HARKITNAS merupakan momentum tonggak sejarah yang sangat fundamental
dalam perjalanan sejarah bangsa Ini. Jika kita kembali kepada sejarah,
kebangkitan nasional merupakan peristiwa bangkitnya semangat persatuan,
kesatuan dan nasionalisme diikuti dengan kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia. Selama masa penjajahan semangat
kebangkitan nasional tidak pernah muncul hingga berdirinya Boedi Oetomo
pada tanggal 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928.
Organisasi Boedi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh
Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische
Artsen) yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji serta digagas oleh
Dr. Wahidin Sudirohusodo pada awalnya bukan organisasi politik, tetapi
lebih kepada organisasi yang bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Namun seiring waktu Boedi Oetomo kemudian menjadi cikal bakal gerakan
yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia.
Kongres pertama Boedi Oetomo diselenggarakan tanggal 3 - 5 Oktober
1908 di Yogyakarta. Saat itu organisasi Boedi Oetomo telah memiliki
tujuh cabang di beberapa kota yaitu Batavia, Bogor, Bandung, Magelang,
Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Pada kongres pertamanya ini Raden
Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati Karanganyar) yang berasal dari kaum
priyayi diangkat sebagai presiden Budi Utomo yang pertama. Dan sejak
itu banyak anggota baru yang berasal dari kalangan bangsawan dan pejabat
kolonial bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo, namun hal ini justru
membuat anggota dari kalangan pemuda memilih keluar dari organisasi
ini.
Organisasi Boedi Oetomo sendiri dalam perjalanan sejarahnya mengalami
beberapa kali pergantian pimpinan dan sebagian besar berasal dari
kalangan bangsawan seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo mantan Bupati
Karanganyar yang menjadi presiden pertama Budi Utomo dan Pangeran Ario
Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.
Berturut-turut setelah Boedi Oetomo didirikan pada tahun 1908 diikuti
berdirinya Partai Politik pertama di Indonesia Indische Partij pada
tahun 1912, kemudian pada tahun yang sama Haji Samanhudi mendirikan
Sarekat Dagang Islam di Solo, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di
Yogyakarta, Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa
Bersama Boemi Poetra di Magelang. Karena dianggap sebagai organisasi
yang menjadi pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnya sebagaimana
disebutkan di atas, maka tanggal kelahiran Boedi Oetomo yaitu 20 Mei
ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Gerakan Pramuka telah menyimpan dengan cara tersendiri catatan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia ini. Perjalanan panjang perjuangan
Bangsa Indonesia tersebut menjadi menjadi sumber pengambilan Kiasan
Dasar Kepramukaan yang digunakan oleh Gerakan Pramuka sebagai bagian
dari Metode Kepramukaan yang merupakan salah satu cara belajar
interaktif progresif anggota Gerakan Pramuka. Hal ini dapat kita
telusuri dari nama golongan dalam jenjang pendidikannya. Kiasan Dasar
merupakan gambaran / kiasan yang mendasari dan melatarbelakangi suatu
kegiatan. Kiasan Dasar Kepramukaan merupakan alam pikiran yang
mengandung kiasan / gambaran suatu yang mengesankan, digunakan sebagai
latar belakang suatu kegiatan kepramukaan sehingga peserta didik
merasakan ikut terlibat pada kegiatan yang mengesankan tersebut.
Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai
salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan, dimaksudkan
untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan, yang
mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap
kegiatan pendidikan kepramukaan. Kegiatan pendidikan kepramukaan harus
dikemas dalam Kiasan Dasar yang menarik, menantang, dan merangsang,
disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda.
Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu
unsur dalam Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak
memberatkan anggota muda tetapi malah dapat memperkaya pengalaman.
No comments:
Post a Comment