Friday, August 30, 2019

TEKS EKSPOSISI

Apabila kamu dalam hal ini pernah menemukan teks yang didalamnya berisi ajakan kepada seseorang, singkat padat dan jelas mungkin itu adalah teks eksposisi. Karena ciri teks ini menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana.

Struktur yang menyusun teks eksposisi sama dengan struktur penyusun teks editorial/opini, yang dimana didalamnya ada 3 struktur yaitu pernyataan pendapat “tesis”, argumentasi, penyataan/penegasan ulang.

Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang terkandung di dalamnya sejumlah informasi yang mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

Tujuan Teks Eksposisi

Untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Adapun ciri-ciri teks eksposisi yang diantaranya yaitu:

Gaya informasi yang mengajak.Penyampaian teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan.Tidak memihak berarti tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap pembacanya.Teks eksposisi bersifat objektif dan netral.Penjelasannya disertai data-data yang akurat.Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi.

Struktur Teks Eksposisi

Adapun struktur teks eksposisi yang diantaranya yaitu:

Pernyataan pendapat “tesis”, gagasan utama tentang salah satu permasalahan berdasarkan fakta.Argumentasi, penjelasan secara mendalam tentang pernyataan pendapat dan pengungkapan fakta sebagai penjelasan dari argumen si penulis.Penegasan ulang pendapat, salah satu penguat dari pendapat serta argumen yang ditunjang oleh fakta.

Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Adapun jensi-jenis teks eksposisi yang diantaranya yaitu:

Eksposisi defini yaitu suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik tertentu.Eksposisi proses yaitu langkah-langkah atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.Eksposisi ilustrasi yaitu teks yang memaparkan informasi atau penjelasan-penjelasan tertentu dengan caranya memberikan gambaran yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.Eksposisi laporan yaitu paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah berita atau penelitian tertentu.Eksposisi perbandingan yaitu eksposisi yang gagasan utamanya disajikan dengan cara membandingkan dengan yang lain.Eksposisi pertentangan yaitu eksposisi ini berisi tentang hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.

Unsur Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun teks eksposisi, unsur kebahasan yang ada pada teks eksposisi ialah pronomina, konjungsi dan kata leksikal.

Pronominan

Pronomina merupakan kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu:

Pronominan persona “kata ganti orang” yaitu persona tunggal, contohnya; ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si dan pesona jamak contohnya seperti; kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.Pronomina nonpersona “kata ganti bukan orang” yaitu pronomina penunjuk, contohnya ialah; ini, itu, sini, sana, dan pronomina penanya contohnya; apa, mana, siapa.

Konjungsi

Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi, berikut ini ialah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi seperti:

Konjungsi waktu yaitu sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian.Konjungsi gabungan yaitu serta , dan, dengan.Konjungsi pembatasan yaitu asal, kecuali, selain.Konjungsi tujuan yaitu untuk, supaya, agar.Konjungsi persyaratan yaitu jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana, apabila.Konjungsi perincian, adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni.Konjungsi sebab-akibat, sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya.Konjungsi pertentangan, akan tetapi, tetapi, namun, melainkan, sedangkan.Konjungsi pilihan, atau.Konjungsi penegasan/penguatan, apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu pun.Konjungsi penjelasan, bahwa.Konjungsi perbandingan, bagai, seperti, serupa, ibarat.Konjungsi penyimpulan, oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.

Kata Leksikal

Adapun kata leksikal yang diantaranya yaitu:

Nomina yaitu kata yang mengacu pada benda, baik nyata ataupun abstrak.Verba yaitu kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses atau keadaan yang bukan sifat.Adjektiv yaitu kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda dan binatang.Adverbia yaitu kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara dan lain-lain.

Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya

Realita Hukum Di Indonesia

Tesis :

Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor.

Argumentasi:

Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas mewah padahal sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.

Penegasan Ulang:

Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja kasus yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu, beliau terancam hukuman selam lima tahun penjara. Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.

Contoh Teks Eksposisi Tentang Berita

Kemacetan dan Masa Depan Kota
By: Novi Ermawati

Tesis :
Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan dari berbagai kegiatan ekonomi maupun sosial (lihat misalnya Morlock, 1985). Tipe kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.

Argumentasi :
Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang bersifat berulang, misalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan di sekolah. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini, kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan sekolah.

Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang cenderung terjadi pada musim liburan maupun lebaran. Pada tahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota (misalnya Jalan Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates). Pada rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata (seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis.

Pengegasan Ulang :
Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Kemacetan yang berulang setiap hari merupakan ekses dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas. Selama ini sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang sistematis.

No comments: