1) Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran
langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik
pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam kuliah
(sering juga digunakan istilah “chalk and talk ”). Strategi
pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan
demikian, sebab dalam staretgi ini guru memegang peran yang sangat
dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran
secara terstruktur. Diharapkan apa yang disampaikan itu dapat dikuasai
siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik
(academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah dan
demonstrasi merupakan bentuk-bentuk strategi pembelajaran langsung.
2) Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative
Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang
siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai
tuntas. Strategi pembelajaran Cooperative Learning mulai populer
akhir-akhir ini. Melalui Cooperative Learning siswa didorong untuk
bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Kerja
sama di sini dimaksudkan setiap anggota kelompok harus saling bantu.
Yang cepat harus membantu yang lambat karena penilaian akhir ditentukan
oleh keberhasilan kelompok. Kegagalan individu adalah kegagalan
kelompok, dan sebaliknya keberhasilan individu adalah keberhasilan
kelompok. Oleh karena itu, setiap anggota harus memiliki tanggung jawab
penuh terhadap kelompoknya. Beberapa penulis seperti Slavin, Johnson,
& Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting dalam
strategi pembelajaran cooperative yaitu kooperatif dalam mengerjakan
tugas-tugas dan kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi.
Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui
kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif
sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi
kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan
kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling
membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada dasarnya
adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap
anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.
Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan
saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota
kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi
keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, di mana
setiap anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan
Perspektif
perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara
anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir
mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap
siswa akan berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah
pengetahuan kognitifnya.
3) Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar
memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai
suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar
bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan
soal-soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah
adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi
pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan
demikian perbedaan keduanya terletak pada kedudukan pemecahan masalah
itu. Mengajar memecahkan masalah berarti pemecahan masalah itu sebagai
isi atau content dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah adalah
sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya sebagai
suatu alat saja untuk memahami materi pembelajaran. Ada beberapa ciri strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah:
Pertama , siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil;
Kedua
, pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan yang
banyak kemungkinan cara pemecahanya;
Ketiga , siswa mnggunakan banyak pendekatan dalam belajar;
Kempat , hasil dari pemecahan maslah adalah tukar pendapat (sharing ) di antara semua siswa.
4) Strategi Mengulang
Strategi
mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca ulang materi
tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi sederhana
adalah menghafal nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu, daftar
belanjaan, dan sebagainya. Memori yang sudah ada di pikiran dimunculkan
kembali untuk kepentingan jangka pendek, seketika, dan sederhana.
Penyerapan bahan belajar yang lebih kompleks memerlukan strategi
mengulang kompleks. Menggarisbawahi ide-ide kunci, membuat catatan
pinggir, dan menuliskan kembali inti informasi yang telah diterima
merupakan bagian dari mengulang kompleks. Strategi tersebut tentunya
perlu diajarkan ke siswa agar terbiasa dengan cara demikian.
5) Strategi Elaborasi
Strategi
elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan
menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih
mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi
membantu pemindahan informasi baru dari memori di otak yang bersifat
jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan gabungan
antara informasi baru dengan yang pernah ada. Beberapa bentuk strategi
elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R. Pembuatan
catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara informasi yang
dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui proses
mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari
percampuran dua informasi itu. Analogi merupakan cara belajar dengan
pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok
benda atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima
dan menyimpan informasi. P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk
membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dar
Preview (membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R
singkatan dari read, reflect, recite, dan review atau membaca,
merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara
menyeluruh. Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang
terbukti efektif dalam membantu siswa menghafal informasi bacaan.
6) Strategi Organisasi
Strategi
organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan
bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi
organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi
subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai
pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi
yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni
membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik
atau ide dengan beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan
pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining.
Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat
diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi atau organisasi.
Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi yang secara alamiah tidak
ada yang membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja.
Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata berkait.
No comments:
Post a Comment