Wednesday, September 17, 2014

JENIS PERAN AYAH DI RUMAH

Ayah adalah bagian yang tak terpisahkan dalam keluarga. Keluarga bukan hanya urusan para Ibu, sementara urusan Ayah adalah mencari nafkah. Pembagian peran yang kaku antara Ayah dan Ibu tidak memadai dan bukan zamannya lagi. Baik Ayah maupun Ibu, semuanya menjalani peran-multi di dalam keluarga.
Mengenai peran Ayah, ada 4 peran Ayah di dalam keluarga sebagaimana yang dinyatakan oleh Najeela Shihab. Peran itu adalah:
1. Player
Sebagai player, Ayah menjadi teman bermain bagi anak-anaknya. Permainan membuat anak merasa nyaman dan menjadi sarana membangun ikatan. Semakin sering Ayah bermain dengan anak, biasanya semakin berkualitas mental anak.
2. Teacher
Seorang ayah yang baik juga harus bisa berperan sebagai guru. Guru itu berarti sumber pengetahuan bagi anak. Peran penting Ayah sebagai guru bukan hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk memelihara rasa keingintahuan anak.
Bidang-bidang yang biasanya dikuasai Ayah dan lebih baik dari Ibu adalah pelajaran ABCD (Ally, Boundaries, Challenge, Dreams).
3. Protector
Setiap Ayah pasti memiliki naluri untuk melindungi anaknya sejak lahir. Tapi fungsi Ayah sebagai pelindung bukan hanya itu. Justru, yang terpenting adalah mengajarkan anak-anak untuk melindungi dirinya sendiri karena orangtua tak mungkin bersama mereka setiap waktu.
Sebagai pelindung, Ayah perlu menjadi Spy, dalam arti berusaha mengenali dunia anak: mengetahui apa kesukaannya, apa yang dibencinya, teman-teman dekatnya, dan dunia yang ditekuni anak. Semakin Ayah mengetahui dunia anak, semakin mudah menjalin komunikasi dan koneksi dengan mereka. Sebaliknya, semakin Ayah tak mengetahui dan asing dengan dunia yang sedang disenangi anak, semakin jauh hubuan Ayah-Anak.
4. Partner
Sebagai partner, fungsi Ayah bukanlah mendukung Ibu dalam pengasuhan anak, tetapi equal partner. Artinya, Ayah memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dengan Ibu.
Sebagai partner, Ayah tidak boleh hanya berharap dan bergantung pada Ibu, tetapi juga terlibat aktif. Ayah juga memiliki hak untuk bermain bersama anak, tak hanya berfungsi sebagai “bad cop” untuk menakut-nakuti anak.
Karena Ayah dan Ibu adalah partner, maka peraturan rumah tangga pun perlu disepakati dan tidak boleh berseberangan. Ayah dan Ibu perlu punya suara sama. Jika Ayah mengatakan tidak, Ibu juga mengatakan yang sama. Demikian sebaliknya.

SumberMommies Daily

No comments: