Saturday, November 19, 2011

Kedudukan dan Peran Guru


Peranan guru di sekolah ditentukan oleh kedudukannya sebagai orang dewasa, sebagai pengajar dan pendidik dan sebagi pegawai. Yang paling utama ialah kedudukannya sebagai pengajar dan pendidik, yakni sebagai guru. Berdasarkan keduduknnya sebagai guru ia harus menunjukan kelakuan yang layak bagi guru menurut harapan masyarakat. Apa yang dituntut dalam aspek etis, intelektual dan social lebih tinggi daripada yang dituntut dari orang dewasa lainya. Guru sebagai pendidik dan Pembina generasi muda harus dijadikan teladan, di dalam maupun di luar sekolah. Guru harus senangtiasa sadar akan kedudukannya selama 24 jam sehari. Di mana dan kapan saja ia akan selalu dipandang sebagai guru yang harus memperlihatkan kelakuan yang dapat ditiru oleh masyarakat, khususnya oleh anak didik.
Penyimpangan dari kelakuan yang etis oleh guru mendapat sorotan dan kecaman yang lebih tajam. Masyarakat tidak dapat membenarkan pelanggaran-pelanggaran seperti mabuk, berjudi, korupsi atau mengebut, namun kalau guru melakukannya maka dianggap sangatserius. Guru yang berbuat demikian akan dapat merusak murid-murid yang dipercayakan kepadanya. Orang yang kurang bermoral dianggap tidak akan mungkin menghasilkan anak-didik yang mempunyai etika tinggi.
Sebalikanya harapan-harapan masyarakat tentang kelakuan guru menjadi pedoman bagi guru. Guru-guru memperlihatkan tuntutan masyarakat tentang kelakuan yang layak bagi guru dan menjadikannya sebagai norma kelakuan dalam segala situasi social di dalam maupun di luar sekolah. Ini akan terjadi bila guru mengintenalisasi norma-norma itu sehingga menjadi bagian dari pribadinya. Ada norma-norma yang umum bagi semua guru di suatu negara, ada pula yang ditentukan oleh norma-norma yang khas yang berlaku di daerah tertentu menurut adapt istiadat yang terdapat di lingkungan itu.
Kedudukan guru juga ditentukan oleh fakta bahwa ia orang dewasa. Dalam masyarakat kita orang yang lebih tua harus dihormati. Oleh sebab guru lebih tua daripada muridnya maka berdasarkan usianya  ia mempunyai kedudukan yang harus dihormati, apalagi karena guru juga dipandang sebagai pengganti orang tua. Hormat anak terhadap orang tuanya sendiri harus pula diperlihatkannya terhadap gurunya dan sebaliknya guru harus pula dapat memandang murid sebagai anak.
Ada anggapan bahwa dewasa ini rasa hormat anak muda terhadap orang tua makin merosot. Erosi kewibawaan orang tua, mungkin disebabkan oleh peranan generasi muda dalam revolusi kemerdekaan, oleh pengaruh kebudayaan asing, oleh sikap kritis para pemuda. Ketidakmampuan orang tua mempertahankan kedudukan yang dipegangnya sediakala dalam dunia feudal patriarchal yang sediakala dalam dunia demokrasi industri yang modern.
Sebagai pegawai kedudukan guru ditentukan oleh pengalaman kerja, golongan, ijazah, dan lama kerjanya.  

No comments: