Saturday, January 29, 2022

MATERI PPG BAHASA INDONESIA LK 1 MODUL 5

 

Nama Mahasiswa          : Ari Nugraha

Nomor Peserta PPG       : 201503280480

Mapel                            : Bahasa Indonesia

Judul Modul

Modul 5 Keterampilan Berbahasa Produktif

Judul Kegiatan Belajar (KB)

1.    Keterampilan Berbicara

2.    Pembelajaran Keterampilan Berbicara

3.    Keterampilan Menulis

4.    Pembelajaran Keterampilan Menulis

No

Butir Refleksi

Respon/Jawaban

1

Daftar peta konsep (istilah dan definisi) di modul ini

PETA KONSEP

DAFTAR ISTILAH & DEFINISI

1.    Hakikat Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada orang lain. Dalam proses berbicara, seseorang akan mengalami proses berpikir untuk mengungkapkan ide dan gagasannya secara luas (divergen thingking). Proses berbicara sangat terkait hubungannya dengan faktor pengembangan berpikir berdasarkan pengalaman yang mendasarinya.

2.    Faktor-faktor Penunjang Keterampilan Berbicara

·         Faktor Kebahasaan

Keefektifan berbicara seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebahasaan yang dikuasainya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah: ketepatan ucapan (tata bunyi), penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai, pilihan kata (diksi), dan kalimat efektif.

a.    Ketepatan Ucapan (Tata Bunyi)

b.    Penempatan Tekanan, Nada, Sendi, dan Durasi

c.     Pilihan Kata (Diksi)

d.    Kalimat Efektif

·         Faktor Non Kebahasaan

Faktor-faktor yang termasuk faktor nonkebahasaan adalah :

a.    Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku,

b.    Kontak mata atau pandangan harus diarahkan kepada audien atau khalayak pendengar.

c.     Gerak-gerik dan mimik yang tepat.

d.    Genyaringan suara.

e.     Kelancaran.

f.      Relevansi atau penalaran.

3.    Persiapan dan Strategi Keterampilan Berbicara

Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum berbicara adalah menganalisis tujuan, menemukan kata kunci, memahami suasana teks, penggunaan bahasa tubuh, dan pemilihan metode.

·         Impromptu (spontan)

Artinya pembicara tidak ada persiapan untuk bicara, jadi sifatnya spontan.

·         Hafalan

Artinya sebelum bicara pembicara telah mempersiapkan naskah pidatonya, kemudian menghafalkannya kata demi kata.

·         Naskah

Artinya ketika bicara pembicara membacakan naskah/teks yang telah disusunnya.

·         Ekstemporan (tanpa teks)

Artinya pembicara hanya membawa catatan-catatan penting yang akan disampaikan ketika dipanggung.

4.    Ragam Keterampilan Berbicara

·         Berbicara Retorika

Secara etimologis, retorika berasal dari bahasa Yunani, “rhetrike” yang berarti seni kemampuan berbicara yang dimiliki seseorang. Aristoteles dalam bukunya “Rhetoric” mengemukakan pengertian retorika, yaitu kemampuan untuk memilih dan menggunakan bahasa dalam situasi tertentu secara efektif untuk mempersuasi orang lain. Sedangkan menurut Gorys Keraf, retorika adalah suatu istilah secara tradisional yang diberikan pada suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Hendrikus (1991) mendefinisikan retorika adalah kesenian untuk berbicara baik yang digunakan dalam proses komunikasi antarmanusia.

a.    Pidato

Berpidato adalah jenis berbicara yang bersifat satu arah. Audien atau orang lain berperan sebagai penyimak. Seseorang yang berpidato akan terus berbicara tanpa disela oleh audien atau penyimak.

b.    Ceramah

Ceramah adalah keterampilan berbicara satu arah. Ceramah dilakukan untuk keperluan belajar mengajar di sekolah seperti guru ketika mengajar. Guru ceramah di depan peserta didik untuk menyampaikan materi dan pokok-pokok pikiran.

c.    Bercerita

Bercerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan secara lisan, baik dari kejadian nyata (nonfiksi) ataupun tidak nyata (fiksi). Bercerita merupakan sebuah penuturan yang dimaksudkan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

d.    Deklamasi

Deklamasi berasal dari bahasa Inggris “declamation” yang terbentuk dari kata kerja “to declaim” yang berarti berbicara dengan penjiwaan dan perasaan yang mendalam. Berdeklamasi adalah berbicara yang memiliki sifat dan gaya yang khas.

·         Berbicara Dialektika

Berbicara dialektika adalah keterampilan menuangkan hasil pikiran secara teratur, logis, dan teliti yang diawali dengan tesis, antitesis, dan sintesis melalui Bahasa lisan. Berbicara dialektika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk berbicara dialektika adalah diskusi, rapat, wawancara, talkshow/percakapan dan debat.

a.    Diskusi

Kata diskusi berasal dari kata discussus (Latin) yang berarti bertukar pendapat. Diskusi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah atau untuk memecahkan suatu masalah secara bersama-sama. Diskusi adalah bertukar pikiran mengenai suatu masalah yang sifatnya actual dan menyankut kepentingan umumdan keputusan yang diambil secarah musyawarah.

b.    Seminar

Seminar adalah jenis berbicara yang berlangsung antara seorang pembicara dengan beberapa orang penyimak. Seminar dilakukan dalam ruangan yang dihadiri oleh beberapa audien sebagai penyimak.

c.    Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan antara dua atau lebih yang dilakukan oleh pewawancara dan narasumber.

d.    Percakapan (talkshow)

Percakapan (talkshow) dilakukan dua orang atau lebih oleh moderator kepada narasumber. Percakapan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber terkait bidang atau keahlian yang dimiliki narasumber.

e.    Debat

Debat adalah kegiatan berbicara dalam bentuk dua arah. Masing-masing pembicara beradu argumen (pendapat) masing-masing dengan memberikan alasan-alasan yang logis dan dapat diterima.

 

1.    Prinsip Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Berbicara adalah keterampilan berbahasa yang bersifat produktif berbentuk ucapan kata-kata dari pendapat atau pikiran penuturnya. Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Tarigan, 1985).

2.    Metode Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Metode pembelajaran merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dipilih oleh seorang guru untuk menyampaikan pelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Ahmadi dan Prastya (2005:52) yang mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik.

·         Pendekatan Saintifik

Pendekatan Saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan (Hosnan, 2014). Model saintifik dapat digunakan guru saat pembelajaran menulis maupun berbicara.

·         Metode Two Stay Two Stray

Metode Two Stay Two Stray, memungkinkan setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain (Huda (2014: 140). Langkah-langkah pembelajaran berdiskusi terkait isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, prasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray.

·         Metode Bermain Peran (role playing)

Metode bermain peran merupakan sebuah metode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa khususnya pembelajaran keterampilan bercerita. Soeparno (2008: 101) yang mengatakan, bahwa main peran atau role playing merupakan suatu kegiatan berupa penampilan tingkah laku, sifat, watak, dan perangai suatu peran tertentu untuk menciptakan suatu imajinasi yang dapat melukiskan peristiwa yang sebenarnya.

·         Media Kartu Bergambar (Flash card)

Kartu merupakan sebuah media yang terbuat dari kertas dengan ukuran tertentu yang digunakan sebagai alat peraga untuk keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Kartu gambar termasuk ke dalam jenis media visual atau media yang dapat dilihat. Daryanto (2010: 124) mengemukakan bahwa kartu gambar berdasarkan jenisnya merupakan jenis media visual diam yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan dan penyajiannya hanya menampilkan gambar diam. Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata. Maka, kartu gambar atau flash card adalah kartu yang mempunyai ukuran tertentu yang berisikan gambar.

3.    Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Ada dua jenis penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbicara, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk menilai sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil dilakukan berdasarkan unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika menyajikan kompetensi berbicara yang dituntut kurikulum atau mempresentasikan secara individual. Aspek penilaian yang dapat digunakan untuk menilai keterampilan berbicara meliputi aspek isi, penguasaan diksi, tuturan kalimat, artikulasi, kelancaran, gestur dan mimik.

4.    Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

 

1.    Konsep Dasar Menulis

Menulis merupakan kemampuan seseorang menuangkan ide, gagasan atau gambaran yang ada di dalam pikiran manusia dalam bentuk karya tulis yang dapat dibaca, dipahami dan dimengerti orang lain. MacArthur (2007:2) menyatakan writing is a powerful tool for getting thing done and a language skill to convey knowledge and information. Menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk menyampaikan gagasan dan informasi.

2.    Ragam dan Faktor-faktor Pendukung Menulis

Ragam karya tulis dibedakan menjadi dua jenis yaitu ragam fiksi (sastra) dan ragam nonfiksi.

Dalam pendekatan proses menulis, penulis perlu menguasai pengetahuan struktur bahasa yang meliputi pilihan kata, kalimat efektif, dan paragraf efektif. Berikut ini uraian dari masing-masing aspek tersebut.

·         Pilihan Kata (Diksi)

Kata adalah unsur bebas terkecil yang bermakna. Disebut sebagai unsur bebas terkecil karena kata dapat berdiri sendiri, yakni diucapkan atau dituliskan secara terpisah dari kata-kata yang lain (Suparno, 2003:23). Keraf (2004:21) menyatakan bahwa kata merupakan suatu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas inter dan mobilitas posisional, yang berarti ia memiliki komposisi tertentu (fonologi atau morfologi) dan secara relatif memiliki distribusi yang bebas.

·         Kalimat Efektif

Kalimat efektif merupakan satuan bahasa (kata-kata) untuk menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan sesuai dengan maksud penulis dan kaidah penulisan kalimat.

·         Paragraf Efektif

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang penulisannya dimulai dengan baris baru (Kuncoro, 2009:72). Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.

3.    Pendekatan Proses Menulis

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menulis adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan menulis saat ini sudah mulai menggunakan pendekatan proses menulis. Artinya, pendekatan pembelajaran menulis yang dulu menekankan pada hasil tulisan saat ini bergeser ke pendekatan proses, yakni pendekatan pembelajaran menulis yang menekankan bagaimana caranya menulis.

·         Pramenulis

Pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis. Tompkins dan Hosskison (2002:17) mengatakan bahwa pramenulis adalah tahap persiapan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap pramenulis adalah: (1) memilih topik, (2) mempertimbangkan tujuan, bentuk, dan pembaca, serta (3) mengidentifikasi dan menyusun ide-ide. Tahap pramenulis sangat penting dan menentukan dalam tahap-tahap menulis selanjutnya.

·         Menulis

Setelah kerangka karangan tersusun, penulis siap melakukan kegiatan menulis. Kegiatan menulis adalah mengungkapkan fakta-fakta, gagasan, sikap, pikiran, argumen, perasaan dengan jelas dan efektif kepada pembaca (Keraf,2004:34). Penulis menuangkan butir demi butir ide-idenya ke dalam tulisan. Penulis fokus menuangkan ide-ide dengan tetap memperhatikan aspek-aspek teknis menulis seperti struktur, ejaan, dan tanda baca.

·         Pasca Menulis

Pascapenulisan merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan tulisan kasar yang dihasilkan. Kegiatan ini meliputi penyuntingan dan merevisi. Tompkins dan Hosskisson (1995:57) menyatakan bahwa penyuntingan adalah pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, puntuasi, diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, dan konvensi penulisan lainnya.

4.    Cara Penggalian Ide Menulis

·         Membaca di perpustakaan

Perpustakaan adalah sumber mencari ilmu. Mahasiswa yang sedang mengerjakan penelitian hendaknya rajin mengunjungi perpustakaan, kemudian membaca buku, jurnal, dan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya.

·         Akses internet

Internet adalah jaringan yang mudah dan praktis untuk mencari ide. Internet menyediakan banyak sumber seperti: ebook, jurnal, dan laporan penelitian yang dapat digunakan sebagai sumber referensi.

·         Fenomena atau kejadian sehari-hari

Berjalan ke luar rumah dan cobalah buka mata telinga. Cobalah berwisata ke sekitar Anda agar lebih mengenal daerah sekitar. Beberapa tema penelitian seperti budaya, bahasa, ekonomi, dan pendidikan dapat ditemukan di luar rumah.

·         Seminar dan workshop

Seminar dan workshop sering diadakan di perguruan tinggi. Cobalah untuk ikut dalam sebuah seminar dan workshop. Beberapa topik atau masalah akan muncul dalam pembahasannya.

