1.
Asal
Usul Linguistik
Ø Beberapa Teori Tradisional
Asal usul bahasa aalah aspek bahasa
yang paling banyak di pertentangkan hingga hasil studinya pun tidak memuaskan,
karena para penyelidik sulit mencapai kesepakatan tunggal.
Menurut Darwin (1809-1882) dalam Descent of Man
(1871) kualitas bahasa manusia di bandingkan dengan suara binatang berbeda
dalam tingkatannya saja.
Oleh Max Muler (1823-1900) ahli filologi dari Inggris
keahlian Jerman yang tidak sependapat dengan Darwin , teori ini disebut Pooh-pooh
theory. Max Muler memperkenalkan Dingdong theory atau disebut juga
nativistic theory. Menurut teori ini manusia
memiliki kemampuan insting yang istimewa untuk mengeluarkan ujaran bagi setiap
kean sebagai stimulus dari luar.
Teori lain disebut Yo-he-ho theory. Teori ini
menyimpulkan bahwa bahasa pertama kali lahir dalam satu kegiatan social.
Sekelompok orang primitif dahulu bekerja sama.
Teori yang agak bertahan Bow-bow theory, disebut juga Onomatopoetic
atau Echoic theory. Menurut teori ini kata-kata
yang pertama kali adalah tiruan terhadap guntur ,
hujan, angin, sungai, ombak samudera dan sebagainya.
Teori lainnya disebut Gesture theory mendahului
ujaran. Para pendukung teori ini menunjukan
penggunaan isyarat oleh berbagai binatang, dan juga system isyarat yang dipakai
oleh orang-orang primitif. Salah satu contoh adalah bahasa isyarat yang dipakai
suku Indian di Amerika Utara. Sewaktu berkomunikasi dengan suku-suku yang tidak
berbahasa.
Ø
Pendekatan Modern
Manusia ini tercipta dengan perlengkapan fisik yang sangat sempurna
hingga memungkinkan terlahirnya ujaran (kemampuan berbahasa).
Menyatakan bahwa
bahasa lahir karena manusia memiliki fisik dan ruh. Bahasa berkembang di
ibaratkan perkembangan fisik manusia, baik dari segi kualitas dan kuantitas
dengan ilmu bahasa saja, tetapi di dukung oleh ilmu lain seperti, sosiologi dan
antropologi.
2.
Pengertian
Linguistik
Linguistik adalah ilmu bahasa. Dalam
Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Lingguistics. Linguistik berasal dari
bahasa Latin yaitu Lingua. Kemudian
di gunakan juga oleh bahasa-bahasa lain, terutama Bahasa Prancis, dengan
istilah lingue.
Pelopor dari Ilmu Linguistik modern
adalah Ferdinant De Saussure adalah seprang sarjana dari Swiss. Ferdinant De
Sausure adalah yang pertama kali membahas ilmu-ilmu Linguistik dan menghasilkan
sebuah buku dengan judul “ Caurse de
Linguistique Generale” yang di terbitkan pada tahun 1916.
Dari buku ini terkenal tiga istilah
yang akhirnya di akui oleh masyarakat dunia yaitu:
- Langage
Artinya bahasa pada umumnya,yaitu bahasa yang digunakan
oleh manusia diseluruh dunia.
- Langue
Artinya bahasa tertentu.
- Parole
Artinya
ujian atau ucapan dan bersifat individu.
Kesalahan berbahasa karna
ketidaktahuan disebut error.
P3B:Kekeliruan/kesalahan
yang dilakukan hanya sementara karena sudah tau ilmunya dan dengan cepat
memperbaikinya.
Obyek
yang konkret dalam linguistik ini adalah parole atau ujaran (bahasa). Parole
sangat dekat hubungannya dengan idiolek.
3.
Fungsi Ilmu Linguistik
Ø
Manfaat Linguistik
Setiap ilmu, betapapun teoritisnya tentu
mempunyai manfaat praktis bagi kehidupan manusia. Begitu juga linguistik.
-
Bagi linguis sendiri
pengetahuan yang luas mengenai linguistik tentu akan sangat mambantu dalam
menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya.
-
Bagi guru, terutama guru
bahasa pengetahuan linguistik sangat penting, mulai dari subdisiplin fonologi,
morfologi, sintaksis, semantic, leksikologi, sampai dengan pengetahuan mengenai
hubungan bahasa dengan kemasyarakatan dan kehidupan.
-
Bagi penerjemah,
pengetahuan linguistik mutlak diperlukan bukan hanya yang berkenaan dengan
morfologi, sintaksis, semantic, leksikologi saja tetapi juga yang berkenaan
dengan sosiolinguistik dan konstrastif linguistik.
-
Bagi penyusun kamus atau
leksikografer menguasai semua aspek linguistik mutlak diperlukan, sebab semua
pengetahuan linguistik akan memberi manfaat alam menyelesaikan tugasnya.
4.
Hakikat Bahasa
Ø
Bahasa Sebagai Sistem
Kata sisitem sudah biasa di
gunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan makna, cara atau aturan. Seperti
dalam kalimat kalau sistemnya, tentu mudah mengerjakannya. Tetapi dalam
kaitannya keilmuan, system berarti susunan teratur berpola yang untuk suatu
keseluruhan yang bermakna atu berfungsi.
Ø
Bahasa Sebagai Lambang
Kata lambang sering di padankan
denga kata symbol dengan pengertian yang sama. Lambang dengan berbagai seluk
beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah dalam biang kajian yang di sebut
ilmu semiotika atau semiologi, yaitu termasuk bahasa.
Contoh lambangnya adalah : Gerak isyarat atau gesture,
gejala atau sympton, ikon, dan indeks.
Ø
Bahasa Adalah Bunyi
Kata bunyi yang sering sukar di
bedakan denga kata suara. Sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari.
Secara teknis menurut Kridalaksana (1983;27) bunyi adalah kesan pada pusat
syaraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena
perubahan-perubahan dalam tekanan udara.
Ø
Bunyi Itu Bermakna
Bahasa itu adalah system lambang
yang berwujud bunyi, atau bunyi ujar. Oleh kerean itu lambang-lambang itu
mengacu pada sesuatu konsep ide, atau pikiran maka dapat di katakana bahwa
bahasa itu mempunyai makna.
Ø
Bahasa Itu Arbiter
Kata arbiter bisa diartikan
“sewenang-wenang, berubah tidak tetap, mana suka”. Yang dimaksud dengan istilah
arbiah adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambing bahasa dengan konsep
atau pengertian yang diperoleh lambing tersebut.
Ø
Bahasa Itu Konvensional
Semua anggota masyarakat bahasa itu
mematuhi konvensi bahwa lambang-lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili
konsep yang di wakilinya.
Ø
Bahasa Itu Produktif
Kata produktif adalah bentuk
ajektif dari kata benda produktif. Arti produktif adalah “banyak hasilnya” atau
lebih tepat “terus menerus menghasilkan”.
Ø
Bahasa Itu Unik
Unik artinya mempunyai cirri khas yang
spesifik yang dimuliki oleh yang lain.
Ø
Bahasa Itu Universal
Bersifat universal artinya ada
ciri-ciri yang diniliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini.
Ø
Bahasa Itu Dinamis
Kegiatan manusia itu tidak tetap dan
selalu berubah-ubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tetap,
menjadi tidak statis.Karena itulah, bahasa itu disebut dinamis.
Ø
Bahasa Itu Bervariasi
Yang termasuk dalam satu masyarakat
bahasa adalah mereka yang merasa menggunakan bahasa yang sama.
Ø
Bahasa Itu Manusiawi
Sebetulnya yang membuat alat
komunikasi manusia bahasa, produktif dan dinamis, dalam arti dapat dipakai
menyatakan sesuatu yang baru.
5.
Objek
Ilmu Linguistik
Ø Objek
Primer yaitu bahasa lisan seseorang.
Ø Objek
sekunder yaitu bahasa tulisan, karena ke objekfitasannya di tanyakan yang di
analisis dalam bahasa tulis adalah Flungtuasi atau tanda baca, penulisan,
penggunaan kosakata.
. Bahasa
lisan di jadikan objek utama dalam linguistik, karena bahasa lisan bisa di kaji
secara objektif atau apa adanya.
o Stuktur
bahasanya berupa (SPOK)
o Penggunaan
kosakata
o Inotasi
o Pelapalannya
jelas atau tidak
o Sistematis
Obyek kajian linguistik adalah bahasa yang
hakekatnya bahasa itu bunyi ujaran yang di hasilkan oleh alat ucap manusia yang
bermakna.
6.
Jenis-jenis
Linguistik
v Berdasarkan pembidangannya
yaitu:
1. Linguistik Umum (General Linguistics)
Adalah
linguistik yang memberi gambaran umum tentang suatu bahasa, sehingga
menghasilkan teori bahasa yang bersangkutan.
2. Linguistik Terapan ( Applied Linguistics)
Adalah
ilmu yang berusaha menerapkan hasil penelitian dalam bidang linguistik untuk
keper;uan praktis.
3. Linguistik Teoritis
Adalah
ilmu linguistik digunakan untuk menjelaskan tentang linguistik saja atau
teori-teori dalam ilmu bahasa.
4. Sejarah
Linguistik
Adalah
uraian kronologis tentang perkembangan lingiustik dari masa ke masa atau dari
periode ke periode.
Penggunaan bahasa tulis harus
memperhatikan antra lain:
[ Fungtuasi
[ Pemenggalan
kata
[ Pengulangan
kata
v Berdasarkan sifat
telaahnya
a. Linguistik mikro
Adalah linguistik yang bersifat
telaahnya lebih sempit, artinya bersifat internal. Hanya melihat bahasa sebagai
bahasanya saja.
b. Linguistik makro
Adalah
bersifat luas. Sipat telaahnya eksternal, melihat kegiatan berbahasa pada bidang-bidang yang lain.
v Berdasarkan pendekatan
objek
a. Linguistik Deskriftif
Adalah
menelaah bahasa yang digunakan pada saat ini dan apa adanya (objektif).
b. Linguistik Historis
Komparatif
Adalah membandingkan dua bahasa atau
lebih dari periode ke periode.
c. Linguistik Konstrastif
Adalah mempersoalkan dua bahasa atau
lebih pada satu zaman.
d. Linguistik Sinkronis
Adalah
mempersoalkan satu bahasa pada satu zaman.
e. Linguistik Diakronis
Adalah
memeprsoalkan satu bahasa dari masa ke masa.
v
Linguistik
Linguistik pun dapat kita lihat dari alat
yang dipergunakan untuk membantu penganalisisan bahan.
v
Dilihat Dari Segi Ilmu Lain
a. Segi Psikologis
Seorang linguis dapat memanfaatkan
psikologi atau menganalisis perolehan bahasa bahkan penampilan bahasa akibat
gangguan psikologis.Perolehan bahasa seseorang di lihat dari segi kualitas.
Kualitas dari frekuensi bisa di pengaruhi oleh psikologi.
Psikolinguistik adalah ilmu yang
mempelajari bahasa yang
berhubungan
dengan kejiwaan penutur bahasa.
b. Segi Sosiologi
Seseorang linguis dapat memanfaatkan bahasa
untuk menganalisis bahasa yang ia temukan. Sosiolinguistik bisa mempelajari
bahsa yng di hubungkan dengan kemasyarakatan, misalnya perbedaan penggunaan
bahasa yang ada di lingukungan pesantren dan terminal.
Dalam
sosiolinguistik yang di persoalkan adalah pembicaraan, bahasa apa atau pariasi bahasa, apa yang di bicarakan, kepada
siapa, dan kapan terjadi pembicaraan.
c. Segi Antropologi
Pemanfaatan segi antropologi dalam
linguistik menghasilkan ilmu yang disebut antropolinguistik atau
etnolinguistik. Antropolinguistik mempelajari hubungan antara bahasa,
penggunaan bahasa, dan kebudayaan pada umumnya.
d. Segi Aljabar
Dengan linguistik aljabar dimaksudkan ilmu
yang berhubungan dengan system-sistem formal yang dapat dipergunakan oleh
linguis.
v
Dilihat Dari Segi
Penerapannya
a. Dialektologi
Dielektologi ingin mempelajari serta
membanding-bandingkan bahasa-bahasa yang masih serumpun untuk mencari titik
persamaan dan titik-titik perbedaannya.
b. Leksikologi
Leksikologi adalah ilmu tentang
kosakata.
c. Leksikostatistik
Leksikostatistik adalah ilmu yang
mempelajari umur kata sejak mula adanya.
- Linguistik umum
Adalah ilmu linguistik yang tidak hanya
mempelajari satu kangue saja, tapi
memperhatikan ciri-ciri langue yang lain.
- Linguistik spesifik
Adalah ilmu linguistik yang menyelidiki
bahasa sebagai bahasa, maksudnya hanya menyelidiki bahasa hanya untuk
kepentingan perkembangan bahasa.
7.
Tataran
Linguistik
1) Fonologi
Adalah
bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa yang secara etimologi terbentuknya dari kata fon yaitu bunyi, dan
logi yaitu ilmu. Menurut Heararki
satuan bunyi yang menjadi obyek studinya. Fonologi dibedakanmenjadi Fonetik
dan Fonemik.
