Monday, October 27, 2014

KESURUPAN


Ada beberapa catatan tentang kesurupan,
Pertama, bahwa kesurupan itu riil, bukan tahayul.
Dalam kitabnya al-Ibaanah, Imam Ibnu Baththoh – salah satu ulama ahlus sunah – menegaskan,
الباب الخامس باب الايمان بأن الشيطان مخلوق مسلط على بني آدم يجري منهم مجرى الدم إلا من عصمه الله منه ومن أنكر ذلك فهو من الفرق الهالكة
“Bab yang kelima belas; Bab beriman bahwasesungguhnya setan itu diciptakan untuk mempengaruhi anak Adam, ia berjalan dalam tubuh mereka sepanjang aliran darah, kecuali orang yang dijaga oleh Allah dari gangguannya. Barangsiapa yang mengingkari hal itu maka ia termasuk dari kelompok-kelompok sesat.” (al-Ibaanah, 2/61).
Jenis Jin yang Masuk ke Tubuh Manusia
Ada beberapa jenis jin yang biasa masuk kedalam tubuh manusia,
  1. Jin pembantu tukang sihir. Dia masuk kedalam tubuh manusia atas perintah tukang sihir untuk menyakiti seseorang. Jin tersebut berkerja sama dengan tukan sihir/dukun, karena si dukun atau orang pintar tersebut telah menuruti persyaratan yang diajukan jin. Dan itu ibadah mereka kepada si jin.
  2. Jin yang tertarik pada seseorang. Baik karena kecantikannya atau ketampanannya, atau karena sifat lainnya. Oleh sebab itu, kita dianjurkan ketika membuka pakaian atau tatkala masuk kamar mandi dan WC, agar membaca doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  3. Jin nakal yang suka menggangu manusia. Layaknya manusia yang suka usil, ada juga jin yang suka menggangu manusia lain. Baik karena beda keyakinan, dengki, hasad atau hawa nafsu jahat lainnya.
  4. Jin yang ingin balas dendam terhadap seseorang yang dengan tidak sengaja pernah menyakiti jin tersebut atau salah seorang dari kerabatnya.
Cara Jin Masuk ke Dalam Tubuh Manusia
Ada dua cara, jin memasuki tubuh manusia,
  1. Jin itu masuk ke dalam tubuh seseorang di luar kehendak orang tersebut. Ini bisa terjadi dengan dua cara; (1) Atas kehendak jin itu sendiri dan (2) Dimasukkan orang lain dengan cara sihir.
  2. Jin itu masuk ke dalam tubuh seseorang karena diundang, dan atas kehendak orang tersebut. Misalnya dengan melakukan ritual mengundang jin, agar masuk ke dalam tubuhnya atau ke dalam tubuh orang lain. Hal ini biasanya dilakukan oleh yang menggunakan tenaga dalam, ilmu kebal atau yang semacamnya. Dan ini termasuk bentuk sihir. Pelakunya menjadi musyrik, meskipun ilmu yang dia pelajari dinamai dengan ilmu putih atau ilmu pancasona, ilmu kalimasada, atau kamuflase nama lainnya.
[Dua keterangan ini diseimpulkan dari penjelasan Dr. Ali Musri dalam blog beliau dzikra.com]
Kedua, keberadaan orang pintar dalam mengobati kesurupan, justru akan memperparah keadaan. Karena orang pintar yang tidak mengenal sunah, masih rajin melestarikan syirik dan bid’ah, sekalipun dia menyebut dirinya Kiyai, umumnya menggunakan ilmu sihir untuk mengobati pasien. Diantara ciri mereka,
  1. Punya ruang khusus untuk mengobati pasien. Biasanya dalam ruangan ini ada beberapa barang antik, keris, tombak, pembakar dupa, atau selendang. Dan banyak tempelan tulisan arab yang mungkin tidak bisa dibaca
  2. Berpenampilan aneh, seperti rambut gondrong, pake surban ketika mengobati pasien, pake banyak akik
  3. Meminta syarat yang tidak masuk akal, misalnya menyembelih ayam cemani, mandi kembang, makan serba putih: nasi putih, putih telur.
  4. Menyarankan amalan yang sama sekali tidak ada dalilnya, misalnya puasa weton, poso ngebleng, dst.
  5. Obatnya langsung minum berupa raja. Raja adalah semacam kertas bertuliskan al-Quran yang tidak bisa dibaca dengan jelas, atau tulisan abjad arab yg gak gandeng: س ت ص ج ج ع ع د dst. Raja ini dibuat seperti teh celup, kemudian diminumkan ke pasien.
Kita ingatkan kepada kaum muslimin, agar tidak mendekati dukun atau orang pintar manapun. Kehadiran mereka justru akan memperparah masalah anda. Bahkan bisa jadi, mereka akan menambahkan jin yang lain untuk ikut merasuk ke dalam tubuh pasiennya.
Dalam istilah ilmu aqidah, mengusir jin dengan jin melalui bantuan dukun disebut nusyrah. Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النُّشْرَةِ فَقَالَ: «هُوَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ»
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang nusyrah, beliau menjawab: ’Itu kebiasaan setan.’ (HR. Ahmad 14135, Abu Daud 3868 dan dishahihkan oleh Syuaib al-Arnauth).
Sikap anda (penanya) yang membenci dukun karena Allah dan menjauhi itu dukun, adalah sikap yang benar.
Ketiga, bersabar ketika kesurupan, jaminan surga
Kasus kesurupan telah terjadi di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan beliau menyarankan kepada seseorang diantara sahabatnya untuk bersabar. Allah akan membalasnya dengan surga.
إن الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم وقَالَتْ إِنِّى أُصْرَعُ وَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِى. قَالَ « إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ. قَالَتْ أَصْبِرُ. قَالَتْ فَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ. فَدَعَا لَهَا
Seorang wanita mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia mengadukan masalahnya: “Sesungguhnya aku sering kesurupab, hingga auratku terbuka, mohon doakan aku agar lekas sembuh.
Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”Jika kamu bersabar maka bagimu surga, namun jika engkau tetap ingin sembuh, aku akan berdoa pada Allah agar menyembuhkanmu.”
Wanita solihah ini menjawab, ”Aku memilih sabar. Namun tolong berdoa pada Allah agar auratku tidak terbuka.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan agar auratnya tidak terbuka.” (HR. Bukhari 5652 & Muslim 2576).
Sebahagian ulama menjelaskan bahwa penyebab kesurupan wanita ini adalah karena gangguan jin. Sebagaimana keterangan al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam Fathul Bari (10/115).
Kita sangat yakin, ini pilihan yang berat. Namun hadis di atas memberikan pelajaran,
  • Bersabar ketika kesurupan, memberikan jaminan surga
  • Anjuran untuk berdoa agar tidak melakukan hal buruk ketika kesurupan, misalnya merusak barang, atau teriak-teriak, atau membuka aurat, dst.
Kita menyarankan, selama orang yang kesurupan belum mendapatkan kesembuhan, hendaknya dia berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari perbuatan yang membahayakan ketika kesurupan.
Keempat, sangat disarakan untuk tidak meminta ruqyah. Bersabar tidak minta ruqyah lebih baik. Dan meruqyah diri sendiri, umumnya lebih mujarab dari pada minta diruqyah orang lain. Karena inti ruqyah adalah doa, dan doa semakin mustajab ketika dia meminta kepada Allah diiringi harapan besar untuk dikabulkan oleh Allah.
Berdoa sendiri dengan didoakan orang lain, jelas semangatnya berbeda. Lebih kuat berdoa sendiri, karena dia yang merasa butuh.
Tidak Bisa Baca al-Quran
Sejatinya ini bukan kendala besar, karena semua bisa dilatih. Anda bisa berusaha belajar membaca al-Quran dengan baik, dengan mengundang guru ngaji ke rumah. Setidaknya ini sebagai tanggung jawab kita sebagai muslim terhadap al-Quran. Seharusnya kita malu, ketika kita sebagai muslim, namun tidak bisa membaca kitab sucinya.
Lebih dari itu, setiap orang bisa berdoa kepada Allah dengan bahasa yang dia pahami. Berdoa dengan bahasa indonesia, memohon kesembuhan dari kesurupan.
Berikut beberapa ayat al-Quran yang mujarab untuk dijadikan ruqyah,
  • Surat Al-Fatihah,
  • Ayat kursi
  • Dua ayat teakhir surat Al-Baqarah,
  • Surat Al-Ikhlas, al- Falaq, dan surat An-Nas.
Bisa juga membaca surat yang lain, karena pada hakekatnya seluruh isi Al-Qur’an adalah penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam hati, penyembuh, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Kelima, rutinkan dzikir pagi – petang
Karena jin pengganggu dan setan, tidak akan pernah betah tinggal di dalam diri orang yang beriman yang rajin mendekat kepada Allah.Mereka tidak kerasan bersarang di hati orang yang rajin berdzikir. Dan ini cara paling mujarab perlindungan diri dari jin.

No comments: