Catatan Paradigma
1.
Sebutkan
arti paradigma secara
a. Arti Etimologis
Kata paradigma
berasal dari bahasa Yunani yang berarti suatu model, teladan, arketif dan
ideal. Berasal dari kata para yang berarti di samping memperlihatkan dirinya.
Arti paradigma ditinjau dari asal usul
beberapa bahasa diantaranya:
§ Menurut bahasa Inggris –
paradigma berarti keadaan lingkungan.
§ Menurut bahasa Yunani –
paradigma yakni para yang berarti disamping di sebelah dan dikenal sedangkan
deigma berarti suatu model, teladan, arketip, dan ideal.
§ Menurut kamus psycologi –
paradigma diartikan sebagai
1) Satu model atau pola untuk
mendemontrasikan semua fungsi yang memungkinkan ada dari apa yang tersajikan,
2) Rencana riset berdasarkan
konsep-konsep khusus, dan
3)
Satu bentuk eksperimental.
Kesimpulan: Secara etimologi arti paradigma adalah sutu model dalam
teore ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir.
b. Arti Terminologis
Secara terminologis arti paradigma sebagai berikut:
§ Paradigma adalah konstruk
berpikir berdasarkan pandangan yang menyeluruh dan konseptual terhadap suatu
permasalah dengan menggunakan teore formal, eksperimentasi dan metode keilmuan
yang terpercaya.
§ Dasar-dasar untuk menyeleksi
problem dan pola untuk mencari permasalahan riset.
§ Paradigma adalah suatu
pandangan terhadap dunia alam sekitarnya, yang merupakan persfektif umum, suatu
cara untuk menjabarkan masalah-masalah dunia nyata yang kompleks.
Kesimpulan: Secara terminologi paradigma adalah pandangan mendasar
para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan.
2.
Sebutkan pengertian paradigma menurut
a. Thomas Khun
Menurut Thomas Khun; paradigma merupakan
landasan berpikir atau konsep dasar yang dianut atau dijadikan model, baik
berupa model atau pola yang dimaksud para ilmuwan dalam upayanya mengandalkan
studi-studi keilmuan.
b. C.J. Ritzer
Menurut C.J. Ritzer paradigma merupakan
pandangan mendasar para ilmuawan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
seharusnya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan.
Berdasarkan
dua pendapat di atas, paradigma dapat digunakan dalam khasanah keilmuan sebagai
model, pola, dan ideal. Dari berbagai model, pola, dan ideal itulah penomena
yang dijelaskan paradigma tertentu menjadi dasar untuk menyeleksi berbagai
problem serta pola-pola untuk mencari dan menemukan problemriset.
3. a. Menurut Yuyun S Soeria Sumantri yang dimaksud dengan:
§ Ilmu dalam bahasa Inggris; science;
dalam bahasa Latin; scientia
(pengetahuan); dalam bahasa Yunani; episteme (Bagus, 1996); artinya
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat ilmiah.
§ Pengetahuan adalah suatu
sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan
pengalaman tertentu dan disusun dengan metode tertentu pula (induksi-deduksi)
sedemikan rupa menurut asas-asas tertentu hingga menjadi suatu keseluruhan
(kesatuan) yang begian-bagiannya saling berhubungan satu dengan yang lain dan
dapat dipergunakan untuk menerangkan atau menginterpretasikan gejala-gejala
tertentu bidang itu (Poerbakawatja dan Harahap, 1982)
§ Ilmu pengetahuan adalah segala
sesuatu yang kita ketahui berdasarkan konsep yang tesimpan di dalam otak
manusia.
§ Filsafat adalah pengetahuan
dan penyelidikan yang menggunakan akal budi menganai hakikat segala sesuatu
yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
§ Filsafat ilmu adalah telaah
secara filsafat yang ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan hakikat ilmu.
b. Menurut Yuyun S Soeria
Sumantri pebedaan arti sampiran tentang
filsafat dan ilmu adalah bahwa filsafat itu dimulai dari rasa ingin tahu
dan ragu-ragu, sedangkan ilmu adalah segala sesuatu yang kita ketahui dan
segala sesuatu yang tidak kita ketahui.
4. a. Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang
zat dan energi seperti; panas, cahaya, dan bunyi.
b. Metafisika
adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal yang non-fisik atau
tidak kelihatan(abstrak).
c. Logika adalah metode-metode
dan prinsip-prinsip yang dipergunakan untuk membedakan penalaran yang lurus
dari penalaran yang tidak lurus (E. Sumaryono, 1998:71)
d. Ontologikal
terore berasal dari Bahasa Latin yang
berarti ontologia yang sesuatu yang betul-betul ada, realitas sejati;
dari bahasa Yunani ont dari einai yaitu menjadi dan logos, yaitu
kajian tentang teori yang mengungkapkan tentang:
1) Kajian tentang karakteristik-karakteristik esensial
dalam dirinya sendiri, terpisah dari kajian tentang hal yang ada secara
partikular. Ketika mempelajari dari wujud yang paling abstrak, ontologi
mengajukan pertanyannya seperti ‘apakah terwujud dalam dirinya sendiri?
2) Cabang filsafat yang membicarakan tentang susunan
dari struktur realitas dalam pengertian seluas mungkin, menggunakan
kategori-kategori seperti menjadi / meng-ada, alinalitas / potensialitas, nyata
/ jelas, perubahan waktu, eksistensi, moneksistensis, esensi keharusan dan
dasar.
e. Epistemologikal
terore berasal dari bahasa Yunani yaitu
Epite’memie yang berarti pengetahuan epiteime, pengetahuan + logos, kajian
tentang teori ini adalah :
1)
Asal-usul
2)
Anggapan dasar
3)
Tabiat
4)
Rentang
5)
Kecermatan (kebenaran
dan keabsahan pengetahuan)
f.
Axiological terore berasal dari
bahasa Yunani yaitu axioma yaitu segala sesuatu yang diperkirakan
bermanfaat. Contoh:
1)
Pengertian yang mendasar dan pasti terbukti
sendiri atau diasumsikan yang padanya dibangun sebuah sistem matematis atau
logis dan tidak dapat disangkal tanpa menghancurkan sistemnya secara
keseluruhan.
2)
Sebuah pertanyaan fundamental yang dapat
dideduksi dari pernyataan-pernyataan lain yang dapat disimpulkan. Axioma itu
tidak dapat dibuktikan sebagaimana halnya suatu pernyataan deduktif yang dapat
dibuktikan.
5. Makna
premis pendidikan bangsa sebagai berikut:
§ Dalam konteks globalisasi
‘pendidikan bangsa’ adalah suatu complex adaptive system, suatu organisasi yang
mampu belajar, beradaptasi, melakukan pembaharuan secara berkelanjutan, dan
memiliki ketahanan hidup untuk tetap eksis sebagai dirinya dalam keterkaitannya
dengan bangsa lain.
§ Pendidikan bangsa membawa
bangsa ke dalam kehidupan yang bermakna berdasarkan nilai-nilai fundamental
yang bersumber dari ajaran agama dan kebudayaan masyarakat.
6. Yang dimaksud dua belas langkah dari revolusi pembelajaran menurut
Gordon Dreyden dan Jenette adalah model
pendidikan berbasis learning revolution yang membuat perbedaan luar biasa
dalam pendidikan dan persekolahan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Jadikan sekolah sebagai pusat
sumber daya masyarakat sepanjang hayat
2) Tanyakan dulu kepada para
pelanggan Anda – para siswa dan orang tua murid
3) Jaminlah keberhasilan dan
kepuasan para pelanggan
4) Layani semua ragam kecerdasan
dan semua gaya belajar
5) Gunakan teknik pengajaran
(teaching), belajar (study), dan pembelajaran (learning) yang terbaik di dunia
6) Berinvestasilah kepada sumber
daya utama Anda: para guru sebagai fasilitator
7) Jadikan setiap orang guru dan
sekaligus murid
8) Rencanakan kurikulum
empat-bagian. Kaitkan pertumbuhan pribadi, kecakapan hidup, dan belajar tentang
cara belajar dengan seluruh mata pelajaran
9) Ubahlah sistem penilaian
10) Gunakan teknologi masa
depan
11) Manfaatkan seluruh anggota
masyarakat sebagai sumber daya
12) Berikan setiap orang hak untuk
memilih
7. Ciri dan prosedur pola pembelajaran dengan pendekatan Competence
Based Traning (CBT) adalah model pembelajaran integrated yaitu Suatu cara pendekatan
pembelajaran yang penekanan utamanya pada apa yang dapat dikerjakan seseorang
sebagai hasil dari pembelajaran. Adapun karakteristik CBT sebagai berikut:
q Penekanan terhadap kemampuan
seseorang sebagai hasil dari pembelajaran,
q Mengarah kepada keterampilan
dan kemampuan yang dibutuhkan,
q Pembelajaran dapat berupa on-job, off-job atau keduanya,
dan
q Pengujian dapat dilakukan jika
peserta sudah siap.
Adapun kompenen CBT dapat digambarkan
sebagai berikut:
8. Empat
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional antara lain;
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan kompetensi sosial dengan
penjelasan sebagai berikut:
1) Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
2) Yang dimaksud dengan kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
3) Yang dimaksud dengan kompetensi
profesional adalah adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
4) Yang dimaksud dengan kompetensi sosial
adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
No comments:
Post a Comment