Ø FONETIK
Fonetik
adalah sebagai cabang study fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
memprhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna
atau tidak.
§ Macam-Macam Fonetik
a. Fonetik
artikulatoris
Disebut
juga fonetik organis atau fonetik fisiologis, mempelajari bagaimana mekanisme
alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta
bagaimana bunyi-bunyi itu di klasifikasikan.
b. Fonetik
akustik
Adalah
yang mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam.
c. Fonetik
auditoris
Adalah
mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita.
§ Alat ucap
Dalam fonetik arti kulatoris hal pertama
yang harus dibicarakan adalah alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi
bahasa.
§ Proses Fonasi
Terjadinya bunyi bahasa pada umumnya di
mulai dengan proses pemonpaan udara keluar dari paru-paru melalui pangkal
tenggorok kepangkal tenggorok yang di dalamnya terdapat pita suara.
§ Tulisan Fonetik
Dalam studi linguistik dikenal adanya
beberapa macam tulisan dan ejaan diantaranya, tulisan fonetik untuk ejaan
fonetik, tulisan fonemis untuk ejaan fonemis, dan sistem aksara tertentu
(seperti aksara Latin) untuk ejaan otografis.
Tulisan fonetik yang dibuat
untuk keperluan studi fonetik, sesungguhnya
dibuat berdasarkan huruf-huruf dari aksara Latin yang ditambah dengan sejumlah tanda diakritik dan sejumlah modifikasi terhadap huruf Latin itu.
§
Klasifikasi Bunyi
Pada umumnya bunyi bahasa pertama-tama
dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan dengan pita suara
terbuka sedikit menjadi bergetar ketika dilalui arus udara yang di pompakan ke
paru-paru.
-
Klasifikasi vokal
Posisi
lidah bisa bersifat vertikal, dan bisa bersifa horizontal.
- Diptong atau vokal rangkap
Disebut diptong
karena posisi lidah ketika memproduksi bunyi
ini pada bagian awalnya dan bagian akhirnya tidak sama.
- Klasifikasi konsonan
-
Bilabial
-
Ladiodental
-
Laminoalpeolar
-
Dorsopel
§
Unsur Suprasegmental
-
Nada atau Pich
-
Tekanan Arus Stres
§
Silabel
Silabel atau suku kata adalah satuan ritmis
terkecil dalam suatu arus ujaran atau runtunan bunyi ujaran.
Ø Fonemik
Fonemik
adalah bunyi bahasa pada umumnya tanpa memperhatikan pembeda makna kata atau
sebaliknya.
§ Identitas Fonem
Fonem dari sebuah bahasa ada yang mempunyai
beban fungsional tinggi tetapi ada pula yang rendah.
§ Alofon
Alofon dari sebuah fonem mempunyai
kemiripan fonetis. Artinya banyak mempunyai kesamaan dalam pengucapannya. Kalau
kita lihat dalam peta fonem, letaknya masih berdekatan. Tentang distribusinya
mungkin bersifat komplementer mungkin juga bersifat bebas.
§ Khajanah Fonem
Adalah banyaknya fonem yang tersapat
dalam satu bahasa. Jumlah fonem yang dimilki suatu bahasa tidak sam jumlahnya
dengan dimiliki bahasa lain.
§ Perubahan Fonem
Ucapan sebuah fonem berbeda-beda sebab
sangat tergantung pada lingkungannya atau pada fonem-fonem lain yang berada di
dalamnya
-
Asimilasi
dan Dismilasi
Asmilasi
adalah peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat
dari bunyi yang ada di lingkungannya, sehingga bunyi itu menjadi sama atau
mempunyai cir-ciri yang sama dengan bunyi yang mempengaruhinya.
-
Netralisasi dan Arkifonem
Fonem /d/ pada kata hard yang bisa
berwujud /t/ atau /d/ dalam peristilahan linguistik disebut arkifonem.
-
Umlaut,
Ablaut, dan Harmoni Vokal
Ablaut
adalah perubahan vocal yang kita temukan dalam bahasa-bahasa Jerman untuk
berbagai fungsi gramatikal.
-
Kontraksi
Dalam
kontraksi, kependekan itu menjadi satu segmen engan pelafalannya
sendiri-sendiri.
-
Metafesis
dan Epentesisi
Proses
metafesis bukan mengubah bentuk fonem menjadi fonem lain, melainkan mengubah
urutan fonem yang terdapat dalam suatu kata. Dalam
proses epentis sebuah fonem tertentu, biasanya yang homorgen dengan
lingkungannya, disisipkan kedalam sebuah kata.