·         Diskusi

Diskusi dapat dilakukan dengan teman sebaya, teman seprofesi, tutor yang mengajar, maupun dosen ahli. Bergabung dengan organisasi profesi, seperti bergabung dengan mahasiswa lain dapat menambah wawasan terhadap keilmuan yang sedang ditekuni.

·         Wawancara

Wawancara terhadap seseorang mengenai sebuah topik dapat memunculkan sebuah masalah.

·         Pengalaman pribadi

Cara yang paling mudah adalah gali pengalaman pribadi, bagaimana pengalaman pribadi selama ini yang paling bermakna.

 

1.    Prinsip-prinsip Pembelajaran Keterampilan Menulis

Pembelajaran keterampilan menulis sangat penting untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Terkait dengan hal itu, guru menjadi komponen utama untuk tercapainya keterampilan menulis sesuai tujuan pembelajaran. Guru harus dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu, guru harus menguasai materi dan model pembelajaran yang tepat untuk dapat melaksanakannya.

2.    Model Pembelajaran Menulis

·         Model Pembelajaran Saintifik

Pendekatan Saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan (Hosnan, 2014).

·         Model Pembelajaran Problem Based Learning

Proses pembelajaran dalam PBL menggunakan pendekatan untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan siswa dalam berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok juga dapat dikembangkan dengan PBL.

·         Model Project Based Learning

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam suatu wadah bernama proyek pembelajaran.

·         Model Pembelajaran Discovery Learning/ Inquiry

Inquiry didefinisikan sebagai “bertanya tentang” atau “mencari informasi dengan cara bertanya”, sedangkan dalam kamus American Heritage, discovery disebut sebagai “tindakan menemukan”, atau “sesuatu yang ditemukan lewat suatu tindakan”. Jadi, pembelajaran ini memiliki dua proses utama. Pertama, melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan pertanyaan-pertanyaan (to inquire), dan kedua, siswa menyingkap, menemukan (to discover) jawaban atas pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan-kegiatan sejenis (Sutman, et.al., 2008:x).

·         Strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

CIRC merupakan salah satu strategi kooperatif yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran menulis dan seni berbahasa. Tujuan utama dari pembelajaran menulis menggunakan strategi CIRC adalah untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pendekatan proses menulis pada pembelajaran menulis dan seni berbahasa yang akan banyak memanfaatkan kehadiran teman satu kelas.

·         Strategi Think Pair and Share (TPS)

Model pembelajaran think pair and share atau berpikir, berpasangan, dan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model pembelajaran think pair and share merupakan sebuah kegiatan pembelajaran diskusi kelas yang dapat memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir, menanggapi dan saling membantu.

3.    Penilaian Keterampilan Menulis Berbagai Ragam Teks

Tes kemampuan menulis cukup potensial untuk dijadikan tes yang bersifat pragmatik dan atau otentik. Tugas menulis tidak hanya mempertimbangkan unsur bentuk (kebahasaan) dan isi (pesan) saja, melainkan juga ragam tulisan yang akan dibuat. Penilaian menulis yang dilakukan, hendaklah mempertimbangkan ketepatan bahasa dalam kaitannya dengan konteks dan isi. Jadi, penilaian kemampuan peserta didik mengorganisasikan dan mengemukakan gagasan dalam bentuk bahasa yang tepat (Nurgiyantoro, 2013:423).

4.    Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran

Adapun yang dimaksud dengan istilah kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Sementara itu, kompetensi dipandang sebagai kemampuan yang dapat dilakukan oleh siswa, yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan perilaku. Berkaitan dengan kompetensi itu jelas kemampuan yang dituntut

2

Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini

1.    Metode pembelajaran keterampilan berbicara

2.    Penerapan keterampilan berbicara dalam proses pembelajaran

3.    Cara penggalian ide dalam menulis

4.    Penilaian keterampilan menulis dalam berbgi ragm teks

5.    Model-model pembelajaran bahasa

 

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi

1.    Perbedaan antara pendekatan pembelajaran saintifik, inkuiri dan discovery

2.    Perbedaan antara artikel, jurnal, makalah, esai

3.    Perbedaan teks eksposisi dan ekplanasi

4.    Perbedaan model pembelajaran problem based learning dan model project based learning

 

 

 

No comments: