A.
Hakikat
Psikologi Perkembangan
Dalam usaha memahami
psikologi perkembangan, ada baiknya kita ketahui apa yang dimaksud dengan
perkembangan. Mulanya kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian pada
abad ke-20 ini kata perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Karena
penggunaannya pertama-tama dalam biologi, pada masa berikutnya ada ahli-ahli
yang menyebut pertumbuhan di samping kata perkembangan, bahkan ada orang yang
menyebut kedua istilah itu untuk maksud yang sama. Istilah
“perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup
rumit dan kompleks.
1.
Perkembangan
Secara sederhana
Seifert dan Hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan sebagai “Long-term changes in a person’s growth
feelings, patterns of thinking, social relationships, and motor skills”.
Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang
berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati,
pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian
jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, dan kedewasaan atau kemunculan
pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Menurut Reni Akbar
Hawadi (2001), perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses
perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kwalitas
kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga
tercakup konsep usia yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan
kematian.
Menurut F.J. Monks,
dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke arah yang
lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali”. Perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan
juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah
suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan,
pematangan, dan belajar.
Dari beberapa
pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan umum, bahwa yang dimaksud
dengan perkembangan adalah perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian
pertumbuhan semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkai
perubahan psykis yang berlangsung terus-menerus dan bersifat tetap dari
fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu.
2.
Pertumbuhan
Dalam konsep
perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sebenarnya
merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga
pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P. Chaplin (2002), mengartikan
pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari
bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E.
Sinolungan, (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang
dapat dihitung atau dapat diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan
Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang
meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan
(multiplication) sel-sel.
Dari beberapa
pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam konteks
perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif. Dengan
demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik
atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian
menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan “perkembangan” lebih menunjuk pada
kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat.
3. Kematangan
Pertumbuhan jasmani dan perkembangan
rohani yang disebutkan diatas, sebenarnya merupakan satu kesatuan dala diri
manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Istilah kematangan yang
dalam bahasa Inggris disebut manuration,
sering dilawankan dengan immaturation,
yang artinya tidak matang. Seperti pertumbuhan, kematangan juga berasal dari
istilah yang sering digunakan dalam biologi, yang menunjuk pada kera numan atau
kematangan.
Chaplin (2002) mengartikan kematangan
sebagai :
•
Perkembangan, proses
mencapai kemasakan/ usia masak.
•
Proses perkembangan,
yang dianggap berasal dari keturunan, atau merupakan tingkah laku khusus
spesies (jenis, rumpun).
Jadi kematangan itu sebenarnya merupakan
suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan
pembawaanya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu.
Meskipun demikian kematangan tidak dapat dikategorilan sebagai faktor keturunan
atau pembawaan, karena kematangan ini merupakan suatu difat tersendiri yang
umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu.
4. Perubahan
Perkembangan mengandung perubahan, tetapi
bukan berarti setiap perubahan bermakna perkembangan.perubahan itu tidak pula
mempengaruhi proses perkembangan seseorang dengan cara yang sama. Perubahan dalam
perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan
lingkungan dimana ia hidup.
Secara garis besarnya perubahan-perubahan
yang terjadi dalam perkembangan itu dapat dibagi ke dalam empat bentuk yaitu :
·
Perubahan dalam ukuran
besarnya.
·
Perubahan-perubahan
dalam proporsi.
·
Hilangnya bentuk atau
ciri-ciri lama.
·
Timbul atau lahirnya
bentuk atau ciri-ciri baru.
No comments:
Post a Comment