-
Fonem
dan Grafera
Untuk menetapkan
sebuah bunyi berstatus sebagai fonem atau bukan harus dicari pasangan
minimalnya, berupa dua buah kata yang mirip yang memiliki satu bunyi yang
berbeda.
2)
MORFOLOGI
Ø Morfem
Morfem bukan merupakan
satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna secara
filosofis. Konsep morfem baru di perlkenalkan oleh kaum strukturalis pada awal
abad ke dua puluh.
§ Identifikasi Morfem
Untuk menentukan sebuah satuan bentuk
adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan bentuk tersebut di dalam
kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain.
§ Klasifikasi Morfem
Morfem-morfem dalam setiap bahasa
dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa criteria.
-
Morfem
Bebas dan Morfem Terikat
Biasanya
pertama-tama orang membedakan adanya
morfem bebas dan morfem terikat. Yang dimaksud dengan morfem bebas
adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam penuturannya.
-
Morfem
Utuh dan Morfem Terbagi
Pembeda
morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk formal yang dimilki morfem
tersebut.
-
Morfem
Segmental dan Suprasegmental
Morfem segmental
adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental. Suprasegmental adalah
morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmental.
§ Proses Morfemis
-
Afiksasi
Afiksasi adalah
proses pembubuhan afiks pada sebuah bentuk dasar.
-
Reduplikasi
Reduplikasi adalah
proses morfemis yang mengulang bentuk kata baik secara keseluruhan, secara sebagian
maupun semua perubahan bunyi.
-
Komposisi
Komposisi adalah
hasil dari proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar baik yang bebas
maupun yang terikat.
Ø KATA
-
Hakikat
Kata
Kata adalah satuan
bebas terkecil tidak pernah di ulas atau di komentari seolah-olah batasan itu
sudah bersifat final.
-
Klasifikasi
Kata
Klasifikasi kata
adalah penggolongan kata atau penjenisan kata dalam peristilahan bahasa Inggris
disebut juga part of speech.
3) SINTAKSIS
§ Struktur Sintaksis
Secara umum struktur sintaksis itu
terdiri dari sususnan subyek, predikat, objek, dan keterangan.
§ Kata Sebagai Satuan
Sintaksis
Dalam uraian morfologi kata merupakan
satuan terbesar (satuan terkecilnya adalah morfem); tetapi dalam tataran
sintaksis kata merupakan satuan terkecil, yang secara hierarkial menjadi
komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frase.
§ FRASE
-
Pengertian
Frase
Frase lazim di defenisikan sebagai satuan gramatikal
yang berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim juag disebut
gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.
-
Jenis
Frase
a. Frase Eksosentrik
Frase
eksosenntrik adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku
sintaksis yang sama dengan keseluruhannya
b. Frase Endosentrik
Frase
Endosentrik adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki
perilaku sintaksias yang sama dengan keseluruhannya.
c. Frase Koordinatif
Frase
Koordinatif adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen
atau lebih yang sama dan sederajat.
d. Frase Apositif
Frase
Apositif adalah frase koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk
sesamanya; dan oleh karena itu urutan komponennya dapat di pertukarkan.
§ KLAUSA
Klausa merupakan tataran di dalam
sintaksis yang berada atasa tataran frase di bawah tataran kalimat.
-
Pengertian
Klausa
Klausa adalah sataun sintaksis berupa runtunan
kata-kata perkonstruktur predikatif.
-
Jenis
Klausa
Jenis
klausa dapat di perbedakan berdasarkan strukturnya dan berdasarkan kategori
segmental yang menjadi predikatnya.
§ KALIMAT
Pada umumnya yang dibicarakan oleh
buku-buku tata bahasa tradisional dalam bab sintaksis hanyalah satuan yang kita
sebut kalimat.
-
Jenis
Kalimat
Jenis
kalimat dapat di bedakan berdasarkan berbagai criteria atau sudut pandang.
a. Kalimat Inti dan Kalimat
Non-Inti
Kalimat
inti, bisa juga disebut kalimat dasar, adalah kalimat yang dibentuk dari klausa
inti yang lengkap bersifat deklaratif, aktif, dan alternatif.
b. Kalimat Tunggal dan
Kalimat Majemuk
Perbedaan
kalimat tunggal dan kalimat majemuk berdasarkan banyaknya klausa yang ada di
dalam kalimat itu.
c. Kalimat Mayor dan Kalimat
Minor
Pembedaan
kalimat mayor dan kalimat minor di lakukan berdasarkan lengkap dan tidaknya
klausa yang menjadi konstituen dasar kalimat itu.
d. Kalimat Verbal dan Kalimat
Non-Verbal
Dapat
di katakan kalimat verbal adalah bentuk kalimat yang berupa kata atau frase
yang berkategori verba. Sedangkan kalimat nonverbal adalah kalimat yang
predikatnya bukan kata atau frase verbal: bisa nominal, ajektifal adverbial
atau juga numeralia.
e. Kalimat Bebas dan Kalimat
Terikat
Pembedaan
adanya kalimat bebas dan kalimat terikat dilakukan dalam kaitannya bahwa
kalimat adalah satuan-satuan yang membentuk wacana atau paragraph.
§ Wacana
-
Pengertian
wacana
Banyak
dan berbagai macam definisi tentang wacana telah di buat orang. Namun, dari
sekian banyak definisi dan yang berbea-beda itu, pada dasarnya menekankan bahwa
wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam heirarki gramatikal
merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.
-
Alat Wacana
Pertama,
konjungsi yakni alat untuk menghubung-hubungkan bagian-bagian kalimat atau
menghubung-hubungkan paragraph dengan paragraph.
Kedua,
menggunakan kata ganti ia, nya, mereka, kini, dan itu sebagai rujukan anoforis.
Ketiga,
menggunakan elifsis yaitu penghilangan bagian kalimat yang sama yang terdapat
kalimat yang lain.
-
Jenis Wacana
Dalam berbagai kepustakaan ada di
sebutkan berbagai jenis wacana sesuai dengan sudut pandang darimana wacana itu
dilihat. Begitulah, pertama-tama di lihat adanya wacana lisan dan wacana
tulisan berkenaan dengan sarananya, yaitu bahasa lisan atau bahasa tulis.
4) SEMANTIK
§ Hakikat Makna
Banyak teori tentang makna telah di
kemukakan orang. Untuk permulaan barangkali kita ikuti saja pandangan Ferdinant
De Saussure dengan teory tanda Linguistiknya. Menurut Ferinant De Saussure
setiap tanda linguistic atau tanda bahasa terdiri dari dua kopomponen yaitu
komponen signifikan atau “yang mengartikan” yang wujudnya berupa runtutan
bunyi, dan komponen signifie atau “yang diartikan” yang wujudnya berupa
pengertian atau konsep (yang dimiliki oleh significan).
§ Jenis Makna
Karena bahasa itu di gunakan untuk
berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan bermasyarakat, maka makna
bahasa itu pun menjadi bermacam-macam bila di lihat dari segi atau pandangan
yang berbeda. Berbagai nama jenis makna telah di kemukakan orang dalam berbagai
makna linguistic atau semantic. Kiranya jenis-jenis makna yang di bicarakan
pada subbab berikut ini sudah cukup mewakili jenis-jenis makna yang pernah di
bicarakan oleh orang itu.
-
Makna
Leksikal, Gramatikal, dan Kontektual
Makna
leksikal adalah makna yang di milki atau pada padeleksen meski tanpa konteks
apapun. Makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di
dalam satu konteks.
-
Makna
Referensial dan Non-referensial
Sebuah kata atau leksem disebut
bermakna referensial kalau ada referensinya atau acuannya.
-
Makna Kata dan Makna
Istilah
Makna yang dimiliki sebuah kata atau
leksem adalah makna denotative.
§
Relasi Makna
-
Sinonim
Sinonim adalah hubungan semantic yang
menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran
yang lain.
-
Antonim
Antonim adalah hubungan semantic
antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan.
-
Polisemi
Polisemi adalah sebuah kata atau
ujaran kalau kata itu mempunyai makna lebih dari satau.
-
Homonimi
Homonimi adalah dua buah kata atau
satuan ujaran yang bentuknya kebetulan sama maknanya tentu saja berbeda
-
Hiponimi
Hiponimi adalah hubungan semantic
antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk ujaran
yang lain.
§
Perubahan Makna
Secara sinkronis makna sebuah kata
atau leksem tidak akan berubah, tetapi secara diakronis ada kemungkinan untuk
berubah. Perubahan makna di sebabkan oleh:
-
Perkembangan dalam bidang ilmu dan teknologi.
-
Perkembangan social.
-
Perkembangan pemakaian kata.
-
Pertukaran tanggapan indera.
-
Adanya sosial.
No comments:
Post a Comment