Tuesday, March 20, 2012

Mahasiswa Unigal Ciamis Kesurupan Saat Acara Inagurasi Di Baturraden


PURWOKERTO, Sabtu (1/11/2008), Kawasan Loka Wisata Baturraden terletak dekat Kota Purwokerto, kurang lebih 15 kilometer kearah utara kota. Berada dikaki Gunung Slamet, tak heran bila udara sejuk dan segar ikut menambah daya tarik tersendiri untuk dikunjungi selain pemandangan alam Kota Purwokerto yang bisa dinikmati dari ketinggian 673m. Selain itu, objek wisata ini memiliki beragam pesona wisata, sebutlah dari air terjun, pemandian air panas, kolam renang dengan papan luncurnya yang berliku-liku, arena mainan anak, hingga kebun/taman binatang yang berisi binatang-binatang aneh/langka. Terdapat beberapa air terjun pada objek wisata ini, dimana air yang mengalir cukup deras diantara bebatuan cadas sungai yang membelah kawasan ini. Salah satunya merupakan tempat favorit bagi pengunjung karena berada dilokasi terbuka dengan genangan/tampungan air yang tidak begitu dalam, sangat cocok untuk untuk bermain air bagi tua dan muda.
            Itu mungkin yang menjadi pertimbangan para mahasiswa Universitas Galuh khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk melaksanakan kegiatan inagurasi tahun ini dilaksanakan di objek wisata Baturraden. Biasanya kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun ajaran baru. Nurul Mubin (21) ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia, menyatakan bahwa, “Tahun ini memang inagurasi akan dilaksanakan di Baturraden dan mahasiswa untuk tahun ini cukup banyak, sehingga kami dan seluruh panitia akan bekerja keras untuk mengsukseskan kegiatan ini, tegasnya”. Jadwalnya mereka berangkat dari kampus Unigal Ciamis pukul 08.00 WIB.
            Sabtu siang sekitar pukul 13.00 WIB, bus yang mengangkut rombongan mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia disambut dengan guyuran hujan deras dan tiba di hotel Rosenda Baturraden. Rombongan peserta inagurasi pun keluar dari bus meskipun harus berhujan-hujanan, kemudian masuk ke kamar hotel didampingi oleh kakak pendamping. Siti (20) salah satu peserta inagurasi, mengatakan, “Alhamdullilah, saya baru kali ini menginjakan kaki di kaki Gunung Slamet dan baru kali ini melihat dengan mata kepala sendiri keindahan objek wisata Baturraden”. Dia menambahkan bahwa dirinya mengaku belum pernah menginap di hotel semewah ini, tapi dia menyayangkan bahwa setiap kamar dihuni dengan 4-5 orang. Padahal tegasnya kamar hotel ini kapasitasnya hanya untuk 2 orang.
            Kira-kira pukul 19.30 WIB, hujan yang mengguyur objek wisata Baturraden pun mulai menampakan belaskasihan kepada semua peserta kegiatan inagurasi ini. Kegiatan pun yang sempat tertunda dilaksanakan kembali. Malam itu semua peserta mendapatkan bimbingan dari ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu Bapak Drs.H. Yaya Sunarya dan didampingi oleh dosen Bahasa Indonesia Bapak Drs.Ending, M.Pd. Ketua Prodi Bahasa Indonesia Drs.H. Yaya Sunarya mengatakan, “Anda semua mahasiswa Bahasa Indonesia sebagai calon tenaga kependidikan/Guru diharapkan dapat belajar dengan sungguh-sungguh, karena di masa yang akan datang profesi guru akan menjadi profesi yang diminati dan disegani, tegasnya”.
            Tidak lama setelah itu, menjelang pukul 20.00 WIB terjadilah suatu peristiwa yang membuat merinding semua peserta inagurasi. Di awali dengan pingsannya salah seorang peserta inagurasi sebut saja SN (19) dan disusul dengan peserta lainnya yaitu LY (18). Tidak lama setelah mereka pingsan mereka tebangun dan peristiwa kesurupan pun dimulai. Mereka yang menjadi korban kesurupan dibawa oleh panitia ke kamar yang letaknya tidak jauh dari tempat kejadian tepatnya berada dibawah aula. Panitia pun beramai-ramai menyadarkan korban kesurupan dan sebagian lainnya khususnya panitia perempuan menenangkan para peserta lainnya yang panic. Tidak lama setelah itu salah seorang panitia perempuan yang bernama Winda Wulandari (20) tingkat 2a semester 3 menjadi salah satu korban kebiadaban mahluk penghuni tempat itu. Dia dibawa oleh panitia lainnya ke kamar yang sama dengan korban-korban lainnya. Setidaknya kami mencatat ada lebih dari 3-6 orang kesurupan, kata Suparno (45) salah seorang petugas keamanan di hotel itu.
            Dheny (21) salah satu kerabat dekat korban kesurupan, mengatakan, “Winda (20) (salah satu korban kesurupan), adalah orang yang ceria, suka membantu teman dan enak diajak untuk berteman. Dia menambahkan sebelumnya Winda ini memang terguncang jiwanya karena habis putus dengan pujaan hatinya, tegasnya”. Keterangan ini diperkuat dengan pengakuan Soleha (20) salah satu panitia dan teman sekelasnya korban, melihat Winda sedang melamun sendirian di halaman belakang hotel. Sedangkan untuk kedua korban lainnya berhasil disembuhkan dengan mendatangkan seorang ahli (dukun), sebut saja Abah (65) yang tidak mau menyebutkan nama aslinya kepada kami. Abah (65) meyakini bahwa memang disini ada penunggunya dan seharusnya sebelum melaksanakan kegiatan di tempat ini harus minta izin dulu kepada penghuni tempat ini, katanya. Memang ketika kami datang ke TKP di hotel Rosenda. Tempat itu bagus tetapi banyak ornament-ornamen tempo dulu ketika zaman kerajaan, sebut saja Patung Ganesa, dll.
            Ketika kami konfirmasi kepada ketua HIMA yaitu Nurul Mubin (21), “Dia mengakui bahwa dirinya dan semua panitia kecolongan dengan terjadinya peristiwa ini. Dia berjanji tidak akan ada kejadian serupa, tegasnya.” Sementara itu nasib Winda (20) yang menjadi korban kesurupan berangsur-angsur sembuh. Ketika kami mewawancarai Winda (20) korban kesurupan dia mengatakan, “Dirinya tiba-tiba dimasuki sesosok mahluk besar, hitam dan mengajaknya untuk pergi bersamanya. Namun dirinya tidak mau sehingga dirinya berteriak-teriak sekeras-kerasnya untuk minta tolong, tegasnya”.
            Mungkin sebaiknya kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kita hidup di dunia jangan melupakan bahwa dunia kita berdekatan erat dengan dunia mereka (setan, jin, iblis dll) itu yang dikatan Ki Joko Bodo salah satu paranormal beken di Indonesia kepada kami via pesan singkat (SMS). Ini merupakan bukti bahwa kita ini harus saling toleransi antar mahluk ciptaan tuhan. . **(Ari Nugraha/AMJI) **

No comments: