Wednesday, December 18, 2013

ANALISIS UN OLEH MGMP BAHASA INDONESIA NASIONAL

Seperti biasa Jakarta Pusat dua tahun ini mengadakan ulangan umum bersama. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai UN. Tahun 2007/2008 Jakarta Pusat memiliki peringkat terakhir wilayah DKI dengan prosentase kelulusan (90,67)%. Tahun 2008/2009 Jakarta Pusat menjadi peringkat 4 dengan prosentase kelulusan 95,03%.  Dan untuk tahun ini 2009/2010 Jakarta Pusat masih di peringkat 4 dengan prosentase kelulusan ……
MGMP bahasa Indonesia sudah berusaha untuk meningkatkan prosentase kelulusan dengan mengadakan Bedah SKL UN, membahas soal-soal UN. Mengadakan pertemuan dengan guru-guru bidang studi. Dari pertemuan itu, kami menyimpulkan bahwa:
  1. Jam belajar bahasa Indonesia sangatlah kurang. Jam kelas X, XI dan XII hanya 2 jam perminggu. Jumlah jam ini sangat berbeda jauh bila dibandingkan jam mata pelajaran UN yang lain yaitu matematika , bahasa Inggris maupun Produktif 5 jam perminggu. Juga berbeda jauh mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA 5 jam perminggu. –> Pemecahan masalahnya: PusKUr dan Pihak sekolah (Wakil Kurikulum) tolong melihat perbedaan ini dan mohon untuk memberikan tambahan jam mata pelajaran bahasa Indonesia
  2. Paradigma siswa yang salah yang menganggap mata pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang paling mudah sehingga tidak perlu dipelajari karena sudah dipakai sehari-hari. –> Pemecahan masalahnya: Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia juga sangat perlu dipelajari seperti mata pelajaran UN lainnya.
  3. Soal bahasa Indonesia banyak ditemui jawaban yang lebih dari satu. Padahal harus satu jawaban yang benar. Hal ini terbukti pada saat kami  membahas soal UN masing-masing guru memiliki jawaban dan argumen yang berbeda. –> Pemecahan masalahnya: Pembuat soal UN mohon tidak membuat soal yang pilihannya terlalu tipis perbedaannya. Jawaban lebih dari satu karena dapat dilihat dari berbagai sudut.

No comments: