Nama Mahasiswa : Ari
Nugraha
Nomor Peserta PPG :
201503280480
Mapel :
Bahasa Indonesia
Judul Modul |
Modul 5 Keterampilan
Berbahasa Produktif |
|
Judul Kegiatan Belajar (KB) |
1. Keterampilan
Berbicara 2. Pembelajaran
Keterampilan Berbicara 3. Keterampilan
Menulis 4.
Pembelajaran Keterampilan Menulis |
|
No |
Butir Refleksi |
Respon/Jawaban |
1 |
Daftar peta konsep (istilah dan definisi) di
modul ini PETA KONSEP |
DAFTAR ISTILAH & DEFINISI 1. Hakikat Keterampilan Berbicara Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk
mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses
komunikasi kepada orang lain. Dalam proses berbicara, seseorang akan
mengalami proses berpikir untuk mengungkapkan ide dan gagasannya secara luas
(divergen thingking). Proses berbicara sangat terkait hubungannya dengan
faktor pengembangan berpikir berdasarkan pengalaman yang mendasarinya. 2. Faktor-faktor Penunjang Keterampilan Berbicara ·
Faktor Kebahasaan Keefektifan berbicara seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebahasaan
yang dikuasainya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah: ketepatan ucapan
(tata bunyi), penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai,
pilihan kata (diksi), dan kalimat efektif. a.
Ketepatan Ucapan (Tata Bunyi) b.
Penempatan Tekanan, Nada, Sendi, dan Durasi c.
Pilihan Kata (Diksi) d.
Kalimat Efektif ·
Faktor Non Kebahasaan Faktor-faktor yang termasuk faktor nonkebahasaan
adalah : a.
Sikap yang
wajar, tenang, dan tidak kaku, b.
Kontak mata atau pandangan harus diarahkan kepada
audien atau khalayak pendengar. c.
Gerak-gerik dan mimik yang tepat. d.
Genyaringan
suara. e.
Kelancaran. f.
Relevansi atau penalaran. 3. Persiapan dan Strategi Keterampilan Berbicara Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum berbicara
adalah menganalisis tujuan, menemukan kata kunci, memahami suasana teks,
penggunaan bahasa tubuh, dan pemilihan metode. ·
Impromptu (spontan) Artinya pembicara tidak ada persiapan untuk bicara, jadi sifatnya
spontan. ·
Hafalan Artinya sebelum bicara pembicara telah mempersiapkan naskah pidatonya,
kemudian menghafalkannya kata demi kata. ·
Naskah Artinya ketika bicara pembicara membacakan naskah/teks yang telah
disusunnya. ·
Ekstemporan (tanpa teks) Artinya pembicara hanya membawa catatan-catatan penting yang akan
disampaikan ketika dipanggung. 4. Ragam Keterampilan Berbicara ·
Berbicara Retorika Secara etimologis, retorika berasal dari bahasa Yunani, “rhetrike” yang
berarti seni kemampuan berbicara yang dimiliki seseorang. Aristoteles dalam
bukunya “Rhetoric” mengemukakan pengertian retorika, yaitu kemampuan untuk
memilih dan menggunakan bahasa dalam situasi tertentu secara efektif untuk
mempersuasi orang lain. Sedangkan menurut Gorys Keraf, retorika adalah suatu
istilah secara tradisional yang diberikan pada suatu teknik pemakaian bahasa
sebagai seni yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik.
