Bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa utama ASEAN karena mempunyai beberapa faktor berikut:
Pertama, bahasa Indonesia mempunyai struktur yang
sederhana. Oleh karena itu, bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari. Di
samping itu, bahasa Indonesia juga mempunyai daya serap kosakata yang
kuat.
Kedua, bahasa Indonesia mempunyai jumlah penutur
yang paling banyak di ASEAN, yaitu 200 juta jiwa lebih, dan pada masa
depan diperkirakan semakin bertambah. Jumlah penuturnya tersebar di
dalam negeri dan di luar negeri. Penutur di luar negeri, seperti tenaga
kerja Indonesia, pelajar Indonesia, dan wisatawan Indonesia, dapat
menjadi duta dalam mengenalkan bahasa Indonesia kepada bangsa-bangsa
lain.
Ketiga, bahasa Indonesia mempunyai penyebaran
geografis yang luas. Sebagaimana diketahui, bahasa Melayu, yang menjadi
cikal bakal bahasa Indonesia, telah dituturkan di hampir seluruh kawasan
ASEAN. Bahkan bahasa Melayu tercatat menjadi bahasa nasional di empat
negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Sementara itu,
di beberapa negara lain, seperti Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan
Filipina, bahasa Melayu menjadi bahasa kedua dan ketiga. Karena struktur
bahasa melayu mirip dengan bahasa Indonesia, besar kemungkinan bahasa
Indonesia dapat diterima di negara-negara itu.
Keempat, sektor ekonomi makro di Indonesia yang
berkembang pesat menjanjikan lahan investasi bagi investor asing. Itulah
pintu gerbang untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia.
Kelima, produk sosial dan budaya Indonesia yang
tersebar di negara-negara ASEAN dapat menjadi media mengenalkan bahasa
Indonesia. Sebagai contoh, di Malaysia film, program televisi, dan musik
dari Indonesia banyak digemari dan itu membuka peluang bagi persebaran
bahasa Indonesia.
Keberadaan Bahasa Indonesia di dunia Internasional
Kita tahu bahwa bahasa internasional yang saat ini digunakan adalah
bahasa Inggris, dari semua penjuru dunia semua memakai bahasa inggris
untuk berkomunikasi antar negara. Bahasa inggris telah diakui oleh dunia
sebagai bahasa internasional, siapapun yang ingin mengikuti arus global
harus menguasai bahasa inggris. Yang menjadi pertanyaan kenapa tidak
bahasa Indonesia yang menjadi bahasa internasional? Apakah bahasa
Indonesia tidak memenuhi standar bahasa internasional?
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik, yang memiliki cirri khas
tertentu bila dibandingkan dengan bahasa lain. Kita ketahui, pembentukan
bahasa Indonesia dari keesepakatan bersama yaitu kesepakatan para
pemuda Indonesia yang dikenal dengan sumpah pemuda yang dideklarasikan
pada tanggal 28 oktober 1928, salah satunya berbunyi “Berbahasa satu
bahasa persatuan Indonesia”. Keunikan bahasa indonesia inilah yang
menjadi keunggulan mengapa bahasa indonesia layak menjadi bahasa
internasional. Selain keunggulan secara historis bahasa Indonesia
memiliki keunggulain yang lain. Secara politik bahasa Indonesia memiliki
peluang strategis karena dalam konferensi Liga univesitas Islam sedunia
yang diselegarakan di ISID (Institut Studi Islam Darussalam) Gontor
pada tanggal 9-11 Januari 2011 melahirkan beberapa rekomendasi salah
satunya adalah mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai salah
satu bahasa internasional di negara-negara Islam selain bahasa Arab
karena perkembangan bahasa Indonesia di timur tengah cukup maju.
Beberapa universitas di negara timur tengah sudah membuka jurusan
Bahasa Indonesia, misalnya di Mesir dan Syiria. Keunggulan Bahasa
Indonesia yang lain yaitu banyaknya jumlah penutur. Jumlah penutur
bahasa Indonesia sekitar 200 juta penutur dan belum ditambah dengan
peunggunaan bahasa melayu di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Dari jumlah penutur bahasa Indonesia kalah dengan penutur bahasa
Mandarin, tetapi jumlah sekitar 200 juta jiwa ini mampu mengalahkan
penutur bahasa internasional yang lain yaitu bahasa Rusia dan Perancis.
Tren orang asing menggunakan bahasa Indonesia memang makin tinggi. Hal
ini didukung juga dengan upaya pemerintah memperkenalkan bahasa
Indonesia pada dunia. Saat ini Indonesia memiliki 150 pusat bahasa dan
kebudayaan Indonesia di 48 negara. Tokoh penting di dunia juga ada yang
bisa berbahasa Indonesia, salah satunya presiden Amerika Serikat Barack
Obama. Hal itu juga turut mengkampanyekan bahasa Indonesia di seluruh
dunia. Dari kosa kata bahasa Indonesia juga lebih mudah dihafal karena
di dalam bahasa Indonesia banyak menyerap kosa kata asing misalnya dari
bahasa Inggris dan latin. Bahasa Indonesia relatif mudah beradaptasi
dengan istilah-istilah asing dengan melakukan penyerapan, termasuk
istilah Inggris yang seiring waktu kemudian diserap menjadi bahasa
Indonesia . Sehingga bagi orang asing yang belajar bahasa Indonesia
tidak perlu repot-repot menghafal kosa kata tertentu.
No comments:
Post a Comment