a. Pengembangan kompetensi yang diharapkan
PS Fisika mempunyai misi sebagai penyelengara pendidikan yang
berkualitas dan berkompetensi dengan kebutuhan masyarakat khususnya di
bidang Fisika Medis dan Lingkungan. Berdasar misi tersebut PS Fisika
menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dalam proses pembelajarannya.
Pelaksanaan perkuliahan dan praktikum disusun dalam suatu rencana
program kegiatan perkuliahan semester (RPKPS) yang telah dievaluasi oleh
tim penyusunan kurikulum untuk menjamin kesesuaian materi dengan
tujuan pengajaran. Salah satu penjabaran dari kurikulum berbasis
kompetensi dengan memberikan tugas terstruktur ke mahasiswa dan
mempresentasikan hasilnya di muka kelas.
Hal ini untuk mendorong kreativitas mahasiswa untuk menggali ilmu
pengetahuan dari berbagai sumber, meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
mempresentasikan ide, hasil karya, dan tugasnya, dan untuk meningkatkan
kepercayaan diri mahasiswa. Sistem pengajaran ini tidak hanya melatih hard
skill mahasiswa akan tetapi juga soft skill mereka.
Tersedianya laboratorium kelompok bidang minat memberikan dampak
positif dalam pengembangan kompetensi baik komptensi dari staff pengajar
maupun kompetensi lulusan. Ketersediaan sumber daya manusia (dosen)
dengan kualifikasi akademik yang memadai (35 % S3) dengan berbagai minat
dalam ranah disiplin ilmu Fisika memberikan jaminan dukungan pencapaian
dan pengembangan komptensi. Jaminan keberlanjutan di PS Fisika didukung
oleh lingkungan akademik yang memadai serta keleluasaan mahasiswa dalam
pengembangan diri baik dari sisi hardskill maupun softskill.
b. Efisiensi internal dan eksternal
Penerapan sistem pembelajaran yang berbasis kompetensi bertujuan
mendapatkan (PBM) yang efisien untuk mecapai visi, misi, sasaran, dan
tujuan program studi. Proses pembelajaran yang efisen di PS Fisika
antara lain dalam kurikulum, materi perkuliahan, strategi pembelajaran,
kualitas SDM, dan sarana-prasarana yang memadai, akan menghasilkan
lulusan yang berkompeten dan bemutu. Selain itu PS Fisika juga
mempertimbangkan masukan dari masyarakat pengguna untuk menyesuaikan
kompetennsi yang diharapkan. Masukkan dari pengguna digunakan untuk
mempertajam kurikulum berbasis kompetensi, sehingga hasil pembelajaran
yang ada (lulusan) dapat terserap langsung. Evaluasi dan peninjauan
kurikulum yang ada PS Fisika adalah 4 tahun, akan tetapi tidak menutup
kemungkin sebelum 4 tahun kurikulum tersebut dapat ditinjau kembali
dengan mempertimbangkan kompetensi dan urgensi kebutuhan masyarakat.
Mengajar
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
PS Fisika menerapkan KBK dengan memperhatikan aspek motorik,
kognitif, dan afektif untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
berkompeten pada bidangnya. Kompentensi MK telah tercantum dalam Buku
Pedoman Pendidikan FMIPA UB, sehingga dosen diberi keluasaan untuk
menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan yang tercermin dalam
Rencana Kegiatan Perkuliahan. Evaluasi setiap MK dilakukan secara rutin
pada akhir semester untuk menjamin kesesuaian strategi and metode
pembelajaran dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan mata
kuliah, penentuan dosen pengampu serta internalisasi kegiatan praktikum
dalam mata kuliah yang ada ditujukan untuk memperkuat tercapainya tujuan
pembelajaran.
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah
Penyusunan rencana program kegiatan perkuliahan semester (RPKPS)
untuk setiap matakuliah untuk mencapai tujuan dari mata kuliah itu
sendiri. Dari seluruh mata kuliah yang ada di PS Fisika dimana 87% mata
kuliah semester ganjil mempunyai RPKPS sedang 100% dari mata kuliah
semester genap dengan RPKPS (lihat Lampiran I Tabel 1, 2, dan 3).
Rencana perkuliahan selama satu semester diberikan pada saat awal
perkuliahan sebagai kontrak perkuliahan antara dosen dan mahasiswa.
Untuk menjamin kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan MK dilakukan
dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa.
c. Efisiensi dan produktivitas
Efisiensi proses pembelajaran dapat dilihat dari rentang waktu yang
diperlukan untuk menghasilkan lulusan. Data menunjukkan efisiensi
pembelajaran pada PS Fisika masih perlu ditingkatkan dengan lama studi
5,5 tahun., akan tetapi IPK kelulusan rata-rata 3,03. Hal ini disebabkan
mahasiswa mengulang MK untuk memperbaiki nilai. Selain itu waktu
penyelesaian skripsi lebih dari 6 bulan merupakan sebab yang lain.
Pemantau kemajuan akademik mahasiswa dan kemajuan pengerjaan skripsi
harus dioptimalkan untuk memperpendek waktu penyelesaian skripsi.
d. Penggunaan teknologi informasi
Media pembelajaran merupakan salah faktor yang mendukung keberhasilan
dari sistem pembelajaran. PS Fisika telah menyediakan media
pembelajaran yang berbasis multimedia antara lain: LCD, laptop, TV layar
lebar, jaringan komputer, dan labororium yang terkoneksi dengan
internet. Lebih 90% dosen PS Fisika menggunakan LCD untuk menyampaikan
materi perkuliahan. Pemanfaatan TI dalam perkuliahan dilakukan secara
efektif dan efisien dengan memperhatikan relevansi pemanfaatannya dalam
perkuliahan, karena ada beberapa matakuliah yang lebih banyak bersifat
motorik dan skill matematik. Beberapa materi perkuliahan telah tersedia
online di http://inherent.brawijaya.ac.id/vlm.
