Thursday, April 23, 2015

MEMBACA GRAFIK, TABEL, DAN BENTUK INFORMASI NONVERBAL LAINNYA

MEMBACA GRAFIK, TABEL, DAN BENTUK INFORMASI NONVERBAL LAINNYA

Informasi verbal adalah informasi yang disampaikan dengan kata-kata. Adapun informasi nonverbal adalah informasi yang disajikan dengan bentuk visual, seperti gambar, bagan, grafik, diagram, matriks, dan tabel.
Bagan merupakan gambar rancangan/skema/alat peraga grafis untuk menyajikan data agar memudahkan penafsiran.
1.     Grafik adalah lukisan pasang surut atau naik turunnya suatu keadaan. Macamnya ada grafik batang, grafik garis, grafik lingkaran.
2.     Diagram merupakan gambaran (buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu.
3.     Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah data atau  informasi.
4.     Matriks adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butirbutir uraian yang diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan.
5.     Bagan adalah gambaran secara analisis yang digunakan untuk membantu memperjelas proses kerja
6.     Peta adalah gambar yang menunjukkan letak suatu tempat

Contoh Grafik


Contoh Tabel










Contoh Diagram

Contoh Bagan









Contoh peta:


Berikut langkah-langkah membaca grafik, tabel, diagram, peta, dan
sebagainya.
1.     Bacalah judulnya, karena judul ini memberikan ringkasan yang padat tentang informasi yang akan disampaikan.
2.     Bacalah informasi yang ada di atas, di bawah, atau di sisinya, karena informasi
      yang ada merupakan kunci penjelasan tentang materi yang disajikan.
3.     Ajukan pertanyaan tentang tujuan grafik, peta, tabel, atau digram tersebut.
4.     Membacanya secara menyeluruh, dapatkan keterangannya dalam informasi yang disajikan di sana.
CONTOH SOAL :
SOAL NO. 1

Jenis ekskrakurikuler yang paling banyak diminati siswa kelas I SMP Widya Guna adalah ….
A. PMI
B. Kesenian
C. Volly
D. Pramuka







Soal 2: Perhatikan tabel berikut!

    Pertanyaan yang jawabannya terdapat pada tabel tersebut adalah ...
    A. Bagaimana cara pedagang mendapatkan sarung dan baju koko?
   B. Berapa banyak sarung yang terjual di bulan Oktober dan November?
   C. Berapa banyak sarung dan baju koko yang terjual tiap tahunnya?
    D. Mengapa penjualan baju koko paling sedikit di bulan September?

Soal 3: Perhatikan bagan berikut!











Pernyataan yang sesuai dengan bagan tersebut adalah ...
a. Ketua OSIS bertanggung jawab langsung kepada anggota OSIS.
b. Pengurus OSIS bertanggung jawab kepada pembina OSIS.
c. Ketua OSIS membawahi seksi-seksi.
d. Bendahara membawahi seksi Olah Raga dan Keagamaan

Soal 4: Cermatilah grafik berikut!

Simpulan isi grafik tersebut yang tepat adalah …
a. Koperasi Siswa SMP Kartika tahun 2006 mengalami kenaikan.
b. Perkembangan koperasi SMP Kartika setiap tahun meningkat.
c. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan dari tahun 2002 s.d. 2003.
d. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan drastis pada tahun 2007.




Soal 5: Perhatikan tabel berikut

   Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah…
   A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun.
  B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat.
   C. Setiap tahun jumlah pasien rawat inap cenderung menurun.
  D.Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik.

Wednesday, April 22, 2015

Kata Kerja Transitif & Intransitif


Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang memerlukan objek dalam kalimatnya. Adapun kata kerja intransitif  tidak dapat diubah menjadi bentuk pasif. Menurut KBBI kata kerja dapat didefinisikan sebagai sebuah kata yang menggambarkan tentang proses, perbuatan, atau keadaan. 

Verba  digolongikan menjadi 2, yaitu: verba transitif dan verba intransitif.

Verba / kata kerja Transitif
Verba transitif adalah verba yang membutuhkan objek (O). Kata kerja transitif dapat diubah menjadi bentuk pasif. Sedangkan kata kerja (verba) intransitif tidak dapat diubah ke bentuk pasif.

Barikut di bawah ini contoh kata kerja

1. Berakhiran “me-”, contoh: membawa, menolong.
Adik membawa roti
Kakak menolong ibu
  
2. “memper-“, Contoh: memperbesar
Bupati akan memperbesar taman kota
   
3. “memper-kan”, Contoh: mempersoalkan
Roni senang mempersoalkan sebuah masalah

4. “me-i”, Contoh:  mengurangi
Pemerintah mengurangi pasokan BBM bersubsidi.

5. “memper-i”, contoh:memperbaiki
 Kakak memperbaiki kursi

6. “me-kan”, contoh: mengerjakan
Toni mengerjakan tugas
  

Verba / kata kerja Intransitif

Verba (kata kerja) intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek (O). sehingga kalimat yang menangdung kata kerja intransitif tidak bisa dipasifkan.

1. Berupa verba dasar, contoh: tenggelam,
Kapal itu tenggelam.

2. “ber-“ Contoh: berpakaian
 Ani berpakaian dengan rapi.

3. “ber-kan”, Contoh: berdasarkan
Pilihan saya berdasarkan hati nurani

4. “ ter-“, tersenyum
Tono sedang tersenyum.

5. “ke-an”, contoh: kelaparan

PENGERTIAN FRASA


Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal.

Ciri-ciri Frasa
  1. terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.
  2. menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
  3. mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
  4. bersifat nonpredikatif.

Contoh Frasa
  1. gunung tinggi
  2. guru bahasa Indonesia
  3. dengan tangan kiri
  4. tidak harus belajar
  5. membanting tulang
  6. ayah ibu
  7. kepada orang tua

KATEGORI FRASA

  1. Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :
l  Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda.
                Dapat berfungsi menggantikan kata benda.
                Contoh :                   buku tulis
                                                lemari besi
                                                ibu bapak
l  Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja.
                Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.
               
    Contoh :                   sedang belajar
                                                akan datang
                                                belum muncul
                                                baru menyadari
                                                tidak mandi
l  Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat.
               
    Contoh :                  cukup pintar
                                                tidak cantik
                                                hitam manis
                                                murah sekali
                                                agak jauh
l  Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan.
               
     Contoh :                  di rumah
                                                dari Bandung
                                                ke pantai
                                                dengan tangan kiri
                                                oleh mereka
                                                kepada nenek

  1. Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
l  Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD).
                   contoh :                 kuda hitam (DM)
                                                anak ayam (DM)
                                                sudah datang (MD)
                                                dua orang (MD)

   l  Macam-macam frasa endosentris:
1)      Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD.
                   contoh :                ibu kandung (DM)
                                                rumah ibu (DM)
                                                tiga ekor (MD)
                                                seorang anak (MD)
                                                rumah bersejarah (MD)
2)      Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan).
                   contoh :                Farahsi penari ular sangat cantik.
                                                   D                  M
                                                Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian
                                                   D                               M
                                                SPMB.
3)      Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara).
               
       contoh :                ayah ibu
                                                susah senang
                                                warta berita
                                                sunyi sepi
                                                tua muda
4)      Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas.
                    contoh :                dari Bandung
                                                kepada teman
                                                di kelurahan
                                                ke atap rumah
                                                pada malam hari

  1. Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
l  Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi).
                contoh :     Ayah membeli kambing hitam.
                                Meja hijau itu milik adik.
l  Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi).
                Contoh :   Pak Aldin membanting tulang demi                        memenuhi kebutuhan keluarganya.
                                 Orang tua Lintang baru kembali dari                       Amerika.
l  Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi).
                Contoh :   Pak Aldin membanting tulang demi                        memenuhi kebutuhan keluarganya.
                                 Orang tua Lintang baru kembali dari                       Amerika.
l  Sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau lebih yang dapat  disisipi kata lain.
                Contoh :    orang tua → orang yang tua
                                 meja hijau → meja yang hijau
l  Sebuah frasa dapat sebagai konstruksi sintaksis.
                Contoh :     Anak Pak Lurah / sangat cantik.
                                  Gadis yang berwajah ayu / baru                               datang / dari Jawa.


FRASA  AMBIGU
Frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat.