Thursday, April 28, 2016

Resep Sambal Goreng Tempe Pedas Manis Yang Lezat

Makanan yang lezat ini cocok untuk menu makan siang kamu. Rasanya yang pedas gurih, membuat selera makan semakin tinggi. Tapi kamu tau tidak tempe itu berasal dari apa?
Tempe adalah hasil fermentasi dari biji kedelai. Proses fermentasi tersebut menyebabkan senyawa-senyawaa kompleks di dalam kedelai terhidrolisis menjadi komponen zat yang jauh lebih mudah untuk dicerna tubuh manusia.


Resep Sambal Goreng Tempe Kering Sederhana Dan Enak
Ilustrasi Sambal Goreng Tempe Kering Spesial
Resep Sambal Goreng Tempe Kering Enak Dan Lezat
Cara Membuat Sambal Goreng Tempe Kering Spesial
Cara Membuat Resep Sambal Goreng Tempe Kering Yang Manis
Resep Sambal Goreng Tempe Kering Enak Dan Sederhana

Bahan yang diperlukan dalam membuat Resep Sambal Goreng Tempe Kering Enak Dan Lezat

  • 500 gram tempe iris tipis
  • 5 siung bawang merah, iris halus
  • 3 siung bawang putih, iris halus
  • 6 buah cabai merah, iris halus
  • 1 sendok makan air asam jawa
  • 1 sendok teh terasi
  • 1/2 sendok teh garam
  • 100 gram gula jawa, iris halus
  • 1/2 cm lengkuas
  • 2 lembar daun salam
  • 1 batang serai
  • 3 sendok makan minyak untuk menumis
  • 50 ml air

Cara membuat Sambal Goreng Tempe Kering Yang Pedas Manis

  1. Gorenglah tempe hingga coklat keemasan, angkat lalu tiriskan.
  2. Tumislah bawang merah, bawang putih dan cabai sampai harum dan kering.
  3. Tambahkan asam jawa, terasi, garam dan gula jawa.
  4. Lalu tambahkan sedikit air agar bumbu lebih mudah tercampur rata.
  5. Tambahkan lengkuas, daun salam dan serai. Aduk hingga rata.
  6. Masukkan tempe, aduk rata.Resep Sambal Goreng Tempe Enak Dan Lezat
  7. Tambahkan garam, aduk rata hingga kering.
  8. Setelah kering dan matang merata, angkat.
  9. Siap disajikan.
Selamat mencoba dan selamat makan siang.
Sumber : www.resepkuekeringku.com › masakan-indonesia

RESEP MIE AYAM ENAK LEZAT

Resep mie ayam yang enak dan lezat mudah dibuat di rumah. Siapa yang tidak tau dengan kuliner yang fenomenal dengan sebutan mie ayam?. Mie ayam merupakan salah satu kuliner yang memiliki banyak peminat. Alasannya cukup sederhana, rasanya yang enak dan kuahnya yang lezat  membuat siapa saja ingin menyantapnya. Selain itu mie ayam juga enak dinikmati pada saat kapanpun dan dimanapun, entah pada saat musim hujan ataupun musim kemarau. Salah satu ciri khas mie ayam yaitu ayamnya yang berwarna kecoklatan yang ditaruh diatas mie dan dilengkapi dengan toping seperti pentol bakso maupun kerupuk pangsit.
Cara menyajikan mie ayam dapat ditambahkan dengan sawi dan telur rebus, sehingga akan membuat mie ayam menjadi lebih nikmat, atau anda juga dapat menambahkan ceker pada saat penyajiaanya. Cara membuat mie ayam tidak sulit, bahkan dapat dibilang membuat mie ayam sendiri cukup mudah. Selain bahannya yang sangat mudah didapatkan, dan cara memasaknya juga tidak memerlukan waktu yang lama.
Maka dari itu, bagi bunda yang ingin mencoba membuatnya sendiri dirumah, dapat mengikuti langkah demi langkah resep dan cara membuat mie ayam berikut ini :

Resep Mie Ayam Rumahan

Resep Mie Ayam

Bahan Dasar Mie Ayam:

  • ½ kg mie basah atau mie kering, rebus
  • 350 gram ayam cuci bersih, potong kotak-kotak kecil
  • Daun sawi secukupnya, rebus
  • 3 batang daun bawang, iris
  • 150ml minyak ayam
  • 150ml kecap asin
  • 3 sendok makan kecap manis
  • 2 sendok makan kecap inggris
  • Penyedap rasa secukupnya
  • Bawang goreng secukupnya

Bumbu yang dihaluskan :

  • 5 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 4 butir kemiri
  • 3 cm jahe
  • 2 cm kunyit
  • 1 sendok teh ketumbar

Cara Membuat Mie Ayam :

  1. Pertama-tama tumis bumbu yang telah dihaluskan hingga harum dan berubah warna, kemudian masukkan potongan ayam yang telah dipotong-potong kecil, aduk-aduk hingga ayam masak dan bumbu meresap dengan sempurna.
  2. Setelah itu tambahkan air secukupnya atau sesuai dengan selera biarkan hingga mendidih dan ayam masak, lalu beri kecap asin, kecap manis, kecap inggris, dan penyedap rasa secukupnya, kemudian aduk-aduk hingga rata.
  3. Selanjutnya angkat dan tiriskan ayam yang telah matang dan taruhlah di tempat yang berbeda.
Cara Penyajian :
  1. Masukkan minyak ayam kedalam mangkuk, kemudian tambahkan mie yang telah direbus sebelumnya.
  2. Setelah itu taruh ayam yang telah ditumis tadi diatas mie, tambahkan kuah sesuai selera, lalu tambahkan daun sawi, daun bawang dan bawang goreng secukupnya.
  3. Mie ayam siap untuk dihidangkan.
Itulah resep mie ayam enak dan nikmat, bunda dapat menambahkan saos, kecap dan sambal dalam penyajiannya. Selain itu bunda juga dapat mengkreasikan mie ayam tersebut dengan telur atau pangsit goreng untuk menggugah selera. Terima kasih dan selamat mencoba membuat mie ayam sendiri dirumah sebagai hidangan untuk keluarga tercinta.

