Kalian tentu pernah diberi tugas atau pernah menghadapi soal ulangan yang menyuruh kalian untuk mengidentifikasi atau menemukan unsur-unsur sebuah puisi.
Kalian mungkin telah mengetahui apa saja yang termasuk unsur-unsur
puisi bukan ? Tetapi sudah tahukah kalian cara membedakannya ? Pada
kesempatan ini saya akan memberikan Cara Mudah Mengidentifikasi / Menemukan Unsur-Unsur Puisi dan Contoh Puisi Terbaru.
Cara Mudah Mengidentifikasi / Menemukan Unsur-Unsur Puisi dan Contoh Puisi Terbaru |
1. Cara Mudah Mengidentifikasi / Menemukan Unsur-Unsur Puisi
Pernahkah
kamu mendengarkan sebuah pembacaan puisi? Bagaimana kesanmu? Kamu sebagai
pelajar tentu tidak hanya mendengarkan saja, namunkamu harus dapat
mengidentifikasi unsur-unsurnya. Apa saja unsur-unsur yang perlu diidentifikasi
dalam puisi?
Unsur-unsur
puisi yang perlu kamu identifikasi antara lain sebagai berikut.
1. Tema Puisi
Tema
merupakan gagasan pokok penyair yang dituangkan dalam bait-bait puisinya. Tema
berasal dari berbagai masalah/peristiwa di sekitar kehidupan penyair. Tema
adalah langkah dasar penyair dalam menyusun puisinya.
2. Pesan Puisi
Pesan
disebut juga amanat puisi. Pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair
kepada pembacanya/pendengarnya. Pesan merupakan nilai yang didapat dan dilihat
dari sudut pandang penyair, sedangkan kesan adalah nilai dari segi pembaca atau
pendengar.
3. Makna Puisi
Makna
puisi adalah isi yang tersirat dalam puisi tersebut. Untuk menemukan isi puisi,
kamu harus mendengarkan pembacaan puisi dengan saksama dan memahami simbol atau
lambang dari puisi.
Contoh :
Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang
kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan
itu!
(Deru Campur Debu, Chairil Anwar)
Dari
bait puisi di atas, dapat ditemukan isinya, yaitu sebagai berikut. Dalam sajak
di atas menampilkan ide atau gagasan individualisme di Aku yang ingin hidup
mandiri. Ku mau menunjukkan semangat individualisme si penyair.
Si
Aku dengan kemauannya sendiri menolak orang lain untuk bersedih pada saat
kematiannya. Bahkan orang yang paling dekat dengan dia tidak perlu bersedih
pada saat kematiannya nanti. Orang yang paling dekat dengan dia pun tidak perlu
bersedih sebab hidup-mati itu adalah tanggung jawab pribadi. Oleh karena itu
tak perlu sedu sedan itu!
4. Sajak/Rima
Keindahan
sebuah puisi terdapat pada rima/sajak bunyi di akhir baris sesuai pilihan kata
yang digunakan.
Contoh :
Hati
yang masygul menjadi senang
Sukma
riang terbang melayang
Karna
lahir kerinduan semalam
Ribaan
Hua yang ku kenang
Kudapat
terang kasih dan sayang
Serta
damai hati di dalam
(Bulan Terang, JE. Tatengkeng)
Dalam
sajak di atas yang dominan adalah bunyi sengau/ng, m, n/. Bunyi sengau dalam
sajak ini mendukung suasana bunyi yang khusuk dan rasa senang si aku karena ia
mendapat kasih sayang, serta kedamaian hati sebab kerinduannya pada Hua (Tuhan)
hadir pada dirinya dan hatinya.
Perhatikan
pula sajak akhir baris, kekonsistenan pada keindahan rima/sajak ditonjolkan
pada kata /senang, melayang, semalam, ku kenang, sayang, dan dalam/.
5. Diksi/Pilihan Kata
Diksi
adalah pilihan kata yang digunakan oleh penyair untuk mewakili apa yang
dipikirkannya sebagai media ekspresi dalam puisi. Pengarang menggunakan
citraan, majas, kata asing, atau kata lain untuk mewakilinya.
Penyair
sengaja memilih kata yang tepat untuk menunjukkan keindahan sebuah puisi.
Keterikatan rima antara baris satu dengan baris yang lain akan menimbulkan
kesan bahwa itulah keunikan bahasa dalam puisi.
2. Contoh Puisi
Padamu Jua
Habis
kikis
Segala
cintaku hilang terbang
Pulang
kembali aku padamu
Seperti
dahulu
Kaulah
kandil kemerlap
Pelita
Kaulah jendela di malam gelap
Melambai
pulang perlahan
Sabar,
setia selalu
Engkau
cemburu
Engkau
ganas
Mangsa
aku dalam cakarmu
Bertukar
tangkap dengan lepas
Nanar
aku, gila sasar
Sayang
terulang padamu juga
Engkau
pelik penarik ingin
Serupa
dara di balik tirai
Kasihmu
sunyi
Menunggu
seorang diri
Lalu
waktu-bukan giliranku
Matahari-bukan
kawanku ....
(Amir Hamzah dalam Nyanyian Sunyi)
Sawah
Sawah tersusun di lereng
gunung,
Berpagar dengan bukit
barisan,
Sayup-sayup ujung ke ujung,
Padi mudanya hijau
berdandan,
Di dangau perawan duduk
menyulam,
Matanya memandang padi huma,
Sekali-kali ia bernalam,
Dipetik dari hati mudanya,
Kalu turun pipit berkawan,
Merayap hingga ke mayang
padi,
Terdengar teriak suara
perawan,
Menyuruh pipit menjauhkan
diri,
Kalau pipit sudah terbang,
Melayang hilang pulang ke
rimba,
Perawan bernyanyi menembang
tembang,
Menyesali pipit tak tahu
iba,
“Mengapa engkau ajuhai pipit,
Tak tau diarti iba kasihan,
Badanku payah menanggung
sakit,
Mencucur keringat sepanjang
zaman,
Padi kupupuk sejak semula,
Engkau tahu memakan apa
saja?”
A. Hasymy
Menangis Karenamu
Karya: Rayhandi
Karya: Rayhandi
Aku menangis karenamu
Karena sikapmu dan sifatmu
Membuatku terluka dan sedih
Hatiku kau porak poranda.
Karena sikapmu dan sifatmu
Membuatku terluka dan sedih
Hatiku kau porak poranda.
Aku masih menangis karena sikapmu
Airmataku menjadi saksi suci
Betapa bodohnya aku
Betapa tololnya aku ini.
Airmataku menjadi saksi suci
Betapa bodohnya aku
Betapa tololnya aku ini.
Seandainya aku bisa
Seandainya mentari bisa berkhianat
Seandainya embun embun membekukan waktu
Aku tidak ingin mencintainya selalu.
Seandainya mentari bisa berkhianat
Seandainya embun embun membekukan waktu
Aku tidak ingin mencintainya selalu.
Karena semakin aku jatuh cinta padamu
Aku juga akan semakin sakit
Kalbuku semakin teriris duri runcing
Aku semakin sakit tiada.
Aku juga akan semakin sakit
Kalbuku semakin teriris duri runcing
Aku semakin sakit tiada.
Hanya menangis bisa kulakukan untukmu
Dirimu benar benar menginjak injak airmata suciku
Aku tidak berarti apapun untukmu
Sedang bagiku kau adalah pelangi.
Dirimu benar benar menginjak injak airmata suciku
Aku tidak berarti apapun untukmu
Sedang bagiku kau adalah pelangi.
Pada akhirnya aku harus angkat kaki pergi
Mencampakkan semua rasa yang bersarang di hati
Karena hanya sakit yang terasa untukku
Atau tinggal hingga airmataku kering.
Mencampakkan semua rasa yang bersarang di hati
Karena hanya sakit yang terasa untukku
Atau tinggal hingga airmataku kering.
Puisi Sepi Tengah Malam
Karya: Rayhandi
Malam malam kusendiri
Berteman rindu dan bongkahan sepi
Terdudukku pandangi langit hitam
Indah dan bertabur cahaya.
Berteman rindu dan bongkahan sepi
Terdudukku pandangi langit hitam
Indah dan bertabur cahaya.
Kini ku menggigil sepi
Mencongkel bara hati beku
Kiniku benar benar sepi
Sendiri menghirup malam.
Mencongkel bara hati beku
Kiniku benar benar sepi
Sendiri menghirup malam.
Bulan seakan khianat
Mencampak dalam gelap langit
Yang setia hanya bintang
Juga nyanyian jengkrik yang meyentuh gendang.
Mencampak dalam gelap langit
Yang setia hanya bintang
Juga nyanyian jengkrik yang meyentuh gendang.
Sungguh aku sangat sepi di sini
Sendiri dan hanya sendiri selalu
Semua nyawa seakan lepas meninggalkan sukma
Aku sungguh ingin di cinta.
Sendiri dan hanya sendiri selalu
Semua nyawa seakan lepas meninggalkan sukma
Aku sungguh ingin di cinta.
Cinta datanglah jajahlah tanah hatiku
Agar kau tahu apa warna hatiku
Ajari aku cara mencintai yang benar
Karena aku ingin di cintai.
Agar kau tahu apa warna hatiku
Ajari aku cara mencintai yang benar
Karena aku ingin di cintai.
Aku hanya daging yang meringkuk di sini
Terlentang bagai manyat kaku
Memandangi waktu yang semakin larut
Hingga bosan melayani hati.
Terlentang bagai manyat kaku
Memandangi waktu yang semakin larut
Hingga bosan melayani hati.
Tuhan kumohon padamu
Kumohon sangat padamu
Kirimkanlah aku seseorang agar aku taksendiri
Taksendiri meneguk dingin malam
Hingga serpihan sepi terbakar bagai irama.
Kumohon sangat padamu
Kirimkanlah aku seseorang agar aku taksendiri
Taksendiri meneguk dingin malam
Hingga serpihan sepi terbakar bagai irama.
Semoga dengan adanya Cara Mudah Mengidentifikasi / Menemukan Unsur-Unsur
Puisi dan Contoh Puisi Terbaru ini kalian semakin dimudahkan dalam
memahami materi tentang puisi
dan kalian mampu mengidentifikasi atau mengelompokkan mana tema puisi,
pesan puisi, makna puisi, dan lain-lain. Terimakasih telah membaca Cara Mudah Mengidentifikasi / Menemukan Unsur-Unsur Puisi dan Contoh Puisi Terbaru.
No comments:
Post a Comment