama. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai UN. Tahun 2007/2008
Jakarta Pusat memiliki peringkat terakhir wilayah DKI dengan prosentase
kelulusan (90,67)%. Tahun 2008/2009 Jakarta Pusat menjadi peringkat 4
dengan prosentase kelulusan 95,03%. Dan untuk tahun ini 2009/2010
Jakarta Pusat masih di peringkat 4 dengan prosentase kelulusan ……
MGMP bahasa Indonesia sudah berusaha untuk meningkatkan prosentase kelulusan dengan mengadakan Bedah SKL UN, membahas soal-soal UN. Mengadakan pertemuan dengan guru-guru bidang studi. Dari pertemuan itu, kami menyimpulkan bahwa:
MGMP bahasa Indonesia sudah berusaha untuk meningkatkan prosentase kelulusan dengan mengadakan Bedah SKL UN, membahas soal-soal UN. Mengadakan pertemuan dengan guru-guru bidang studi. Dari pertemuan itu, kami menyimpulkan bahwa:
- Jam belajar bahasa Indonesia sangatlah kurang. Jam kelas X, XI dan XII hanya 2 jam perminggu. Jumlah jam ini sangat berbeda jauh bila dibandingkan jam mata pelajaran UN yang lain yaitu matematika , bahasa Inggris maupun Produktif 5 jam perminggu. Juga berbeda jauh mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA 5 jam perminggu. –> Pemecahan masalahnya: PusKUr dan Pihak sekolah (Wakil Kurikulum) tolong melihat perbedaan ini dan mohon untuk memberikan tambahan jam mata pelajaran bahasa Indonesia
- Paradigma siswa yang salah yang menganggap mata pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang paling mudah sehingga tidak perlu dipelajari karena sudah dipakai sehari-hari. –> Pemecahan masalahnya: Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia juga sangat perlu dipelajari seperti mata pelajaran UN lainnya.
- Soal bahasa Indonesia banyak ditemui jawaban yang lebih dari satu. Padahal harus satu jawaban yang benar. Hal ini terbukti pada saat kami membahas soal UN masing-masing guru memiliki jawaban dan argumen yang berbeda. –> Pemecahan masalahnya: Pembuat soal UN mohon tidak membuat soal yang pilihannya terlalu tipis perbedaannya. Jawaban lebih dari satu karena dapat dilihat dari berbagai sudut.
Tuesday, December 17, 2013
CONTOH KATA BAKU
Contoh kata baku - Kata baku dalam bahasa indonesia berarti
penggunaan kata yang benar sesuai dengan tata aturan dan ejaan yang telah
disempurnakan. Sebalikanya kata tidak baku merupakan kata yang tidak
mengikuti aturan tata bahasa indonesia yang baik dan benar..
Penggunaan kata baku sering dipakai dalam kegiatan resmi sedangkan kata tidak baku sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana, kata nggak. Kata nggak adalah kata tidak baku, kata bakunya adalah 'tidak'.
Berikuit ini adalah kumpulan perbandingan antara kata baku dan kata non baku yang sering dipakai :
Demikian postingan kali ini, semoga bermanfaat..
Penggunaan kata baku sering dipakai dalam kegiatan resmi sedangkan kata tidak baku sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana, kata nggak. Kata nggak adalah kata tidak baku, kata bakunya adalah 'tidak'.
Berikuit ini adalah kumpulan perbandingan antara kata baku dan kata non baku yang sering dipakai :
Perbandingan kata baku - kata non baku
Abjad - abjat
Aktif – aktip
Aktivitas – aktifitas
Andal – handal
Analisis – analisa
Asasi – azasi
Antre – antri
Asas – azas
9. Apotek – apotik
Atlet – atlit
Atmosfer –atmosfir
Bus - bis
Cabai – cabe
Cendekiawan – cendikiawan
Cenderamata – cinderamata
Detail – detil
Definisi – difinisi
Diagnosis – diagnosa
Embus – hembus
Ekstra - extra
Ekstrem – ekstrim
Februari – Pebruari
Fondasi – pondasi
Formal - formil
Frekuensi – frekwensi
Gizi - gisi
Hafal – hapal
Hakikat - hakekat
Hipotesis – hipotesa
Hierarki – hirarki
Ijazah – ijasah
Izin – ijin
Imbau – himbau
Isap – hisap
Istri - isteri
Jadwal -jadual
Jenazah – jenasah
Jenderal - jendral
Justru – justeru
Karier – karir
Kategori – katagori
Komplet - komplit
Konferensi – konperensi
Kongres – konggres
Konkret - kongkrit
Kreativitas - kreatifitas
Kualifikasi – kwalifikasi
Kualitatif – kwalitatif
Kuantitatif – kwantitatif
Kualitas – kwalitas
Kuitansi – kwitansi
Lubang – lobang
Maaf – ma’af
Makhluk - mahluk
Masjid – mesjid
Merek – merk
Meterai – meterei
Metode – metoda
Miliar – milyar
Misi – missi
Modern - moderen
Mubazir - mubadir
Mulia – mulya
Mungkir – pungkir
Museum – museum
Napas - nafas
Narasumber – nara sumber
Nasihat – nasehat
Objek – obyek
Objektif – obyektif
Paham - faham
Paspor - pasport
Peduli – perduli
Pikir - fikir
Praktik – praktek
Provinsi – propinsi
Rabu- rebo
Risiko – resiko
Sah - syah
Sekadar – sekedar
Sentral - central
Silakan – silahkan
Sistem – sistim
Saksama – seksama
Subjek – subyek
Subjektif – subyektif
Surga - sorga
Tampak – nampak
Teladan - tauladan
teknik – tehnik
Teknologi – tehnologi
Telanjur – terlanjur
Telantar – terlantar
Terampil – trampil
Vila - villa
Wakaf - waqaf
Wujud - ujud
Yudikatif - yudikatip
Ubah – rubah
Zaman - jaman
Demikian postingan kali ini, semoga bermanfaat..
Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI
Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Jepang meyakinkan bangsa Indonesia tentang kemerdekaan yang dijanjikan dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan itu dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang untuk Jawa pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan BPUPKI. Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Upacara peresmiannya dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri). Ketua BPUPKI ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat, wakilnya adalah Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso. Jumlah anggota BPUPKI adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia ditambah 7 orang tanpa hak suara.
Suasana Sidang BPUPKI
Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)
Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan. Masa persidangan
pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni
1945. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rumusan dasar negara
untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat
tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat
tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir.
Sukarno.
Mr. Mohammad Yamin
Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara
Indonesia merdeka dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945.
Pemikirannya diberi judul ”Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik
Indonesia”. Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut:
- peri kebangsaan;
- peri kemanusiaan;
- peri ketuhanan;
- peri kerakyatan;
- kesejahteraan rakyat.
Mr. Supomo
Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang
BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan tentang
masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara Indonesia merdeka.
Negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang
berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
- persatuan;
- kekeluargaan;
- keseimbangan lahir dan batin;
- musyawarah;
- keadilan sosial.
Ir. Sukarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk
mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas
lima asas berikut ini:
- kebangsaan Indonesia;
- internasionalisme atau perikemanusiaan;
- mufakat atau demokrasi;
- kesejahteraan sosial;
- Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang
ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai
hari Lahir Istilah Pancasila.
Masa Persidangan Kedua (10–16 Juli 1945)
Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir, tetapi rumusan dasar negara
untuk Indonesia merdeka belum terbentuk. Padahal, BPUPKI akan reses
(istirahat) satu bulan penuh. Untuk itu, BPUPKI membentuk panitia
perumus dasar negara yang beranggotakan sembilan orang sehingga disebut
Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai
aspirasi tentang pembentukan dasar negara Indonesia merdeka. Anggota
Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Sukarno (ketua), Abdulkahar Muzakir,
Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin, H. Agus
Salim, Ahmad Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A. A. Maramis. Panitia
Sembilan bekerja cerdas sehingga pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil
merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr.
Moh. Yamin diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
Pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang
kedua. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rancangan
undang-undang dasar. Untuk itu, dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang
Dasar yang diketuai Ir. Sukarno. Panitia tersebut juga membentuk
kelompok kecil yang beranggotakan tujuh orang yang khusus merumuskan
rancangan UUD. Kelompok kecil ini diketuai Mr. Supomo dengan anggota
Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Singgih, H. Agus Salim, dan Sukiman. Hasil
kerjanya kemudian disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus
Bahasa yang terdiri atas Husein Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr.
Supomo. Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang
Undang-Undang pada sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945. Pada laporannya
disebutkan tiga hal pokok, yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan
undang-undang dasar, dan undang-undang dasar (batang tubuh). Pada
tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk menyusun UUD
berdasarkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada
tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja penyusunan UUD. Laporan
diterima sidang pleno BPUPKI
Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang. Untuk
menindaklanjuti hasil kerja BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Lembaga tersebut dalam bahasa Jepang
disebut Dokuritsu Junbi Iinkai. PPKI beranggotakan 21 orang yang
mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12
orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatera, 2 orang wakil dari
Sulawesi, dan seorang wakil dari Sunda Kecil, Maluku serta penduduk
Cina. Ketua PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, menambah anggota PPKI
enam orang lagi sehingga semua anggota PPKI berjumlah 27 orang.
PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta, dan
penasihatnya Ahmad Subarjo. Adapun anggotanya adalah Mr. Supomo, dr.
Rajiman Wedyodiningrat, R.P. Suroso, Sutardjo, K.H. Abdul Wachid Hasyim,
Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Suryohamijoyo, Abdul Kadir,
Puruboyo, Yap Tjwan Bing, Latuharhary, Dr. Amir, Abdul Abbas, Teuku Moh.
Hasan, Hamdani, Sam Ratulangi, Andi Pangeran, I Gusti Ktut Pudja,
Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo, Sayuti Melik,
dan Iwa Kusumasumantri.
Proses Penetapan Dasar Negara dan Konstitusi Negara
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama.
Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara Indonesia, Presiden dan
Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu tugas Presiden
Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia dengan menggunakan
naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI. Namun, sebelum sidang
dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan pembahasan
sendiri untuk mencari penyelesaian masalah kalimat ”... dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada kalimat
”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”. Tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus
Hadikusumo, Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh.
Hassan. Mereka perlu membahas hal tersebut karena pesan dari pemeluk
agama lain dan terutama tokoh-tokoh dari Indonesia bagian timur yang
merasa keberatan dengan kalimat tersebut. Mereka mengancam akan
mendirikan negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak diubah. Dalam
waktu yang tidak terlalu lama, dicapai kesepakatan untuk menghilangkan
kalimat ”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”. Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Kita harus menghargai nilai juang para
tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan kalimat ”.... dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Para tokoh PPKI
berjiwa besar dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka juga
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum
sidang agar permasalahan cepat selesai. Dengan disetujuinya perubahan
itu maka segera saja sidang pertama PPKI dibuka.
Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul dalam Sidang PPKI
Pada sidang pertama PPKI rancangan UUD hasil kerja BPUPKI dibahas
kembali. Pada pembahasannya terdapat usul perubahan yang dilontarkan
kelompok Hatta. Mereka mengusulkan dua perubahan.
Pertama, berkaitan dengan sila pertama yang semula berbunyi
”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kedua,
Bab II UUD Pasal 6 yang semula berbunyi ”Presiden ialah orang Indonesia
yang beragama Islam” diubah menjadi ”Presiden ialah orang Indonesia
asli”. Semua usulan itu diterima peserta sidang. Hal itu menunjukkan
mereka sangat memperhatikan persatuan dan kesatuan bangsa. Rancangan
hukum dasar yang diterima BPUPKI pada tanggal 17 Juli 1945 setelah
disempurnakan oleh PPKI disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia. UUD itu kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Keberadaan UUD
1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun
1946 pada halaman 45–48.
Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai berikut.
Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai berikut.
- Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada Alenia ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang berbunyi sebagai berikut.
Pancasila |
|
- Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan
- Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
Susunan dan rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
merupakan perjanjian seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mulai
saat itu bangsa Indonesia membulatkan tekad menjadikan Pancasila sebagai
dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Monday, December 16, 2013
GAMBARAN UMUM RUMUS DALAM MICROSOFT EXCEL
Jika Anda baru menggunakan Excel,
Anda akan menyadari Excel tidak hanya sekedar kisi di mana Anda
memasukkan angka dalam kolom atau baris. Ya, Anda bisa menggunakan Excel
untuk menemukan total untuk jumlah kolom atau baris, tapi Anda juga
bisa menghitung pembayaran hipotek, memecahkan perhitungan matematika
dan tehnik, atau menemukan pemecahan masalah terbaik berdasarkan jumlah
variabel yang Anda masukkan.
Excel melakukan semua ini menggunakan rumus dalam sel. Rumus membuat
perhitungan atau tindakan lainnya pada data dalam lembar kerja Anda.
Rumus selalu dimulai dengan tanda sama dengan (=), yang bisa diikuti
dengan angka, operator matematika (seperti tanda plus atau minus), dan
fungsi, yang benar-benar bisa memperluas kecanggihan rumus.
Misalnya, rumus berikut mengalikan 2 dengan 3 lalu menambahkan 5 ke hasil perkalian tersebut sehingga menghasilkan jawaban, 11.
=2*3+5
Rumus berikut ini menggunakan fungsi PMT untuk
menghitung pembayaran hipotek ($1,073.64), berdasarkan suku bunga 5
persen (5% dibagi dengan 12 bulan sama dengan suku bunga bulanan) dengan
lama pinjaman selama 30 tahun (360 bulan) untuk pinjaman sebesar
$200,000:
=PMT(0.05/12,360,200000)
Ini ada beberapa contoh tambahan yang bisa Anda masukkan dalam lembar kerja.
- =A1+A2+A3 Menambahkan nilai di sel A1, A2, dan A3.
- =SQRT(A1) Menggunakan fungsi SQRT untuk mendapatkan nilai akar kuadrat dalam A1.
- =TODAY() Mengembalikan tanggal saat ini.
- =UPPER("hello") Mengonversi teks "hello" menjadi "HELLO" dengan menggunakan fungsi lembar kerja UPPER.
- =IF(A1>0) Menguji sel A1 untuk mengetahui apakah sel A1 berisi nilai yang lebih besar dari 0.
Di artikel ini
- Bagian-bagian rumus
- Menggunakan konstanta dalam rumus
- Menggunakan operator perhitungan dalam rumus
- Menggunakan fungsi dan fungsi yang ditumpuk dalam rumus
- Menggunakan referensi dalam rumus
- Menggunakan nama dalam rumus
- Menggunakan rumus array dan konstanta array
Bagian-bagian rumus
Rumus juga bisa memuat salah satu atau semua dari yang berikut ini: fungsi, referensi, operator, dan konstanta.
Bagian-bagian rumus
Fungsi: PI() mengembalikan nilai dari pi: 3,142...
Referensi: A2 mengembalikan hasil dalam sel A2.
Konstanta: Nilai angka atau teks yang dimasukkan langsung ke rumus, misalnya 2.
Operator: operator ^ (sisipan) menaikkan angka ke pangkat, dan operator * (tanda bintang) mengalikan angka.
Menggunakan konstanta dalam rumus
Konstanta adalah nilai yang tidak dihitung; nilainya selalu sama.
Misalnya, tanggal 10/9/2008, angka 210, dan teks "Pendapatan per
Kuartal" adalah konstanta. Sebuah ekspresi
atau nilai yang dihasilkan dari ekspresi bukanlah merupakan konstanta.
Jika Anda menggunakan konstanta dalam rumus dan bukannya referensi untuk
sel (misalnya, =30+70+110), hasilnya akan berubah jika Anda mengubah
rumus.
Menggunakan operator perhitungan dalam rumus
Operator menentukan tipe perhitungan yang ingin Anda jalankan di
elemen sebuah rumus. Ada urutan default dalam perhitungan yang terjadi
(ini mengikuti aturan matematika umum), tapi Anda bisa mengubah urutan
ini dengan menggunakan tanda kurung.
Tipe-tipe operator
Ada empat tipe operator perhitungan yang berbeda: aritmetika, perbandingan, teks dan referensi.
Operator aritmetika
Untuk melakukan operasi matematika dasar, seperti penambahan,
pengurangan, perkalian, atau pembagian; menggabungkan angka; dan
menghasilkan nilai numerik, gunakan operator aritmetika berikut ini.
Operator aritmetika | Arti | Contoh |
---|---|---|
+ (tanda plus) | Penjumlahan | 3+3 |
– (tanda minus) | Pengurangan Negasi |
3–1 –1 |
* (tanda bintang) | Perkalian | 3*3 |
/ (tanda garis miring) | Pembagian | 3/3 |
% (tanda persen) | Persen | 20% |
^ (tanda sisipan) | Pangkat | 3^2 |
Operator perbandingan
Anda bisa membandingkan dua nilai dengan operator berikut ini. Saat
dua nilai dibandingkan dengan menggunakan operator ini, hasilnya adalah
nilai logika — TRUE atau FALSE.
Operator perbandingan | Arti | Contoh |
---|---|---|
= (tanda sama dengan) | Sama dengan | A1=B1 |
> (tanda lebih besar dari) | Lebih besar dari | A1>B1 |
> (tanda lebih kecil dari) | Lebih kecil dari | A1<B1 |
>= (tanda lebih besar dari atau sama dengan) | Lebih besar dari atau sama dengan | A1>=B1 |
<= (tanda lebih kecil dari atau sama dengan) | Lebih kecil atau sama dengan | A1<=B1 |
<> (tanda tidak sama dengan) | Tidak sama dengan | A1<>B1 |
Operator penggabungan teks
Gunakan lambang dan (&) untuk menggabungkan(gabungan) satu atau beberapa string teks untuk menghasilkan sebuah teks tunggal.
Operator teks | Arti | Contoh |
---|---|---|
& (tanda dan) | Menghubungkan, atau menggabungkan, dua nilai untuk menghasilkan satu nilai teks yang berkelanjutan | "North"&"wind" menghasilkan "Northwind" |
Operator referensi
Menggabungkan rentang sel untuk perhitungan dengan operator berikut ini.
Operator referensi | Arti | Contoh |
---|---|---|
: (titik dua) | Operator rentang, yang menghasilkan satu referensi untuk semua sel antara dua referensi, termasuk kedua referensi. | B5:B15 |
, (koma) | Operator gabungan, yang menggabungkan beberapa referensi menjadi satu referensi | SUM(B5:B15,D5:D15) |
(spasi) | Operator irisan, yang menghasilkan satu referensi ke sel yang umumnya untuk dua referensi. | B7:D7 C6:C8 |
Urutan Excel dalam melakukan operasi dalam rumus
Dalam beberapa kasus, urutan perhitungan yang dilakukan bisa
mempengaruhi nilai yang dihasilkan rumus, jadi sangat penting untuk
memahami bagaimana cara menentukan urutan dan bagaimana Anda bisa
mengubah urutan untuk mendapatkan hasil yang Anda inginkan.
Urutan perhitungan
Rumus menghitung nilai dalam susunan spesifik. Rumus di Excel selalu dimulai dengan tanda sama dengan (=).
Excel menganggap karakter setelah tanda sama dengan sebagai rumus.
Tanda sama dengan berikut ini adalah elemen untuk dihitung (operand),
seperti konstanta atau referensi sel. Ini dipisahkan oleh operator
perhitungan. Excel menghitung rumus dari kiri ke kanan, sesuai dengan
susunan tertentu untuk setiap operator dalam rumus tersebut.
Susunan operator
Jika Anda menggabungkan beberapa operator dalam satu rumus, Excel
menjalankan operasi dalam susunan yang diperlihatkan dalam tabel berikut
ini. Jika sebuah rumus berisi operator dengan susunan yang sama —
misalnya, jika rumus berisi operator perkalian dan operator pembagian —
Excel mengevaluasi operator dari kiri ke kanan.
Operator | Deskripsi |
---|---|
: (titik dua) (satu spasi) , (koma) |
Operator referensi |
– | Negasi (seperti di –1) |
% | Persen |
^ | Pangkat |
* dan / | Perkalian dan pembagian |
+ dan – | Penjumlahan dan pengurangan |
& | Menyambungkan dua string teks (penggabungan) |
= < > <= >= <> |
Perbandingan |
Penggunaan tanda dalam kurung
Untuk mengubah susunan evaluasi, bagian rumus yang dimasukkan dalam
kurung harus dihitung terlebih dahulu. Misalnya, rumus berikut ini
menghasilkan 11 karena Excel melakukan perkalian sebelum penambahan.
Rumus tersebut mengalikan 2 dengan 3 lalu menambahkan 5 ke hasil
tersebut.
=5+2*3
Sebaliknya, jika Anda menggunakan tanda kurung untuk mengubah
sintaks, Excel menjumlahkan 5 dan 2 bersamaan lalu mengalikan hasilnya
dengan 3 untuk menghasilkan 21.
=(5+2)*3
Dalam contoh berikut ini, tanda kurung yang menampung bagian pertama
rumus memaksa Excel untuk menghitung B4+25 terlebih dahulu lalu membagi
hasilnya dengan menjumlahkan nilai dalam sel D5, E5, dan F5.
=(B4+25)/SUM(D5:F5)
Menggunakan fungsi dan fungsi yang ditumpuk dalam rumus
Fungsi merupakan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya yang
menjalankan perhitungan dengan menggunakan nilai tertentu, yang disebut
argumen, dalam susunan tertentu, atau struktur. Fungsi bisa digunakan
untuk menjalankan perhitungan sederhana atau kompleks.
Sintaks fungsi
Contoh berikut dari fungsi ROUND membulatkan angka dalam sel A10 mengilustrasikan sintaks fungsi.
Struktur fungsi
Struktur. Struktur fungsi dimulai dengan tanda sama dengan (=), yang diikuti dengan nama fungsi, tanda kurung buka, argumen untuk fungsi yang dipisahkan oleh koma, dan tanda kurung tutup.
Nama fungsi. Untuk daftar fungsi yang ada, klik sel dan tekan SHIFT+F3.
Argumen. Argumen bisa berupa angka, teks, nilai logika seperti TRUE atau FALSE, array, nilai kesalahan seperti #N/A, atau referensi sel. Argumen yang Anda tentukan harus menghasilkan nilai yang valid untuk argumen itu. Argumen juga bisa berupa konstanta, rumus, atau fungsi lainnya.
Argumen tips alat. Tips alat dengan sintaks dan argumen muncul saat Anda mengetikkan fungsi. Misalnya, ketik =ROUND( dan tips alat akan muncul. Tips alat hanya muncul untuk fungsi bawaan.
Memasukkan fungsi
Ketika Anda membuat rumus yang berisi fungsi, Anda bisa menggunakan kotak dialog Sisipkan Fungsi untuk membantu Anda memasukkan fungsi lembar kerja. Saat Anda memasukkan fungsi ke dalam rumus, kotak dialog Sisipkan Fungsi
menampilkan nama fungsi, setiap argumen fungsi, deskripsi fungsi dan
setiap argumen, hasil fungsi saat ini, dan hasil seluruh rumus terbaru.
Untuk lebih memudahkan membuat dan mengedit rumus dan mengurangi
kesalahan pengetikan dan sintaks, gunakan Rumus LengkapiOtomatis.
Setelah Anda mengetik = (tanda sama dengan) dan huruf awal atau
menampilkan pemicu, Excel menampilkan, di bawah sel, daftar turun bawah
dinamis dari fungsi, argumen dan nama yang cocok dengan huruf dan
pemicu. Kemudian Anda bisa menyisipkan item dari daftar turun bawah ke
dalam rumus.
Fungsi yang ditumpuk
Dalam kasus tertentu, Anda mungkin perlu menggunakan fungsi sebagai salah satu argumen fungsi lainnya. Misalnya, rumus berikut ini menggunakan fungsi AVERAGE yang ditumpuk dan membandingkan hasil dengan nilai 50.
Fungsi AVERAGE dan SUM ditumpuk di dalam fungsi IF.
Hasil yang valid Ketika fungsi yang
ditumpuk digunakan sebagai argumen, fungsi yang ditumpuk harus
menghasilkan nilai tipe yang sama dengan yang digunakan argumen.
Misalnya, jika argumen menghasilkan nilai TRUE atau FALSE, fungsi yang
ditumpuk harus menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Jika fungsi tidak
menampilkan nilai yang sama, Excel menampilkan nilai kesalahan #VALUE!.
Batas tingkat penumpukan Rumus bisa
memuat hingga delapan tingkat fungsi yang ditumpuk. Ketika satu fungsi
(kita akan menyebut ini Fungsi B) digunakan sebagai argumen dalam fungsi
lain (kita menyebut ini Fungsi A), Fungsi B bertindak sebagai fungsi
tingkat kedua. Misalnya, fungsi AVERAGE dan fungsi SUM merupakan fungsi tingkat kedua jika keduanya digunakan sebagai argumen dari fungsi IF. Fungsi yang ditumpuk di dalam fungsi AVERAGE akan menjadi fungsi tingkat ketiga, dan seterusnya.
Menggunakan referensi dalam rumus
Referensi mengidentifikasi sel atau rentang sel di lembar kerja, dan
memberitahu Excel di mana mencari nilai atau data yang ingin Anda
gunakan dalam rumus. Anda bisa menggunakan referensi untuk menggunakan
data yang berada di bagian yang berbeda dari lembar kerja dalam satu
rumus atau menggunakan nilai dari satu sel dalam beberapa rumus. Anda
juga bisa merujuk ke sel pada lembar lainnya dalam lembar kerja yang
sama, dan ke buku kerja lainnya. Referensi ke sel dalam buku kerja
lainnya disebut link atau referensi eksternal.
Gaya referensi A1
Gaya referensi default Secara default,
Excel menggunakan gaya referensi A1, yang merujuk ke kolom dengan huruf
(A hingga XFD, dengan total kolom 16,384) dan merujuk pada baris dengan
angka (1 hingga 1.048.576). Huruf dan angka ini disebut judul baris dan
kolom. Untuk merujuk ke sel, masukkan huruf kolom diikuti dengan angka
baris. Misalnya, B2 merujuk ke sel irisan dari kolom B dan baris 2.
Untuk merujuk ke | Gunakan |
---|---|
Sel dalam kolom A dan baris 10 | A10 |
Rentang sel dalam kolom A dan baris 10 hingga 20 | A10:A20 |
Rentang sel dalam baris 15 dan kolom B hingga E | B15:E15 |
Semua sel dalam baris 5 | 5:5 |
Semua sel dalam baris 5 hingga 10 | 5:10 |
Semua sel dalam kolom H | H:H |
Semua sel dalam kolom H hingga J | H:J |
Rentang sel dalam kolom A hingga E dan baris 10 hingga 20 | A10:E20 |
Membuat referensi ke lembar kerja lain Dalam contoh berikut ini, fungsi lembar kerja AVERAGE menghitung nilai rata-rata untuk rentang B1:B10 pada lembar kerja yang dinamai Marketing dalam buku kerja yang sama.
Referensi untuk rentang sel di lembar kerja lain dalam buku kerja yang sama
Merujuk ke lembar kerja bernama Marketing
Merujuk ke rentang sel antara dan mencakup B1 dan B10
Memisahkan referensi lembar kerja dari referensi rentang sel
Perbedaan antara referensi absolut, relatif dan campuran
Referensi relatif Referensi sel relatif
dalam rumus, seperti A1, didasarkan pada posisi relatif dari sel yang
berisi rumus dan sel yang dirujuk referensi. Jika posisi sel yang berisi
rumus berubah, referensi berubah. Jika Anda menyalin atau mengisi rumus
baris mendatar atau kolom menurun, referensi menyesuaikan secara
otomatis. Secara default, rumus baru menggunakan referensi relatif.
Misalnya, jika Anda menyalin atau mengisi referensi relatif dalam sel B2
ke sel B3, referensi disesuaikan secara otomatis dari =A1 ke =A2.
Menyalin rumus dengan referensi relatif
Referensi absolut Referensi sel absolut
dalam rumus, seperti $A$1, selalu merujuk ke sel dalam lokasi tertentu.
Jika posisi sel yang berisi rumus berubah, referensi absolut tetap sama.
Jika Anda menyalin atau mengisi baris mendatar atau kolom menurun,
referensi absolut tidak disesuaikan. Secara default, rumus baru
menggunakan referensi relatif , jadi Anda mungkin harus mengubahnya
menjadi referensi absolut. Misalnya, jika Anda menyalin atau mengisi
referensi absolut dalam sel B2 ke cell B3, referensi tetap sama dalam
kedua sel: =$A$1.
Menyalin rumus dengan referensi absolut
Referensi campuran Referensi campuran
memiliki kolom absolut dan baris relatif, atau baris absolut dan kolom
relatif. Kolom referensi absolut berupa $A1, $B1, dan seterusnya. Baris
referensi absolut berupa A$1, B$1, dan seterusnya. Jika posisi sel yang
berisi rumus berubah, referensi relatif juga berubah, dan referensi
absolut tidak berubah. Jika Anda menyalin rumus baris mendatar dan kolom
menurun, referensi relatif disesuaikan secara otomatis, dan referensi
absolut tidak disesuaikan secara otomatis. Contohnya, jika Anda menyalin
atau mengisi referensi campuran dari sel A2 ke B3, referensi
disesuaikan dari =A$1 ke =B$1.
Menyalin rumus dengan referensi campuran
Gaya referensi 3-D
Mereferensikan beberapa lembar kerja dengan nyaman Jika
Anda ingin menganalisa data dalam sel yang sama atau rentang sel di
beberapa lembar kerja di dalam buku kerja, gunakan referensi 3-D.
Referensi 3-D termasuk referensi sel atau rentang, didahului dengan nama
lembar kerja. Excel menggunakan semua lembar kerja yang disimpan di
antara nama awal dan nama akhir referensi. Misalnya,
=SUM(Sheet2:Sheet13!B5) menambahkan semua nilai yang terdapat di sel B5
pada semua lembar kerja di antara dan termasuk Lembar 2 dan Lembar 13.
- Anda bisa menggunakan referensi 3-D untuk merujuk ke sel di lembar lain, untuk menentukan nama, dan untuk membuat rumus dengan menggunakan fungsi berikut ini: SUM, AVERAGE, AVERAGEA, COUNT, COUNTA, MAX, MAXA, MIN, MINA, PRODUCT, STDEV.P, STDEV.S, STDEVA, STDEVPA, VAR.P, VAR.S, VARA, dan VARPA.
- Referensi 3-D tidak bisa digunakan dalam rumus array.
- Referensi 3-D tidak bisa digunakan dengan operator irisan (satu spasi) atau dalam rumus yang menggunakan irisan implisit.
Apa yang terjadi ketika Anda memindahkan, menyalin, menyisipkan, atau menghapus lembar kerja Contoh
berikut ini menjelaskan apa yang terjadi ketika Anda memindahkan,
menyalin, menyisipkan, atau menghapus lembar kerja yang termasuk dalam
referensi 3-D. Contoh yang menggunakan rumus =SUM(Sheet2:Sheet6!A2:A5)
untuk menambahkan sel A2 hingga A5 pada lembar kerja 2 hingga 6.
- Sisipkan atau salin Jika Anda menyisipkan atau menyalin lembar kerja antara Sheet2 dan Sheet6 (titik akhir dalam contoh ini), Excel akan memasukkan semua nilai dalam sel A2 sampai A5 dari lembar kerja yang ditambahkan dalam perhitungan.
- Hapus Jika Anda menghapus lembar antara Sheet2 dan Sheet6, Excel akan menghapus nilainya dari perhitungan.
- Pindahkan Jika Anda memindahkan lembar dari antara Sheet2 dan Sheet6 ke lokasi di luar rentang lembar yang dirujuk, Excel akan menghapus nilainya dari perhitungan.
- Pindahkan titik akhir Jika Anda memindahkan Sheet2 atau Sheet6 ke lokasi lain di buku kerja yang sama, Excel menyesuaikan perhitungan untuk mengakomodasi rentang baru lembar antara keduanya.
- Hapus titik akhir Jika Anda menghapus Sheet2 atau Sheet6, Excel menyesuaikan perhitungan untuk mengakomodasi rentang baru lembar antara keduanya.
Gaya referensi R1C1
Anda juga bisa menggunakan gaya referensi di mana kedua baris dan
kolom pada lembar kerja bernomor. Gaya Referensi R1C1 berguna untuk
komputasi posisi baris dan kolom dalam makro. Dalam gaya R1C1, Excel menunjukkan lokasi sel dengan "R" diikuti oleh jumlah baris dan "C" diikuti oleh jumlah kolom.
Referensi | Arti |
---|---|
R[-2]C | Referensi relatif ke sel dua baris ke atas dan dalam kolom yang sama |
R[2]C[2] | Referensi relatif ke sel dua baris ke bawah dan dua kolom ke kanan |
R2C2 | Referensi absolut ke sel dalam baris kedua dan dalam kolom kedua. |
R[-1] | Referensi relatif ke seluruh baris di atas sel aktif |
R | Referensi absolut ke baris saat ini |
Ketika Anda merekam makro, Excel merekam beberapa perintah dengan
menggunakan gaya referensi R1C1. Misalnya, jika Anda merekam perintah,
seperti mengklik tombol AutoSum untuk menyisipkan
rumus yang menambahkan rentang sel, Excel merekam rumus dengan
menggunakan gaya referensi R1C1, bukan gaya referensi A1.
Anda bisa mengaktifkan atau menonaktifkan gaya referensi R1C1 dengan mencentang atau mengosongkan kotak centang gaya referensi R1C1di bawah bagian Bekerja dengan rumus dalam kategori Rumus di kotak dialog Opsi. Untuk menampilkan kotak dialog ini, klik tab File.
Menggunakan nama dalam rumus
Anda bisa membuat nama
yang ditentukan untuk mewakili sel, rentang sel, rumus, konstanta, atau
tabel Excel. Nama adalah singkatan bermakna yang memudahkan untuk
memahami tujuan suatu referensi sel, konstanta, rumus, atau tabel, yang
akan sulit untuk dipahami secara sekilas. Informasi berikut ini
memperlihatkan contoh-contoh umum nama dan bagaimana menggunakannya
dalam rumus bisa meningkatkan kejelasan dan membuat rumus lebih mudah
dipahami.
Tipe contoh | Contoh, menggunakan rentang dan bukan nama | Contoh, menggunakan nama |
---|---|---|
Referensi | =SUM(A16:A20) | =SUM(Sales) |
Konstanta | =PRODUCT(A12,9.5%) | =PRODUCT(Price,KCTaxRate) |
Rumus | =TEXT(VLOOKUP(MAX(A16,A20),A16:B20,2,FALSE),"m/dd/yyyy") | =TEXT(VLOOKUP(MAX(Sales),SalesInfo,2,FALSE),"m/dd/yyyy") |
Tabel | A22:B25 | =PRODUCT(Price,Table1[@Tax Rate]) |
Contoh dalam lembar kerja
Salin contoh data di dalam tabel berikut ini dan tempel ke dalam sel
A1 lembar kerja Excel yang baru. Agar rumus memperlihatkan hasil, pilih
datanya, tekan F2, lalu tekan Enter. Jika perlu, Anda bisa menyesuaikan
lebar kolom untuk melihat semua data.
Tipe contoh | Contoh, tidak menggunakan nama | Contoh, menggunakan nama | Rumus dan hasilnya, menggunakan nama |
---|---|---|---|
Referensi | '=SUM(A9:A13) | '=SUM(Sales) | =SUM(Sales) |
Rumus | '=TEXT(VLOOKUP(MAX(A9:13),A9:B13,2,FALSE),"m/dd/yyyy") | '=TEXT(VLOOKUP(MAX(Sales),SalesInfo,2,FALSE),"m/dd/yyyy") | =TEXT(VLOOKUP(MAX(Sales),SalesInfo,2,FALSE),"m/dd/yyyy") |
Harga | |||
$995 | |||
Penjualan | Tanggal Penjualan | ||
$249 | 17/3/2011 | ||
$399 | 2/4/2011 | ||
$643 | 23/4/2011 | ||
$275 | 30/4/2011 | ||
$447 | 5/4/2011 |
Catatan: Dalam rumus di kolom C dan D, nama yang ditentukan "Sales"
menggantikan referensi ke (rentang) A9:A13 dan nama "SalesInfo"
menggantikan rentang A9:B13.
Tipe-tipe nama
Ada beberapa tipe nama yang bisa Anda buat dan gunakan.
Nama yang ditentukan Nama mewakili nilai
sel, rentang sel, rumus, atau konstanta. Anda bisa membuat sendiri nama
yang ditentukan. Juga, Excel kadang-kadang membuat nama yang ditentukan
untuk Anda, seperti ketika Anda mengatur area cetak.
Nama tabel Nama untuk tabel Excel, yang
merupakan koleksi data mengenai subjek tertentu yang disimpan dalam
rekaman (baris) dan bidang (kolom). Excel membuat nama tabel default
Excel Table1, Table2, dan seterusnya, setiap kali Anda menyisipkan tabel
Excel, tapi Anda bisa mengubah nama ini untuk membuatnya lebih
bermakna.
Untuk informasi selengkapnya mengenai tabel Excel, lihat Menggunakan referensi terstruktur dengan tabel Excel.
Membuat dan memasukkan nama
Anda membuat nama dengan menggunakan:
- Kotak nama pada bilah rumus Ini paling cocok digunakan untuk membuat nama tingkat buku kerja untuk rentang terpilih.
- Buat nama dari pilihan Anda bisa membuat nama dengan nyaman dari label baris dan kolom yang telah ada dengan menggunakan pilihan sel dalam buku kerja.
- Kotak dialog Nama Baru Ini cara terbaik apabila Anda menginginkan fleksibilitas dalam membuat nama, misalnya menentukan lingkup tingkat lembar kerja atau membuat komentar nama.
Catatan Secara default, nama menggunakan referensi sel absolut.
Anda bisa memasukkan nama dengan:
- Ketik Ketikkan nama, misalnya, sebagai argumen untuk rumus.
- Menggunakan Rumus LengkapiOtomatis Gunakan Rumus LengkapiOtomatis daftar turun bawah, di mana nama yang valid secara otomatis dicantumkan untuk Anda.
- Memilih dari perintah Gunakan dalam Rumus Pilih nama yang ditentukan dari daftar yang tersedia di perintah Gunakan dalan Rumus dalam grup Nama yang Ditentukan pada tab Rumus.
Untuk informasi selengkapnya, lihat Menentukan dan menggunakan nama dalam rumus.
Menggunakan rumus array dan konstanta array
Rumus array bisa menjalankan beberapa perhitungan dan menghasilkan
satu hasil atau beberapa hasil. Rumus array dijalankan pada dua atau
beberapa set nilai yang dikenal sebagai argumen array. Setiap argumen
array harus memiliki jumlah baris dan kolom yang sama. Anda membuat
rumus array dengan cara yang sama yang Anda gunakan untuk membuat rumus
yang lain, kecuali Anda menekan CTRL+SHIFT+ENTER untuk memasukkan rumus.
Beberapa fungsi bawaan merupakan rumus array, dan harus dimasukkan
sebagai array untuk mendapatkan hasil yang tepat.
Konstanta array bisa digunakan dalam tempat yang direferensikan
ketika Anda tidak ingin memasukkan setiap nilai konstanta dalam sel yang
terpisah pada lembar kerja.
Gunakan rumus array untuk menghitung satu hasil atau beberapa hasil
Ketika Anda memasukkan rumus array, Excel secara otomatis menyisipkan rumus di antara { } (kurung kurawal).
Untuk menghitung satu hasil Tipe rumus
array ini bisa menyederhanakan model buku kerja dengan mengganti
beberapa rumus yang berbeda dengan satu rumus array.
Contohnya, rumus berikut menghitung nilai total array harga dan
jumlah saham, tanpa menggunakan baris sel untuk menghitung dan
menampilkan nilai individual untuk setiap saham.
Rumus array yang menghasilkan sebuah hasil
Ketika Anda memasukkan ={SUM(B2:D2*B3:D3)} sebagai rumus array, rumus
mengalikan Jumlah dan Harga untuk setiap saham, lalu menambahkan hasil
perhitungan tersebut sekaligus.
Untuk menghitung beberapa hasil Beberapa
fungsi buku kerja menghasilkan nilai array, atau membutuhkan nilai array
sebagai argumen. Untuk menghitung beberapa hasil dengan rumus array,
Anda harus memasukan array ke dalam rentang sel yang memiliki jumlah
baris dan kolom yang sama dengan argumen array.
Misalnya, adanya seri tiga angka penjualan (dalam kolom B) untuk seri tiga bulan (dalam kolom A), fungsi TREND
menentukan nilai langsung untuk angka penjualan tersebut. Untuk
menampilkan semua hasil rumus, semuanya dimasukkan ke dalam tiga sel di
dalam kolom C (C1:C3).
Rumus array yang menghasilkan beberapa hasil
Saat Anda memasukkan rumus =TREND(B1:B3,A1:A3) sebagai rumus array,
rumus menghasilkan tiga hasil terpisah (22196, 17079, dan 11962),
didasarkan pada tiga angka penjualan dan tiga bulan.
Menggunakan konstanta array
Dalam rumus biasa, Anda bisa memasukkan referensi ke sel yang berisi
nilai, atau nilai itu sendiri, juga disebut konstanta. Begitu juga,
dalam rumus array Anda bisa memasukkan referensi ke array, atau
memasukkan nilai yang dimuat dalam sel, juga disebut konstanta array.
Rumus menerima konstanta dalam cara yang sama yang dilakukan rumus non
array, Anda harus memasukkan konstanta array dalam format tertentu.
Konstanta array bisa berisi angka, teks, nilai logika seperti TRUE
atau FALSE, atau nilai kesalahan seperti #N/A. Tipe-tipe nilai yang
berbeda bisa berada di konstanta array yang berbeda — misalnya,
{1,3,4;TRUE,FALSE,TRUE}. Jumlah konstanta array bisa berupa bilangan
bulat, desimal, atau format ilmiah. Teks harus dimasukkan dalam tanda
petik ganda — misalnya, "Selasa".
Konstanta array tidak boleh berisi referensi sel, kolom atau baris
yang panjangnya tidak sama, rumus, atau karakter khusus $ (tanda dolar),
tanda kurung atau % (tanda persen).
Ketika Anda memformat konstanta array, pastikan Anda:
- Memasukkannya dalam kurung kurawal ( { } ).
- Memisahkan nilai dalam kolom yang berbeda dengan menggunakan koma (,). Misalnya, untuk mewakili nilai 10, 20, 30, dan 40, Anda memasukkan {10,20,30,40}. Konstanta array ini dikenal sebagai array 1 kali 4 dan sama dengan referensi 1-baris-kali-4-kolom.
- Memisahkan nilai dalam baris yang berbeda dengan menggunakan titik koma(;). Misalnya, untuk mewakili nilai 10, 20, 30, dan 40 dalam satu baris dan 50, 60, 70, dan 80 dalam baris tepat di bawahnya, Anda memasukkan konstanta 2 kali 4: {10,20,30,40;50,60,70,80}.
ARTI SEBUAH LAMBANG FARMASI
Apa sih arti dari lambang farmasi ? Kok ada ularnya? Apa hubungannya dengan farmasi?
Seperti yang kita ketahui ular adalah hewan yang memiliki racun (bisa) yang dapat mematikan, namun tahukah kamu? racun tersebut bisa di ubah menjadi obat yang bermanfaat untuk menyembuhkan. Farmasi adalah tenaga kesehatan yang berperan dalam hal obat - obatan, obat memiliki fungsi yang sebenarnya untuk menyembuhkan tetapi obat jika juga dapat menjadi racun yang dapat membunuh jika disalah gunakan. Inilah persamaan antara racun pada ular dan obat, sehingga digunakan gambar ular sebagai lambang farmasi. Ini adalah penjelasan sederhana tentang lambang farmasi, arti yang lebih dalam ada di teks dibahwah ini.
Lambang farmasi ( "Bowl of Hygeia" ) tersebut merupakan patung yang menggambarkan dewi Yunani-Hygieia-sedang memegang mangkuk dengan ular jinak yang mengitarinya dan seolah minum dari mangkuk tersebut. Hygeia adalah dewi kesehatan, kebersihan dan sanitasi yang merupakan seorang anak dari Asclepius (Dewa pengobatan dan penyembuhan dalam mitologi yunani). Beberapa orang berpendapat bahwa mangkuk Hygeia dan ular merupakan simbol keseimbangan alam di muka bumi. Ular menggambarkan pasien yang bebas memilih untuk mengobati dirinya sendiri atau tidak. Menurut kepercayaan Yunani kuno, ular yang melilit pada mangkuk menggambarkan kebijaksanaan dan kesembuhan. Hal ini dikarenakan ketika orang mati akan berada pada alam baka yang entah baik atau buruk dan ular dipercaya bisa berkomunikasi dengan orang mati tersebut. Bahkan ular juga dipercaya bisa membawa jiwa orang yang telah meninggal untuk membantu kehidupan.
ADAT ISTIADAT BUDAYA SUNDA
1. Teori
(1) Neundeun Omong : yaitu kunjungan orang tua jejaka kepada orang tua si gadis untuk bersilaturahmi dan menyimpan pesan bahwa kelak anak gadisnya akan dilamar.
(2) Ngalamar : nanyaan atau nyeureuhan yaitu kunjungan orang tua jejaka untuk meminang/melamar si gadis, dalam kunjungan tersebut dibahas pula mengenai rencana waktu penikahannya. Sebagai acara penutup dalam ngalamar ini si pelamar memberikan uang sekedarnya kepada orang tua si gadis sebagai panyangcang atau pengikat, kadang-kadang dilengkapi pula dengan sirih pinang selengkapnya disertai kue-kue & buah-buahan. Mulai saat itu si gadis telah terikat dan disebut orang bertunangan.
(3) Seserahan: yaitu menyerahkan si jejaka calon pengantin pria kepada calon mertuanya untuk dikawinkan kepada si gadis. Pada acara ini biasa dihadiri oleh para kerabat terdekat, di samping menyerahkan calon pengantin pria juga barang-barang berupa uang, pakaian, perhiasan, kosmetik dan perlengkapan wanita, dalam hal ini tergantung pula pada kemampuan pihak calon pengantin pria. Upacara ini dilakukan 1 atau 2 hari sebelum hari perkawinan atau adapula yang melaksanakan pada hari perkawinan sebelum akad nikah dimulai.
(4) Ngeuyeuk Seureuh: artinya mengerjakan dan mengatur sirih serta mengait-ngaitkannya. Upacara ini dilakukan sehari sebelum hari perkawinan, yang menghadiri upacara ini adalah kedua calon pengantin, orang tua calon pengantin dan para undangan yang telah dewasa. Upacara dipimpin oleh seorang pengetua, benda perlengkapan untuk upacara ini seperti sirih beranting, setandan buah pinang, mayang pinang, tembakau, kasang jinem/kain, elekan, dll semuanya mengandung makna/perlambang dalam kehidupan berumah tangga. Upacara ngeuyeuk seureuh dimaksudkan untuk menasihati kedua calon mempelai tentang pandangan hidup dan cara menjalankan kehidupan berumah tangga berdasarkan etika dan agama, agar bahagia dan selamat. Upacara pokok dalam adat perkawinan adalah ijab kabul atau akad nikah .
Adat Istiadat adalah tata
kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai
warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat Pada umumnya
menyangkut tentang unjuk rasa seni budaya masyarakat, seperti acara-acara keramaian
anak negeri, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan aneka
kesenian yang dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan, pengangkatan
penghulu maupun untuk menghormati kedatangan tamu agung.
Adat istiadat semacam ini sangat tergantung pada
situasi sosial ekonomi masyarakat. Bila sedang panen baik biasanya megah
meriah, begitu pula bila keadaan sebaliknya. Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai
kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang
lazim dilakukan di suatu daerah.
Suku Sunda
adalah suatu suku etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa,
Indonesia, dari Ujung Kulon yang berada di ujung barat pulau Jawa sampai
sebagian
Jawa Tengah. Suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah Suku Jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat.
Jawa Tengah. Suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah Suku Jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat.
Kebudayaan
Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi
bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Maka
dari
itu saya akan mendeskripsikan kebudayaan tersebut.
2. Kasus/Artikel
Dari teori yang ada maka kasus dari masalah ini adalah
bagaimana adat istiadat pernikahan yang berlaku dikeluarga saya yaitu
menggunakan adat sunda (jawa barat).
3. Analisis
Adat istiadat timbul dari suatu kebiasaan yang dilakukan
secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Sehingga kemudian kebiasaan tersebut
ditetapkan menjadi suatu adat istiadat. Adat istiadat bisa menjadi norma,
sehingga bisa menjadi tatanan atau aturan – aturan yang tertulis maupun tidak
tertulis yang mengikat meski tidak sekuat hukum. Namun sangsinya adalah dikucilkan
dari masyarakat tersebut.
Dalam hal ini saya ingin mengamati bahwa dalam kehidupan
di keluarga saya lebih mendominasi adat sunda yaitu dari keluarga ayah dan ibu
saya. Contohnya pernikahan kakak saya seperti :
1. Upacara
sebelum akad nikah
Pada upacara ini biasanya
dilaksanakan adat :
(1) Neundeun Omong : yaitu kunjungan orang tua jejaka kepada orang tua si gadis untuk bersilaturahmi dan menyimpan pesan bahwa kelak anak gadisnya akan dilamar.
(2) Ngalamar : nanyaan atau nyeureuhan yaitu kunjungan orang tua jejaka untuk meminang/melamar si gadis, dalam kunjungan tersebut dibahas pula mengenai rencana waktu penikahannya. Sebagai acara penutup dalam ngalamar ini si pelamar memberikan uang sekedarnya kepada orang tua si gadis sebagai panyangcang atau pengikat, kadang-kadang dilengkapi pula dengan sirih pinang selengkapnya disertai kue-kue & buah-buahan. Mulai saat itu si gadis telah terikat dan disebut orang bertunangan.
(3) Seserahan: yaitu menyerahkan si jejaka calon pengantin pria kepada calon mertuanya untuk dikawinkan kepada si gadis. Pada acara ini biasa dihadiri oleh para kerabat terdekat, di samping menyerahkan calon pengantin pria juga barang-barang berupa uang, pakaian, perhiasan, kosmetik dan perlengkapan wanita, dalam hal ini tergantung pula pada kemampuan pihak calon pengantin pria. Upacara ini dilakukan 1 atau 2 hari sebelum hari perkawinan atau adapula yang melaksanakan pada hari perkawinan sebelum akad nikah dimulai.
(4) Ngeuyeuk Seureuh: artinya mengerjakan dan mengatur sirih serta mengait-ngaitkannya. Upacara ini dilakukan sehari sebelum hari perkawinan, yang menghadiri upacara ini adalah kedua calon pengantin, orang tua calon pengantin dan para undangan yang telah dewasa. Upacara dipimpin oleh seorang pengetua, benda perlengkapan untuk upacara ini seperti sirih beranting, setandan buah pinang, mayang pinang, tembakau, kasang jinem/kain, elekan, dll semuanya mengandung makna/perlambang dalam kehidupan berumah tangga. Upacara ngeuyeuk seureuh dimaksudkan untuk menasihati kedua calon mempelai tentang pandangan hidup dan cara menjalankan kehidupan berumah tangga berdasarkan etika dan agama, agar bahagia dan selamat. Upacara pokok dalam adat perkawinan adalah ijab kabul atau akad nikah .
2.
Upacara adat akad nikah
Upacara
perkawinan dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang
telah digariskan dalam agama Islam dan adat. Ketentuan tersebut adalah: adanya
keinginan dari kedua calon mempelai tanpa paksaan, harus ada wali nikah yaitu
ayah calon mempelai perempuan atau wakilnya yang sah, ada ijab kabul, ada saksi
dan ada mas kawin. Yang memimpin pelaksanaan akad nikah adalah seorang Penghulu
atau Naib, yaitu pejabat KUA.
Upacara akad nikah biasa dilaksanakan di Mesjid atau di rumah mempelai wanita. Adapun pelaksanaannya adalah kedua mempelai duduk bersanding diapit oleh orang tua kedua mempelai, mereka duduk berhadapan dengan penghulu yang di kanan kirinya didampingi oleh 2 orang saksi dan para undangan duduk berkeliling. Yang mengawinkan harus wali dari mempelai perempuan atau mewakilkan kepada penghulu. Kalimat menikahkan dari penghulu disebut ijab, sedang sambutan dari mempelai pria disebut qobul (kabul). Setelah dilakukan ijab-qobul dengan baik selanjutnya mempelai pria membacakan talek, yang bermakna ‘janji’ dan menandatangani surat nikah. Upacara diakhiri dengan penyerahan mas kawin dari mempelai pria kepada mempelai wanita.
Upacara akad nikah biasa dilaksanakan di Mesjid atau di rumah mempelai wanita. Adapun pelaksanaannya adalah kedua mempelai duduk bersanding diapit oleh orang tua kedua mempelai, mereka duduk berhadapan dengan penghulu yang di kanan kirinya didampingi oleh 2 orang saksi dan para undangan duduk berkeliling. Yang mengawinkan harus wali dari mempelai perempuan atau mewakilkan kepada penghulu. Kalimat menikahkan dari penghulu disebut ijab, sedang sambutan dari mempelai pria disebut qobul (kabul). Setelah dilakukan ijab-qobul dengan baik selanjutnya mempelai pria membacakan talek, yang bermakna ‘janji’ dan menandatangani surat nikah. Upacara diakhiri dengan penyerahan mas kawin dari mempelai pria kepada mempelai wanita.
3.
Upacara adat
sesudah akad nikah
- Munjungan / sungkeman : yaitu kedua mempelai sungkem kepada kedua orang tua mempelai untuk meminta doa restu.
- Upacara sawer (nyawer) : perlengkapan yang diperlukan adalah sebuah bokor yang berisi beras kuning, uang kecil (receh) /logam, bunga, dua buah tektek (lipatan sirih yang berisi ramuan untuk menyirih), dan permen. Pada pelaksanaannya kedua mempelai duduk di halaman rumah di bawah cucuran atap (panyaweran), upacara dipimpin oleh juru sawer. Juru sawer menaburkan isi bokor tadi kepada kedua pengantin dan para undangan sebagai selingan dari syair yang dinyanyikan olehnya sendiri. Adapun makna dari upacara nyawer tersurat dalam syair yang ditembangkan juru sawer, intinya adalah memberikan nasehat kepada kedua mempelai agar saling mengasihani, dan mendo’akan agar kedua mempelai mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam membina rumah tangganya, hidup rukun sampai diakhir hayatnya.
- Upacara Nincak Endog : setelah upacara nyawer kedua mempelai mendekati tangga rumah , di sana telah tersedia perlengkapan seperti sebuah ajug/lilin, seikat harupat (sagar enau) berisikan 7 batang, sebuah tunjangan atau barera (alat tenun tradisional) yang diikat kain tenun poleng, sebuah elekan, sebutir telur ayam mentah, sebuah kendi berisi air, dan batu pipisan, semua perlengkapan ini mempunyai perlambang. Dalam pelaksanaannya lilin dinyalakan, mempelai wanita membakar ujung harupat selanjutnya dibuang, lalu mempelai pria menginjak telur, setelah itu kakinya ditaruh di atas batu pipisan untuk dibasuh air kendi oleh mempelai wanita dan kendinya langsung dihempaskan ke tanah hingga hancur. Makna dari upacara ini adalah menggambarkan pengabdian seorang istri kepada suaminya.
- Upacara Buka Pintu : upacara ini dilaksanakan setelah upacara nincak endog, mempelai wanita masuk ke dalam rumah sedangkan mempelai pria menunggu di luar, hal ini menunjukan bahwa mempelai wanita belum mau membukakan pintu sebelum mempelai pria kedengaran mengucapkan sahadat. Maksud upacara ini untuk meyakinkan kebenarannya beragama Islam. Setelah membacakan sahadat pintu dibuka dan mempelai pria dipersilakan masuk. Tanya jawab antara keduanya dilakukan dengan nyanyian (tembang) yang dilakukan oleh juru tembang.
- Upacara Huap Lingkung : Kedua mempelai duduk bersanding, yang wanita di sebelah kiri pria, di depan mempelai telah tersedia adep-adep yaitu nasi kuning dan bakakak ayam (panggang ayam yang bagian dadanya dibelah dua). Mula-mula bakakak ayam dipegang kedua mempelai lalu saling tarik menarik hingga menjadi dua. Siapa yang mendapatkan bagian terbesar dialah yang akan memperoleh rejeki besar diantara keduanya. Setelah itu kedua mempelai huap lingkung , saling menyuapi. Upacara ini dimaksudkan agar kedua mempelai harus saling member tanpa batas dengan tulus dan ikhlas sepenuh hati. Setelah upacara huap lingkung kedua mempelai dipersilakan duduk di pelaminan diapit oleh kedua orang tua mempelai untuk menerima ucapan selamat dari para tamu undangan.
Kesimpulannya Adat
Istiadat adalah segala aturan, ketentuan, tindakan, dan sebagainya
yang menjadi kebiasaan secara turun temurun. Adat istiadat pernikahan
dikeluarga saya adalah menggunakan adat sunda. Karena adat sunda lebih ke dalam
sikap dan perilaku sehari-hari yaitu sopan santun dan ramah.
4.
Referensi :
Subscribe to:
Posts (Atom)