Friday, May 24, 2013

PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM PENDIDIKAN (BAGIAN 3)


  1. Proses perencanaan
Komponen strategi :
1.       Buat formulasi tujuan dan sasaran sebagai implementasi misi
2.      Analisis tujuan dan sasaran saat ini dan rencanakan sasaran lanjutan
3.      Analisis lingkungan eksternal untuk mengatisipasi peluang dan ancaman
4.      Analisis lingkungan internal untuk menghimpun sumber daya sehingga diketahui kekuatan dan kelemahannya
5.      Identifikasi peluang yag strategis yang harus dicapai
6.      Buat rencana pengambilan keputusan strategi
7.      Rencanakan scenario pelaksaan strategi
8.      Rencanakan cara mengatasi resiko dan tekanan – tekanan dari lingkungan eksternal
9.      Rencanakan alat evaluasi dan pengendalian strategik. 
Panduan rencana penmabnagunan jangka panjang nasional komitmenn kespepakatan bersama 189 negara anggota PBB untuk mewujudkan millennium depelovment Goals (MDGs) yang terdiri dari :
1.      Menghilangkan angka kemiskinan absolute dan kelaparan
2.      Memberlakukan pendidikan dasar yang universal
3.      Mengembangkan kesadaran dan pemberdayaan permepuan
4.      Menurunkan angka kematian anak
5.      Memperbaiki kesehatan internal
6.      Memerangi HIV / AIDS, malaria dan penyakit lainnya
7.      Menjamin kesinambingan lingkungan hidup
8.      Mengembangkan kemitraan global

  1. MODEL PENDEKATAN PERENCANAAN STRATEGIK MENURUT HENRY MINTBERG
1.     Locating planning
Adanya kejelasan sekolah mana yang direncanakan, bidang apa yang menjadi skala prioritas, komponen-komponen apa yang perlu disediakan
2.     Distinguishing plan
Adanya model pengambangan pendidikan yang berbeda dari yang lain baik dalam proses, teknik dan produk misalnya dalam pelayanan mutu lulusan
3.     Elaborating plan
Korelasi penampilan ganda antara segmen model lama dengan segmen baru guna menjembatani tradisi masyarakat dengan modernisasi pendidikan di sekolah
4.     Ekstanding plan
Perencanaan berbentuk diversifikasi, atau aneka program pendidikan untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja
5.     Reconceiving plan
Oerencanaan berbentuk deskripsi model integration dan  diversification, agar mudah diimplementasikan pada tingkat mikro atau tingkat sekolah

  1. PROSES DAN TAHAPAN PERENCANAAN
1.      Need assessment yaitu kegiatn terhadap kebutuhan yang mencakup berbagai aspek pembangunan pendidikan yang telah dilaksanakan, keberhasilan yang dicapai, kesulitan yang dialami, kelemahan sumber-sumber yang tersedia, dan harapan masyarakat tentang mutu pendidikan
2.      Formulating of goals and objective yaitu oenentuan tujuan dan sasaran perencanaan yang merupakan arah perencanaan berbentuk gambaran operasional sesuai dengan filsafat masyarakat
3.      Police and priority setting yaitu penentuan garis kebijakan dan prioritas perencanaan sistem pendidikan
4.      Program ang project  formulation yaitu menyusun rumusan program dan proyk kegiatan yang mencakup komponen atau sistem operasional perencanaan pendidikan
5.      Feasibility  testing yaitu menentukan alokasi sumber – sumber yang tersedia atau yang perlu disediakan kemudian disusun secara cermat dan akurat
6.      Plan  implementation yaitu merencanakan rencana yang asalnya tertulis menjadi actions atau kegiatan – kegiatan harmonis
7.      Evaluating and revision of future plan yaitu peningkatan tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana untuk bahan feedback sebagai dasar pertimbnagan dalam merevisi perencanaan sebelumnya

  1. PERBEDAAN PERENCANAAN STRATEGIK DENGAN PERENCANAAN JANGKA PANJANG
1.      Perencanaan JP merupakan system tertutup dibatasi ruang dan waktu. Perencanaan strategi sebagai system terbuka ,dinamis dan mengalami perubahan apabila ada informasi muncul dalam lingkungan.
2.      Perencanaan JP berorientasi pada hasil sesuai dengan rencana awal. Perencanaan strategi berorientasi pada prose situ sendiri.
3.      Perumusan JP menggunakan formula atau rumus2 tertentu .Perencanaan strategi cukup rasional karena tidak terpengaruh oleh nilai2 ,soaial politik atau realita yang irasional.
4.      Perencanaan JP cenderung mengarah kepada analisis internal berdasarkan model2 pengembangan sumber secara kuantitatif. Perencanaan strategis menganalisis pada lingkungan eksternal terlebih dahulu. Secara kualitatif berdasarkan  intuitif dalam kegiatan terpadu.
5.      Perencanaan JP membuat keputusan masa YAD .JS. Mendayagunakan yang ada pada masa sekarang.
6.      Perencanaan JP menekankan pada penggunaan ilmu dalam pengambilan keputusan. Perencanaan strategi lebih menekankan pada kreativitas , inovatif. Dan intuisi sebagai seni manajemen dalam pengambilan keputusan.

  1. PERBEDAAN PERENCANAAN JANGKA PANJANG DENGAN PERENCANAAN STRATEGIK MENURUT FEENAY
1.      Ditinjau dari segi persfektif. Fokus perencanaan jangka panjang lebih menitik beratkan pada lingkungan internal lembaga. Sedangkan focus perencanaan strategic mengutamakan lingkungan eksternal terlebih dahulu.
2.      Dari Segi system. Perencanaan jangka panjang merupakan system tertutup sedangkan perencanaan strategic merupakan system terbuka.
3.      Dari segi data. Perencanaan JP menggunakan data kuantitatif sedangkan perencanaan strategic menggunakan data kualitatif.
4.      Dari segi fungsi .Perencanaan JP memfungsikan keseluruhan dari bagian2 secara terpadu.
5.      Dari segi proses. Perencanaan JP menggunakan pendekatan deduktif sedangkan perencanaan strategic menggunakan pendekatan induktif.
6.      Dari segi dasar. Perencanaan JP menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan sedangkan perencanaan strategic didasarkan atas seni dan situasi.
7.      Dari segi hasil. Perencanaan JP lebih mementingkan output atau hasil masa yad seperti cetak biru (blueprint) .Sedangkan perencanaan strategic lebih mengutamakan pada proses kegiatan dari alur keputusan masa sekarang berdasarkan kecenderungan dan kemungkinan yang akan terjadi.

  1. UJI VALIDITAS PERENCANAAN
1.      PERT Planning Evaluating and review Tecnick. PERT merupakan alat uji ketepatan. Bila konsep perencanaan masih belum tepat perlu dikaji ulang kemudian diadakan perbaikan sampai perencanaan itu betul2 valid, sehingga perencanaan itu dapat ditetapkan (realibel)
2.      CPM Critical Path Metod yaitu mengkritisi cara2 melaksanakan perencanaan sesuai dengan objek yang direncanakan berikut dengan waktu ,tempat, orang2 yang melaksanakan perencanaan termasul disiplin kinerjanya dan biaya.
Prinsip dasar perencanaan
a.       Kontinuitas perencanaan yaitu ada keberlanjutan tahap demi tahap.
b.      Fleksibelitas mudah disesuaikan kebutuhan.
c.       Relevansi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Badruddin S.  2009. Pengertian Pembangunan.  http://profsyamsiah. wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/ [13 Oktober 2009].
Dwijowijoto RN.  2003.  Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.  Jakarta: Elex Media Komputindo.
Nasution Z.  2004.  Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nugraha, Ari. 2011. Warta Urang Galuh. [tersedia] dalam http://the-arinugraha-centre.blogspot.com. [22 Mei 2013].
Suyono H. Memaknai Indikator MDGs, Pengentasan Kemiskinan. http://www.haryono.com/article/article/memaknai-indikator-mdgs-pengentasan-kemiskinan.html
Sztompka P. 2008. Sosiologi Perubahan Sosial. Cetakan ke-4. Jakarta: Prenada Media Group.
Wahab SA.  2008.  Pengantar Analisis Kebijakan Publik.  Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadyah Malang.









No comments: