Tuesday, November 12, 2013

Nasihat Pernikahan Untuk Sahabat yang Sudah atau Akan Menikah

Aqad nikah bukan hanya disaksikan oleh para keluarga, tapi juga para malaikat. Aqad mulia yang bukan hanya didoakan oleh keluarga dan sahabat, tapi juga mudah-mudahan di doakan para malaikat.
Pernikahan adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.Didalam Al Qur’an Allah SWT berfirman : Dan diantara tanda-tanda (kebesaranNya) adalah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cendrung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih sayang dan sayang …. (QS. Ar-Ruum: 21).
Pernikahan tanda-tanda kebesaran Allah SWT , karena Allah SWT telah menciptakan pada diri kita al-ghorizah an-nau’ (naluri kasih sayang), naluri yang membuat manusia lestari, seorang suami mencintai istrinya dan sebaliknya, seorang ibu menyayangi anaknya dan sebaliknya.
Saudaraku….
Sedikit nasehat untuk pernikahan kalian…. Ingatlah pilar penting pernikahan yang Insya Allah akan membuat pernikah menjadi sakinah mawaddah warahmah: ibadah, tho’ah (ketaatan), shuhbah (persahabatan), dan dakwah.
Pertama, pernikahan adalah ibadah. Ini adalah prinsip penting. Inilah yang dinyatakan oleh Rasulullah saw : pernikahan itu adalah sunnahku, barang siapa yang membenci sunnahku, bukan bagian dari ku…. Karena itu pernikahan bukanlah didasarkan kepada sekedar materi, kecantikan, atau hawa nafsu. Pernikahan yang seperti ini akan langgeng selama didasarkan ketaatan kepada Allah SWT .
Karena itu, tetap sayangilah pasangan hidupmu meskipun mungkin materinya sedikit atau berkurang , atau kecantikan sudah mulai memudar….
Kedua, pernikahan haruslah didasarkan kepada ketaatan. Karena itu dalam pernikahan yang harus kita jadikan standar baik dan buruk adalah hukum syara’. Masing-masing harus mengetahui hak dan kewajibannya berdasarkan hukum syara’.
Ingatlah, suami adalah pemimpin rumah tangga. Ar-rijaalu qowwamuuna ‘ala an-nisaa (QS. An-nisa : 34). Laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga. Dalam tafsir al Jalalain dijelaskan ‘musallathuna ‘ala an-nisaa yuaddibunahunna’ (Allah memberikan kekuasaan kepada laki-laki terhadap wanita untuk mendidik istri-istrinya’).
Jadi kepemimpinan itu adalah tanggung jawab, bukan jalan penindasan. Menjadi pemimpin artinya menjadi pelindung dan pembawa jalan kebaikan.
Rasulullah SAW menyatakan Imam itu bagaikan penggembala. Penggembala tentu tidak akan membiarkan gembalaannya kelaparan, terancam nyawanya, dan dia tidak akan pernah menjerumuskan gembalaannya ke jurang yang dalam. Begitu jugalah suami.
Adalah tugas suami untuk mencari nafkah, melindungi keluarganya, dan mendidik keluarganya. Allah swt berfirman : wahai orang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..
Sifat utama yang harus dimiliki pemimpin adalah kesabaran. Sebab, membangun rumah tangga akan penuh tantangan , cobaan. Hal itu akan mudah dihadapi secara bersama-sama dengan kesabaran.
Sementara tugas utama istri adalah ummun wa robbatul bait (ibu dan pengatur rumah tangga). Sifat utama yang harus dimiliki istri adalah ketaatan.
Ketiga, pernikahan adalah hubungan persahabatan (ash-shuhbah). Bukan hubungan antara majikan dan buruh. Persahabatan haruslah didasarkan pada mahabbah (rasa cinta). Karena itu tumbuhkan dan peliharalah rasa cinta antara kalian berdua… Rasulullah menggambarkan hal itu dengan menyatakan kalau kalian mencintai saudaramu katakanlah uhibbuka fillah (aku mencintaimu di jalan Allah SWT), apalagi ke istri kita…. Tidak ada salahnya kalau setiap saat kita mengatakan kepada istrinya : aku mencintaimu karena Allah SWT. Rasulullah saw juga untuk memupuk rasa cinta memanggil istrinya dengan sebutan yang penuh dengan pujian humaira (yang pipinya kemerah-merahan).
Persahabatan berarti bagaikan satu tubuh, yang saling menanggung bersama kebahagian demikian juga kesusahan. Persahabatan juga berarti saling memperkuat seperti bangunan kata Rasulullah saw yang saling memperkuat.
Persahabatan juga berarti harus diisi dengan saling menasehati. Menyadari kekurangan masing-masing. Kekurangan bukanlah untuk memperlemah persahabatan tapi justru untuk memperkuat. Ingatlah yang baik-baik dari pasangan hidupmu kata Rasulullah kalau kita sedang marah.
Terakhir, jadikanlah pernikahan ini sebagai upaya membangun markaz dakwah yang akan melahirkan generasi rabbani yang melanjutkan perjuangan umat Islam. Melahirkan generasi yang mencintai agamanya dan memperjuangkan agamanya. Estafeta perjuangan ini harus tetap berjalan.
Ingatlah dengan menolong agama Allah dalam dakwahnya Allah akan menolong kita… Intanshurullaha yansurkum wayutsabbit aqdamakum . Pernikahan seharusnya akan memperkuat dakwah bukan malah memperlemah…
Terakhir saya ingin menyampaikan pesan Rasulullah kepada laki-laki: Sebaik-baik laki-laki adalah yang paling baik kepada keluarganya.. ‘Aku’ kata Rasulullah saw, adalah yang paling baik kepada keluargaku.
Sementara Rasulullah saw juga berpesan kepada para wanita tentang sebaik-baik wanita : Sebaik-baik wanita adalah yang jika kalian (para suami) melihatnya akan menyenangkan hatimu, apabila diperintahkan dia taat, apabila kamu tidak ada di sampingmu dia akan menjaga dirinya dan hartamu…

Sumber: http://percepatanjodoh.blogspot.com/

No comments: