- SEJARAH PERKEMBANGAN PERENCANAAN DI INDONESIA
Perencanaan tertulis secara
ilmiah di Indonesia diawali pada tahun 1947 dimana “Soekarno“ membentuk: Panitia
pemikir siasat ekonomi yang diketahui oleh
Drs. Muhammad Hatta yang dikenal deklarasi: Dasar pokok dari pada plan mengatur ekonomi
Indonesia.
- Tahun 1948-1950:
Menyusun plan bidang pertanian,peternakan,perindustrian
dan kehutanan.
- Tahun 1951-1952
Dibentuk Dewan perencanaan Nasional (Depernas)
- Tahun 1961-1969
Disusun Rencana Pembangunan Nasional semesta Berencana.
Depernas RPNSB ini menjadi cikal bakal terben tuknya
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Pada awalnya
kita menganut perencanaan tradisional dimana kita menyediakan perencanaan nasional. Dimulai lahirnya REPELITA yang menganut PPBS (Planning
Programing Budgeting Sistem).
DUK : Daftar Usulan Kegiatan
DIK : Daftar Isian Kegiatan
DIP : Daftar Isian Proyek
Para Perencana Modern lebih
mengutamakan membudt rencana, sasaran dan program baru dijabarkan dalam
anggaran. Tahun 1982 terkenal dengan Perencanaan Terpadu yang
terkenal dengan SP4 atau Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan
Penganggaran.
- PERKEMBANGAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
Menurut Keputusan Mendikbud No. 209
1.
Menggunakan model Network
Planning atau Perencanaan Jaringan laba-laba Yaitu perencanaan disusun darin
unit-unit terkecil berdasarkan alur kegiatan dan waktu serta biaya yang jelas.
2.
Model LAN = Lokal Area Network
Dimana
tempatnya, model perencanaan yang digunakan,unsur-unsur terkecil yang harus
digunakan serta dana yang disediakan.
3.
Model WAN = Wine Area Network
Hampir sama
dengan LAN ditambah pengaruh lingkungan misalnya perbedaan harga material dan
pengaruh sosial politik menjadi bahan pertimbangan formal,rasional dan
operasional.
4.
Model Intra dan Impra Internet
Gambar perencanaan melalui komputer dan pertimbangan pendidikan
dikaitkan dengan Astra Grata.
- BAHAN PERTIMBANGAN
Astra Grata
Model perencanan terpadu antara unsur-unsur material
dipadukan dengan delapan aspek kehidupan masyarakat yaitu :
1.
Ideologi yaitu perencanaan harus
mempertimbangkan adat istiadat dan cita-cita masyarakat.
2.
Politik yaitu perencanaan mudah
diterima oleh masyarakat sehingga kebijakan perencanaan mendapat dukungan
seluruh lapisan masyarakat.
3.
Ekonomi yaitu perencanaan harus
mempertimbangkan keadaan ekonomi masyarakat.
4.
Sosial yaitu perencanaan harus
sesuai dengan kondisi sosial masyarakat setempat.
5.
Budaya yaitu perencanaan
pendidikan dapat mempertahankan dan mengembangkan budaya setempat menuju arah
modernisasi.
6.
Pertahanan setiap perencanaan
harus tetap mempertahankan etika,moral dan akhlak.
7.
Keamanan, perencanaan pendidikan
jangan menimbulkan gejolak tetapi harus menjamin rasa aman dan nyaman
8.
Pemerataan, perencanaan harus
menjamin prinsip keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
- KARAKTERISTIK PERENCANAAN
1.
Perencanaan merupakan model
pengambilankeputusan secara rasional dalam memilih dan menetapkan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan .
2.
Perencanaan berorientasi pada
perubahan dari keadaan masa sekarang kepada suatu keadaan yang diinginkan
dimasa datang sesuai dengan tujuan.
3.
Perencanaan melibatkan
orang-orang kedalam suatu proses kegiatan.
4.
Perencanaan merupakan pedoman
mengenai bagaimana dan kapan kegiatan dilakukan serta siapa yang terlibat dalam
setiap tahap kegiatan itu.
5.
Perencanaan mengandung prediksi
atau perkiraan semua kegiatan. Perkiraan itu meliputi gambaran keberhasilan dan
hambatan,faktor pendukung dan penghambat serta resiko dari suatu tindakan yang
keliru.
6.
Perencanaan menggambarkan skala
prioritas atau urutan tindakan berdasarkan urgensinya relevan tujuan yang ingin
dicapai dan sumber-smber yang tersedia.
7.
Perencanaan merupakan alat ukur,
pengawasan, pembinaan dan pengembangan.
- KEBIJAKAN PERENCANAN YANG BAIK
1.
Kebijakan harus membatasi suatu
bidang tertentu menjadi keputusan bersama serta menjamin keputusan itu
memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan.
2.
Kebijakan dapat diimplementasikan
mulai level paling atas sampai pada level operasional.
3.
Kebijakan harus dijadikan pedoman
secara konsekwen dan memungkinkan adanya diskresi atau keluasan berpikir secara
sistematis dan logis.
4.
Kebijakan perencanaan harus
dijadikan alat setiap tindakan operasional agar tidak terjadi penyimpangan.
- ASPEK PRIMER PERENCANAAN (PRIMARY OF PLANNING)
Dapat membuat gambaran dalam
operasional perencanaan pendidikan misalnya:
1.
Memberi gambaran personal serta
kualifikasi pekerjaan untuk mencapai tujuan.
2.
Memberi gambaran unsur-unsur yang
terlibat
3.
Memberi gambaran kegiatan yang
harus dilakukan.
4.
Memberi gambaran pengendalian
secara logis,efektif dan efisien dst.
G.
ASPEK DAYA SERAP PERENCANAAN (PERVASIVENESS OF PLANNING)
Dapat memperjelas kegiatan personal dan sebagai alat ukur
atau standar kegiatan atau pedoman-pedoman kehiatan sehingga dapat
membeda-bedakan aktivitas setiap personil sebagai bahan pemikiran untuk
menetapkan kebijakan-kebijakan sebagai bahan untuk menetapkan otoritas dalam
struktur organisasi pendidikan.
- MANFAAT PERENCANAAN
1.
Perencanaan dapat menetukan
tujuan,kebijakan,prosedur,program dan tehnik kegiatan sebagai pedoman atau alat
ukur efektif tidaknya suatu kegiatan untuk mencapai tujuan .
2.
Perencanaan yang baik dapat
menggambarkan tindakan ekonomis atau menghindari pemborosan sumber daya tenaga,
waktu,biaya,sarana, sehingga senua potensi organisasi memiliki arah yang jelas
untuk mencapai tujuan.
3.
Perencanaan akan memperkecil
resiko yang dihadapi, karena melalui perencanaan akan tergambar seluruh
rangkaian kegiatan.
4.
Perencanaan akan menggambarkan
alat ukur pengendalian, pengawasan, evaluasi dalam upaya menghindari mis
management.
5.
Perencanaan akan menentukan daya
guna dan hasil guna setiap komponen pendidikan.
- EFISIENSI PERENCANAAN
Diukur berdasarkan jumlah kontribusi kepada misi
organisasi pendidikan dan sasaran-sasaran yang menguntungkan sesuai dengan
standar biaya yang telah ditetapkan berdasarkan konsekwensi logis lainnya yang
diperlukan untuk memformulasikan dan mengoperasionalisasikan perencanaan.
- MISI PERENCANAAN
Misi perencanaan pendidikan adalah mendesain, membangun, menumbuhkan
mengembangkan dan melaksanakan sistem pendidikan. Kalau ingin lebih berani,
setiap perencanaan berbentuk kelompok yang diorganisir harus mempunyai suatu
misi (purpose
or mission) , yaitu maksud atau tujuan dalam kontek yanmg luas dan berjangka
panjang, tetapi langkah-langkah operasional tiap komponen itu sinergi.
DAFTAR
PUSTAKA
Badruddin S. 2009. Pengertian Pembangunan. http://profsyamsiah.
wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/ [13 Oktober 2009].
Dwijowijoto RN. 2003. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi
dan Evaluasi. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Nasution Z. 2004. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan
Penerapannya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Nugraha, Ari. 2011. Warta Urang Galuh. [tersedia] dalam http://the-arinugraha-centre.blogspot.com. [22 Mei 2013].
Suyono H. Memaknai Indikator MDGs,
Pengentasan Kemiskinan. http://www.haryono.com/article/article/memaknai-indikator-mdgs-pengentasan-kemiskinan.html
Sztompka P. 2008. Sosiologi Perubahan Sosial. Cetakan ke-4. Jakarta: Prenada Media
Group.
Wahab SA. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UPT Penerbitan Universitas
Muhammadyah Malang.
No comments:
Post a Comment