Hendrikus (1991) mendefinisikan retorika adalah kesenian untuk berbicara baik
yang digunakan dalam proses komunikasi antarmanusia. a. Pidato Berpidato adalah jenis berbicara yang bersifat satu arah. Audien atau
orang lain berperan sebagai penyimak. Seseorang yang berpidato akan terus
berbicara tanpa disela oleh audien atau penyimak. b. Ceramah Ceramah adalah keterampilan berbicara satu arah. Ceramah dilakukan untuk
keperluan belajar mengajar di sekolah seperti guru ketika mengajar. Guru
ceramah di depan peserta didik untuk menyampaikan materi dan pokok-pokok
pikiran. c. Bercerita Bercerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan secara lisan, baik
dari kejadian nyata (nonfiksi) ataupun tidak nyata (fiksi). Bercerita
merupakan sebuah penuturan yang dimaksudkan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. d. Deklamasi Deklamasi berasal dari bahasa Inggris “declamation” yang terbentuk dari
kata kerja “to declaim” yang berarti berbicara dengan penjiwaan dan perasaan
yang mendalam. Berdeklamasi adalah berbicara yang memiliki sifat dan gaya
yang khas. ·
Berbicara Dialektika Berbicara dialektika adalah keterampilan menuangkan hasil pikiran secara
teratur, logis, dan teliti yang diawali dengan tesis, antitesis, dan sintesis
melalui Bahasa lisan. Berbicara dialektika adalah ilmu tentang seni berbicara
secara dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian
dalam satu proses pembicaraan. Bentuk berbicara dialektika adalah diskusi,
rapat, wawancara, talkshow/percakapan dan debat. a. Diskusi Kata diskusi berasal dari kata discussus (Latin) yang berarti bertukar
pendapat. Diskusi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang suatu masalah atau untuk memecahkan suatu masalah secara
bersama-sama. Diskusi adalah bertukar pikiran mengenai suatu masalah yang
sifatnya actual dan menyankut kepentingan umumdan keputusan yang diambil
secarah musyawarah. b. Seminar Seminar adalah jenis berbicara yang berlangsung antara seorang pembicara
dengan beberapa orang penyimak. Seminar dilakukan dalam ruangan yang dihadiri
oleh beberapa audien sebagai penyimak. c. Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan antara dua atau lebih yang dilakukan
oleh pewawancara dan narasumber. d. Percakapan (talkshow) Percakapan (talkshow) dilakukan dua orang atau lebih oleh moderator
kepada narasumber. Percakapan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
akurat dari narasumber terkait bidang atau keahlian yang dimiliki narasumber. e. Debat Debat adalah kegiatan berbicara dalam bentuk dua arah. Masing-masing
pembicara beradu argumen (pendapat) masing-masing dengan memberikan
alasan-alasan yang logis dan dapat diterima. |
|
|
1. Prinsip Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbicara adalah keterampilan berbahasa yang
bersifat produktif berbentuk ucapan kata-kata dari pendapat atau pikiran
penuturnya. Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan (Tarigan, 1985). 2. Metode Pembelajaran Keterampilan Berbicara Metode pembelajaran merupakan sesuatu yang
tidak terpisahkan dari proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Metode
pembelajaran merupakan suatu cara yang dipilih oleh seorang guru untuk
menyampaikan pelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal
ini sejalan dengan pendapat Ahmadi dan Prastya (2005:52) yang mengatakan
bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh
seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas
baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat
diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik. ·
Pendekatan Saintifik Pendekatan Saintifik adalah suatu proses
pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruksi
konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan (Hosnan, 2014).
Model saintifik dapat digunakan guru saat pembelajaran menulis maupun
berbicara. ·
Metode Two Stay Two Stray Metode Two Stay Two Stray, memungkinkan setiap
kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain (Huda
(2014: 140). Langkah-langkah pembelajaran berdiskusi terkait isi puisi
berkenaan dengan gambaran penginderaan, prasaan, pikiran, dan imajinasi
melalui diskusi dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. ·
Metode Bermain Peran (role
playing) Metode bermain peran merupakan sebuah metode
yang digunakan dalam pembelajaran bahasa khususnya pembelajaran keterampilan
bercerita. Soeparno (2008: 101) yang mengatakan, bahwa main peran atau role
playing merupakan suatu kegiatan berupa penampilan tingkah laku, sifat, watak,
dan perangai suatu peran tertentu untuk menciptakan suatu imajinasi yang
dapat melukiskan peristiwa yang sebenarnya. ·
Media Kartu Bergambar (Flash
card) Kartu merupakan sebuah media yang terbuat dari
kertas dengan ukuran tertentu yang digunakan sebagai alat peraga untuk
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Kartu gambar termasuk ke dalam
jenis media visual atau media yang dapat dilihat. Daryanto (2010: 124)
mengemukakan bahwa kartu gambar berdasarkan jenisnya merupakan jenis media
visual diam yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan dan penyajiannya
hanya menampilkan gambar diam. Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang
dilengkapi kata-kata. Maka, kartu gambar atau flash card adalah kartu yang
mempunyai ukuran tertentu yang berisikan gambar. 3. Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Ada dua jenis penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran berbicara, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian
proses dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk menilai sikap
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil dilakukan
berdasarkan unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika menyajikan kompetensi
berbicara yang dituntut kurikulum atau mempresentasikan secara individual.
Aspek penilaian yang dapat digunakan untuk menilai keterampilan berbicara
meliputi aspek isi, penguasaan diksi, tuturan kalimat, artikulasi,
kelancaran, gestur dan mimik. 4. Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). |
|
|
1. Konsep Dasar Menulis Menulis merupakan kemampuan seseorang menuangkan ide, gagasan atau gambaran
yang ada di dalam pikiran manusia dalam bentuk karya tulis yang dapat dibaca,
dipahami dan dimengerti orang lain. MacArthur (2007:2) menyatakan writing is
a powerful tool for getting thing done and a language skill to convey
knowledge and information. Menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk
menyampaikan gagasan dan informasi. 2. Ragam dan Faktor-faktor Pendukung Menulis Ragam karya tulis dibedakan menjadi dua jenis yaitu ragam fiksi (sastra)
dan ragam nonfiksi. Dalam pendekatan proses menulis, penulis perlu menguasai pengetahuan
struktur bahasa yang meliputi pilihan kata, kalimat efektif, dan paragraf
efektif. Berikut ini uraian dari masing-masing aspek tersebut. ·
Pilihan Kata (Diksi) Kata adalah unsur bebas terkecil yang bermakna. Disebut sebagai unsur
bebas terkecil karena kata dapat berdiri sendiri, yakni diucapkan atau
dituliskan secara terpisah dari kata-kata yang lain (Suparno, 2003:23). Keraf
(2004:21) menyatakan bahwa kata merupakan suatu unit dalam bahasa yang
memiliki stabilitas inter dan mobilitas posisional, yang berarti ia memiliki
komposisi tertentu (fonologi atau morfologi) dan secara relatif memiliki
distribusi yang bebas. ·
Kalimat Efektif Kalimat efektif merupakan satuan bahasa (kata-kata) untuk menyampaikan
pesan, gagasan, dan perasaan sesuai dengan maksud penulis dan kaidah
penulisan kalimat. ·
Paragraf Efektif Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang
penulisannya dimulai dengan baris baru (Kuncoro, 2009:72). Paragraf dikenal
juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama
pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan
atau spasi. 3. Pendekatan Proses Menulis Salah satu usaha untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran menulis adalah dengan menerapkan
pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan menulis saat ini sudah mulai
menggunakan pendekatan proses menulis. Artinya, pendekatan pembelajaran
menulis yang dulu menekankan pada hasil tulisan saat ini bergeser ke
pendekatan proses, yakni pendekatan pembelajaran menulis yang menekankan
bagaimana caranya menulis. ·
Pramenulis Pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis. Tompkins dan Hosskison
(2002:17) mengatakan bahwa pramenulis adalah tahap persiapan. Hal-hal yang
dilakukan pada tahap pramenulis adalah: (1) memilih topik, (2)
mempertimbangkan tujuan, bentuk, dan pembaca, serta (3) mengidentifikasi dan
menyusun ide-ide. Tahap pramenulis sangat penting dan menentukan dalam
tahap-tahap menulis selanjutnya. ·
Menulis Setelah kerangka karangan tersusun, penulis siap melakukan kegiatan
menulis. Kegiatan menulis adalah mengungkapkan fakta-fakta, gagasan, sikap,
pikiran, argumen, perasaan dengan jelas dan efektif kepada pembaca
(Keraf,2004:34). Penulis menuangkan butir demi butir ide-idenya ke dalam
tulisan. Penulis fokus menuangkan ide-ide dengan tetap memperhatikan
aspek-aspek teknis menulis seperti struktur, ejaan, dan tanda baca. ·
Pasca Menulis Pascapenulisan merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan tulisan
kasar yang dihasilkan. Kegiatan ini meliputi penyuntingan dan merevisi.
Tompkins dan Hosskisson (1995:57) menyatakan bahwa penyuntingan adalah
pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, puntuasi,
diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, dan konvensi penulisan
lainnya. 4. Cara Penggalian Ide Menulis ·
Membaca di perpustakaan Perpustakaan adalah sumber mencari ilmu. Mahasiswa yang sedang
mengerjakan penelitian hendaknya rajin mengunjungi perpustakaan, kemudian
membaca buku, jurnal, dan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya. ·
Akses internet Internet adalah jaringan yang mudah dan praktis untuk mencari ide.
Internet menyediakan banyak sumber seperti: ebook, jurnal, dan laporan
penelitian yang dapat digunakan sebagai sumber referensi. ·
Fenomena atau kejadian
sehari-hari Berjalan ke luar rumah dan cobalah buka mata telinga. Cobalah berwisata
ke sekitar Anda agar lebih mengenal daerah sekitar. Beberapa tema penelitian
seperti budaya, bahasa, ekonomi, dan pendidikan dapat ditemukan di luar
rumah. ·
Seminar dan workshop Seminar dan workshop sering diadakan di perguruan tinggi. Cobalah untuk
ikut dalam sebuah seminar dan workshop. Beberapa topik atau masalah akan
muncul dalam pembahasannya. ·
Diskusi Diskusi dapat dilakukan dengan teman sebaya, teman seprofesi, tutor yang
mengajar, maupun dosen ahli. Bergabung dengan organisasi profesi, seperti
bergabung dengan mahasiswa lain dapat menambah wawasan terhadap keilmuan yang
sedang ditekuni. ·
Wawancara Wawancara terhadap seseorang mengenai sebuah topik dapat memunculkan
sebuah masalah. ·
Pengalaman pribadi Cara yang paling mudah adalah gali pengalaman pribadi, bagaimana
pengalaman pribadi selama ini yang paling bermakna. |
|
|
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Keterampilan Menulis Pembelajaran keterampilan menulis sangat penting untuk dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Terkait dengan hal itu, guru menjadi komponen utama
untuk tercapainya keterampilan menulis sesuai tujuan pembelajaran. Guru harus
dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang
dilaksanakan. Oleh karena itu, guru harus menguasai materi dan model
pembelajaran yang tepat untuk dapat melaksanakannya. 2. Model Pembelajaran Menulis ·
Model Pembelajaran Saintifik Pendekatan Saintifik adalah suatu
proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif
mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati,
merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan (Hosnan, 2014). ·
Model Pembelajaran Problem
Based Learning Proses pembelajaran dalam PBL menggunakan pendekatan untuk memecahkan
masalah atau menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan
siswa dalam berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok juga dapat dikembangkan
dengan PBL. ·
Model Project Based Learning Model pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilan belajar siswa melalui serangkaian kegiatan
merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang
dibingkai dalam suatu wadah bernama proyek pembelajaran. ·
Model Pembelajaran Discovery
Learning/ Inquiry Inquiry didefinisikan sebagai
“bertanya tentang” atau “mencari informasi dengan cara bertanya”, sedangkan
dalam kamus American Heritage, discovery disebut sebagai “tindakan
menemukan”, atau “sesuatu yang ditemukan lewat suatu tindakan”. Jadi,
pembelajaran ini memiliki dua proses utama. Pertama, melibatkan siswa dalam
mengajukan atau merumuskan pertanyaan-pertanyaan (to inquire), dan kedua,
siswa menyingkap, menemukan (to discover) jawaban atas pertanyaan mereka
melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan-kegiatan sejenis
(Sutman, et.al., 2008:x). ·
Strategi Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) CIRC merupakan salah satu strategi
kooperatif yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran menulis dan seni
berbahasa. Tujuan utama dari pembelajaran menulis menggunakan strategi CIRC
adalah untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pendekatan
proses menulis pada pembelajaran menulis dan seni berbahasa yang akan banyak
memanfaatkan kehadiran teman satu kelas. ·
Strategi Think Pair and Share
(TPS) Model pembelajaran think pair and
share atau berpikir, berpasangan, dan berbagi merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model
pembelajaran think pair and share merupakan sebuah kegiatan pembelajaran
diskusi kelas yang dapat memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,
menanggapi dan saling membantu. 3. Penilaian Keterampilan Menulis Berbagai Ragam Teks Tes kemampuan menulis cukup potensial untuk dijadikan tes yang bersifat
pragmatik dan atau otentik. Tugas menulis tidak hanya mempertimbangkan unsur
bentuk (kebahasaan) dan isi (pesan) saja, melainkan juga ragam tulisan yang
akan dibuat. Penilaian menulis yang dilakukan, hendaklah mempertimbangkan
ketepatan bahasa dalam kaitannya dengan konteks dan isi. Jadi, penilaian
kemampuan peserta didik mengorganisasikan dan mengemukakan gagasan dalam
bentuk bahasa yang tepat (Nurgiyantoro, 2013:423). 4. Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Adapun yang dimaksud dengan istilah kompetensi adalah pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Sementara itu, kompetensi dipandang sebagai kemampuan
yang dapat dilakukan oleh siswa, yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan
perilaku. Berkaitan dengan kompetensi itu jelas kemampuan yang dituntut |
2 |
Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini |
1. Metode pembelajaran
keterampilan berbicara 2. Penerapan keterampilan
berbicara dalam proses pembelajaran 3. Cara penggalian ide dalam
menulis 4. Penilaian keterampilan
menulis dalam berbgi ragm teks 5. Model-model pembelajaran bahasa |
3 |
Daftar materi yang sering mengalami
miskonsepsi |
1. Perbedaan antara pendekatan pembelajaran saintifik, inkuiri dan discovery 2. Perbedaan antara artikel, jurnal, makalah, esai 3. Perbedaan teks eksposisi dan
ekplanasi 4. Perbedaan model pembelajaran
problem based learning dan model project based learning |
No comments:
Post a Comment