Suatu wacana
dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur 5W+1H yaitu: what (apa),
who (siapa), where
(dimana), when (kapan), why (mengapa) dan how (bagaimana).
Unsur itu harus melekat dalam setiap penulisan berita, tujuannya agar penyajian
suatu informasi menjadi lengkap dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para
pembaca atau pendengar/ pemirsa televisi (Iskandar, 2003:56).
1.
Pengertian Berita
Berita
berasal dari bahasa Sansakerta vrit
yang dalam bahasa Inggris disebut write
yang arti sebenarnya adalah ada atau terjadi. Sebagian ada yang menyebut dengan vritta, artinya kejadian atau yang telah terjadi. Vrita dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi berita
atau warta. Menurut Kamus Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwodarminta, “berita”
berarti kabar atau warta, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan
Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi “laporan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat”.
Berikut ini pendapat para ahli tentang
pengertian berita yaitu sebagai berikut.
Menurut Robert Tyell (dalam Idris
1987:141), berita adalah laporan yang berisi suatu peristiwa atau kejadian
penting yang menarik perhatian orang banyak yang berisi tentang fakta atau
sesuatu yang baru yang dapat dipublikasikan melalui media cetak atau media
elektronik. Menurut Henshall & Ingram (2000:7), berita
adalah susunan kejadian setiap hari, sehingga
masyarakat menerimanya dalam bentuk yang tersusun dan
dikemas rapi menjadi cerita, pada hari yang sama di radio atau televisi
dan keesokan hari di berbagai surat kabar. Menurut Willard C. Bleyer (dalam Djuroto 2000:47),
berita adalah sesuatu yang baru yang dipilih
oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar.
Dari
beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pengertian
berita adalah laporan yang berisi suatu peristiwa atau kejadian penting yang menarik perhatian orang banyak dan berita itu
berisi tentang fakta atau sesuatu yang baru
yang dapat dipublikasikan melalui media cetak atau media elektronik.
2.
Jenis-jenis Berita
Berita menurut Iskandar
(2003:50) terbagi menjadi lima jenis diantaranya: 1) straight news yaitu berita langsung; 2) depth news yaitu berita mendalam; 3) investigation news yaitu berita penyelidikan; 4) interpretative news yaitu berita
penelitian penulis; 5) opinion news
yaitu berita mengenai pendapat seseorang.
Berikut ini penjelasan masing-masing jenis berita
sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya.
1) Straight News: berita langsung, apa adanya,
ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi
berita jenis ini, jenis berita straight news dibagi lagi menjadi dua macam
yaitu:
·
Hard News:
yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan
atau sangat penting segera diketahui pembaca. Berisi
informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.
·
Soft News, nilai beritanya di
bawah hard news dan lebih merupakan berita pendukung.
2) Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal
yang ada di bawah suatu permukaan.
3) Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian
atau penyelidikan dari berbagai sumber.
4) Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau
penelitian penulisnya/ reporter.
5) Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat
para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa,
kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya (Iskandar, 2003:50).
3.
Aspek Askadimba dalam Berita
Suatu wacana
dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat aspek Askadimba, yaitu: apa, siapa, kapan, dimana, mengapa
dan bagaimana. Askadimba harus melekat dalam setiap penulisan berita, tujuannya
agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap dan sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh para pembaca atau pendengar.
Putra (2006 : 38) menyatakan bahwa di dalam berita terdapat
6 aspek berita yang disingkat menjadi 5W+1H yaitu: what, who, where, when, why, how. Berikut penjelasan dari
masing-masing istilah tersebut:
- What artinya, peristiwa atau kejadian apa yang sedang terjadi dalam berita.
- Who artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam berita.
- Where artinya, dimana peristiwa atau kejadian berita yang sedang berlangsung.
- When artinya, kapan peristiwa atau kejadian berita itu terjadi.
- Why artinya, mengapa kejadian yang ada dalam berita itu bisa terjadi.
- How artinya, bagaimana kejadian yang ada dalam berita itu bisa berlangsung.
4. Bahasa
Berita
Pada dasarnya bahasa berita tidak berbeda dengan Bahasa Indonesia
yang kita gunakan sehari-hari. Siregar (1987: 138), “ciri khas bahasa berita
terletak pada kata, kalimat, dan isi pernyataan”. Berikut ini penjelasan dari
kata, kalimat, isi pernyataan.
1)
Kata
Ciri khas kosakata dalam berita adalah: 1) mudah dimengerti, artinya
setiap kata yang digunakan itu mudah dipahami pembaca dan pendengar; 2)
dinamis, artinya, kata yang ditampilkan harus memberi arti yang lebih hidup,
bersemangat, sesuai dengan kondisi dan situasi pernyataan yang disampaikan; 3)
demokratis, setiap kata yang ditampilkan harus bermakna dan dapat diterima oleh
orang banyak sejauh media itu sampai; 4) kata yang tepat, artinya, sesuai
dengan kebutuhannya.
2)
Kalimat
Sekurang-kurangnya
kalimat dalam berita, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan
predikat (P). Kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan
itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa.
Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa. Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela
jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda
tanya (?) dan tanda seru (!). Kalimat yang digunakan dalam berita adalah
kalimat yang baik, praktis, sederhana dengan kata yang secukupnya saja dan
tidak berlebihan.
3) Isi Pernyataan
Isi pernyataan yang dimaksud adalah cara penyampaian yang akan
disampaikan kepada pembaca. Isi pernyataan yang baik terdapat pedoman dalam
kalimat, yaitu: 1) kesatuan pikiran, setiap kalimat harus mengandung kesatuan
pikiran, satu ide yang utuh, antara pokok yang satu dengan yang lain harus
mempunyai kaitan; 2) koherensi, terdapat hubungan yang jelas antara unsur yang
membentuk kalimat; 3) penekanan, setiap pikiran dalam kalimat mendapat tekanan
sesuai dengan maksud pernyataan; 4) variasi, terdapat variasi penggunaan kata
dan kalimat yang sampai digunakan kata atau kalimat yang diulang-ulang; 5)
paralelisme, kesamaan letak penekanan pada setiap kalimat yaitu di awal, di
tengah, maupun di akhir; 6) logika, semua dituliskan dengan pemikiran yang
logis dan apa adanya.
No comments:
Post a Comment