Tuesday, November 8, 2011

LINGUISTIK


1.    Asal Usul Linguistik
Ø  Beberapa Teori Tradisional
Asal usul bahasa aalah aspek bahasa yang paling banyak di pertentangkan hingga hasil studinya pun tidak memuaskan, karena para penyelidik sulit mencapai kesepakatan tunggal.
Menurut Darwin (1809-1882) dalam Descent of Man (1871) kualitas bahasa manusia di bandingkan dengan suara binatang berbeda dalam tingkatannya saja.
Oleh Max Muler (1823-1900) ahli filologi dari Inggris keahlian Jerman yang tidak sependapat dengan Darwin, teori ini disebut Pooh-pooh theory. Max Muler memperkenalkan Dingdong theory atau disebut juga nativistic theory. Menurut teori ini manusia memiliki kemampuan insting yang istimewa untuk mengeluarkan ujaran bagi setiap kean sebagai stimulus dari luar.
Teori lain disebut Yo-he-ho theory. Teori ini menyimpulkan bahwa bahasa pertama kali lahir dalam satu kegiatan social. Sekelompok orang primitif dahulu bekerja sama.
Teori yang agak bertahan Bow-bow theory, disebut juga Onomatopoetic atau Echoic theory. Menurut teori ini kata-kata yang pertama kali adalah tiruan terhadap guntur, hujan, angin, sungai, ombak samudera dan sebagainya.
Teori lainnya disebut Gesture theory mendahului ujaran. Para pendukung teori ini menunjukan penggunaan isyarat oleh berbagai binatang, dan juga system isyarat yang dipakai oleh orang-orang primitif. Salah satu contoh adalah bahasa isyarat yang dipakai suku Indian di Amerika Utara. Sewaktu berkomunikasi dengan suku-suku yang tidak berbahasa.
Ø  Pendekatan Modern
Manusia ini tercipta dengan perlengkapan fisik yang sangat sempurna hingga memungkinkan terlahirnya ujaran (kemampuan berbahasa).
Menyatakan bahwa bahasa lahir karena manusia memiliki fisik dan ruh. Bahasa berkembang di ibaratkan perkembangan fisik manusia, baik dari segi kualitas dan kuantitas dengan ilmu bahasa saja, tetapi di dukung oleh ilmu lain seperti, sosiologi dan antropologi.
Ada juga yang mengatakan bahwa perkembangan bahasa manuia sama seperti halnya perkembangan bahasa bayi berkembang menjadi dewasa. Otto Jespersen (1860-1943) melihat adanya persamaan perkembangan antara bahasa bayi dan manusia pertama dulu.
2.    Pengertian Linguistik
Linguistik adalah ilmu bahasa. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Lingguistics. Linguistik berasal dari bahasa Latin yaitu Lingua. Kemudian di gunakan juga oleh bahasa-bahasa lain, terutama Bahasa Prancis, dengan istilah lingue.
Pelopor dari Ilmu Linguistik modern adalah Ferdinant De Saussure adalah seprang sarjana dari Swiss. Ferdinant De Sausure adalah yang pertama kali membahas ilmu-ilmu Linguistik dan menghasilkan sebuah buku dengan judul “ Caurse de Linguistique Generale” yang di terbitkan pada tahun 1916.
Dari buku ini terkenal tiga istilah yang akhirnya di akui oleh masyarakat dunia yaitu:
    1. Langage
Artinya bahasa pada umumnya,yaitu bahasa yang digunakan oleh manusia diseluruh dunia.
    1. Langue
          Artinya bahasa tertentu.
    1. Parole
              Artinya ujian atau ucapan dan bersifat individu.
                   Kesalahan berbahasa karna ketidaktahuan disebut error.
P3B:Kekeliruan/kesalahan yang dilakukan hanya sementara karena sudah tau ilmunya dan dengan cepat memperbaikinya.
Obyek yang konkret dalam linguistik ini adalah parole atau ujaran (bahasa). Parole sangat dekat hubungannya dengan idiolek.

3.    Fungsi Ilmu Linguistik
Ø  Manfaat Linguistik
Setiap ilmu, betapapun teoritisnya tentu mempunyai manfaat praktis bagi kehidupan manusia. Begitu juga linguistik.
-         Bagi linguis sendiri pengetahuan yang luas mengenai linguistik tentu akan sangat mambantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya.
-         Bagi guru, terutama guru bahasa pengetahuan linguistik sangat penting, mulai dari subdisiplin fonologi, morfologi, sintaksis, semantic, leksikologi, sampai dengan pengetahuan mengenai hubungan bahasa dengan kemasyarakatan dan kehidupan.
-         Bagi penerjemah, pengetahuan linguistik mutlak diperlukan bukan hanya yang berkenaan dengan morfologi, sintaksis, semantic, leksikologi saja tetapi juga yang berkenaan dengan sosiolinguistik dan konstrastif linguistik.
-         Bagi penyusun kamus atau leksikografer menguasai semua aspek linguistik mutlak diperlukan, sebab semua pengetahuan linguistik akan memberi manfaat alam menyelesaikan tugasnya.

4.    Hakikat Bahasa
Ø  Bahasa Sebagai Sistem
Kata sisitem sudah biasa di gunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan makna, cara atau aturan. Seperti dalam kalimat kalau sistemnya, tentu mudah mengerjakannya. Tetapi dalam kaitannya keilmuan, system berarti susunan teratur berpola yang untuk suatu keseluruhan yang bermakna atu berfungsi.
Ø  Bahasa Sebagai Lambang
Kata lambang sering di padankan denga kata symbol dengan pengertian yang sama. Lambang dengan berbagai seluk beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah dalam biang kajian yang di sebut ilmu semiotika atau semiologi, yaitu termasuk bahasa.
Contoh lambangnya adalah : Gerak isyarat atau gesture, gejala atau sympton, ikon, dan indeks.
Ø  Bahasa Adalah Bunyi
Kata bunyi yang sering sukar di bedakan denga kata suara. Sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis menurut Kridalaksana (1983;27) bunyi adalah kesan pada pusat syaraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara.
Ø  Bunyi Itu Bermakna
Bahasa itu adalah system lambang yang berwujud bunyi, atau bunyi ujar. Oleh kerean itu lambang-lambang itu mengacu pada sesuatu konsep ide, atau pikiran maka dapat di katakana bahwa bahasa itu mempunyai makna.
Ø  Bahasa Itu Arbiter
Kata arbiter bisa diartikan “sewenang-wenang, berubah tidak tetap, mana suka”. Yang dimaksud dengan istilah arbiah adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambing bahasa dengan konsep atau pengertian yang diperoleh lambing tersebut.
Ø  Bahasa Itu Konvensional
Semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang-lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang di wakilinya.
Ø  Bahasa Itu Produktif
Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produktif. Arti produktif adalah “banyak hasilnya” atau lebih tepat “terus menerus menghasilkan”.
Ø  Bahasa Itu Unik
Unik artinya mempunyai cirri khas yang spesifik yang dimuliki oleh yang lain.
Ø  Bahasa Itu Universal
Bersifat universal artinya ada ciri-ciri yang diniliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini.
Ø  Bahasa Itu Dinamis
Kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah-ubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tetap, menjadi tidak statis.Karena itulah, bahasa itu disebut dinamis.
Ø  Bahasa Itu Bervariasi
Yang termasuk dalam satu masyarakat bahasa adalah mereka yang merasa menggunakan bahasa yang sama.
Ø  Bahasa Itu Manusiawi
Sebetulnya yang membuat alat komunikasi manusia bahasa, produktif dan dinamis, dalam arti dapat dipakai menyatakan sesuatu yang baru. 


5.    Objek Ilmu Linguistik
Ø  Objek Primer yaitu bahasa lisan seseorang.
Ø  Objek sekunder yaitu bahasa tulisan, karena ke objekfitasannya di tanyakan yang di analisis dalam bahasa tulis adalah Flungtuasi atau tanda baca, penulisan, penggunaan kosakata.
.             Bahasa lisan di jadikan objek utama dalam linguistik, karena bahasa lisan bisa di kaji secara objektif atau apa adanya.
o    Stuktur bahasanya berupa (SPOK)
o    Penggunaan kosakata
o    Inotasi
o    Pelapalannya jelas atau tidak
o    Sistematis
Obyek kajian linguistik adalah bahasa yang hakekatnya bahasa itu bunyi ujaran yang di hasilkan oleh alat ucap manusia yang bermakna.

6.    Jenis-jenis Linguistik

v  Berdasarkan pembidangannya yaitu:
1.  Linguistik Umum (General Linguistics)
          Adalah linguistik yang memberi gambaran umum tentang suatu bahasa, sehingga menghasilkan teori bahasa yang bersangkutan.
2.  Linguistik Terapan ( Applied Linguistics)
          Adalah ilmu yang berusaha menerapkan hasil penelitian dalam bidang linguistik untuk keper;uan praktis.
3.  Linguistik Teoritis
          Adalah ilmu linguistik digunakan untuk menjelaskan tentang linguistik saja atau teori-teori dalam ilmu bahasa.
4.  Sejarah Linguistik
          Adalah uraian kronologis tentang perkembangan lingiustik dari masa ke masa atau dari periode ke periode.
                   Penggunaan bahasa tulis harus memperhatikan antra lain:
[  Fungtuasi
[  Pemenggalan kata
[  Pengulangan kata

v  Berdasarkan sifat telaahnya
a.  Linguistik mikro
Adalah linguistik yang bersifat telaahnya lebih sempit, artinya bersifat internal. Hanya melihat bahasa sebagai bahasanya saja.
b.  Linguistik makro
     Adalah bersifat luas. Sipat telaahnya eksternal, melihat kegiatan          berbahasa pada bidang-bidang yang lain.

v  Berdasarkan pendekatan objek
a. Linguistik Deskriftif
                   Adalah menelaah bahasa yang digunakan pada saat ini dan apa    adanya (objektif).
b. Linguistik Historis Komparatif
Adalah membandingkan dua bahasa atau lebih dari periode ke periode.
c. Linguistik Konstrastif
Adalah mempersoalkan dua bahasa atau lebih pada satu zaman.
d. Linguistik Sinkronis
              Adalah mempersoalkan satu bahasa pada satu zaman.
e. Linguistik Diakronis
     Adalah memeprsoalkan satu bahasa dari masa ke masa.

v  Linguistik
Linguistik pun dapat kita lihat dari alat yang dipergunakan untuk membantu penganalisisan bahan.

v  Dilihat Dari Segi Ilmu Lain
a. Segi Psikologis
Seorang linguis dapat memanfaatkan psikologi atau menganalisis perolehan bahasa bahkan penampilan bahasa akibat gangguan psikologis.Perolehan bahasa seseorang di lihat dari segi kualitas. Kualitas dari frekuensi bisa di pengaruhi oleh psikologi.
              Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa yang
    berhubungan dengan kejiwaan penutur bahasa.


b. Segi Sosiologi
Seseorang linguis dapat memanfaatkan bahasa untuk menganalisis bahasa yang ia temukan. Sosiolinguistik bisa mempelajari bahsa yng di hubungkan dengan kemasyarakatan, misalnya perbedaan penggunaan bahasa yang ada di lingukungan pesantren dan terminal.
              Dalam sosiolinguistik yang di persoalkan adalah pembicaraan,     bahasa apa atau pariasi bahasa, apa yang di bicarakan, kepada siapa,   dan kapan terjadi pembicaraan.
c. Segi Antropologi
Pemanfaatan segi antropologi dalam linguistik menghasilkan ilmu yang disebut antropolinguistik atau etnolinguistik. Antropolinguistik mempelajari hubungan antara bahasa, penggunaan bahasa, dan kebudayaan pada umumnya.
d. Segi Aljabar
Dengan linguistik aljabar dimaksudkan ilmu yang berhubungan dengan system-sistem formal yang dapat dipergunakan oleh linguis.

v  Dilihat Dari Segi Penerapannya
a. Dialektologi
Dielektologi ingin mempelajari serta membanding-bandingkan bahasa-bahasa yang masih serumpun untuk mencari titik persamaan dan titik-titik perbedaannya.
b. Leksikologi
Leksikologi adalah ilmu tentang kosakata.
c. Leksikostatistik
Leksikostatistik adalah ilmu yang mempelajari umur kata sejak mula adanya.
- Linguistik umum
Adalah ilmu linguistik yang tidak hanya mempelajari satu kangue saja,  tapi memperhatikan ciri-ciri langue yang lain.
- Linguistik spesifik
Adalah ilmu linguistik yang menyelidiki bahasa sebagai bahasa, maksudnya hanya menyelidiki bahasa hanya untuk kepentingan perkembangan bahasa.


7.    Tataran Linguistik
1)  Fonologi
              Adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa yang secara etimologi    terbentuknya dari kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu. Menurut      Heararki satuan bunyi yang menjadi obyek studinya. Fonologi     dibedakanmenjadi     Fonetik dan Fonemik.
Ø  FONETIK
            Fonetik adalah sebagai cabang study fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memprhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.
§  Macam-Macam Fonetik
a.    Fonetik artikulatoris
              Disebut juga fonetik organis atau fonetik fisiologis, mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu di klasifikasikan.
b.    Fonetik akustik
              Adalah yang mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam.
c.    Fonetik auditoris
              Adalah mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita.
§  Alat ucap
Dalam fonetik arti kulatoris hal pertama yang harus dibicarakan adalah alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi bahasa.
§  Proses Fonasi
Terjadinya bunyi bahasa pada umumnya di mulai dengan proses pemonpaan udara keluar dari paru-paru melalui pangkal tenggorok kepangkal tenggorok yang di dalamnya terdapat pita suara.
§  Tulisan Fonetik
Dalam studi linguistik dikenal adanya beberapa macam tulisan dan ejaan diantaranya, tulisan fonetik untuk ejaan fonetik, tulisan fonemis untuk ejaan fonemis, dan sistem aksara tertentu (seperti aksara Latin) untuk ejaan   otografis.
                   Tulisan fonetik yang dibuat untuk keperluan studi fonetik,          sesungguhnya dibuat berdasarkan huruf-huruf dari aksara Latin yang   ditambah dengan sejumlah tanda diakritik dan sejumlah modifikasi      terhadap huruf Latin itu.
§  Klasifikasi Bunyi
Pada umumnya bunyi bahasa pertama-tama dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit menjadi bergetar ketika dilalui arus udara yang di pompakan ke paru-paru. 
                   - Klasifikasi vokal
          Posisi lidah bisa bersifat vertikal, dan bisa bersifa horizontal.
                   - Diptong atau vokal rangkap
                             Disebut diptong karena posisi lidah ketika memproduksi                      bunyi ini pada bagian awalnya dan bagian akhirnya tidak sama.
                   - Klasifikasi konsonan
-          Bilabial
-          Ladiodental
-          Laminoalpeolar
-          Dorsopel
§  Unsur Suprasegmental
-          Nada atau Pich
-          Tekanan Arus Stres
§  Silabel
Silabel atau suku kata adalah satuan ritmis terkecil dalam suatu arus ujaran atau runtunan bunyi ujaran.

Ø   Fonemik
Fonemik adalah bunyi bahasa pada umumnya tanpa memperhatikan pembeda makna kata atau sebaliknya.
§  Identitas Fonem
Fonem dari sebuah bahasa ada yang mempunyai beban fungsional tinggi tetapi ada pula yang rendah.
§  Alofon
Alofon dari sebuah fonem mempunyai kemiripan fonetis. Artinya banyak mempunyai kesamaan dalam pengucapannya. Kalau kita lihat dalam peta fonem, letaknya masih berdekatan. Tentang distribusinya mungkin bersifat komplementer mungkin juga bersifat bebas.
§  Khajanah Fonem
          Adalah banyaknya fonem yang tersapat dalam satu bahasa. Jumlah fonem yang dimilki suatu bahasa tidak sam jumlahnya dengan dimiliki bahasa lain.
§  Perubahan Fonem
          Ucapan sebuah fonem berbeda-beda sebab sangat tergantung pada lingkungannya atau pada fonem-fonem lain yang berada di dalamnya
-          Asimilasi dan Dismilasi
          Asmilasi adalah peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat dari bunyi yang ada di lingkungannya, sehingga bunyi itu menjadi sama atau mempunyai cir-ciri yang sama dengan bunyi yang mempengaruhinya.
-          Netralisasi dan Arkifonem
Fonem /d/ pada kata hard yang bisa berwujud /t/ atau /d/ dalam peristilahan linguistik disebut arkifonem.
-          Umlaut, Ablaut, dan Harmoni Vokal
          Ablaut adalah perubahan vocal yang kita temukan dalam bahasa-bahasa Jerman untuk berbagai fungsi gramatikal.
-          Kontraksi
Dalam kontraksi, kependekan itu menjadi satu segmen engan pelafalannya sendiri-sendiri.
-          Metafesis dan Epentesisi
          Proses metafesis bukan mengubah bentuk fonem menjadi fonem lain, melainkan mengubah urutan fonem yang terdapat dalam suatu kata.         Dalam proses epentis sebuah fonem tertentu, biasanya yang homorgen dengan lingkungannya, disisipkan kedalam sebuah kata.
-          Fonem dan Grafera
Untuk menetapkan sebuah bunyi berstatus sebagai fonem atau bukan harus dicari pasangan minimalnya, berupa dua buah kata yang mirip yang memiliki satu bunyi yang berbeda.

 2)  MORFOLOGI
Ø  Morfem
            Morfem bukan merupakan satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna secara filosofis. Konsep morfem baru di perlkenalkan oleh kaum strukturalis pada awal abad ke dua puluh.
§  Identifikasi Morfem
          Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan bentuk tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain.
§  Klasifikasi Morfem
          Morfem-morfem dalam setiap bahasa dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa criteria.
-          Morfem Bebas dan Morfem Terikat
          Biasanya pertama-tama orang membedakan adanya  morfem bebas dan morfem terikat. Yang dimaksud dengan morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam penuturannya.
-          Morfem Utuh dan Morfem Terbagi
          Pembeda morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk formal yang dimilki morfem tersebut.
-          Morfem Segmental dan Suprasegmental
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental. Suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmental.
§  Proses Morfemis
-          Afiksasi
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah bentuk dasar.
-          Reduplikasi
Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk kata baik secara keseluruhan, secara sebagian maupun semua perubahan bunyi.
-          Komposisi
Komposisi adalah hasil dari proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar baik yang bebas maupun yang terikat.
Ø  KATA
-          Hakikat Kata
Kata adalah satuan bebas terkecil tidak pernah di ulas atau di komentari seolah-olah batasan itu sudah bersifat final.
-          Klasifikasi Kata
Klasifikasi kata adalah penggolongan kata atau penjenisan kata dalam peristilahan bahasa Inggris disebut juga part of speech.

3)  SINTAKSIS
§  Struktur Sintaksis
          Secara umum struktur sintaksis itu terdiri dari sususnan subyek, predikat, objek, dan keterangan.
§  Kata Sebagai Satuan Sintaksis
          Dalam uraian morfologi kata merupakan satuan terbesar (satuan terkecilnya adalah morfem); tetapi dalam tataran sintaksis kata merupakan satuan terkecil, yang secara hierarkial menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frase.
§  FRASE  
-          Pengertian Frase
Frase lazim di defenisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim juag disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.
-          Jenis Frase
a.    Frase Eksosentrik
          Frase eksosenntrik adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya
b.    Frase Endosentrik
          Frase Endosentrik adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksias yang sama dengan keseluruhannya.
c.    Frase Koordinatif
          Frase Koordinatif adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama dan sederajat.
d.    Frase Apositif
          Frase Apositif adalah frase koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya; dan oleh karena itu urutan komponennya dapat di pertukarkan.
§  KLAUSA
          Klausa merupakan tataran di dalam sintaksis yang berada atasa tataran frase di bawah tataran kalimat.
-          Pengertian Klausa
Klausa adalah sataun sintaksis berupa runtunan kata-kata perkonstruktur predikatif.
-          Jenis Klausa
          Jenis klausa dapat di perbedakan berdasarkan strukturnya dan berdasarkan kategori segmental yang menjadi predikatnya.
§  KALIMAT
          Pada umumnya yang dibicarakan oleh buku-buku tata bahasa tradisional dalam bab sintaksis hanyalah satuan yang kita sebut kalimat.
-          Jenis Kalimat
          Jenis kalimat dapat di bedakan berdasarkan berbagai criteria atau sudut pandang.
a.     Kalimat Inti dan Kalimat Non-Inti
Kalimat inti, bisa juga disebut kalimat dasar, adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif, aktif, dan alternatif.
b.     Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Perbedaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk berdasarkan banyaknya klausa yang ada di dalam kalimat itu.
c.      Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
Pembedaan kalimat mayor dan kalimat minor di lakukan berdasarkan lengkap dan tidaknya klausa yang menjadi konstituen dasar kalimat itu.
d.     Kalimat Verbal dan Kalimat Non-Verbal
                   Dapat di katakan kalimat verbal adalah bentuk kalimat yang berupa kata atau frase yang berkategori verba. Sedangkan kalimat nonverbal adalah kalimat yang predikatnya bukan kata atau frase verbal: bisa nominal, ajektifal adverbial atau juga numeralia.
e.     Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
                   Pembedaan adanya kalimat bebas dan kalimat terikat dilakukan dalam kaitannya bahwa kalimat adalah satuan-satuan yang membentuk wacana atau paragraph.
§   Wacana
-          Pengertian wacana
                   Banyak dan berbagai macam definisi tentang wacana telah di buat orang. Namun, dari sekian banyak definisi dan yang berbea-beda itu, pada dasarnya menekankan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam heirarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.
-          Alat Wacana
Pertama, konjungsi yakni alat untuk menghubung-hubungkan bagian-bagian kalimat atau menghubung-hubungkan paragraph dengan paragraph.
Kedua, menggunakan kata ganti ia, nya, mereka, kini, dan itu sebagai rujukan anoforis.
Ketiga, menggunakan elifsis yaitu penghilangan bagian kalimat yang sama yang terdapat kalimat yang lain.
-          Jenis Wacana
Dalam berbagai kepustakaan ada di sebutkan berbagai jenis wacana sesuai dengan sudut pandang darimana wacana itu dilihat. Begitulah, pertama-tama di lihat adanya wacana lisan dan wacana tulisan berkenaan dengan sarananya, yaitu bahasa lisan atau bahasa tulis.

4)  SEMANTIK
§  Hakikat Makna
          Banyak teori tentang makna telah di kemukakan orang. Untuk permulaan barangkali kita ikuti saja pandangan Ferdinant De Saussure dengan teory tanda Linguistiknya. Menurut Ferinant De Saussure setiap tanda linguistic atau tanda bahasa terdiri dari dua kopomponen yaitu komponen signifikan atau “yang mengartikan” yang wujudnya berupa runtutan bunyi, dan komponen signifie atau “yang diartikan” yang wujudnya berupa pengertian atau konsep (yang dimiliki oleh significan).
§  Jenis Makna
          Karena bahasa itu di gunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan bermasyarakat, maka makna bahasa itu pun menjadi bermacam-macam bila di lihat dari segi atau pandangan yang berbeda. Berbagai nama jenis makna telah di kemukakan orang dalam berbagai makna linguistic atau semantic. Kiranya jenis-jenis makna yang di bicarakan pada subbab berikut ini sudah cukup mewakili jenis-jenis makna yang pernah di bicarakan oleh orang itu.
-          Makna Leksikal, Gramatikal, dan Kontektual
            Makna leksikal adalah makna yang di milki atau pada padeleksen meski tanpa konteks apapun. Makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu konteks.
-          Makna Referensial dan Non-referensial
Sebuah kata atau leksem disebut bermakna referensial kalau ada referensinya atau acuannya.
-          Makna Kata dan Makna Istilah
Makna yang dimiliki sebuah kata atau leksem adalah makna denotative.
§  Relasi Makna
-          Sinonim
Sinonim adalah hubungan semantic yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran yang lain.
-          Antonim
Antonim adalah hubungan semantic antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan.
-          Polisemi
Polisemi adalah sebuah kata atau ujaran kalau kata itu mempunyai makna lebih dari satau.
-          Homonimi
Homonimi adalah dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya kebetulan sama maknanya tentu saja berbeda


-          Hiponimi
Hiponimi adalah hubungan semantic antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk ujaran yang lain.
§  Perubahan Makna
Secara sinkronis makna sebuah kata atau leksem tidak akan berubah, tetapi secara diakronis ada kemungkinan untuk berubah. Perubahan makna di sebabkan oleh:
-          Perkembangan dalam bidang ilmu dan teknologi.
-          Perkembangan social.
-          Perkembangan pemakaian kata.
-          Pertukaran tanggapan indera.
-          Adanya sosial.

No comments: