Wednesday, April 6, 2022

M1 KB 2.a.1.6 Analisis Penerapan Materi

Analisis penerapan materi dalam kehidupan nyata secara kontekstual pada Kelas X Asisten Keperawatan di SMK Al Husna Cisaga

Nama Mahasiswa      : Ari Nugraha

Nomor Peserta          : 201503280480

 

Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk kesalahan berbahasa dalam karangan eksposisi siswa kelas X Asisten Keperawatan di SMK Al Husna Cisaga serta menjelaskan dan mendeskripsikan penyebab adanya kesalahan berbahasa dan upaya yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa agar kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa X Asisten Keperawatan di SMK Al Husna Cisaga dapat diminimalisasi. Adapun permasalahan yang sering terjadi adalah (1) bentuk kesalahan berbahasa meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan penggunaan partikel, kesalahan penulisan kata ulang, kesalahan akibat tipografi, dan kesalahan penulisan kata baku; (2) bentuk kesalahan berbahasa pada bidang morfologi meliputi kesalahan penulisan kata depan, kesalahan penulisan kata bentukan, dan kesalahan akibat pleonasme; (3) bentuk kesalahan berbahasa pada bidang sintaksis meliputi kesalahan struktur frasa-struktur kalimat.

Berbahasa pada bidang fonologi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.       Perlukah ketegasan Hukum Bagi pengguna Narkoba di Indonesia?

Kalimat di atas adalah kalimat yang digunakan untuk penulisan judul. Kata “ketegasan” di dalam judul seharusnya diawali dengan huruf kapital. Kata “bagi” dalam judul tidak diawali dengan huruf kapital karena merupakan preposisi yang bermakna “untuk”. Dan kata “pengguna” dalam judul seharusnya diawali dengan huruf kapital.

2.       Apalagi, sekarang, Indonesia sudah mempunyai lembaga khusus yang menangani kasus narkoba, yaitu BNN (Badan Narkotika Nasional).

Pada kalimat di atas, penggunaan tanda koma dalam kalimat di atas terlalu banyak dan seharusnya tanda koma cukup digunakan sesudah frasa “apalagi sekarang”.

Kesalahan berbahasa pada bidang morfologi yang ditemukan sebagai berikut:

1.       Masyarakat banyak yang tidak setuju jika pengguna narkoba hanya di rehabilitasi karena setelah rehabilitasi tidak ada jaminan bahwa mereka telah merasa jera.

Dalam kalimat di atas, kata rehabilitasi merupakan kata benda (noun) sehingga preposisi di tidak perlu dipisah dengan kata tersebut.

2.       Hukum yang cukup ketat seharusnya mampu mensadarkan masyarakat akan pentingnya menjauhi narkoba.

Dalam kalimat di atas, kata mensadarkan adalah salah karena penulisannya tidak sesuai dengan kaidah ejaan yang benar.

Kata yang benar adalah menyadarkan karena kata bentukan tersebut berasal dari kata sadar yang mendapat awalan me- dan akhiran -kan. Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, afiks meyang bertemu dengan kata dasar berawalan huruf K, T, S, dan P maka huruf tersebut akan hilang atau melebur.

Kesalahan berbahasa pada bidang sintaksis yang ditemukan adalah sebagai berikut:

Kesalahan penggunaan struktur frasa

1.       Apabila pemerintah semakin memperkuat aparat dan mempertegas sanksi hukum maka tidak dibutuhkan terlalu banyak waktu untuk berhasil menangkap seluruh jaringan narkoba yang berhasil masuk ke Indonesia.

Pada kalimat di atas, frasa terlalu banyak waktu berasal dari terjemahan bahasa Inggris yaitu too many time. Frasa yang lebih tepat digunakan agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah waktu terlalu banyak.

Kesalahan Penggunaan Struktur Kalimat yang ditemukan adalah sebagai berikut:

1.       Jika kasus tersebut tidak segera ditangani oleh pihak yang berwajib.

Dalam kalimat di atas, kata „jika‟ merupakan konjungsi subordinatif yang berfungsi untuk menghubungkan dua klausa atau lebih dengan status yang tidak sama derajatnya guna menjelaskan suatu hubungan syarat. Maka dari itu sebuah klausa saja tidak boleh diawali kata „jika‟ karena maknanya akan menjadi tidak jelas.

No comments: