Thursday, April 15, 2021

MATERI SANLAT ONLINE PART 7

 KAIFIYAT SHAUM RAMADHAN

Fiqih Shaum

·         Pengertian puasa dalam Islam, puasa ialah suatu bentuk ‘ibadah dengan menahan diri dari makan, minum, jima’ dan hal-hal lain yang searti dengan itu, dari sejak fajar sampai maghrib, dengan niat mencari ridha Allah SWT.

·         Macam-macam berpuasa :

a.       Puasa wajib, yaitu :

a.       Puasa bulan Ramadhan (al-Baqarah:185)

b.      Puasa Qadha (mengganti puasa Ramadhan) (Al-Baqarah:184)

c.       Puasa nadzar (janji untuk berpuasa)

d.      Puasa kifarat (denda karena suatu pelanggaran)

b.      Puasa haram, yaitu :

a.       Puasa pada hari-hari yang diharamkan berpuasa, yaitu pada dua hari raya Idul Fithri, Idul Adha, dan hari Tasyriq yaitu tanggal 11, 12 dan 13 bulan Haji.

b.      Puasa terus menerus

c.       Puasa wanita yang sedang haidh atau nifas

d.      Puasa yang pasti mengakibatkan bahaya bagii yang melaksanakannya (al Baqarah 195)

e.      Puasa wanita (puasa sunnat) yang berada bersama suaminya, dengan tanpa izin suaminya

c.       Puasa makruh, kecuali untuk melaksanakan puasa wajib, yaitu :

a.       Puasa hanya Jum’at saja atau Sabtu saja

b.      Puasa orang yang dalam perjalanan atau sakit dengan susah payah (istihsan)

·         Orang-orang yang diwajibkan puasa Ramadhan:

a.       Beragama Islam

b.      Sehat ‘akal dan sehat badan

c.       Baligh/dewasa

d.      Tidak haidh dan tidak nifas

e.      Tidak dalam perjalanan

f.        Kuat menjalankan puasa

Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat di atas, diatur sebagai berikut :

  1. Tidak wajib sama sekali, dan tidak wajib menggantinya. Yaitu bagi yang belum Islam, belum dewasa, dan orang gila
  2. Haram puasa tapi wajib menggantinya (dengan puasa lagi). Yaitu bagi wanita yang sedang haidh atau nifas
  3. Boleh berbuka dan wajib menggantinya pada hari-hari lain. Yaitu bagi orang yang sakit atau dalam perjalanan (al-Baqarah:184)
  4. Boleh berbuka, tapi wajib bayar fidyah berupa memberi makan fakir miskin tiap satu hari satu orang, dengan kualitas makan yang biasa dimakan selama satu hari. Yaitu bagi mereka yang tidak kuat sama sekali berpuasa, seperti karena terlalu lanjut usia: al Baqarah 184
  5. Boleh berbuka dengan kewajiban mengqadha atau fidyah. Yaitu bagi wanita yang sedang hamil atau menyusukan anak: al Baqarah 184

·         Perbuatan-perbuatan yang menyempurnakan ‘ibadah puasa Ramadhan

a.       Melaksanakan makan sahur

“Bersahurlah kamu karena makan sahur itu ada berkahnya” (HR. Bukhari Muslim).

Makan sahur yang paling baik ialah yang hampir mendekati waktu shubuh

b.      Mempercepat berbuka apabila telah tiba waktunya

“Manusia senaniasa dalam kebajikan, selama mereka cepat-cepat berbuka puasa”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Berbuka yang lebih baik ialah berbuka dengan makan buah-buahan manis. Pada waktu berbuka dianjurkan untuk membaca doa.

c.       Memperbanyak membaca al-Qur’an

“Orang-orang yang berkumpul di masjid dan membaca al-Qur’an (dan mempelajari), maka kepada mereka akan diturunkan Tuhan ketenangan bathin, dilimpahi dengan rahmat.” (HR. Muslim)

d.      Memperbanyak shadaqah

Shadaqah yang paling utama ialah shadaqah pada bulan Ramadhan. Nabi termasuk orang yang banyak memberi dan menolong, lebih-lebih pada bulan Ramadhan.”

e.      Shalatullail/tahajjud/tarawikh

Bisa dilakukan dengan berjama’ah atau sendiri-sendiri, boleh di masjid dan boleh di rumah atau di tempat-tempat lain.

Waktunya sesudah shalat ‘Isa sebelum waktu shubuh. Semua bacaan-bacaannya sama dengan shalat fardhu.

“Barang siapa melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan, dengan iman kepada Allah dan mengharapkan pahalanya, maka akan diampuni dosanya” (HR. Muslim)

f.        I’tikaf

Yaitu berdiam di masjid, dengan melakukan ‘ibadah terutama pada malam 20 sampai akhir Ramadhan.

“Rasulullah saw selalu mengerjakan i’tikaf pada sepuluh hari yang terakhir Ramadhan, sampai saat beliau wafat” (HR. Bukhari, Muslim)

Pelaksanaannya ialah pertama-tama masuk msjid dengan shalat tahiyyatul masjid, kemudian melaksanakan ‘ibadah di dalamnya.

g.       Meningkatkan ‘ibadah terutama pada malam 20 Ramadhan ke atas.

“Apabila sudah masuk sepuluh malam yang terakhir Ramadhan, maka Rasulullah sangat bersungguh-sungguh ‘ibadah dan sepanjang malam beliau beramal serta membangunkan keluarga” (HR. Bukhari dan Muslim)

h.      Banyak menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan yang mengurangi nilai dan hikmat puasa.

“Banyak di antara yang berpuasa, tapi hasilnya hanya lapar dan dahaga” (HR. Ibnu Huzaimah)

·         Hikmah puasa

a.       Manifestasi dari pernyataan iman

b.      Menguasai nafsu

c.       Latihan disiplin

d.      Latihan ketabahan dan kesabaran

e.      Perisai dari godaan-godaan hidup

f.        Menanamkan perasaan kekeluargaan dan persaudaraan

g.       Menanamkan perasaan kasih sayang kepada fakir miskin

h.      Kesehatan, dll

·         Lain-lain

a.       Qadha Puasa

Untuk mengganti puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadhan, dapat dilaksanakan dengan berturut-turut atau terpisah-pisah. Bagi mereka yang sampai Ramadhan berikutnya masih mempunyai kewajiban qadha puasa, maka kewajiban tersebut masih dibebankan pada hari/bulan berikutnya.

b.      Lailatul Qadar

Artinya malam kekuasaan atau malam kemuliaan, yaitu satu malam yang terjadi pada bulan Ramadhan dengan mempunyai keistimewaan-keistimewaan sebagai berikut :

a.       Malam diturunkan al-Qur’an

b.      Nilai malam itu lebih tinggi daripada seribu bulan.

c.       Atas izin Allah, pada malam itu Malaikat bertebaran di pelosok bumi.

d.      Malam itu penuh dengan keselamatan dan kesejahteraan (QS. Al-Qadar)

Fadhail Shaum

Rasulullah saw. bersabda : Allah telah berfirman: Semua amal kelakuan anak Adam dapat dicampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali puasa, maka itu melulu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan puasa itu sebagai perisai, maka jika seorang sedang puasa, janganlah berkata keji atau ribut-ribut, dan kalau seorang mencaci maki padanya, atau mengajak berkelahi maka hendaknya dikatakan padanya : Aku berpuasa. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, bau mulut orang yang puasa bagi Allah lebih harum dari bau misik (kasturi). Dan untuk orang puasa dua masa gembira, yaitu ketika akan berbuka puasa dan ketika ia menghadap kepada Tuhan akan gembira benar, menerima pahala puasa. (Bukhari, Muslim)

Rasulullah saw. bersabda : Tiada seorang yang berpuasa sehari saja karena Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka jarak tujuh puluh tahun. (Bukhari, Muslim)

Rasulullah saw. bersabda : Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu sorga dan ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu (dirantai) semua syaithan. (Bukhari, Muslim)

No comments: