Sunday, July 15, 2012

Ikhlas Mengundang Kemudahan

Jika Ikhlas Sudah Menjadi kebiasaan, jangan heran kalu hidup menjadi penuh kedamaian dan kasih sayang, juga penuh kedamaian dan kasih sayang, juga kemudahan dan berbagai kejaiban.

Dengan tersenyum, seorang pria yang tinggal di sebuah kompleks perumahan di Jakarta merelakan dan mengikhlaskan perasaanya begitu mendengar kabar sebuah mobilnya telah hilang dicuri. Dampaknya, ia justru mendapatkan ganti dua buahh mobil dan semuanya baru!

Dengan keikhlasan pemiliknya, sebuah rumah di Depok, Jawa Barat, yang disantroni kelompok pencuri selamat dari aksi penjarahan. Para pencuri tidak mengambil satupun barang yang ada di dalam rumah meski mereka sudah melihat bahkan memegangnya!

 Seorang karyawati putus asa karena mendapatkan dua kali surat peringatan akibat target penjualan perusahaannya di Bekasi, Jawa Barat, sebesar Rp 1,5 milyar tidak pernah terkejar. Setelah ia ikhlaskan hatinya, keajaiban pun datang. Hingga setahun kemudian, ia berhasil memberi pemasukan ke perusahaan sebesar Rp. 80 milyar. Ia tak jadi dipecat dan justru dihadiahi berbagai bonus, seperti sebuah rumah, dua kali berangkat umrah, dan melanjutkan sekolah ke S2!

Ketiga kisah tersebut tidaklah mengada-ada. Semuanya merupakan kisah nyata yang dialami orang-orang yang telah menerapkan ’i|mu’ ikhlas dalam kehidupannya, ilmu yang sesungguhnya sudah diajarkan secara turun temurun oleh nenek moyang kita. Tentu kita tidak asing dengan saran seorang teman atau saudara ketika kita tertimpa masalah dengan melontarkan kalimat, “Sudah|ah, ikhlaskan saja .... ”

Kalau mau digali, sebenarnya kalimat itu bermakna sangat dalam. "Ketika masalah mendatangi kita dan kita bersedia mengikhlaskan perasaan kita terhadap masalah tersebut, maka Tuhan akan memberikan solusi untuk kita,". Dan kalau Tuhan memberikan solusi,  maka solusinya bisa datang secara tidak terduga, atau dengan kata Iain, ajaib. Inilah yang terjadi dalam ketiga contoh kasus di awal tulisan ini.

Jalan keluar atau kemudahan tersebut memang sudah dijaminkan oleh Tuhan yang Dia tuangkan di sebuah surat dalam Alquran yang kira-kira berbunyi,“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. 65:2-4)

Ikhlas sendiri,  memiliki arti keterampilan menyerahkan segala urusan kehidupan kepada Tuhan berlandaskan keyakinan dan kepasrahan atas kekuatan-Nya. Seperti saat kita mau menumpang pesawat terbang karena kita yakin bahwa sang pilot (yang tidak pernah kita lihat) akan mengantarkan kita selamat sampai ke tujuan. Sayang, di zaman yang serba cepat dan penuh kompetisi ini, keterampilan tersebut sudah terpinggirkan. Akibatnya, selain semakin banyaknya manusia stres, krisis demi krisis terus terjadi.

KEAJAIBAN IKHLAS ITU ILMIAH
Bagi kita, bangsa Indonesia, ikhlas bukanlah merupakan hal yang baru.  ini karena ikhlas sudah merupakan fitrah manusia sejak dilahirkan di dunia. Dan nenek moyang kita tahu itu sehingga muncullah ajaran-ajaran untuk selalu ikhlas. R.M.P. Sosrokartono, kakak kandung RA Kartini, misalnya, terkenal dengan salah satu ajarannya, trimah mawi pasrah (menerima dengan pasrah), yang mencakup “ikhlas terhadap apa yang terjadi, menerima apa yang dijalani, dan pasrah terhadap apa yang akan ada."

Kalau benar-benar kita amati, selain ikhlas, keajaiban atau kejadian yang sulit dipercaya, juga bukan hal yang aneh. Sebetulnya kita sering atau pernah mengalami. Dan jika diperhatikan, keajaiban tersebut biasanya terjadi saat kita sudah menyerah kepada keadaan. Ini karena ketika kita menyerah, biasanya kita memasrahkan semuanya kepada Tuhan dan ikhlas apa pun yang terjadi. "Maka, saat itulah Tuhan memberikan solusinya secara tidak diduga-duga seperti yang Dia janjikan,"

Sesungguhnya, ikhlas dan keajaiban itu adalah sebuah mekanisme alamiah yang ilmiah. llmu Fisika Kuantum menjelaskan bahwa semua benda di alam semesta ini, baik yang tampak mau-pun yang tidak, bahan bakunya sama, berupa vibrasi energi yang memiliki kecerdasan dan kesadaran yang hidup yang disebut quanta. Kalau dilihat melalui mikroskop nuklir, benda-benda padat yang ada di sekeliling kita sama sekali tidak terlihat padat, tapi hanya berupa rongga berisi getaran quanta.

Salah satu hukum Fisika Kuantum juga menyebutkan bahwa tingkah laku partikel yang berubah-ubah dari benda padat menjadi getaran vibrasi dan sebaliknya itu sangat tergantung dari niat penelitinya. Ini bisa berarti bahwa semua benda yang Anda Iihat merupakan susunan energi quanta yang tercipta oleh kerja pikiran dan perasaan kita sendiri.

Hal itu sesuai dengan hukum semesta, Law ofAttraction, yang menyebutkan, setiap energi akan menarik energi yang sejenis. Dan karena pikiran dan perasaan itu bahan dasarnya adalah juga quanta, maka keduanya akan menarik apa yang kita pikirkan atau rasakan.

Ini pula yang terjadi ketika seseorang sedang mengikhlaskan perasaan nya terhadap masalah yang tengah dihadapinya. Ia sedang menyelaraskan pikiran dan perasaannya dengan kehendak Ilahi di level kuantum untuk menarik apa yang ia inginkan tersebut. “Maka, solusi yang kemudian hadir itu sebenarnya karena ‘kita undang’, bukan tanpa sebab apalagi ajaib,"

“keajaiban" itu akan hadir kalau kita mampu menciptakan kondisi ikhlas di hati kita dengan cara mengakses zona ikhlas yang ada di dalamnya. Zona ikhlas ini adalah wilayah di dalam hati yang bersifat kuantum yang diyakini para ilmuwan sebagai sumber , segala hal yang dibutuhkan umat manusia. Dalam ilmu pengetahuan, zona ini disebut dengan berbagai nama, seperti Zero Point Field, The Field, Divine Matrix, atau Unified Field.
Di dalam Matrix Ilahi itu tersimpan blue print semua ciptaan dalam bentuk ‘benih’ segala kemungkinan yang belum mewujud — baik maupun yang buruk, tergantung pikiran, perasaan, atau niat kita. Jadi, Zona Ikhlas inilah yang perlu kita akses dan olah dengan pikiran, perasaan, dan doa-doa yang positif untuk membuat perubahan di dalam kehidupan.

MENGAKSES ZONA IKHLAS

Untuk memasuki Kona Ikhlas, Brainwave management atau pengaturan gelombang otak agar mendapatkan gelombang yang sesuai dengan gelombang di Zona Ikhlas tersebut. Bila direkam dengan alat perekam gelombang otak, EEG (elektroensefalogram), otak terlihat memancarkan gelombang sesuai kondisi jiwa seseorang. Gelombang tersebut dibagi menjadi:


1.Beta (14—i0oHz): kita berada dalam kondisi sadar penuh, konsentrasi, otak didominasi logika.
2.Alpha (8-13,9Hz): kondlsl relaks, lstlrahat, nyaman, medltatli bahagla.
3.Theta (4—;9Hz): kondlsl medltatif yang leblh dalam, khusyuk, domlnasl lntuisl.
4.Delta (o,1—3,9Hz): kondlsl tldur lelap tanpa mimpl, tldak sadar; tidak merasakan punya badan.

Dari keempat gelombang otak tersbut, Alpha dan Theta merupakan plntu masuk ke bawah sadar (dunia kuantum) di mana Zona Ikhlas Itu terletak. Untuk mencapal gelombang Alpha dan Theta, maka otak perlu diistirahatkan dengan cara relaksasl atau meditasi. Caranya, dengan menstimulir panca Indra kita.
-  Untuk Indra peraba, bisa dilakukan pemijatan,
-  Untuk Indra penglihatan kita melakukannya dengan melihat dan menikmati keindahan.
-  Untuk Indra pengecapan, bisa dilakukan dengan berpuasa,
-  Untuk Indra penciuman bisa di lakukan dengan aromaterapi,
-  Untuk Indra pendengaran, kita blsa melakukannya dengan mendengarkan Irama alam atau metode terapi musik.

Begitu kita merasakan relaks, nyaman, dan perasaamperasaan  positif Iainnya, Itu artinya otak kita. sedang dipenuhi gelombang Alpha. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk membersihkan pikiran dan perasaan  negatif, trauma atau memori yang tersimpan di bawah sadar dan menggantikannya dengan semua hal yang positif sehingga tercapailah kondisi ikhlas itu.

Tanda-tanda keikhlasan Itu adalah kalau kita sudah mampu mengubah perasaan negative tersebut menjadl perasaan nyaman, damai, cinta, syukur dan bahagia.

Semoga Bisa Bermanfaat Bagi saya dan Sahabat Sekalian
Postingan ini saya kutip dari Buku Quantum Ikhlas “ERBE SENTANU”

No comments: