Friday, May 24, 2013

PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM PENDIDIKAN (BAGIAN 1)



  1. SEJARAH PERKEMBANGAN PERENCANAAN DI INDONESIA
Perencanaan tertulis secara ilmiah di Indonesia diawali pada tahun 1947 dimana “Soekarno“ membentuk: Panitia pemikir siasat ekonomi yang diketahui oleh  Drs. Muhammad Hatta yang dikenal deklarasi: Dasar  pokok dari pada plan mengatur ekonomi Indonesia.
  • Tahun 1948-1950:
Menyusun plan bidang pertanian,peternakan,perindustrian dan kehutanan.
  • Tahun 1951-1952
Dibentuk Dewan perencanaan Nasional (Depernas)
  • Tahun 1961-1969
Disusun Rencana Pembangunan Nasional semesta Berencana.
Depernas RPNSB ini menjadi cikal bakal terben tuknya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
            Pada awalnya kita menganut perencanaan tradisional dimana kita menyediakan perencanaan nasional. Dimulai lahirnya REPELITA yang menganut PPBS (Planning Programing Budgeting Sistem).
DUK    : Daftar Usulan Kegiatan
DIK      : Daftar Isian Kegiatan
DIP      : Daftar Isian Proyek
Para Perencana Modern lebih mengutamakan membudt rencana, sasaran dan program baru dijabarkan dalam anggaran. Tahun 1982 terkenal dengan Perencanaan Terpadu yang terkenal dengan SP4 atau Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran.

  1. PERKEMBANGAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
Menurut Keputusan Mendikbud No. 209
1.      Menggunakan model Network Planning atau Perencanaan Jaringan laba-laba Yaitu perencanaan disusun darin unit-unit terkecil berdasarkan alur kegiatan dan waktu serta biaya yang jelas.
2.      Model LAN = Lokal Area Network
Dimana tempatnya, model perencanaan yang digunakan,unsur-unsur terkecil yang harus digunakan serta dana yang disediakan.
3.      Model WAN = Wine Area Network
Hampir sama dengan LAN ditambah pengaruh lingkungan misalnya perbedaan harga material dan pengaruh sosial politik menjadi bahan pertimbangan formal,rasional dan operasional.
4.      Model Intra dan Impra Internet
Gambar perencanaan melalui komputer dan pertimbangan pendidikan dikaitkan dengan Astra Grata.

  1. BAHAN PERTIMBANGAN
Astra Grata
Model perencanan terpadu antara unsur-unsur material dipadukan dengan delapan aspek kehidupan masyarakat yaitu :
1.      Ideologi yaitu perencanaan harus mempertimbangkan adat istiadat dan cita-cita masyarakat.
2.      Politik yaitu perencanaan mudah diterima oleh masyarakat sehingga kebijakan perencanaan mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat.
3.      Ekonomi yaitu perencanaan harus mempertimbangkan keadaan ekonomi masyarakat.
4.      Sosial yaitu perencanaan harus sesuai dengan kondisi sosial masyarakat setempat.
5.      Budaya yaitu perencanaan pendidikan dapat mempertahankan dan mengembangkan budaya setempat menuju arah modernisasi.
6.      Pertahanan setiap perencanaan harus tetap mempertahankan etika,moral dan akhlak.
7.      Keamanan, perencanaan pendidikan jangan menimbulkan gejolak tetapi harus menjamin rasa aman dan nyaman
8.      Pemerataan, perencanaan harus menjamin prinsip keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.

  1. KARAKTERISTIK PERENCANAAN
1.        Perencanaan merupakan model pengambilankeputusan secara rasional dalam memilih dan menetapkan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan .
2.        Perencanaan berorientasi pada perubahan dari keadaan masa sekarang kepada suatu keadaan yang diinginkan dimasa datang sesuai dengan tujuan.
3.        Perencanaan melibatkan orang-orang kedalam suatu proses kegiatan.
4.        Perencanaan merupakan pedoman mengenai bagaimana dan kapan kegiatan dilakukan serta siapa yang terlibat dalam setiap tahap kegiatan itu.
5.        Perencanaan mengandung prediksi atau perkiraan semua kegiatan. Perkiraan itu meliputi gambaran keberhasilan dan hambatan,faktor pendukung dan penghambat serta resiko dari suatu tindakan yang keliru.
6.        Perencanaan menggambarkan skala prioritas atau urutan tindakan berdasarkan urgensinya relevan tujuan yang ingin dicapai dan sumber-smber yang tersedia.
7.        Perencanaan merupakan alat ukur, pengawasan, pembinaan dan pengembangan.

  1. KEBIJAKAN PERENCANAN YANG BAIK
1.      Kebijakan harus membatasi suatu bidang tertentu menjadi keputusan bersama serta menjamin keputusan itu memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan.
2.      Kebijakan dapat diimplementasikan mulai level paling atas sampai pada level operasional.
3.      Kebijakan harus dijadikan pedoman secara konsekwen dan memungkinkan adanya diskresi atau keluasan berpikir secara sistematis dan logis.
4.      Kebijakan perencanaan harus dijadikan alat setiap tindakan operasional agar tidak terjadi penyimpangan.

  1. ASPEK PRIMER PERENCANAAN (PRIMARY OF PLANNING)
Dapat membuat gambaran dalam operasional perencanaan pendidikan misalnya:
1.      Memberi gambaran personal serta kualifikasi pekerjaan untuk mencapai tujuan.
2.      Memberi gambaran unsur-unsur yang terlibat
3.      Memberi gambaran kegiatan yang harus dilakukan.
4.      Memberi gambaran pengendalian secara logis,efektif dan efisien dst.

G.     ASPEK DAYA SERAP PERENCANAAN (PERVASIVENESS OF PLANNING)
Dapat memperjelas kegiatan personal dan sebagai alat ukur atau standar kegiatan atau pedoman-pedoman kehiatan sehingga dapat membeda-bedakan aktivitas setiap personil sebagai bahan pemikiran untuk menetapkan kebijakan-kebijakan sebagai bahan untuk menetapkan otoritas dalam struktur organisasi pendidikan.

  1. MANFAAT PERENCANAAN
1.      Perencanaan dapat menetukan tujuan,kebijakan,prosedur,program dan tehnik kegiatan sebagai pedoman atau alat ukur efektif tidaknya suatu kegiatan untuk mencapai tujuan .
2.      Perencanaan yang baik dapat menggambarkan tindakan ekonomis atau menghindari pemborosan sumber daya tenaga, waktu,biaya,sarana, sehingga senua potensi organisasi memiliki arah yang jelas untuk mencapai tujuan.
3.      Perencanaan akan memperkecil resiko yang dihadapi, karena melalui perencanaan akan tergambar seluruh rangkaian kegiatan.
4.      Perencanaan akan menggambarkan alat ukur pengendalian, pengawasan, evaluasi dalam upaya menghindari mis management.
5.      Perencanaan akan menentukan daya guna dan hasil guna setiap komponen pendidikan.

  1. EFISIENSI PERENCANAAN
Diukur berdasarkan jumlah kontribusi kepada misi organisasi pendidikan dan sasaran-sasaran yang menguntungkan sesuai dengan standar biaya yang telah ditetapkan berdasarkan konsekwensi logis lainnya yang diperlukan untuk memformulasikan dan mengoperasionalisasikan perencanaan.

  1. MISI PERENCANAAN
Misi perencanaan pendidikan adalah mendesain, membangun, menumbuhkan mengembangkan dan melaksanakan sistem pendidikan. Kalau ingin lebih berani, setiap perencanaan berbentuk kelompok yang diorganisir harus mempunyai suatu misi (purpose or mission) , yaitu maksud atau tujuan dalam kontek yanmg luas dan berjangka panjang, tetapi langkah-langkah operasional tiap komponen itu sinergi.


DAFTAR PUSTAKA
Badruddin S.  2009. Pengertian Pembangunan.  http://profsyamsiah. wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/ [13 Oktober 2009].
Dwijowijoto RN.  2003.  Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.  Jakarta: Elex Media Komputindo.
Nasution Z.  2004.  Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nugraha, Ari. 2011. Warta Urang Galuh. [tersedia] dalam http://the-arinugraha-centre.blogspot.com. [22 Mei 2013].
Suyono H. Memaknai Indikator MDGs, Pengentasan Kemiskinan. http://www.haryono.com/article/article/memaknai-indikator-mdgs-pengentasan-kemiskinan.html
Sztompka P. 2008. Sosiologi Perubahan Sosial. Cetakan ke-4. Jakarta: Prenada Media Group.
Wahab SA.  2008.  Pengantar Analisis Kebijakan Publik.  Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadyah Malang.

No comments: