Aqad
nikah bukan hanya disaksikan oleh para keluarga, tapi juga para
malaikat. Aqad mulia yang bukan hanya didoakan oleh keluarga dan
sahabat, tapi juga mudah-mudahan di doakan para malaikat.
Pernikahan adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.Didalam Al Qur’an Allah SWT berfirman :
Dan diantara tanda-tanda (kebesaranNya) adalah Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cendrung dan
merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih
sayang dan sayang …. (QS. Ar-Ruum: 21).
Pernikahan tanda-tanda kebesaran Allah SWT , karena Allah SWT telah menciptakan pada diri kita al-ghorizah an-nau’
(naluri kasih sayang), naluri yang membuat manusia lestari, seorang
suami mencintai istrinya dan sebaliknya, seorang ibu menyayangi anaknya
dan sebaliknya.
Saudaraku….
Sedikit nasehat untuk pernikahan kalian…. Ingatlah pilar penting pernikahan yang Insya Allah akan membuat pernikah menjadi sakinah mawaddah warahmah: ibadah, tho’ah (ketaatan), shuhbah (persahabatan), dan dakwah.
Pertama, pernikahan adalah ibadah. Ini adalah prinsip penting. Inilah yang dinyatakan oleh Rasulullah saw : pernikahan itu adalah sunnahku, barang siapa yang membenci sunnahku, bukan bagian dari ku….
Karena itu pernikahan bukanlah didasarkan kepada sekedar materi,
kecantikan, atau hawa nafsu. Pernikahan yang seperti ini akan langgeng
selama didasarkan ketaatan kepada Allah SWT .
Karena
itu, tetap sayangilah pasangan hidupmu meskipun mungkin materinya
sedikit atau berkurang , atau kecantikan sudah mulai memudar….
Kedua, pernikahan haruslah didasarkan kepada ketaatan.
Karena itu dalam pernikahan yang harus kita jadikan standar baik dan
buruk adalah hukum syara’. Masing-masing harus mengetahui hak dan
kewajibannya berdasarkan hukum syara’.
Ingatlah, suami adalah pemimpin rumah tangga. Ar-rijaalu qowwamuuna ‘ala an-nisaa (QS. An-nisa : 34). Laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga. Dalam tafsir al Jalalain dijelaskan ‘musallathuna ‘ala an-nisaa yuaddibunahunna’ (Allah memberikan kekuasaan kepada laki-laki terhadap wanita untuk mendidik istri-istrinya’).
Jadi
kepemimpinan itu adalah tanggung jawab, bukan jalan penindasan.
Menjadi pemimpin artinya menjadi pelindung dan pembawa jalan kebaikan.
Rasulullah
SAW menyatakan Imam itu bagaikan penggembala. Penggembala tentu tidak
akan membiarkan gembalaannya kelaparan, terancam nyawanya, dan dia
tidak akan pernah menjerumuskan gembalaannya ke jurang yang dalam.
Begitu jugalah suami.
Adalah tugas suami untuk mencari nafkah, melindungi keluarganya, dan mendidik keluarganya. Allah swt berfirman : wahai orang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..
Sifat
utama yang harus dimiliki pemimpin adalah kesabaran. Sebab, membangun
rumah tangga akan penuh tantangan , cobaan. Hal itu akan mudah dihadapi
secara bersama-sama dengan kesabaran.
Sementara tugas utama istri adalah ummun wa robbatul bait (ibu dan pengatur rumah tangga). Sifat utama yang harus dimiliki istri adalah ketaatan.
Ketiga, pernikahan adalah hubungan persahabatan (ash-shuhbah). Bukan hubungan antara majikan dan buruh. Persahabatan haruslah didasarkan pada mahabbah
(rasa cinta). Karena itu tumbuhkan dan peliharalah rasa cinta antara
kalian berdua… Rasulullah menggambarkan hal itu dengan menyatakan kalau
kalian mencintai saudaramu katakanlah uhibbuka fillah (aku
mencintaimu di jalan Allah SWT), apalagi ke istri kita…. Tidak ada
salahnya kalau setiap saat kita mengatakan kepada istrinya : aku
mencintaimu karena Allah SWT. Rasulullah saw juga untuk memupuk rasa
cinta memanggil istrinya dengan sebutan yang penuh dengan pujian humaira (yang pipinya kemerah-merahan).
Persahabatan
berarti bagaikan satu tubuh, yang saling menanggung bersama kebahagian
demikian juga kesusahan. Persahabatan juga berarti saling memperkuat
seperti bangunan kata Rasulullah saw yang saling memperkuat.
Persahabatan
juga berarti harus diisi dengan saling menasehati. Menyadari
kekurangan masing-masing. Kekurangan bukanlah untuk memperlemah
persahabatan tapi justru untuk memperkuat. Ingatlah yang baik-baik dari
pasangan hidupmu kata Rasulullah kalau kita sedang marah.
Terakhir, jadikanlah pernikahan ini sebagai upaya membangun markaz dakwah yang akan melahirkan generasi rabbani yang
melanjutkan perjuangan umat Islam. Melahirkan generasi yang mencintai
agamanya dan memperjuangkan agamanya. Estafeta perjuangan ini harus
tetap berjalan.
Ingatlah dengan menolong agama Allah dalam dakwahnya Allah akan menolong kita… Intanshurullaha yansurkum wayutsabbit aqdamakum . Pernikahan seharusnya akan memperkuat dakwah bukan malah memperlemah…
Terakhir saya ingin menyampaikan pesan Rasulullah kepada laki-laki: Sebaik-baik
laki-laki adalah yang paling baik kepada keluarganya.. ‘Aku’ kata
Rasulullah saw, adalah yang paling baik kepada keluargaku.
Sementara Rasulullah saw juga berpesan kepada para wanita tentang sebaik-baik wanita : Sebaik-baik
wanita adalah yang jika kalian (para suami) melihatnya akan
menyenangkan hatimu, apabila diperintahkan dia taat, apabila kamu tidak
ada di sampingmu dia akan menjaga dirinya dan hartamu…
Sumber: http://percepatanjodoh.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment