Seragam Baru Pramuka ( surat Kwarnas Nomor: 0975-00-A, tertanggal 6 September 2012)
Berikut gambar dari Seragam anggota Gerakan Pramuka terbaru
sesuai Edaran Revisi surat Kwarnas Nomor: 0975-00-A, tertanggal 6
September 2012, perihal PP Pakaian
Seragam Anggota Gerakan Pramuka..
1. Seragam Siaga Putri
2. Seragam Penggalang Putri
3. Seragam Penegak dan Pandega Putri
4. Seragam Siaga Putra
5. Seragam Penggalang Putra
6. Seragam Penegak dan Pandega Putra
7. Seragam Pembina, Andalan , dan Anggota Mabi Putri
8. Seragam Tambahan (Kaos Lapangan)
9. Seragam Upacara Anggota Dewasa Putra
10. Seragam Upacara Anggota Dewasa Putri
11. Seragam Tambahan (Jas dan Blazer)
12. Setangan Leher
Tanks to : http://vjaysutanto.blogspot.com
Seragam Anggota Gerakan Pramuka..
1. Seragam Siaga Putri
2. Seragam Penggalang Putri
3. Seragam Penegak dan Pandega Putri
4. Seragam Siaga Putra
5. Seragam Penggalang Putra
6. Seragam Penegak dan Pandega Putra
7. Seragam Pembina, Andalan , dan Anggota Mabi Putri
8. Seragam Tambahan (Kaos Lapangan)
9. Seragam Upacara Anggota Dewasa Putra
10. Seragam Upacara Anggota Dewasa Putri
11. Seragam Tambahan (Jas dan Blazer)
12. Setangan Leher
Tanks to : http://vjaysutanto.blogspot.com
Macam dan penggunaan Kompas
Kompas yang digunakan untuk navigasi :
1. Kompas Lensa
1. Kompas Lensa
Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya.
Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber.
Kelebihan dari lensa ini adalah:
+ Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah.
+ Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas.
Kekurangannya adalah
+ Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut kompas.
+
Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran
besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut kompas
dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan saja.
2. Kompas Silva
Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan.
Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin.
Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.
Kelebihannya adalah :
+ Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan
+ Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi).
+ Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000.
+ Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik.
+ Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat).
Kekurangannya adalah
+ Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar.
+ Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.
3. Kompas Prisma
Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait.
Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap.
Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap.
Kelebihannya adalah
+ Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.
+ Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya.
+ Mudah digunakan, mudah didatarkan.
Kekurangannya adalah
+ Terbuat dari logam sehingga berat.
Sebelum Menggunakan KOMPAS
1. Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui SPM-nya (misal 0° 00′ 00″).
Plot
salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga
terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50′.
+
Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan
tersebut dan’ titik Tnangulasi juga harus sebesar 50′.
(Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
(Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
2. Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas (untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360°).
Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400,
maka di lapangan kita harus menghitung lagi.
Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400,
maka di lapangan kita harus menghitung lagi.
ORIENTASI
· Putar
peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r
peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah
sesuai dengan arah utara (meng-utara-kan peta).
· Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.
· Cari
tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan
daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta.
B. Orientasi Medan
Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:
Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk
dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu
menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan
pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita,
yaitu
a. Resection
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah :
· Lihat
dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti
puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
· Lakukan
orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta.
Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang
terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan
adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut
peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
· Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
· Lakukan
hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar
maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
· Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.
Resection
dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik
ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan
setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
b. Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
Lakukan
orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta.
Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui
di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah
X, dengan hasil bidikan sebesar 130′ terhadap sasaran. Maka sudut peta
adalah 130° (Azimuth).
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan
hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya
benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis
tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° – 150°).
Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection
bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat
yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya
dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita
bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di
peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas
Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain
Bintang
Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah timur dan
barat c. Tanda-tanda lain Tanda-tanda lain yang dapat digunakan antara
lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara – selatan Masjid
menghadap kearah barat – timur
Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.
Jika
kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat
dilakukan, dengan mengamati bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS (Kanan,
Kiri, Bawah, Atas). Tanda-tanda medan yang dapat digunakan adalah
+ Puncak-puncak bukit
+ Bentukan sungai
+ Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
+ Percabangan sungai
+ Patahan tebing
+ Waterfall (air terjun)
Untuk
selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu
berlatih di lapangan yang sebenarnya. Yang perlu dicamkan adalah
:”Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung jarak
tempuh dan selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi sungai
atau lembah atau berpindah punggungan bukit”.
Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada medan yang landai dan luas, digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal sungai atau jurang.
Cara melakukan passing kompas adalah
+ Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta.
+ Ilitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik tujuan dan tentukan pula back azimuthnya.
+ Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan kompas sebatas pandangan mata.
+ Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang sama dengan point ketiga.
+ Postsi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara dan Selatan).
Teknik
ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi
perjalanan kita, misal jurang, sungai, dil. Yang utama adalah menentukan
arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari jalan, dengan
catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan segera menempati arah
bidikan kompas.
KALIBRASI KOMPAS
Kahbrasi kompas merupakan standarisasi antara satu kompas dengan kompas lain yang sudah dikalibrasi atau lebih akurat. Contoh, kita akan mengkalibrasi dua buah kompas, yaitu A dan B, kemudian kita akan menggunakan kompas C sebagai kompas standar. Untuk sasaran bidikan kita gunakan Bukit X.
I angkah I : bidikkan kompas C ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya (misal 45°)
I angkah ll : Bidikkan kompas A dan B ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya, misal A = 47° dan B = 42°
Maka
kalibrasi kompas A adalah : 47° – 45° = 20 (selisih), jadi untuk hash
bidikan kompas A di medan harus dikurangi 2°, karena hasil bidikannya
kelebihan 2° dari kompas standar (kompas C). Sedangkan kalibrasi kompas B
adalah : 45° – 42° _ 30 (selisih), jadi untuk hasil bidikan kompas B di
medan harus dikurangi 3°, karena hasil bidikannya kelebihan 3~’ dari
kompas standar (kompas C).
Catatan
Untuk menghidari terjadinya penyimpangan sudut kompas pada ikhtilafnya maka harus dihindarkan dari
1. Senjata berat, sejauh 60 meter
2. Senjata ringan, sejauh 40 meter
3. Pagar kawat, sejauh 10 meter
4. Parang, pisau dan logam kecil lainya, Macam-macam Bentuk Tenda Bentuk Tenda, Bentuk tenda bermacam-macam
Macam-macam Bentuk Tenda
Bentuk Tenda,
Bentuk tenda bermacam-macam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk memudahkan mengenali perbedaan bentuk tenda, selain dari bentuk kainnya, dapat juga dibedakan dari jumlah tiangnya. Dari jumlah tiang bisa dibedakan antara tenda bertiang satu dan tenda bertiang dua.
Tenda bertiang satu
Bentuk Runjung.
Kurang bermanfaat untuk jika digunakan untuk beregu.
Bentuk ini memerlukan banyak alat tenda namun malah
banyak pula tempat/ruang yang terbuang.
Bentuk Huruf A Rendah,
Biasanya digunakan sebagai tenda pelindung dan tenda untuk satu orang. Tenda- satu orang dapat juga diberi beratap lapis dua, untuk menahan air hujan. Ukuran tenda satu orang: tinggi 1 m, lebar 1,10 m dan panjang 2,5 m. Ujung sebelah dalam dapat digunakan untuk menyimpan alat-alat makan, barang-barang pribadi, dan lain-lain. Bila akan digunakan 2 orang, sebelah ujung dapat dinaikkan sedikit dan dilebarkan sedikit, sehingga terasa lapang, lihat gambar di bawah ini :
Bentuk Huruf A Tinggi
Bentuk tenda ini baik untuk digunakan 2 orang dan memberi keleluasaaan untuk duduk di dalamnya. Bentuk ini juga mudah dipasang dan mudah pula dibuatnya, karena kain yang digunakan tidak perlu dipotong-potong dan dijahit kembali. (lihat gambar di samping kiri)
Kain yang digunakan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran: lebar 1,9 m, panjang 3,2 rn. Untuk lipatan ke dalam masing-masing sisi ditambah 0,2 m. Kalau tenda ini didirikan akan memiliki ukuran:tinggi 1,6 m,lebar bawah 2 m,dan dalam 1 m. (lihat Gbr 1)
Pada dinding belakang dibuat jendela berkelambu yang memiliki penutup
(dapat digulung). Untuk mengencangkan dinding tenda pada kedua sudut
dinding bagian belakang sebaiknya diberi bertali yang direntang dari
puncak tiang ke penjuru bawah belakang. Untuk memasang tali itu, di
kedua penjuru bawah dibuat lubang yang letaknya di bawah gelang-gelang
pemancang pasak. Banyaknya gelang-gelang untuk tenda bentuk ini 7 buah,
yaitu: di keempat penjuru 4, di tengah-tengah sisi dinding berlubang
angin 1, dan di kedua pintu 2. Bila tidak ada tiang tenda, puncak tenda
dapat digantung dengan tali pada sebuah dahan kayu, Nampak seperti
kelambu gantung (lihat gambar )
Tenda ini dapat juga digunakan untuk 4 orang dengan cara memasangnya
seperti tenda dinding biasa, dengan ukuran tinggi 1,5 m, lebar 2 m, dan
dalam 2,1 m (lebar kain). Untuk pintu terpaksa ditambah kain lain yang
dipasang dengan peniti. (lihat gambar disamping kiri)
Bentuk Huruf A Bersegi Lima
Perbedaannya dengan bentuk huruf A Tinggi, sebelah belakang tenda ini dilebihkan sehingga bersegi lima. Pada bagian bawah tenda ini diberi tambahan dinding, supaya tenda memiliki ukuran tinggi 1,6 m. Sedangkan bila tidak diberi tambahan, tinggi tenda hanya 1,,2 m. Tambahan sudut merupakan tambahan ruang yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi. Tenda bentuk ini dapat digunakan untuk 3 orang, seperti gambar di bawah ini.
Tenda bertiang dua buah
Bentuk tenda yang beratap lancip ini kurang praktis digunakan (lihat gambar di bawah ini)
Bentuk Huruf A
Bentuk tenda ini biasa dipakaisebagaitenda pelindung (shelter) dan sebagai serambi dari tenda regu atau tenda pimpinan.
Bila tenda pelindung ini akan disempurnakan bentuknya dapat ditambah bagian belakangnya, tambahan ini dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi pekemah.
Untuk menjaga lubang angin pada pintu tenda dari sinar matahari langsung, atap bagian depin dapat diperpanjang. Lebih sempurna lagi bila ditambahkan atap kedua untuk menahan air hujan dan panas matahari
Bentuk Pondok
Bentuk pondok ini sangat digemari para pekemah dalam jumlah lebih dari 2 orang. perbedaan utama dari tenda bentuk huruf A, tenda pondok ini berdinding tegak lurus, selain dinding atapnya yang miring. Keuntungannya agak leluasa untuk dudut atau membungkuk didalamnya. Jika lebih tinggi lagi dinding tegak lurusnya akan menjadikan atap tenda lebih naik lagi. Tenda untuk 2 orang berukuran: tinggi 1 m, lebar 1,3 m, panjang/dalam 2 m, dan tinggi dinding tegak 0,4m.
Tenda regu lazim menggunakan bentuk pondok dengan ukuran yang lebih
besar agar dapat menampung 8 orang anggota regu. Tenda regu dapat
berupa satu tenda bentuk pondok yang masing-masing dihuni Sanggota regu
atau terdiri dari dua tenda bentuk pondok yang masing-masing dihuni 4
anggota dan dipisahkan oleh serambi.
Bila satu tenda yang digunakan, atap kedua dapat diperluas sehingga
membentuk serambi juga. Ukuran tenda regu (satu tenda) adalah : tinggi
1,6 m, lebar 2,7 m, dan panjang/dalam 4 m. Atap kedua berukuran lebih
lebar 0 ,2 m dari tenda regu yang ditutupinya, 0,15 m lebih tinggi
ketika dipasang dari tenda di bawahnya dan 1,5 m lebih luas ke depan
untuk serambi.
Bila dua tenda ½ regu yang digunakan, masing-masing tenda berukuran:
tinggi 1,6 m, lebar 2,1 m, dan panjangnya 2 m. Atap kedua dipakai 3
lembar, 2 lembar di atas 2 tenda dan 1 lembar sebagai serambi penghubung
2 tenda ½ regu tersebut.
Sumber :
Buku Petunjuk Praktis Berkemah, Idik Sulaeman, Penerbit Grameda Jakarta, 1983
Buku Pedoman Kepramukaan, Kwarnas Gerakan Pramuka, Penerbit Kedai Pramuka Kwarnas, 1980
Ensklopedia Pramuka
Bentuk Tenda,
Bentuk tenda bermacam-macam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk memudahkan mengenali perbedaan bentuk tenda, selain dari bentuk kainnya, dapat juga dibedakan dari jumlah tiangnya. Dari jumlah tiang bisa dibedakan antara tenda bertiang satu dan tenda bertiang dua.
Tenda bertiang satu
- bentuk runjung,
- bentuk huruf A,
- bentuk huruf A bersegi lima.
Kurang bermanfaat untuk jika digunakan untuk beregu.
Bentuk ini memerlukan banyak alat tenda namun malah
banyak pula tempat/ruang yang terbuang.
Bentuk Huruf A Rendah,
Biasanya digunakan sebagai tenda pelindung dan tenda untuk satu orang. Tenda- satu orang dapat juga diberi beratap lapis dua, untuk menahan air hujan. Ukuran tenda satu orang: tinggi 1 m, lebar 1,10 m dan panjang 2,5 m. Ujung sebelah dalam dapat digunakan untuk menyimpan alat-alat makan, barang-barang pribadi, dan lain-lain. Bila akan digunakan 2 orang, sebelah ujung dapat dinaikkan sedikit dan dilebarkan sedikit, sehingga terasa lapang, lihat gambar di bawah ini :
Bentuk tenda ini baik untuk digunakan 2 orang dan memberi keleluasaaan untuk duduk di dalamnya. Bentuk ini juga mudah dipasang dan mudah pula dibuatnya, karena kain yang digunakan tidak perlu dipotong-potong dan dijahit kembali. (lihat gambar di samping kiri)
Kain yang digunakan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran: lebar 1,9 m, panjang 3,2 rn. Untuk lipatan ke dalam masing-masing sisi ditambah 0,2 m. Kalau tenda ini didirikan akan memiliki ukuran:tinggi 1,6 m,lebar bawah 2 m,dan dalam 1 m. (lihat Gbr 1)
Bentuk Huruf A Bersegi Lima
Perbedaannya dengan bentuk huruf A Tinggi, sebelah belakang tenda ini dilebihkan sehingga bersegi lima. Pada bagian bawah tenda ini diberi tambahan dinding, supaya tenda memiliki ukuran tinggi 1,6 m. Sedangkan bila tidak diberi tambahan, tinggi tenda hanya 1,,2 m. Tambahan sudut merupakan tambahan ruang yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi. Tenda bentuk ini dapat digunakan untuk 3 orang, seperti gambar di bawah ini.
- bentuk lancip,
- bentuk huruf A,
- bentuk pondok.
Bentuk tenda yang beratap lancip ini kurang praktis digunakan (lihat gambar di bawah ini)
Bentuk Huruf A
Bentuk tenda ini biasa dipakaisebagaitenda pelindung (shelter) dan sebagai serambi dari tenda regu atau tenda pimpinan.
Bila tenda pelindung ini akan disempurnakan bentuknya dapat ditambah bagian belakangnya, tambahan ini dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi pekemah.
Untuk menjaga lubang angin pada pintu tenda dari sinar matahari langsung, atap bagian depin dapat diperpanjang. Lebih sempurna lagi bila ditambahkan atap kedua untuk menahan air hujan dan panas matahari
Bentuk Pondok
Bentuk pondok ini sangat digemari para pekemah dalam jumlah lebih dari 2 orang. perbedaan utama dari tenda bentuk huruf A, tenda pondok ini berdinding tegak lurus, selain dinding atapnya yang miring. Keuntungannya agak leluasa untuk dudut atau membungkuk didalamnya. Jika lebih tinggi lagi dinding tegak lurusnya akan menjadikan atap tenda lebih naik lagi. Tenda untuk 2 orang berukuran: tinggi 1 m, lebar 1,3 m, panjang/dalam 2 m, dan tinggi dinding tegak 0,4m.
Sumber :
Buku Petunjuk Praktis Berkemah, Idik Sulaeman, Penerbit Grameda Jakarta, 1983
Buku Pedoman Kepramukaan, Kwarnas Gerakan Pramuka, Penerbit Kedai Pramuka Kwarnas, 1980
Ensklopedia Pramuka
SKU Siaga,Penggalang ,Penegak,Pandega (Sk.N0.198 Tahun 2011) Tentang SKU
Bagi Kakak dan Ade Pramuka Yang membutuhkan SKU Terbaru ,silahkan download dibawah ini…Salam Pramuka !
Referensi :
(NEW) SKU Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega
SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011
SKU Pramuka Siaga
|
|
SKU Pramuka Penggalang | |
SKU Pramuka Penegak | |
SKU Pramuka Pandega |
(NEW) Buku Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega bagi Pembina Pramuka
SK Kwarnas No. 199 Tahun 2011
SK Kwarnas No. 199 Tahun 2011
Buku Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Siaga
|
|
Buku Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Penggalang | |
Buku Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Penegak | |
Buku Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Pandega |
Mengenal Lebih Dekat Boden Powel, Sang Pendiri Gerakan Kepanduan Dunia
Berbicara tentang PRAMUKA, maka kita harus mengenal pendiri Gerakan Kepanduan ini yang telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia, berikut Biografi BP :
Nama Lengkap : Robert Stephenson Smyth Baden Powell.
Nama Panggilan : Baden Powell atau BP (bee-pee/bipi).
Nama Kecil : Ste, Stephe, Stephenson atau Steevie.
Tempat / Tanggal Lahir : London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.
Wafat : Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah : Prof.Domine Baden Powell.
Nama Ibu : Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama Saudara : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes,
Henrietta Jessie dan Baden Fletcher.
Nama Istri : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak : Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya BP : Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.
Penghargaan : Ashanti Star (1895), Metabele Campaign (1897), South African War
Queen’s (1899), South African War King’s (1901), Companion Order
of yhe Batc (1900),dsb.
Warga Kehormatan : Newcastle, Tyne, Bangor, Cardiff, Harwich, Kingston on Thames,
Poole, Guildford, Blandford, London, Canterbury ddan Pontecraft.
Boden Powel Of Gilwel
BP adalah seorang tentara inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di london dan merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 s/d 1895, BP sukses bertugas, di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan Letnan Kolonel dari Pengawal Nagake-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberaniaan dan penggabdiannya selama mertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepunyaan musuh, dipromosikan menjadi mayor jenderal.
BP kemudian kembali ke Inggris, pad tahun 1908 BP menjadi Letnan Jenderal. Dianugrahi gelar KeSATRIA tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentukthe Boys Scouts di tahun 1908 dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikanthe Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak – anak dan remaja putri selama Perang Dunia I
-BP bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninngal ayahnya, yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun BP telah jadi seorang anak yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, BP dituntut untuk dapat hidup mandiri.
-BP telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hai serta keteguhan ibunya yang tercinta Ny.Henrietta Grace.
-BP sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan terkenal pada jamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H.Lewes, dan James Martineau. BP adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong. Hal tersebut dapat terlihat pada sebuah tulisan BP dalam sebuah suratnya kepada ibunya.
APA YANG HARUS KUKERJAKAN NANTI
Aku ingin sekali membuat para orang miskin menjadi kaya seperti kita (tulis stephe) dan mereka secara hukum berhak untuk bisa bergembira seperti kita, dan siapapun orang yang berada wajib memberi orang yang tidak punya.
Dan kita harus bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita. dan Dia telah membuat orang miskin dan oranh kaya dan aku akan memberitahumu bagaimana untuk menjadi baik. Sekarang akan kuberitahu. Kau harus selalu berdoa kepada Tuhan, tetapi kau tidak bisa menjadi orang baik hanya dengan berdoa saja, tetapi kau harus berusaha keras menjadi orang baik.(ditulis BP, 26 Februari 1865)
-Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk BP seperti Rugby atau Eton, akhirnya Ny. Henrietta Grace memasukan BP ke Charterhouse School di tahun 1870.
-Di Charterhouse, BP sangat populer, selain pandai dalam belajar sehingga BP meraih beasiswa, BP juga mengikuti kegiatan ekstra seperti :
1.Marching Band
2.Klub Menembak (Rifle Corps)
3.Teater, Kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan drama bersama sahabatnya Mc Laren.
4.Melukis dan menggambar, gambar / ilustrasinya selalu mengisi berbagai karya tulisnya.
5.Kiper kesebelasan Chartehouse
-Di Charterhouse School inilah BP mendapatkan julukan lainnya, yaitu “Bathing-Towel”.
-Di usia 19 tahun, BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian BP memutuskan untuk bergabung dengan Dinas Kemiliteran, atas bantuan Pamannya Kolonel Henry Smyth, Komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut BP ditempatkan di india, dengan pangkat Pembantu Letnan.
-Pengalaman BP di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempegaruhi perkembangan berdirinya Gerakan Kepanduan di Inggris.
No comments:
Post a Comment