Thursday, January 22, 2015

Kata-kata Bahasa Indonesia yang Sering Tertukar Makna

Sebagai orang Indonesia, tentu tak asing dengan bahasa Indonesia. Selain sebagai bahasa komunikasi resmi, bahasa Indonesia juga telah ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa persatuan.
Melihat fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia yang cukup penting tersebut, maka bahasa Indonesia perlu dibakukan. Untuk itu, diterbitkanlah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) oleh Pusat Bahasa. Penerbitan KBBI ini diharapkan dapat menjadi rujukan setiap orang jika ingin menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dari segi bentuk maupun maknanya.
Namun demikian, dalam kenyataannya masih banyak masyarakat yang enggan menjadikan KBBI sebagai rujukan dalam penggunaan bahasa. Hal ini terlihat masih adanya penggunaan kata-kata yang saling tertukar makna dalam komunikasi sehari-hari di masyarakat. Kata-kata yang sering tertukar makna tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
 1. acuh
Masih ingatkah Anda dengan lirik lagu populer dari grup band d’Masiv Cinta Ini Membunuhku yang berbunyi sebagai berikut.
Kau membuat ku berantakan
Kau membuat ku tak karuan
Kau membuat ku tak berdaya
Kau menolakku acuhkan diriku
Dalam KBBI kata acuh (v) berarti peduli; mengindahkan. Namun demikian, dalam lirik lagu tersebut terlihat bahwa kata acuh dimaknai sebagai tidak peduli. Sebab tentu tak mungkin terjadi jika seorang yang menolak, tapi mengacuhkan.
2. geming
Kata geming dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti geming Jk bergeming (v)”tidak bergerak sedikit juga; diam saja”. Namun, dalam keseharian banyak ditemukan kata bergeming yang justru diartikan ”bergerak”. Sebagaimana terlihat dalam kalimat berikut.
Para demonstran tidak bergeming meski terik matahari membakar kepala. (salah)
Bila dicermati, tidak bergeming dalam kalimat tersebut menjadi bermakna tidak diam saja ataubergerak. Kalimat yang benar seharusnya berbunyi: Para demonstran bergeming meski terik matahari membakar kepala. (benar)
3. hirau
Mana yang lebih tepat dari kalimat-kalimat berikut?
(a) Hiraukan saja sms tak jelas itu, barangkali itu kedok penipuan.
(b) Jangan hiraukan sms tak jelas itu, barangkali itu kedok penipuan.
Menurut KBBI, hirau itu berarti~ hi·rau, meng·hi·rau·kan (vmemedulikan; mengacuhkan; mengindahkan; memperhatikan: ia tidak ~ nasihat orang tuanya.
Mencermati arti yang terdapat dalam kamus tersebut, maka bila ingin menyuruh seseorang untuk tidak memedulikan atau memperhatikan sms tak jelas itu, kalimat yang tepat adalah kalimat (b). Sedangkan kalimat (a) justru bermakna menyuruh untuk memedulikan atau memperhatikan.
4.  kasatmata
Dalam KBBI kata ka·sat·ma·ta (a) berarti dapat dilihat; nyata; konkretkalau pekerjaan yg — saja, dapat saya lakukan. Namun, dalam keseharian kata kasatmata sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak terlihat atau tidak nyata. Sebagaimana terlihat dalam kalimat Pendidikan karakter lebih mengembangkan nilai-nilai yang kasatmataKasatmata dalam kalimat tersebut kurang tepat karena justru mengacu pada hal-hal yang tidak terlihat (nilai-nilai yang tidak terlihat). Oleh karena itu, agar kalimat tersebut tepat seharusnya sebelum kata kasatmata didahului dengan kata “tidak” sebagaimana dalam kalimat Pendidikan karakter lebih mengembangkan nilai-nilai yang tidakkasatmata.
5. senonoh
Dalam KBBI senonoh (a) berarti tidak — , kurang — tidak patut atau tidak sopan (tt perkataan, perbuatan, dsb); tidak menentu atau tidak manis dipandang (pakaian dsb): kelakuan yg tidak –; pakaian tidak –;
Namun, dalam penggunaan bahasa sering ditemukan penggunaan kata senonoh sebagaimana terlihat dalam kalimat berikut.
(a) Jangan melakukan perbuatan senonoh agar tidak memalukan keluargamu.
(b) Jangan melakukan perbuatan tidak senonoh agar tidak memalukan keluargamu.
Jika frasa tidak senonoh berarti tidak/kurang patut, maka kata senonoh sendiri berarti patut atau sopan. Dengan demikian, kalimat yang benar adalah kalimat (b), perbuatan tidak senonoh/tidak patut tentu akan mempermalukan keluarga.
6.  seronok
Dalam KBBI kata seronok (a) berarti menyenangkan hati; sedap dilihat (didengar dsb). Namun, dalam keseharian, kata seronok seringkali diartikan sebagai tidak baik, tidak sopan. Misalnya terlihat dalam kalimatArtis dangdut yang sedang naik daun itu dilarang pentas karena berpakaian seronok.
Kata seronok dalam kalimat tersebut dimaknai sebagai hal yang tidak baik, tidak sopan. Penggunaan kata seronok dengan makna yang tepat misalnya terlihat dalam kalimat Penampilan artis muda itu sangat seronok sehingga mendapat banyak pujian.
sumber : https://bektipatria.wordpress.com/category/kebahasaan/

No comments: