Makalah
ini menyajikan pembahasan mengenai
proses pengadaan pegawai di perusahaan – perusahaan maupun instansi dengan
berbagai trik dan tata cara perekrutan pegawai. Seluruhnya hasil kutipan dari
buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia karangan Garry Dessler, Tahun
1997 Edisi Bahasa Indonesia Jilid I sebagaimana yang dikemukakan di bawah ini.
1.
PROSES
PEREKRUTAN DAN SELEKSI
Perekrutan
dan seleksi adalah pokok dari makalah ini. Dalam makalah ini kami akan
memusatkan perhatian pada perencanaan dan peramalan pekerjaan. Dengan kata
lain, tentang bagaimana menetapkan posisi apa yang diisi dan pada teknik-teknik
perekrutan.
Proses
perekrutan dan penyeleksian sebagai satu rangkaian rintangan yang
diilustrasikan dalam gambar di bawah. Khususnya perekrutan dan seleksi menuntut
adanya :
1. Melakukan
perencanaan dan pelamaran pekerjaan untuk menetapkan tugas-tugas dan posisi
untuk diisi;
2. Membangun
suatu pangkalan calon untuk jabatan-jabatan ini dengan merekrut calon-calon
internal dan eksternal;
3. Meminta
karyawan mengisi formulir lamaran, dan barangkali melakukan suatu wawancara
penyaringan;
4. Memanfaatkan
berbagai teknik seleksi seperti tes, penyelidikan latar belakang, dan pengujian
fisik untuk mengidentifikasi calon yang bersemangant untuk mengisi jabatan;
5. Mengirimkan
kepada penyeleia yang bertanggung jawab untuk jabatan itu satu atu lebih calon
yang bersemangat;
6. Meminta
para calon untuk mengikuti satu atau lebih wawancara seleksi dengan penyelia
dan pihak –pihak relevan lain dengan tujuan untuk akhirnya menetapkan kepada
calon yang mana jabatan akan diserahkan.
2. PERENCANAAN DAN
PERAMALAN PEKERJAAN
Perencanaan
pekerjaan adalah proses memformulasi rencana-rencana untuk mengisi lowongan
masa depan berdasarkan pada suatu analisis dari posisi yang diharapkan terbuka
dan ini akan diisi oleh calon dari dalam atau dari luar. Oleh karena itu
perencanaan pekerjaan merujuk kepada perencanaan untuk mengisi beberapa atau
semua posisi perusahaan di masa mendatang, dari pegawai pemeliharaan
(maintenance) samapi ke CEO. Akan tetapi, akan kita lihat dalam bab ini bahwa
kebanyakan perusahaan menggunakan istilah perencanaan suksesi untuk merujuk
kepada proses perencaan bagaimana posisi eksekutif paling penting dari
perusahaan akan diisi.
Dalam
kasus apa saja, perencanaan pekerjaan paling baik dipikirkan sebagai suatu
bagian terpadu dari proses perencanaan SDM dan strategic perusahaan. Sebagai
contoh, rencana-rencana untuk memasuki bisnis baru, untuk membangun pabrik-pabrik baru, atau untuk mengurangi
tingkat aktivitas semuanya mempengaruhi
jumlah dan jenis dari posisi untuk diisi. Pada saat keputusan-keputusan
tentang bagaimana mengisi posisi-posisi ini bakal harus terintegrasi dengan
aspek-aspek lain dari rencana-rencana SDM perusahaan, misalnya,
dengan rencana-rencana untuk menilai, melatih karyawan yang baru dan yang sekarang
ada.
Keputusan
perencanaan pekerjaan yang fundamental akan menjadi apakah posisi yang
direncanakan itu akan diisi secara internal atau eksternal. Dengan kata lain
akankah posisi yang diproyeksikan terbuka itu diisi oleh karyawan yang ada
sekarang ? atau apakah situasi sedemikian sehingga semua atau beberapa dari
lowongan harus atau sebaiknya diisi dengan perekrutan calon dari luar ?
Seperti
rencana-rencana yang baik apa pun, rencana-rencana pekerjaan dibangun
berdasarkan premis-premis asumsi atau pengandaian dasar tentang masa depan.
Tujuan dari peramalan adalah untuk mengembangkan asumsi dasar ini. Jika anda
membuat rencana untuk persyaratan pekerjaan, anda biasanya akan membutuhkan
tiga perangkat peramalan : satu untuk kebutuhan personal, satu untuk pemasokan
calon dalam (inside), dan satu untuk pemasokan calon luar (outside).
3.
FAKTOR-FAKTOR
DALAM PERAMALAN KEBUTUHAN PERSONIL
Para
manajer hendaknya mempertimbangkan beberapa factor bila meramal kebutuhan
personil, antara lain :
1. Perputaran
yang diperhitungkan (sebagai akibat dari pengunduran diri atau pemutusan
hubungan kerja);
2. Mutu
dan sifat dari karyawan Anda (dalam hubungan dengan apa yang anda lihat sebagai
kebutuhan yang berubah dari organisasi anda);
3. Keputusan
untuk meningkatkan mutu produk atau jasa atau masuk ke dalam pasar baru;
4. Perubahan
teknologis dan administrative yang mengakibatkan produktivitas yang semakin
bertambah;
5. Sumber
daya keuangan yang tersedia untuk departemen anda.
Teknik-teknik
khusus untuk menetapkan tuntutan sumber daya manusia termasuk analisis
kecenderungan (trend), analisis ratio, analisis plot penyebaran, dan peramalan
terkomputerisasi. Memiliki pengertian sebagai berikut :
·
Analisis
Trend berarti menelaah tingkat tentang
kebutuhan employment masa lalu perusahaan selama satu periode tahun untuk
meramalkan kebutuhan untuk masa depan.
·
Analisis
Ratio Pendekatan peramalan lain, berarti
sebuah teknik peramaln untuk menentukan kebutuhan staf di masa yang akan dating
dengan menggunakan ration antara volume penjualan dan jumlah karyawan yang
dibutuhkan.
·
Plot
penyebaran adalah suatu metode frafikal yang digunakan
untuk membantu mengidentifikasi hubungan antara dua variable.
Peramalan
terkomputarisasi yaitu penentuan kebutuhan staf masa depan dengan
memperhitungkan penjualan perusahaan,bvolume produksi, dan personil yang
dituntut untuk mempertahankan volume output ini, dengan menggunakan computer
dan paket perangkat lunak.
a.
Peramalan
Pemasokan Calon Dalam (Inside)
Suatu inventori yakni (persediaan)
kualifikasi dapat memudahkan peramaln pemasokan calon dari orang dalam.
Inventori kualifikasi mengandung data ringkas seperti catatan kinerja
masing-masing karyawan, latar belakang pendidikan, dan kemampuan untuk
dipromosikan, yang dikumpulkan secara entah manual atau dalam sebuah system
terkomputerisasi. Inventori kualifikasi yakni catatan sistematik manual atau terkomputerisasi
yang mendaftarkan pendidikan karyawan, minta karir dan pengembangan, bahasa ,
keterampilan khusus, dan lain-lain untuk digunakan dalam peramalan calon dari
dalam untuk kepentingan promosi.
Peta penggantian personil yaitu catatan
perusahaan yang memperlihatkan kinerja yang sekarang dan kemampuan untuk
dipromosi dari calon dalam bagi kebanyakan posisi penting. Kartu penggantian
posisi sebuah kartu yang dipersiapkan untuk setiap posisi dalam sebuah
persuahaan untuk memperlihatkan calon-calon pengganti yang mungkin dan
kualiflasi mereka.
Sistem Informasi Terkomputerisasi
menurut seorang ahli, adalah unsure-unsur dasar dari sebuah inventori
keterampilan sumber daya manusia yang terkomputerisasi hendaknya mencakup :
kode pengalaman kerja, pengenalan produk, pengalaman industry, pendidikan
formal, kurusus pelatihan, keterampilan berbagasa asing, keterbatasan
penempatan kembali, minat karir, dan penilaian kinerja.
b.
Sumber Internal Calon
Mengisi posisi yang lowong dengan calon
dari dalam mempunyai beberapa keuntungan. Beberapa survey menunjukkan bahwa
sampai 90% dari semua posisi manajemen diisi secara internal. Perekrutan ini
bisa dengan cara:
·
Job posting dapat
menjadi satu cara yang efektif untuk menyebarkan berita tentang peluang kerja
untuk karyawan yang ada;
·
Mengisi formulir job
posting;
·
Job Posting, Penempatan
pengumuman mengenai adanya lowongan pada papan pengumuman perusahaan merupakan
suatu metode yang efektif;
·
Kebijakan – kebijakan
job posting sebuah perusahaan.
4.
MEMBANGUN
KOMITMEN KARYAWAN
Ada
beberapa cara untuk membangun komitmen dengan para karyawan, antara lain :
a. Promosi dari dalam
Perekrutan internal dan promosi dari
dalam dapat menjadi pusat untuk mendorong komitmen karyawan. Untuk membangun
komitmen, program promosi dari dalam hendaknya komprehensif. Promosi dari dalam
yang efektif juga tergantung pada aksi-aksi SDM lainnya;
b. Perencanaan Suksesi
Peramalan kemampuan calon dari dalam dan
dari luar itu terutama penting dalam perencanaan suksesi. Singkatnya,
perencanaan suksesi merujuk kepada rencana-rencana yang dibuat sebuah
perusahaan untuk mengisi posisi eksekutifnya yang paling penting. Suksesi itu
mencakup kegiatan-kegiatan ini :
1) Analisis
atas tuntutan bagi para manajer pada tingkat perusahaan, fungsi, dan
keterampilan;
2) Audit
atas eksekutif yang ada dan proyeksi atas pemasokan masa depan yang mungkin
dari sumber internal dan eksternal;
3) Merencanakan
jalur karir individual berdasarkan pada perkiraan obyektif kebutuhan masa depan
dan menggambarkan penilaian kinerja yang diandalkan dan penilaian potensi;
4) Konseling
karir yang dilangsungkan dalam konteks pemahaman yang realistic atas kebutuhan
masa depan dari perusahaan, juga kebutuhan individual;
5) Promosi
yang dipacu, dengan pengembangan yang ditargetkan terhadap kebutuhan masa depan
dari bisnis;
6) Pelatihan
dan pengembangan yang berhubungan dengan kinerja untuk mempersiapkan individu
bagi peran masa depan juga tanggung jawab sekarang.
c.
Meramalkan Pemasokan Calon Luar
Jika
tidak ada cukup calon di dalam untuk mengisi lowongan yang diantisipasi,
barangkali akan memusatkan perhatian berikut pada rencana untuk memasok calon
dari luar mereka itu tidak dipekerjakan oleh organisasi anda. Ini bias menuntut
peramalan kondisi ekonomi umum, kondisi pasar local, dan kondisi pasar jabatan.
5.
TEKNIK-TEKNIK
PEREKRUTAN
Ada
beberapa teknik perekrutan yang dapat disajikan dalam makalah ini sebagai mana
yang diuraikan seperti di bawah antara lain :
a.
Perekrutan
Perguruan Tinggi Sebagai Suatu Sumber Calon
Banyak calon yang dapat dipromosikan
pada mulanya diangkat melalui perekrutan
perguruan tinggi. Oleh karena itu ini merupakan sumber penting dari
peserta pelatihan manajemen, juga karyawan professional dan teknis. Terdapat
dua masalah utama menyangkut perekrutan di kampus. Pertama, relative mahal dan
menghabiskan waktu bagi para perekrut. Kedua, aparat perekrut itu sendiri
kadang –kadang tidak efektif, atau jelek.
Ada dua tujuan sebagai seorang perekrut
kampus. Fungsi utama adalah menyaring, yang berarti menentukan apakah seorang
calon itu bernilai atas pertimbangan lebih lanjut. Tepatnya cirri mana yang
dicari akan tergantung pada kebutuhan prekrutan khusus anda.
ASPEK
PEREKRUTAN
|
KEKUATAN
(1 – 7)
|
Identifikasi
tentang tingginya mutu pelamar
Profesionalisme
perekrut
Pengisian
lowongan
Menghasilkan
jumlah yang tepat dari pelamar
Kinerja
yang tinggi dari rekrutan baru
Penolakan
yang tinggi atas rekrutan baru
Tingkat
penerimaan jabatan yang tinggi
Prosedur
administrative
Waktu
perputaran
Perencanaan
dan penetapan tujuan
Mencapai
target
Evaluasi
program
Kontrol
biaya
|
5.8
5.6
5.5
5.5
5.4
5.3
5.0
4.7
4.5
4.5
4.4
4.3
4.2
|
b.
Merekrut
Angkatan Kerja Yang Lebih Beragam
Merekrut angkatan kerja yang lebih
beragam tidak hanya bertanggung jawab secara social, melainkan memang perlu.
Oleh karena itu, majikan yang cerdas harus secara aktif merekrut angkatan kerja
yang lebih beragam. Ini berarti mengambil langkah khusus untuk merekrut para
pekerja yang lebih tua, minoritas, dan wanita.
· Pekerja lebih tua sebagai sumber calon.
Para
pekerja yang lebih tua juga biasanya memperlihatkan lebih banyak kesetiaan
kepada perusahaan ketimbang pekerja yang masih muda, cenderung menjadi lebih
puas dengan jabatan dan supervise mereka, dan dapat dilatih kembali sama
efektifnya dengan siapa saja.
Perekrutan
dan penarikan pekerja tua mencakup semua atau sumber apa saja yang digambarkan
sebelumnya (periklanan, perwakilan employment, dan sebagainya), namun satu
perbedaan besar. Perekrutan dan penarikan pekerja yang lebih tua pada umumnya
menuntut suatu usaha pensiunan SDM yang komprehensif sebelum memulai
perekrutan. Sasaran adalah membuat perusahaan menjadi suatu tepat yang menarik
di mana para pekerja tua ini dapat bekerja.
·
Perekrutan
Minoritas dan Wanita.
Resep
yang sama digunakan pada perekrutan karyawan lebih tua juga dipakai untuk
perekrutan minoritas dan wanita. Dengan kata lain majikan harus memformulasikan
rencana yang komprehensif untuk menarik minoritas dan wanita, rencana yang bias
mencakup pengevaluasian kembali kebijakan personil, pengembangan pilihan kerja
lentur, merancang kembali jabatan, dan menawarkan rencana kesejahteraan yang
lentur. Menguraikan kembali apa yang dikutip dari sang ahli di atas, merekrut
kearyawan minoritas dan wanita harus menjahit cara berpikir mereka dan
melembagakan praktik HR yang membuat perusahaan ini menarik bagi mereka.
·
Beberapa
Sumber Perekrutan Lain
Lebih
banyak majikan juga berpaling ke sumber pelamar yang relative non-tradisional.
Sebagai contoh, moonlighters(pengobyek) sering dijauhkan oleh para majikan
karena dengan pengandaian (asumsi) bahwa para pekerja dengan jabatan
purna-waktu pada perusahaan lain mungkin tidak memiliki komitmen yang dituntut
bagi seorang majikan kedua untuk melakukan tanggung jawab jabatan mereka. Namun
lebih banyak majikan menemukan bahwa para moonlighters biasanya mengambil
pekerjaan kedua karena mereka harus, dan bahwa komitmen mereka terhadap majikan
kedua mereka adalah dengan demikian cukup tinggi untuk melakukan pekerjaan
mereka dengan baik.
c.
Metode
Perekrutan yang Digunakan
Jenis
jabatan pada umumnya menetapkan sumber perekrutan mana yang digunakan. Untuk
posisi manajerial, 80% perusahaan dalam sebuah survey menggunakan iklan surat
kabar, 75% menggunakan perwakilan employment swasta, dan 65% mengandalkan
rujukan karyawan. Untuk jabatan professional dan teknik, 75% menggunakan
perekrutan, 75% juga menggunakan iklan dalam surat kabar dan jurnal teknik, dan
70 % menggunakan perwakilan employment swasta. Untuk perekrutan personil
penjualan, 80% dari perusahaan menggunakan iklan surat kabar, 75% menggunakan rujukan, dan 65% juga menggunakan
perwakilan employment swasta. Untuk personil kantor dan pabrik. Di pihak lain,
rujukan dan walk ins diandalkan oleh 9-% dari perushaan, sementara 80% dari
perusahaan menggunakan iklan surat kabar dan 70% mengguakan perwakilan
employment public.
d.
Perekrutan
Pada Internet
Komputer
memainkan peran yang semakin lama semakin besar dalam membantu majikan merekrut
karyawan dewasa ini. Kisaran aplikasi computer dari perekrutan pada Internet
samapi secara otomatis membaca sepintas dan penyimpanan resume pelamar. Banyak
universitas dan pemerintah federal selalu melakukan perekrutan dengan
menggunakan Internet, the World Wide Web, dan jasa on-line iklan seperti
CompuServe. Sebagai contoh : Winter, Wyman & Co. sebagai nama salahsatu
perusahaan.
No comments:
Post a Comment