Jumlah konten pembelajaran online juga terus berkembang dari waktu ke
waktu. Pemanfaatan internet untuk menggali informasi terbaru dan untuk
tugas terstruktur mahasiswa sudah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam sistem pembelajaran yang ada di PS Fisika. Ketersediaan
sumber daya yang ada memberikan dukungan terselenggaranya proses
pembelajaran berbasis TI. Hal ini juga memberikan kekuatan pada lulusan
dalam hal softskill pengusaan TI.
Belajar
a. Keterlibatan mahasiswa pada proses pembelajaran
PS Fisika menerapkan KBK yang menuntut keterlibatan aktif mahasiswa
pada proses pembelajaran.. Keaktifan mahasiswa di dalam proses mencari,
menggali, dan mengerti suatu ilmu baik dari berbagai sumber di internet
dipacu di dalam sistem pembelajaran dengan memberikan tugas yang
terstruktur. Kemudian proses pembelajaran dengan menggunakan sistem
diskusi dua arah antara dosen dan mahasiswa juga dikembangkan di PS
Fisika untuk memacu keterlibatan aktif antara dosen dan mahasiswa pada
transfer ilmu. Suasana akademik yang kondusif juga memberikan kontribusi
keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam pembelajaran.
b. Bimbingan skripsi
Tugas akhir merupakan satu mata kuliah yang harus diambil mahasiswa
untuk menyelesaikan studinya. Keberhasilan proses penyelesaikan tugas
akhir ini tergantung oleh komponen utamanya yakni dosen dan mahasiswa,
begitu juga peralatan yang tersedia. Data yang ada menunjukkan bahwa
waktu untuk penyelesaian tugas akhir lebih dari 6 bulan yang seharusnya
diselesaikan dalam 6 bulan. Kurang optimalnya pemantauan pengerjaan
tugas akhir oleh dosen pembimbing dan PS Fisika merupakan faktor salah
satu factor yang menyebabkan. Kelemahan ini terus diupayakan untuk
diselesaikan dengan mengkaji berbagai strategi yang mungkin dilakukan.
Meskipun pelan namun perubahan kearah perbaikan telah terjadi. Komitmen
dan kesadaran bersama untuk memperpendek lama pengerjaan skripsi terus
dibangun.
c. Peluang mahasiswa mengembangkan diri
Penerapan KBK juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk
pengembangan diri. Selain itu PS Fisika juga memberikan keleluasaan bagi
mahasiswa untuk memanfaatkan semua fasilitas yang ada untuk
kegiatan-kegiatan mereka, antara lain pemanfaatan lab untuk tim robotic
dan roket, LCD untuk diskusi mahasiswa dan pelatihan, dan lainnya.
Fasilitas komputer juga telah dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk
pelatihan-pelatihan dan seterusnya akan terbuka peluang tersebut. PS
Fisika juga memberikan peluang mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan
memberikan praktek kewirausahaan yang embedded di MK
Kewirausahaan.
Dengan lebih dari 30 komputer yang telah terhubung dengan internet,
adanya hotspot di PS Fisika, peralatan penelitian di laboratorium, dan
banyaknya dosen yang memiliki latar belakang S3, merupakan faktor-faktor
yang dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademik
maupun pengembangan softskill, juga dapat digunakan untuk
memotivasi mahasiswa untuk dapat segera menyelesaikan studinnya.
Mahasiswa juga memiliki keleluasaan dalam pengembangan diri melalui
kegiatan ekstrakurikuler dengan dukungan dari institusi. Berbagai
kegiatan penalaran, kepemimpinan, kesenian, dan olahraga diikuti dan
dilakukan oleh mahasiswa. Berbagai prestasi yang dicapai oleh mahasiswa
menunjukkan kesempatan pengembangan diri mahasiswa (jurasa 1 Olimipade
Fisika Mahasiswa, 2008; Finalist KRCI; Finalist lomba Roket Lapan,
keterlibatan dalam organisasi profesi seperti Himpunan Ahli Geofisika
Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, dll).
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari kemampuan
mahasiswa menyerap materi perkuliah untuk selanjutnya digunakan sebagai
bekal untuk mencari dan bahkan untuk menciptakn pekerjaan. Penilaian
yang digunakan pada PS Fisika memenuhi beberapa komponen nilai antara
lain kuis, UTS, tugas terstruktur, dan UAS yang hasilnya disajikan dalam
nilai A, B+, B, C+, C, dan seterusnya. Rata-rata nilai di PS Fisika
yakni B dan B+. IPK rata-rata kelulusan untuk tiga tahun terakhir ada
3,03 dengan lama studi 5,5 tahun.
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan secara
berkesinambungan setiap tahun dan tertuang dalam buku pedoman akademik.
Peringatan dini atas resiko kegagalan studi mahasiswa dilakukan secara
kelembagaan dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan suatu kekuatan dari
tata kelola akademik. Keberhasilan proses pembelajaran tercermin juga
dari kepuasan mahasiswa yang didapatkan dari kuisioner evaluasi pada
akhir semester. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui seberapa
jauh kepuasan mahasiswa terhadap mata kuliah yang diambilnya.
No comments:
Post a Comment