Analisis penerapan materi dalam kehidupan nyata secara kontekstual pada Kelas X Jurusan Farmasi Klinis dan Komunitas di SMK Al Husna Cisaga
Nama Mahasiswa : Ari Nugraha
Nomor Peserta : 201503280480
Berdasarkan
analisis saya sebagai guru pada siswa kelas X Farmasi Klinis dan Komunitas
tentang kemampuan berbicara dengan pendekatan pragmatic. Setiap materi
pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada pembelajaran
ini guru menggunakan pendekatan pragmatik untuk meningkatkan kemampuan
kemampuan berbicara. Siswa cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat
mereka hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami.
Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah
berpangkal dari penjelasan dari guru bersimpang-siur, tidak ada fokus
masalahnya. Hal ini tentu saja dicarikan solusinya. Jika guru tidak memiliki
kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya jika
menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapa tujuan yang telah
ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara, siswa terlihat antusias dan memiliki motivasi belajar yang baik.
Penerapan
pendekatan pragmatik di kelas X Farmasi Klinis dan Komunitas dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Penggunan pendekatan pragmatik membantu peserta didik
lebih didekatkan dengan kondisi praktis berbicara baik secara lisan maupun
tulisan. Selain itu, mengingatkan bahwa Indonesia memiliki banyak sekali budaya
termasuk di dalamnya bahasa, dengan pendekatan pragmatis dalam pembelajaran
bahasa, sedikit banyak kendala yang muncul akan terakomodir. Terlebih lagi
didukung dengan suatu kurikulum yang sebagian besar kebijakannya diserahkan
pada masing-masing tingkat satuan pendidikan, pembelajaran (khususnya bahasa)
yang muncul akan lebih mampu mengakomidasi kebutuhan peserta didik. Dengan
demikian, pembelajaran keterampilan berbicara dengan pendekatan pragmatik ini
sangat efektif dalam menciptakan pembelajaran yang aktif terutama dalam
meningkatkan kemampuan berbicara siswa di dalam kelas maupun diluar kelas.
Respon siswa
terhadap pembelajaran berbicara menggunakan pendekatan pragmatik meningkat. Hal
tersebut tampak dari antusias siswa mengikuti pembelajaran dan mengikuti
langkah pendekatan pragmatik dengan baik. Setelah dilakukan wawancara, sebagian
besar siswa menjawab senang dengan pembelajaran berbicara menggunakan
pendekatan pragmatik. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa senang dengan
pembelajaran berbicara menggunakan pendekatan pragmatik.
No comments:
Post a Comment