 Sumber : http://resepnona.com/resep-mie-ayam/

Wednesday, April 27, 2016

Resep Cara Membuat Cilok

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan  makanan yang satu ini. Berbentuk bulat, kenyal dan memiliki rasa yang khas membuat banyak orang sangat mengidolakan makanan ini. Ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, hampir setiap waktunya istirahat sekolah, cilok selalu menjadi jajanan rutin saya. Sampai sekarang pun, saya suka sekali dengan makanan berbentuk bulat ini.

Pada artikel resep sebelumnya, saya pernah berbagi resep cara membuat nasi goreng spesial dengan gambar pendukung disetiap langkahnya. Mungkin anda bisa memadukan kedua makanan ini menjadi makanan yang so yummy di mulut. Well, berikut langkah-langkah mudah bagaimana cara membuat cilok :

Bahan :

  • 250 ml air kaldu ayam atau sapi 
  • 125 gram tepung terigu serba guna
  • 200 gram tepung tapioka/ sagu/ kanji
  • 2 - 3  sendok teh garam 
  • 1 ½  sendok teh merica bubuk
  • 4 siung bawang putih (dihaluskan) 
  • 3 batang daun bawang rajang (dihaluskan)
  • 2 butir telur

Resep Cara Membuat Cilok yang Enak dan Kenyalnya Bikin Ketagihan

Langkah-langkah Membuat Cilok

  1. Pertama-tama, siapkan panci anti lengket. Kemudian masukkan air kaldu, bawang putih, garam, dan merica.
  2. Rebus sampai air kaldu mendidih menggunakan api sedang. Jika air kaldu sudah mendidih, silakan matikan kompor dan masukkan tepung terigu.
  3. Selanjutnya, aduk adonan hingga padat dan menggumpal menggunakan spatula/ sendok kayu. Kemudian hidupkan kembali kompor dan masak adonan selama 1 menit dengan api kecil sambil diaduk.
  4. Diamkan adonan sampai dingin. Dilanjut dengan memasukkan telur, tepung tapioka, dan juga bawang ke dalam adonan, kemudian aduk hingga tercampur rata dan uleni adonan menggunakan jemari tangan anda.
  5. Jika tangan terasa lengket, jangan berfikiran untuk menambahkan tepung atau sejenisnya ke dalam adonan. Cukup dengan menaburi tangan anda dengan tepung tapioka, kemudian lanjutkan kembali proses menguleni adonannya hingga kalis.
  6. Ambil 1 sdt adonan dan bentuk bulat adonan menggunakan tangan anda. Bentuk bulat semua adonan, kemudian letakkan adonan yang sudah dibulatkan tadi di atas loyang.
  7. Siapkan panci dan isi dengan air yang banyak. Rebus adonan cilok dalam air mendidih hingga mengapung dan ukurannya menjadi lebih besar.
  8. Selanjutnya, masukkan air rebusan cilok tadi ke dalam dandang kukusan. Letakkan saringan dandang, dan masukkan cilok di atasnya. Kemudian kukus cilok hingga warnanya menjadi sedikit transparan, kira-kira membutuhkan waktu 15-20 menit.
  9. Matikan kompor dan biarkan cilok tetap dalam dandang kuskus agar tetap hangat dan lebih enak di santap. Seperti biasa, tidak afdol jika cilok tanpa sambal. Silahkan tambahkan juga sambal favorite anda, entah itu sambal rujak atau sambal kacang.
 Sumber : http://www.indirania.com/2015/06/resep-lengkap-membuat-cilok-yang-enak.html

Resep Seblak Basah Bandung

Seblak begitu populer di daerah asalnya yaitu Jawa Barat terutama kota Bandung dan sekitarnya.
Jika kita kebetulan lewat ke kota kembang tak ada salahnya untuk menyempatkan diri mencicipi kelezatan seblak basah pedas yang menggoda selera.
Pecinta kuliner mungkin banyak yang sudah menjajal kudapan yang satu ini, namun bagaimana jika kita tinggal di luar wilayah Jawa Barat dan tidak terdapat penjual seblak?
Jangan khawatir, kita bisa membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh.
Cara membuat seblak basah telor khas Bandung terbilang mudah apalagi jika kita terbiasa mengolah masakan sendiri.

Resep Menarik : Resep Bumbu Jagung Bakar Aneka Rasa
Resep Seblak Basah Bandung, Cara Membuat Seblak Basah Telor

Resep Seblak Basah Bandung Pedas dan Gurih

Ada beberapa bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat seblak basah pedas gurih yaitu bahan utama dan bahan tambahan.

Bahan tambahan disini bersifat opsional tergantung selera kita.

Bahan tersebut antara lain bakso sapi, sosis, ceker ayam yang sudah dimasak bahkan daging, kita bisa menambahkan satu diantara bahan tersebut atau mengkombinasikannya sesuai selera.

Bahan Resep Seblak Basah Bandung

  1. 1 genggam kerupuk kanji mentah, kurang lebih 50 gram.
  2. Bahan pelengkap, bisa pilih salahsatunya atau dikombinasikan. Disini kita memilih bakso dan sosis sebagai pelengkapnya. 1 buah sosis dan 2 butir bakso sapi ukuran sedang diiris agak tipis.
  3. 1 butir telur ayam dikocok lepas.
  4. 1 tangkai daun bawang, potong kecil-kecil.
  5. 1 tangkai seledri, cincang.
  6. Bawang goreng secukupnya (untuk taburan).
  7. Garam dan penyedap rasa secukupnya.
  8. Kecap manis secukupnya.
  9. Minyak goreng untuk menumis.

Bumbu yang Dihaluskan :

  1. 5 buah cabai rawit (bisa lebih atau kurang tergantung selera).
  2. 2 siung bawang merah.
  3. 1 siung bawang putih.
  4. 1 butir kemiri (jika suka).
  5. Kencur, kurang lebih seukuran ujung jari.

Cara Membuat Seblak Basah Telor Khas Bandung

  1. Didihkan air dan rendam kerupuk mentah hingga lumer, angkat kemudian tiriskan dan beri sedikit minyak goreng agar tidak saling menyatu, aduk rata dan sisihkan.
  2. Ulek bumbu-bumbu yang harus dihaluskan, panaskan wajan dan tumis bumbu yang sudah halus sampai harum.
  3. Masukkan bakso dan sosis yang sudah diiris,daun bawang dan seledri, aduk rata.
  4. Masukkan kerupuk yang sudah dilumerkan tadi, aduk lagi.
  5. Masukkan telur kocok dan aduk agak cepat agar telur tidak menggumpal.
  6. Beri sedikit air dan bubuhkan garam beserta penyedap rasa secukupnya.
  7. Biarkan sebentar sampai air agak berkurang kemudian bubuhkan sedikit kecap manis untuk memperkuat rasa dan aduk sampai air benar-benar mengering.
  8. Tuangkan ke mangkuk atau piring saji dan taburkan bawang goreng diatasnya.
  9. Seblak basah pedas gurih siap disajikan dan santaplah selagi panas.
Cara membuat seblak basah telor khas Bandung sebetulnya memiliki beberapa versi.

Ada opsi dimana telur dimasukkan terlebih dahulu sehingga terbentuk menjadi telur orak-arik, ada juga yang dimasukkan saat memasak.

Semua itu tergantung selera kita dan divariasikan seperti apa juga seblak basah tetap enak apalagi disantap saat cuaca dingin.

Tertarik untuk mencoba resep seblak basah Bandung? Selamat mencoba, dan salam.

Tuesday, April 26, 2016

Resep Mendoan Crispy Enak

Mendoan merupakan makanan khas asli dari Kota Purwokerto. Mendoan Purwokerto sudah ada sejak lama, maka tidak heran kalau makanan ini sudah sangat terkenal dimana-mana. Keunikan dari Mendoan yaitu bentuknya yang lebar dan tipis, dibalut degan tepung yang digoreng sebentar sehingga menghasilkan Mendoan hangat yang lentur, gurih dan sangat nikmat.
Cara membuat Mendoan Purwokerto sangatlah mudah dan praktis, yang paling utama adalah sediakan tempe khusus Mendoan. Biasanya tempe Mendoan dapat dibeli di pasar tradisional dengan harga kisaran 1000.an atau 2000.an. Tempe Mendoan yang dijual biasanya dibungkus daun pisang dilapisi koran, didalamnya isi 2 lapis tempe Mendoan dengan ukuran yang sama besarnya.
Jika ditempat anda tidak ada tempe Mendoan, maka anda dapat menggunakan tempe dengan ukuran seadanya kemudian dipotong tipis melebar. Setelah itu sediakan berbagai bahan lainnya seperti tepung, minyak dan bumbu rempah. anda dapat menyimaknya secara terperinci Resep Mendoan Purwokerto diartikel ini.
Selain rasa Mendoannya enak dan gurih, namun makanan Mendoan Purwokerto ini juga menyehatkan dan aman dikonsumsi siapa saja. Karena makanan ini terbuat dari tempe yang memiliki banyak protein sehingga Mendoan Purwokerto dapat dikategorikan makanan yang baik untuk dikonsumsi. Jika anda sangat menyukai Mendoan Purwokerto, maka ada tips untuk tetap menjaga kualitas Mendoan agar tetap tergolong makanan yang baik dikonsumsi yaitu dengan cara setiap anda akan membuat Mendoan kami sarankan untuk menggunakan minyak yang baru.
Keuntungan kita jika membuat Mendoan Purwokerto sendiri di rumah yaitu kita dapat mengetahui kualitas bahan dan selera rasa yang kita inginkan sehingga kita dapat menjamin kesehatan kita sendiri dengan baik. Meskipun banyak sekali yang menjual Mendoan Purwokerto di tanah Jawa. Karena banyak yang menggemari Mendoan maka banyak juga yang menjualnya. Hal ini membuat para pecinta Mendoan merasakan sensasi yang berbeda dari Mendoan.
Sehingga muncullah banyak kreasi unik dari Mendoan Purwokerto seperti ada Mendoan Hijau, Mendoan Unyil, Mendoan Mercon, Mendoan Crispy dan entah akan muncul Mendoan apa lagi kelak. Dari referensi kreasi Mendoan tersebut, kami akan mengajak anda untuk membuat salah satu kreasi tersebut yaitu Mendoan Crispy yang kami ulas secara lengkap dalam Resep Mendoan Purwokerto tentunya hanya di saturesep.com kami.
Mendoan Crispy adalah kreasi Mendoan yang sengaja dibuat dengan tekstur tepung yang digoreng hingga coklat keemasan sehingga menghasilkan rasa yang renyah dan gurih. Bagi pecinta Mendoan Purwokerto apapun kreasinya pasti akan tetap menyukainya.
Silahkan sediakan semua bahan dan bumbu serta alat yang dibutuhkan untuk membuat Mendoan Purwokerto ini yaitu Mendoan Crispy. Kemudian cermati baik-baik step by step Cara Membuat Mendoan Crispy ini secara lengkap di Resep Mendoan Purwokerto berikut.
Resep Mendoan Crispy
Resep Mendoan Crispy

Bahan Resep Mendoan Purwokerto:

  1. Tempe sebanyak 100 gram / Tempe Mendoan 10 lembar
  2. Tepung Terigu sebanyak 100 gram
  3. Tepung Beras sebanyak 100 gram
  4. Air putih sebanyak 100 ml
  5. Daun Bawang sebanyak 2 batang

Bumbu Halus Resep Mendoan Purwokerto:

  1. Bawang Putih sebanyak 3 siung
  2. Kemiri sebanyak 2 butir
  3. Garam secukupnya
  4. Ketumbar sebanyak 1 sendok teh
  5. Kunyit sebanyak 1 cm
  6. Kencur sebanyak 1 cm

Cara Membuat Resep Mendoan Purwokerto:

  1. Tumis bumbu halus hingga harum dan matang, sisihkan
  2. Kemudian campurkan tepung terigu, air, dan bumbu halus di dalam satu wadah aduk rata. Tambahkan daun bawang. Aduk rata.
  3. Celupkan tempe ke dalam adonan tepung. Goreng sampai matang / kering, angkat dan tiriskan.
  4. Sajikan di atas piring saji dan nikmati selagi hangat dengan sambal kecap.
  5. Cara membuat sambal kecap : Aduk merata 5 sendok makan kecap manis dengan 1 siung bawang putih halus, 4 buah cabe rawit yg diiris kasar dan garam secukupnya.
Apapun olahan kreasi Mendoan Purwokerto sangat nikmat dinikmati bersamaan dengan cabe rawit hijau, atau sambal kecap pedas. Menikmati kelezatan Mendoan Purwokerto saat hangat ditemani dengan nasi yang hangat juga, atau dapat juga dijadikan sajian cemilan bersantai dengan secangkir teh dan kopi dapat menambah selara nafsu makan anda.
Mendoan Purwokerto menjadi semakin terkenal bukan hanya karena rasanya yang enak, namun juga karena selalu ada kreasi baru dari olaan Mendoan Purwokerto ini. Ternyata sekarang muncul Mendoan hijau, Mendoan keju, bahkan Mendoan mercon. Dan pemasaran Mendoan Purwokerto juga tidak hanya di wilayah Purwokerto dan Banyumas saja, namun sudah hingga ke luar jawa. Hal ini semakin menjadikan menu Mendoan Purwokerto semakin istimewa.
Demikian ulasan Cara Membuat dan Resep Mendoan Purwokerto secara lengkap dengan kreasi Mendoan Crispy dari kami. Mendoan Purwokerto dapat anda sajikan dalam berbagai acara. Selamat mencoba di dapur kesayangan anda. Semoga bermanfaat

sumber : http://saturesep.com/resep-mendoan-crispy/

Resep Cara Membuat Gorengan Bala-Bala Renyah

Hidangan yang satu ini adalah cemilah memasyarakat dan sudah merakyat. Setiap orang sudah menikmatinya dengan rasa yang berbeda-beda. Gorengan bala-bala merupakan makanan yang sederhana tetapi banyak sekali di gemari orang-orang, bala-bala ini di santap dengan cabe rawit akan terasa lebih lezat sekali. Orang berbeda-beda ada yang menyukai bala-bala dengan setengah matang, ada juga yang menyukai yang benar-benar kering ketika di goreng, kembali ke selera masing-masing. Gorengan bala-bala bisa anda jadika sebagai makanan penahan lapar di pagi hari atau pun sore hari. Yang menjual gorengan ini sudah banyak sekali, sudah hampir di setiap pelosok, kampung kota banyak sekali yang menjual gorengan ini. Enak sekali gorengan ini di sajikan dengan segelas teh manis hangat di pagi hari sebelum anda kerja atau beraktivitas. Bala-bala di jual dengan harga yang sagat terjangkau, dan mudah di dapatkan dimana saja. Boleh lah sekali-kali anda membuatnya di rumah jangan hanya membeli terus, hihi..
resep bala bala renyah
Bahan :
  • Tepung terigu 100 gr
  • Tepung beras 100 gr
  • Telur 1 btr
  • Santan 200 ml
  • Tauge 50 gr
  • Paprika merah 50 gr
  • Kol 50 gr
  • Wortel 100 gr
  • Bawang daun 2 btg
  • Seledri 2 btg
  • Minyak sesuaikan
Bumbu haluskan :
  • Bawang merah 5 btr
  • Bawang putih 4 pcs
  • Merica bulat ½ sendok teh
  • Kunyit bakar 2 cm
  • Garam dan penyedap rasa
Cara membuat :
  1. Sediakan sebuah wadah dan kocok telur dan campurkan dengan bahan bumbu halus, kemudian anda masukan tepung terigu, tepung beras, serta masukan santan. Aduk sampai rata dan masukan sayur-sayuran dan bahan-bahan lainnya, jangan lupa garam penyedap rasa, dan seledri. Campurkan dan aduk hingga merata.
  2. Setelah itu lalu anda siapkan wajan dan minyak untuk mengoreng dengan menggunakan api yang sedang. Goreng bala-bala per 2 sendok sayuran hingga adonannya matang, angkat dan sisihkan.
  3. Bala-bala masih hangat siap untuk di sajikan bersama butiran cabe rawit.
Mudah sekali membuat resep bala-bala ini, silahkan anda mencobanya di rumah semoga berhasil.

sumber : http://www.resepsedapku.com/resep-cara-membuat-gorengan-bala-bala-renyah/

Monday, April 25, 2016

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

1. Pengertian
Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen yang memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan mengarah para upaya pencapaian tujuan yang telah dicanangkan.
Untuk mengelola sebuah perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik, agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan agar berjalan dengan baik adalah ilmu manajemen, karena manajemen sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam suatu perpustakaan. Oleh karena itu dalam proses manajemen diperlukan adanya proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership), dan pengendalian (controlling). Di samping itu, manajemen juga dimaksudkan agar elemen yang terlibat dalam perpustakaan mampu melakukan tugas dan pekerjaannya dengan baik dan benar.
Manajemen adalah merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner). Oleh karena itu, apabila proses dan sistem perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan tidaka baik, maka proses manajemen secara keseluruhan tidak lancer, dan proses pencapaian tujuan akan terganggu dan mengalami kegagalan.
Dalam penerapannya di perpustakaan , Bryson (1990) menyatakan bahwa manajemen perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian. Dari pengertian ini, ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan sumber daya manusia, dan sumber-sumber nanmanusia yang berupa sumber dana, teknik atau sistem, fisik, perlengkapan, informasi, ide atau gagasan, dan teknologi. Elemen-elemen tersebut dikelola melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang diharapkan mampu mengahsilkan produk berupa barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna.
2. Struktur Organisasi Perpustakaan
Struktur organisasi merupakan mekanisme formal dalam pengelolaan organisasi, yang didalamnya terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda-beda. Oleh karena itu struktur organisasi yang baik akan mencakup unsure-unsur spesialisasi kerja, strukturisasi, sentralisasi, dan koordinasi.
Perpustakaan sebagai lembaga informasi dalam menyusun struktur organisasinya mencakup beberapa elemen antar lain : unsur pimpinan, unsur administrasi, unsur layanan, yang masing-masing mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda namun mempunyai hubungan yang erat satu sama lain (satu komando).
1. Anggaran
Perpustakaan merupakan lembaga nirlaba yang kegiatannya semata-mata untuk kepentingan social menunjang kegiatan belajar mengajar, bukan untuk mencari keuntungan, sudah barang tentu merupakan unit yang selalu mengeluarkan uang bukannya unit yang menghasikan uang. Hal lain yang perlu diperhatikan, bahwa perpustakaan merupakan lembaga yang berkembang, baik koleksi, jasa dan manusianya, karena itu perpustakaan dari tahun ke tahun selalu memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Untuk mencukupi kebutuhan anggaran, perpustakaan dapat meraihnya melalui berbagai sumber :
a. Anggaran dari lembaga induk
b. Anggaran DIP (daftar isian proyek) dari pemerintah pusat
c. Anggaran dari sponsor atau hibah bersaing
d. Uang iuran dari anggota
e. Penghasilan dari jasa informasi
f. Sumbangan dari pemerintah maupun swasta
g. Uang denda keterlambatan
h. Dan lain-lain
2. Pengolahan bahan pustaka
Perpustakaan memiliki fungsi sebagai lembaga pelayanan informasi (information service) bertindak sebagai penghubung antara dua dunia, yaitu masyarakat sebagai pengguna dan sumber-sumber informasi, baik cetak maupun non cetak. Oleh karena itu setiap bahan pustaka atau informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sedapat mungkin harus disediakan oleh perpustakaan. Disamping itu perpustakaan harus mampu menjamin bahwa setiap informasi atau koleksi yang berbentuk apapun mudah diakses oleh semua masyarakat yang memerlukan.
Agar informasi atau bahan pustaka di perpustakaan dapat dimanfaatkan atau diketemukan kembali dengan mudah, maka dibutuhkan system pengelolaan dengan baik dan sistematis yang biasa disebut dengan kegiatan pengolahan (processing of library materials) atau pelayanan teknis (technical service). Kegiatan pengolahan bahan pustaka di perpustakaan biasanya mencakup beberapa kegiatan : Pembinaan dan pengembangan koleksi, Inventarisasi, Katalogisasi, Klasifikasi, dan Kelengkapan fisik buku.
  1. Pembinaan dan Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi (Collection development) merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan mempertemukan kebutuhan pemakai dengan rekaman informasi dalam lingkungan perpustakaan yang mencakup kegiatan : penyusunan kebijakan pengembangan koleksi, pemilihan koleksi, pengadaan koleksi, penyiangan koleksi, serta evaluasi pendayagunaan koleksi.
  1. Inventarisasi
Bahan pustaka yang telah dimiliki oleh perpustakaan, baik yang diperoleh dengan cara pembelian, hadiah, hibah, tukar menukar atau pinjam meminjam, harus dicatat ke dalam buku induk atau buku inventarisasi perpustakaan, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam menyusun laporan mengenai perkembangan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Adapun kegiatan inventarisasi ini mencakup memasukkan ke buku induk, dan memberikan stempel kepemilikan (hak milik).
  1. Katalogisasi
Perpustakaan sebagai suatu system informasi berfungsi menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa, sehingga informasi yang diperlukan dapat diketemukan kembali dengan cepat dan tepat. Untuk itu informasi yang ada diperpustakaan perlu diproses dengan system katalogisasi (cataloging).
Adapun system katalogisasi yang dikembangkan mengalami berbagai tahapan penyeragaman peraturan katalogisasi. perkembangan terakhir yang sampai sekarang masing digunakan untuk pedoman katalogisasi secara internasional adalah : Anglo American Cataloguing Ruler 2 : Revised ( 1988 )/ AACR2R.
Sedangkan perpustakaan mempunyai bentuk fisik catalog yang bermacam-macam: 1). Katalog Kartu (Card Catalog) ukuran 7,5cm x 12,5 cm ; 2). Katalog Berkas (Sheaf Catalog) ukuran 10 cm x 20 cm. ; 3). Katalog Cetak atau Katalog Buku (Printed Catalog) ; 4). Katalog OPAC (Online Public Access Catalog). Sedangkan untuk jenis catalog perpustakaan ada beberapa jenis : 1). Katalog Shelflist ; 2) Katalog Pengarang ; 3) Katalog Judul ; dan 4). Katalog Subyek.
  1. Klasifikasi
Koleksi perpustakaan akan tampak rapi dan mudah diketemukan apabila dikelompokkan menurut sistem tertentu, pengelompokan dapat berdasarkan pada jenis, ukuran (tinggi, pendek, besar, dan kecil), warna, abjad judul, abjad pengarang (klasifikasi artificial) dan bisa juga menggunakan sistem pengelompokan berdasarkan subyek ( klasifikasi fundamental). Sebagian besar perpustakaan dalam mengelompokkan bahan pustakanya menggunakan system klasifikasi fundamental, dimana dengan istem ini koleksi akan mengelompok sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan, dan dengan system ini akan memudahkan penemuan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan.
Adapun system klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan pada umumnya adalah DDC (Dewey Decimal Classification) dan UDC (Universal Decimal Classification).
1. DDC ( Dewey Decimal Classification )
DDC mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan yang dibuat dalam susunan yang sistematis dan teratur. Pembagian ilmu pengetahuan dimulai dari yang bersifat umum ke yang bersifat khusus, dengan demikian DDC pembagiannya terdiri dari 10 kelas utama, 100 divisi, 1000 seksi, dan 10.000 sub seksi.
Berikut pembagian subyek dalam system DDC :
000 = Karya Umum
100 = Filsafat
200 = Agama
300 = Ilmu Sosial
400 = Bahasa
500 = Ilmu Murni
600 = Ilmu Terapan
700 = Seni dan Olah Raga
800 = Kesusasteraan
900 = Sejarah dan Geografi
2. UDC (Universal Decimal Classification)
Sistem ini meerupakan penyederhanaan dan perluasan system DDC. Sistem ini juga mencakup semua cabang ilmu pengetahuan yang dibagi menjadi sepuluh cabang. Berikut pembagian cabang dalam UDC :
0 = Karya Umum
1 = Filsafat, metafisika, logika
2 = Agama
3 = Ilmu Sosial
4 = Bahasa/Filologi
5 = Ilmu Murni
6 = Ilmu Terapan
7 = Seni , Olah Raga dan arsitektur
8 = Kesusasteraan
9 = Sejarah , Geografi, dan biografi
Selain pembagian cabang ini, system UDC masih dibantu dengan symbol-simbol pembantu mislanya : + , : , =, (0…).
  1. Kelengkapan Fisik Buku
Bahan pustaka yang telah melalui proses invertarisasi, katalogisasi dan klasifikasi, langkah selanjutnya perlu dibuatkan perlengkapan fisik buku, hal ini dimaksudkan agar bahan pustaka yang disajikan dapat ditata di rak sedemikian rupa, sehingga dapat dimanfaatkan dengan mudah dan baik. Adapun jenis perlengkapan fisik buku antara lain : 1). Label Buku , ditempel di punggung buku bagian bawah, dengan ukuran 3 cm x 4 cm ; 2). Lembar Tanggal Kembali (date due slip), ditempel pada halaman terakhir ; 3). Kartu Buku, diletakkan pada halaman terakhir atau bagian dalam sampul buku ; 4). Kantong Kartu Buku, ditempel dibagian akhir halaman buku untuk menempatkan kartu buku.
3. Pelayanan Pemakai
Pelayanan pemakai merupakan kegiatan memberikan layanan informasi kepada pengguna perpustakaan dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :
a. Pelayanan bersifat Universal, layanan tidak hanya diberikan kepada individu-individu tertentu, tetapi diberikan kepada pengguna secara umum.
b. Pelayanan berorientasi pada pengguna, dalam arti untuk kepentingan para pengguna, bukan kepentingan pengelola.
c. Menggunakan disiplin, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan perpustakaan.
d. System yang dikembangkan mudah, cepat, dan tepat.
Sedangkan jenis Pelayanan Pemakai meliputi berbagai kegiatan, yang antara lain :
  1. Pelayanan Sirkulasi
  2. Pelayanan Referensi
  3. Pelayanan Pendidikan Pemakai
  4. Pelayanan Penelusuran Informasi dan Penyebarluasan Informasi
A. Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang pertama kali berhubungan lansung dengan pengguna perpustakaan. Aktivitas bagian sirkulasi menyangkut masalah citra perpustakaan , baik tidaknya perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana pelayanan sirkulasi diberikan kepada pemakai. Kegiatan sirkulasi sering dianggap sebagai ujung tombak atau tolok ukur keberhasilan perpustakaan, karena bagian ini rutinitas kegiatannya berhubungan dengan pemakai.
· Jenis pekerjaan bagian Pelayanan Sirkulasi sebagai berikut :
    1. Pendaftaran anggota
    2. Peminjaman
    3. Pengembalian
    4. Perpanjangan
    5. Penagihan
    6. Pemungutan denda
    7. Pemberian Sanksi
    8. Statistik
    9. Bebas Perpustakaan
    10. Peraturan Perpustakaan
· Sistem penyelenggaraan kegiatan layanan sirkulasi ada dua yaitu :
1. Sistem terbuka (Open Access), memungkinkan pengguna memilih dan mengambil koleksi di rak secara bebas tanpa melalui petugas.
2. Sistem tertutup (Close Access), pengguna didalam memanfaatkan koleksi di rak harus melalui petugas.
· Jenis Koleksi yang di sirkulasikan
1. Koleksi umum
2. Kolekesi Referensi
3. Koleksi Cadangan
4. Koleksi berkala/Majalah/Jurnal/Surak Kabar
5. Koleksi Penerbitan Pemerintah
6. Koleksi Audio Visual
B. Pelayanan Referensi
Pelayanan Referensi merupakan kegiatan layanan pemakai dengan cara memberikan informasi secara langsung maupun tidak langsung kepada pengguna, dengan mengacu atau menunjuk kepada suatu koleksi atau sumber infomasi yang ada dan dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pengguna perpustakaan.
Macam-macam Koleksi Referensi :
1. Kamus
2. Ensiklopedi
3. Direktori
4. Indeks dan Abstrak
5. Sumber Geogarfi
6. Biografi
7. Buku Tahunan (Year book)
8. Buku Pegangan/pedoman ( Handbook)
9. Bibliografi
10. Terbitan Pemerintah (UU, PP)
C. Pelayanan Pendidikan Pemakai
Pelayanan Pendidikan Pemakai merupakan kegiatan layanan pemakai dengan cara memberikan bimbingan kepada pemakai tentang bagaimana cara memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan baik dan benar. Hal lain yang diharapkan dari pengelola perpustakaan adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas dan layanan perpustakaan. Adapun bentuk dan cara menyampaikan pendidikan pemakai, ada beberapa bentuk dan cara :
1. Ceramah Umum
2. Bimbingan kelompok
3. Brosur/leaflet/buku petunjuk
4. CD-interaktif
5. Tour de Library
Kemudian waktu pelaksanaan pendidikan pemakai, ada beberapa pilihan :
1. Periodik (terjadwal), setiap bulan, setiap semester, setiap tahun.
2. Insidental (spontanitas), disesuaikan dengan permintaan
D. Pelayanan Penelusuran Informasi atau Penyebarluasan Informasi
Pelayanan Penelusuran Informasi atau Penyebarluasan Informasi merupakan kegiatan Pelayanan Pemakai dengan cara memberitahukan kepada khalayak perihal fasilitas atau berbagai macam informasi yang dimiliki oleh perpustakaan. Dimaksudkan agar informasi atau fasilitas yang ada si perpustakaan dapat diketahui oleh pengguna dan dimanfaatkan secara oftimal. Adapun media yang dapat dijadikan alat penyebarluasan informasi antara lain :
· Daftar Tambahan Buku
· Bibliografi
· Indeks dan Abstrak
· Brosur/leaflet
· Email
· Website
6. Penutup
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, karena keterbatasan pengetahuan kami, sehingga makalah ini masih sangat kurang dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak yang membaca makalah ini, untuk perbaikan dimasa-masa mendatang. Walaupun makalah ini masih sangat kurang dari kesempurnaan, harapan kami semoga bermanfaat bagi para pembaca.
7. Daftar Bacaan
1. SIREGAR, A. Ridwan. Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa. Medan : USU Press, 2004.
2. KOSWARA, E. Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung : Remadja Rosdakarya, 1998.
3. QALYUBI, Syihabuddin. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga, 2003.
4. BASUKI, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia, 1991.
5. LASA Hs. (dkk). Pengaruh Model Kepemimpinan dan Manajemen terhadap Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol. I, Nomor 2, 2004.

INVENTARISASI PADA PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

Bahan-bahan pustaka yang telah dimiliki oleh perpustakaan, baik yang diperoleh dengan cara pembelian, hadiah, wakaf, tukar menukar, pinjam-meminjam, maupun dengan cara lain, harus dicatat dalam buku induk. Pencatatan bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan ke dalam buku induk ini dinamakan dengan inventarisasi bahan pustaka.
Inventarisasi merupakan tahap paling awal dalam pengolahan bahan pustaka. Manfaat dari kegiatan inventarisasi ini antara lain:
  1. Memudahkan pustakawan dalam merencanakan pengadaan koleksi pada tahun-tahun berikutnya.
  2. Memudahkan pustakawan melakukan pengawasan terhadap koleksi yang dimiliki.
  3. Memudahkan pustakawan dalam menyusun laporan tahunan tentang perkembangan koleksi yang dimiliki.
Selain itu, menurut Qalyubi (2007), dengan membuat buku inventaris yang baik serta pengisian data yang tepat maka perpustakaan akan mudah dalam membuat statistik dan laporan tentang beberapa hal yaitu :
  1. jumlah bahan pustaka yg dimiliki perpustakaan,
  2. jumlah judul dan eksemplarnya,
  3. jumlah judul dan eksemplarnya berdasarkan bahasa,
  4. jumlah buku fiksi, buku teks, buku referensi, dan lain-lain,
  5. jumlah penambahan bahan  pustaka setiap tahun, dan
  6. jumlah anggaran yang dikeluarkan”.
Untuk inventarisasi pustaka dapat dipilih bentuk buku, kartu, maupun dengan komputer. Adapun kolom inventarisasi dapat dipilih sebagai berikut:
  1. Nomor urut
  2. Tanggal: diisikan tanggal kapan buku bahan pustaka tersebut diterima dan menjadi milik perpustakaan.
  3. Nomor inventaris: kegiatan memberikan penomoran buku berdasarkn urutan penerimaannya. Nomor inventaris disebut juga dengan nomor induk buku yang merepresentasikan bahwa buku tersebut merupakan koleksi ke… (sekian) yang dimiliki perpustakaan. Sebuah Setiap eksemplar bahan pustaka memiliki nomor induk yang berbeda meskipun judul, pengerang, penerbit, dan tahun terbitnya sama. Apabila bahan pustaka hilang kemudian diganti buku yang sama dengan cetakan yang sama maka nomor induk yang digunakan sesuai dengan nomor induk dari buku yang hilang. Nomor inventaris buku dapat merepresentasikan jumlah keseluruhan bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Ada 2 macam cara pemberian nomor induk : 001, 002, 003… dan seterusnya atau 0001/09, 0002/09,0003/09 … dan seterusnya.
  4. Asal: keterangan biasanya diisi dengan simbol sesuai dengan cara pengadaannya. Misalnya : Pembelian (B), pemberian/hadiah/hibah (H), Penggandaan (C).keterangan biasanya diisi dengan simbol sesuai dengan cara pengadaannya. Misalnya : Pembelian (B), pemberian/hadiah/hibah (H), Penggandaan (C).
  5. Pengarang
  6. Judul
  7. Impresium
  8. Sandi pustaka
Beberapa kegiatan atau pekerjaan dalam inventarisasi adalah sebagai berikut:
  1. Pemeriksaan. Pemeriksaan bahan pustaka dapat dimulai dari memeriksa kondisi bentuk fisiknya apakah baik atau cacat, kesesuaian antara jumlah judul dan eksemplar yang dipesan dengan yang diterima, serta kelengkapan isinya apakah ada halaman yang kosong dan apakah kualitas pencetakannya sudah sesuai.
  2. Pengelompokkan. Pengelompokkan dilakukan dengan mengelompokkan bahan pustaka yang telah diperiksa tadi ke dalam bidang-bidang umum, misalnya dikelompokkan berdasarkan judul. Hal ini bertujuan agar memudahkan pekerjaan selanjutnya, seperti penelusuran sementara ataupun pengontrolan.
  3. Pengecapan. Pengecapan stempel kepemilikan dan stempel inventaris dilakukan atas bahan pustaka yang dikelompokkan tadi, pada halaman atau bagian tertentu dari bahan pustaka tersebut. Pada umumnya, minimal tiga cap kepemilikan dibubuhkan pada setiap bahan pustaka. Misalnya pada halaman judul, halaman tertentu di tengah-tengah (contohnya dicap di halaman 17 atau 27 pada bahan pustaka), dan halaman terakhir. Sedangkan, satu cap inventaris dibubuhkan pada setiap halaman judul.
  4. Pencatatan. Semua bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan atau yang telah diputuskan menjadi milik perpustakaan harus dicatat pada buku, baik itu buku induk atau langsung dicatat di komputer. Pencatatan ini dapat dipisahkan menurut jenis bahan informasinya. Sebagai contoh, inventaris buku paket, buku fiksi/non fiksi, majalah, CD, referensi, jurnal, peta/atlas, dan sebagainya. Informasi-informasi pada bahan pustaka yang harus dicatat pada buku induk atau komputer minimal terdiri dari nomor urut, tanggal pencatatan, nomor inventaris, asal bahan pustaka, pengarang, judul, impresum, dan keterangan tambahan.
Sumber:
Lasa HS. 2002. Membina Perpustakaan Madrasah dan Sekolah Islam. Yogyakarta: Adi Cita.
SismaLib. Pengolahan Bahan Pustaka: Inventarisasi, Klasifikasi, Katalogisasi, dan Shelving. http://sismalib.wordpress.com/2012/07/08/pengolahan-bahan-pustaka-inventarisasi-klasifikasi-katalogisasi-dan-shelving/
Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI) Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga.